Chiang Mai18°47′18″N 98°59′07″E / 18.78833°N 98.98528°E Chiang Mai (bahasa Thai: เชียงใหม่), juga sering kali disebut Chiengmai, adalah kota terbesar ke-2 di Thailand dan terbesar di utara Thailand. Terletak di antara pegunungan yang membentuk daerah utara Thailand, Chiang Mai berjarak sekitar 700 kilometer sebelah barat laut Bangkok. Chiang Mai juga merupakan ibu kota dari provinsi Chiang Mai. Chiang Mai dilintasi oleh Sungai Ping, yang merupakan salah satu hulu Sungai Chao Phraya. Chiang Mai merupakan satu dari tiga kota yang diusulkan sebagai tuan rumah World Expo 2020.[1] SejarahChiang Mai didirikan oleh Raja Mengrai pada tahun 1296[2] , menggantikan Chiang Rai sebagai ibu kota Kerajaan Lannathai.[2] . Chiang Mai sendiri berarti kota baru, Raja Mengrai melengkapi ibu kota baru ini dengan tembok kota serta parit yang berbentuk bujur sangkar mengelilingi kota untuk melindunginya dari serangan luar, terutama Kerajaan Burma. Seiring dengan melemahnya Kerajaan Lannathai, Chiang Mai beberapa waktu berhasil ditaklukkan dan dikuasai oleh Kerajaan Burma ataupun Kerajaan Ayutthaya. Pada tahun 1767, perang antara Burma dan Ayutthaya mencapai puncaknya dan mengakibatkan penduduk Chiang Mai mengungsi meninggalkan kota tersebut. Pada kurun tahun 1776-1791, Chiang Mai ditinggalkan hampir seluruh penduduknya.[3] Lampang menjadi ibu kota sementara dari apa yang menjadi sisa Kerajaan Lannathai masa itu. Chiang Mai secara resmi menjadi bagian dari Siam setelah direbut Raja Taksin dari Siam yang mengusir kekuatan Burma dari kota tersebut. Chiang Mai tumbuh dan berkembang menjadi pusat kebudayaan, ekonomi dan perdagangan serta mendapatkan posisi fungsionalnya sebagai ibu kota tak resmi di utara Thailand dan menjadi kota terpenting di Thailand setelah Bangkok. Penduduk Chiang Mai berbahasa Kham Muang atau disebut Lanna di antara mereka.[4] Era tahun
Letak geografis dan iklimChiang Mai terletak di utara Thailand, dekat perbatasan dengan Myanmar, tepatnya di 98°58′ BT dan 18°46′ LU. Chiang Mai berjarak sekitar 700 kilometer sebelah barat laut utara Bangkok dengan ketinggian sekitar 310 meter di atas permukaan laut. Karena letaknya, Chiang Mai memiliki suhu relatif lebih moderat daripada suhu di selatan Thailand. Suhu rata-rata di Chiang Mai sepanjang tahun adalah 28°Celsius, suhu rata-rata 36 °Celsius di bulan April merupakan suhu tertinggi sepanjang tahun, sedangkan suhu terendah biasanya adalah pada bulan Desember, dapat mencapai 14 °Celsius di malam hari.[5] Musim penghujan datang di antara bulan Mei sampai Oktober setiap tahunnya, mencapai puncaknya pada bulan Agustus dengan curah hujan lebih dari 210 milimeter per bulan.
Atraksi wisataChiang Mai menjadi daerah tujuan wisata karena kaya akan peninggalan situs budayanya. Di antara situs-situs dan atraksi wisata yang terkenal di Chiang Mai adalah: Wilayah kota kuno Chiang MaiWilayah bujursangkar di pusat kota Chiang Mai, dikelilingi oleh parit kota dan puing tembok kota yang masih dapat dilihat di beberapa tempat. Panjang tiap sisinya sekitar 1,5 kilometer. Sejak tahun 1990, pemerintah Chiang Mai melarang pembangunan bangunan pencakar langit dalam jarak 93 meter dihitung dari tembok kota untuk melindungi serta mempertahankan pemandangan kota kuno ini. Di parit kota juga dibuat sistem penyaringan air untuk mempertahankan kebersihan air parit tersebut. Museum lokal
Situs-situs religiusAda sekitar 300 wat atau kuil Buddhis di pelosok Chiang Mai.[8] Wat ini didirikan sejak abad 13 sejak pendirian kota Chiang Mai oleh Raja Mengrai.
Pasar malamPasar malam merupakan atraksi utama di kehidupan malam di Chiang Mai. Pasar malam ini membentang sepanjang jalan Chang Khlan mulai dari pukul 18.00 sampai 01.00 dini hari tiap malam. Pijat tradisional ThaiDi pelosok Chiang Mai, tersebar ratusan panti pijat tradisional yang menawarkanp pijat tradisional Thai, pijat refleksi kaki dan pijat minyak. Pijat tradisional ini ditawarkan dengan biaya beragam mulai dari 100 Baht sampai 1000 Baht per jam. Pijat Tradisional Thailand terkenal akan gerakan terapisnya yang unik dan manfaatnya. FestivalAda beberapa festival nasional yang diselenggarakan di Chiang Mai, di antaranya:
PendidikanAda beberapa universitas di Chiang Mai, yang menjadikan Chiang Mai sebagai pusat pendidikan di kawasan regional utara Thailand, di antaranya:
Universitas Chiang Mai adalah universitas negeri pertama yang didirikan di luar Bangkok. Di samping itu, banyak sekolah-sekolah menengah dan dasar juga tersebar di seluruh pelosok kota Chiang Mai. TransportasiChiang Mai yang terletak di kawasan utara Thailand mempunyai berbagai sarana transportasi yang lengkap ke sekitar kawasan lainnya maupun ke Bangkok. UdaraBandara Internasional Chiang Mai merupakan pintu gerbang kawasan regional Thailand utara, salah satu dari 5 bandara internasional besar di Thailand. Bandara ini menghubungkan Chiang Mai ke berbagai kota penting di Thailand dan kota lainnya di Asia seperti:
Jarak terbang dari Bangkok sekitar 70 menit, dilayani sebagian besar oleh Thai Airways, Nok Air, Air Asia dan Bangkok Airways. Bandara ini terletak tidak jauh dari pusat kota, sekitar 4 kilometer sebelah barat daya kota kuno Chiang Mai. Transportasi dari dan ke dalam kota dapat ditempuh sekitar 15 menit sampai 30 menit. DaratTransportasi darat terutama menghubungkan Chiang Mai dengan Bangkok di selatan dan daerah-daerah lainnya di sebelah utara dekat perbatasan dengan Laos dan Myanmar. Transportasi darat yang ada adalah kereta api dan bus antar kota. Ada jalur kereta api ke Bangkok yang dapat dicapai sekitar 12 sampai 15 jam. Ada 2 terminal bus di Chiang Mai yang melayani transportasi ke kota-kota di dalam provinsi Chiang Mai dan ke kota di bagian Thailand lainnya. Dalam kotaSarana transpostasi di dalam kota Chiang Mai adalah taksi argo, songthaew dan tuk-tuk. Ada sedikit kereta roda tiga (beca) yang melayani transportasi jarak pendek di dalam kota kuno. Taksi walaupun berargo, namun tidak akan pernah menyalakan argo dalam melayani penumpang, sekitar 100 sampai 200 Baht merupakan biaya umum untuk jarak dalam kota. Songthaew adalah sejenis oplet berwarna merah yang melayani rute-rute tertentu dalam kota, merupakan sarana transportasi murah relatif dibandingkan dengan taksi dan tuk-tuk. Tuk-tuk adalah sejenis bemo yang sering dihiasi dengan pernak-pernik sesuai selera sang pemilik tuk-tuk. Tuk-tuk melayani angkutan jarak dekat dalam kota dengan harga mulai dari 30 Baht. Selain menumpang kenderaan umum di atas, penyewaan mobil ataupun sepeda motor juga bertaburan di Chiang Mai. Menyewa sepeda motor adalah pilihan favorit turis-turis yang berkunjung di Chiang Mai, walaupun banyak backpacker yang memilih berjalan kaki untuk mengelilingi kota. Menyewa mobil sebaiknya disewa bersama asuransi karena kondisi lalu lintas di Chiang Mai yang tidak terlalu kondusif. Suasana lalu lintas di Chiang Mai kurang mendukung bagi pejalan kaki, karena jarangnya sarana penyeberangan jalan di jalan-jalan utama Chiang Mai dan para pengendara mobil ataupun motor tidak begitu menghormati pejalan kaki. Lain-lainTeresa Teng, penyanyi terkenal Taiwan meninggal dunia pada tanggal 8 Mei 1995 karena sesak napas di kamar hotelnya dalam suatu kesempatan di Chiang Mai. Referensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Chiang Mai. Wikiwisata memiliki panduan wisata Chiang Mai. |