Hidangan ThaiMasakan Thai atau masakan Thailand mencakup makanan dan minuman serta cara memasak khas Thailand. Ciri khas masakan Thai adalah rasa pedas dan penuh bumbu, namun dipadu dengan keseimbangan rasa manis, asin, asam, dan pedas. Walaupun semuanya disebut masakan Thai, di Thailand terdapat empat jenis masakan daerah yang berasal dari empat daerah utama: Thailand Utara, Thailand Timur Laut (masakan Isan), Thailand Tengah, dan Thailand Selatan. Masing-masing masakan daerah mendapat pengaruh dari masakan india dan masakan negara-negara tetangga. Tidak seperti kari khas Thailand yang menggunakan rempah-rempah segar, kari Thailand Selatan memakai rempah-rempah kering yang digoreng seperti kari India.[1] Ciri khas lain masakan Thailand Selatan adalah pemakaian santan dan kunyit segar. Mayoritas penduduk Thailand Selatan beragama Islam. Nenek moyang mereka datang dari anak benua India lebih dari dua ribu tahun lampau sehingga masakan Thailand Selatan mirip dengan masakan India.[1] Masakan Thailand Timur Laut (Isan) sering memakai perasan limau, dan sangat dipengaruhi oleh masakan Laos. Sebagian besar makanan Thai yang dikenal sekarang merupakan adaptasi dari masakan Cina yang diperkenalkan di Thailand oleh orang Tio Ciu yang merupakan mayoritas orang Cina-Thai. Masakan yang mulanya berasal dari Cina, misalnya: jok, kwetiau rad na, khao kha moo (moo pa-loh), bamii (bahasa Thai: บะหมี่, mi kuah), dan khao mun gai Bumbu dan rempah-rempah dipakai dalam keadaan segar (bukan rempah-rempah kering). Di antara bumbu-bumbu yang umum dalam masakan Thai adalah cabai rawit, cabai merah, santan, kecap ikan (nam pla), jahe, bawang putih, bawang merah, daun ketumbar, serai, terasi (kapi), gula jawa, dan asam jawa. PengaruhMasakan Thailand dan tradisi kuliner negara tetangga Thailand, terutama Kamboja, Laos, Myanmar,India, Malaysia, dan Indonesia, saling mempengaruhi selama berabad-abad. Menurut tulisan biksu Thailand Yang Mulia Buddhadasa Bhikku, berjudul " ‘India's Benevolence to Thailand’, (terj: Kebaikan India Kepada Thailand}, masakan Thailand dipengaruhi oleh masakan IndiaB.eliau menulis bahwa orang Thailand belajar dari orang India tentang cara menggunakan rempah-rempah dalam masakan mereka dengan berbagai cara. Orang Thailand juga memperoleh metode pembuatan obat herbal dari orang India.[2]Menurut buku 'Mae Krua Hua Pa' (pertama kali diterbitkan pada tahun 1908) oleh Lady Plian Bhaskarawongse (ท่านผู้หญิงเปลี่ยน ภาสกรวงษ์), beliau menemukan bahwa masakan Thailand memiliki garis budaya gastronomi yang kuat dari Sukhothai (1238–1448) hingga Ayutthaya (1351–1767) dan periode Thonburi (1767–1782). Hal ini terlihat dari rutinitas harian pejabat pemerintah Siam (seperti memasak kerajaan) dan kerabat terkait lainnya. Pengaruh Barat, dimulai pada tahun 1511 ketika misi diplomatik pertama Portugis tiba di istana Ayutthaya, telah menciptakan hidangan seperti foi thong, adaptasi Thailand dari fios de ovos Portugis, dan sangkhaya, di mana santan kelapa menggantikan susu sapi dalam pembuatan puding. Cara penyajianBerbeda dari hidangan utama dengan berbagai hidangan sampingan dalam masakan Barat, masakan Thai biasanya terdiri dari satu jenis makanan atau nasi (khao, bahasa Thai: ข้าว) dengan lauk pauk yang dihidangkan secara bersamaan dan dinikmati beramai-ramai. Makanan Thai dimakan dengan sendok di tangan kanan dan garpu di tangan kiri, namun secara tradisional, orang Thai makan dengan tangan. Hanya masakan mi atau sup berisi mi yang dimakan dengan sumpit dan sendok. Orang suku pedalaman di Thailand Utara dan Thailand Timur Laut memakan ketan dengan tangan. Sewaktu makan, ketan dicomot lalu dipulung menjadi bola kecil sebelum dicocol ke dalam lauk. Nasi adalah makanan pokok orang Thai. Beras wangi Thai adalah beras kebanggaan Thailand. Ketan (khao niao, bahasa Thai: ข้าวเหนียว) adalah makanan pokok di Thailand Utara dan Thailand Timur Laut. Nasi dimakan dengan kari, masakan tumis, dan hidangan lain yang biasanya memakai bumbu cabai, limau dan serai. Kari dan sayuran tumis dituangkan ke atas nasi untuk membuat hidangan yang disebut khao rad gang (bahasa Thai: ข้าวราดแกง). Hidangan ini dimakan sebagai makanan praktis ketika orang tidak memiliki waktu banyak untuk makan. Masakan Thailand Timur Laut dan Thailand Utara banyak dipengaruhi oleh masakan orang Lao. Kwetiau (bahasa Thai: ก๋วยเตี๋ยว) adalah mi yang populer di Thailand, dimasak menjadi kwetiau goreng pad thai (bahasa Thai: ผัดไทย) atau kwetiau kuah. Masakan Cina yang diadaptasi menjadi masakan Thai misalnya kwetiau kuah asam pedas yang disebut kway teow rua (bahasa Thai: ก๋วยเตี๋ยวเรือ) Nam prik (bahasa Thai: น้ำพริก) adalah sebutan untuk sambal atau saus cabai ala Thailand. Setiap daerah di Thailand memiliki ragamnya masing-masing. Dengan memakai cobek dan ulekan, cabai diulek bersama bahan-bahan lain seperti bawang putih dan terasi. Nam prik dimakan bersama sayuran sewaktu makan nasi, atau dimakan sebagai lauk untuk makan nasi. Selain nam prik, masakan Thai juga dimakan dengan cabai kering atau irisan cabai segar yang dicampur dengan cuka beras. Bahan-bahanMasakan Thai banyak memakai daging babi dan daging ayam, dan tidak terdapat banyak ragam masakan dengan daging sapi. Ikan air tawar dan ikan air laut dimasak dengan cara digoreng atau dibuat sup. Selain ikan, makanan laut yang populer adalah udang, kepiting, dan cumi-cumi. Sayuran yang populer adalah terung dan kangkung. Thailand sangat kaya dengan buah-buahan tropis seperti semangka, pisang, durian, manggis, jeruk, nenas, rambutan, pepaya, jeruk bali, dan lengkeng. Selain dimakan segar, buah-buahan juga dibuat sari buah dan manisan. Pepaya muda dibuat menjadi salad pepaya yang disebut som tam. Penyedap yang umum dipakai orang Thai adalah kecap ikan yang disebut nam pla (น้ำปลา) dan terasi. Dibuat dari fermentasi udang atau ikan-ikan kecil seperti anchovy, nam pla memiliki rasa asin dan aroma ikan yang kuat. Masakan Thai Tengah dan Thai Selatan memakai daun jeruk purut (bai makrut, ใบมะกรูด). Daun jeruk purut dipakai dalam berbagai sup Thai (misalnya tom yam) dan berbagai kari dari Thai Tengah dan Thai Selatan. Bumbu masak yang umum dipakai adalah bawang putih, lengkuas, serai, kunyit, dan temu kunci (krachai) yang diulek dengan berbagai jenis cabai untuk membuat bumbu kari. Selain daun kemangi yang disebut grapow (kraphao), masakan Thai juga memakai daun kemangi thai untuk beberapa jenis masakan seperti kari hijau. Di antara bahan-bahan khas untuk masakan Thai adalah pahk chee (daun ketumbar), rahk pahk chee (akar ketumbar), pasta kari, pong kah-ree (bubuk kari), see-ew dahm (kecap asin hitam), gung haeng (ebi), pong pa-loh (bubuk lima rempah), nahmahn hoi (saus tiram), nahm prik pao (pasta cabai), dan tepung beras serta tapioka. Di Thailand Timur Laut, serangga adalah makanan lezat. Kumbang air raksasa (Lethocerus indicus) (mang da; bahasa Thai: แมงดา) adalah makanan yang sangat populer, digoreng utuh atau dijadikan bumbu penyedap.[3] Kumbang air raksasa merupakan bahan utama pembuat nam prik mang da (nam prik kumbang air raksasa).[4] Makanan khas ThaiHidangan pembuka
Sarapan
Hidangan tunggal
Makanan asal Thailand Tengah
Makanan asal Thailand Timur LautMasakan Thailand Timur Laut mirip dengan masakan Laos. Orang Isan yang tinggal di Thailand Timur Laut merupakan keturunan orang Lao. Bahasa mereka juga mirip dengan bahasa Lao.
Hidangan penutup dan minuman
Lihat pulaRujukan
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Cuisine of Thailand.
Referensi
|