Makanan Rusia yang paling dikenal adalah supshchi. Bahan dasarnya hanya kubis dan bawang bombay. Sup ini digemari karena tidak mengenal perbedaan kelas, kaya atau miskin. Orang Rusia mengenal ungkapan "Makanan kami adalah shchi dan kasha (bubur)" (Щи да каша — пища наша, Shchi da kasha pishcha nasha).
Makanan istimewa dihidangkan dalam kesempatan khusus dan perayaan Gereja Ortodoks. Ketika berpuasa daging, orang Rusia membuat shchi dari sauerkraut. Hidangan istimewa untuk Natal adalah kutia, dan blini untuk Maslenitsa, serta Paskha untuk Paskah.
Cara menghidangkan
Makanan utama di Rusia di antaranya adalah roti, kentang, telur, daging, mentega, kubis, jamur, mentimun, dan bawang bombay. Daging berasal dari hewan ternak dan hewan hasil berburu. Semua makanan dimasak di dapur dan bukan di hadapan tamu. Sewaktu dihidangkan, makanan diletakkan di atas nampan perak.[1]
Iklim dingin menyebabkan makanan dihidangkan di atas meja secara berurutan. Satu set hidangan dimulai dari hidangan pembuka (zakuski), sup, hidangan utama, dan hidangan penutup. Hidangan pembuka dapat berupa blini, kaviar, buah zaitun, ikan asap, selada, acar ikan atau sayuran, dan sauerkraut. Sup merupakan hidangan sebelum hidangan utama berupa daging (sapi, kambing, atau babi). Krim asam yang disebut smetana merupakan penyedap utama yang ditambahkan pada sup atau pelmeni.
Sejarah
Pengaruh Asia Tengah
Hidangan utama dalam makanan Rusia umumnya dimakan bersama roti. Menurut N.I. Kovalev, seorang sejarawan makanan Soviet, orang Rusia belajar membuat roti yang dikembangkan dengan ragi dari suku nomadik Scythia asal Asia Tengah yang berkuasa di Rusia bagian selatan selama lebih dari 300 tahun sejak abad ke-7 SM. Pengaruh lain dari Asia Tengah adalah minuman fermentasi susu kuda yang disebut kumis. Nilai gizi minuman ini sudah diketahui sejak zaman kuno oleh orang Asia, terutama orang Kazakhstan, Kirgiztan, Bashkir.[2]
Teknik fermentasi kubis dipelajari orang Tatar dari Tiongkok, dan dipakai untuk membuat untuk sauerkraut. Kubis sudah sejak lama dikenal orang Eropa Utara, tetapi orang Rusia belum tahu cara mengawetkannya dengan garam atau air garam. Sekarang, sauerkraut menjadi salah satu hidangan penting di Eropa Utara dan Eropa Tengah.[2]
Pengaruh masakan Prancis
Pada awal abad ke-18, tsarPeter yang Agung mengizinkan masuknya peradaban Barat ke Rusia sehingga masakan Jerman, Belanda, dan Swedia mulai menjadi hidangan di istana kaisar. Kalangan bangsawan mulai mendatangkan juru masak Eropa terutama dari Prancis.[3]
Koki imigran asal Prancis bekerja di rumah keluarga kaya, khususnya kalangan bangsawan sepanjang abad ke-18 dan abad ke-19. Mereka memasukkan pengaruh masakan Prancis ke dalam menu hidangan masyarakat kalangan atas.[2] Berbeda dari sup Prancis yang dibuat dari kaldu bening dan sayuran yang dihaluskan, sup Rusia dulunya hanya kental dan mengenyangkan. Di Rusia, koki Prancis menggunakan teknik pembuatan sup dari Prancis untuk memperbaiki resep-resep sup tradisional Rusia seperti shchi. Masakan Prancis juga menambah ragam saus dan hidangan penutup dalam masakan Rusia.
Sup
Makanan utama sebagian besar petani adalah serealia dan sayuran yang dibuat beraneka macam bubur dan sup. Sup tradisional seperti shchi, borscht, ukha, rassolnik, solyanka, botvinya, okroshka, dan turya (okroshka berisi roti) berasal dari masakan petani di Rusia.
^ abcMolokhovets, Elena (1998). Classic Russian Cooking: Elena Molokhovets' A Gift to Young Housewives. Indiana University Press. ISBN0-2532-1210-3.Parameter |coauthors= yang tidak diketahui mengabaikan (|author= yang disarankan) (bantuan); line feed character di |coauthors= pada posisi 6 (bantuan)