Hardcore punk adalah genre punk rock serta subkultur yang lahir pada akhir dekade 1970-an. Hardcore punk lebih cepat, lebih keras, dan lebih agresif daripada bentuk punk rock lainnya.[10] Asal usulnya dapat dilacak hingga skena punk terdahulu di San Francisco dan California Selatan yang muncul sebagai tanggapan terhadap kebudayaan hippie yang masih dominan kala itu. Hardcore punk juga terinspirasi dari punk rock New York dan proto-punk.[7] Suara punk New York lebih keras daripada saudaranya di San Francisco, menampilkan ekspresi anti-seni dari kemarahan, energi, dan humor subversif yang jantan. Hardcore punk juga menolak komersialisme, kemajuan industri musik, serta "apa pun yang menyerupai rock arus utama"[11] dan sering membahas topik sosial dan politik dengan "lirik konfrontatif dan bermuatan politis." [12]
Hardcore punk juga menjadi penyumbang dari gerakan bawah tanah Amerika Serikat pada awal 1980-an, khususnya di Washington DC, New York, New Jersey, Philadelphia, dan Boston—serta di Australia, Kanada, dan Britania Raya. Musik ini juga menelurkan gerakan straight edge dan subgerakan terkait, hardliner dan youth crew. Hardcore juga ikut terlibat dalam munculnya banyak label rekaman independen pada 1980-an serta etos swakriya dalam adegan musik bawah tanah. Hal ini juga mempengaruhi banyak genre musik yang telah sukses besar secara komersial, seperti rock alternatif dan thrash metal.
Bila hardcore punk tradisional hampir tidak pernah sukses di arus utama secara komersial, perintis genre ini awalnya telah memperoleh banyak apresiasi dari waktu ke waktu. Album Black Flag Damaged, Minutemen Double Nickels on the Dime, dan Hüsker Dü New Day Rising akhirnya masuk dalam 500 Album Terbaik Sepanjang Masa versi Rolling Stone tahun 2003 dan salah satu album Dead Kennedys telah mendapat sertifikasi emas selama 25 tahun.[13] Pada tahun 2011, penulis Rolling Stone David Fricke menempatkan Greg Ginn dari Black Flag pada peringkat ke-99 dalam daftar 100 Gitaris Terbaik. Meski genre musik dimulai di negara-negara Barat yang berbahasa Inggris, hardcore juga muncul di Italia, Brasil, Jepang, Eropa, dan Timur Tengah.
Asal istilah
Steven Blush menyebut bahwa "asal usul nama hardcore berasal dari" album grup musik Vancouver D.O.A, Hardcore '81.[14] Album ini juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan istilah "hardcore".[15][16] Konstantin Butz menyatakan bahwa meskipun asal kata "hardcore" "... tidak dianggap berasal dari tempat atau waktu tertentu, kata ini biasanya dikaitkan dengan evolusi lanjutan dari gerakan punk rock California di Los Angeles", yang didominasi pemuda pemain skateboard.[17] Artikel karya Tim Sommer terbitan September 1981 menunjukkan bahwa penulis menerapkan istilah tersebut pada grup-grup punk yang digawangi oleh "anak berusia 15 tahun atau lebih" yang manggung di perkotaan pada waktu itu, yang dianggap sebagai perkembangan lebih baru di Los Angeles, San Francisco, dan Washington DC [18] Sejarawan hardcore Steven Blush juga mengatakan bahwa "hardcore" merujuk pada sikap "muak" dengan musik punk dan new wave.[19] Blush menyatakan bahwa istilah ini juga merujuk pada "punk yang paling ekstrem dan mutlak." [20]
Kelefa Sanneh menyatakan bahwa "hardcore" merujuk pada sikap "tertuju pada skena", tertutup terhadap dunia luar, serta "mengabaikan masyarakat yang lebih luas", untuk mencapai "tujuan bersama" sebagai bagian dari sebuah komunitas.[21] Sanneh menjelaskan bahwa pemilihan anggota grup musik Agnostic Front hanya ditujukan pada mereka yang ikut dalam komunitas hardcore dan secara teratur menghadiri sebuah acara hardcore dan ikut moshing, daripada berdasarkan audisi.[21]
Karakteristik
Ada artikel dalam Drowned in Sound yang berpendapat bahwa "hardcore adalah semangat punk sejati era 1980-an", karena "setelah seluruh poseur dan pengikut mode beralih tren ke dasi pink dan potongan rambut ala New Romantic, dan menyanyi lirik-lirik yang bersifat pengecut", skena punk hanya terdiri atas orang-orang "yang berdedikasi sepenuhnya atas etos swakriya".[22] Definisi awal genre ini adalah "bentuk punk rock yang sangat keras."[23] Seperti subgenre Oi! dari Inggris, hardcore punk dapat dianggap sebagai tanggapan musik yang internal. Hardcore telah disebut sebagai "genre yang lebih cepat dan kejam" dari punk serta merupakan "bantahan keras" dari punk rock; menggambarkan "pemberontakan melawan pemberontakan".[21] Steven Blush menyatakan bahwa walaupun punk rock memiliki "sisi yang sulit dikendalikan", "anak-anak era Ronald Reagan terus menuntut segala hal yang lebih mendasar dan segera, dengan kecepatan dan agresi sebagai titik awal." [14]
Menurut seorang penulis, "saat punk rock terpengaruh oleh nilai seni melalui post-punk dan new wave, hardcore memperkuat jati diri musik punk yang sesungguhnya".[1] Dengan kurangnya kontribusi mazhab seni daripada post-punk, hardcore punk "lebih menyukai estetika rendah daripada foya-foya dan mengedepankan pola bermusik punk rock asli."[24] Hardcore "menolak pengaruh teknologi sintetis dan kemajuan industri rekaman."[25] Sekitar tahun 1980, ketika punk menjadi "hampir mati" dan ramah radio, kaum punk muda melampiaskan amarahnya dan membuang pengaruh artistik dari new wave dan musik pop serta menciptakan genre baru, hardcore. Namun sayangnya tidak ada tempat untuk bermain musik ini sehingga membuat tempatnya sendiri yang independen dan mengedepankan swakriya.[26] Penulis musik Barney Hoskyns membandingkan punk rock dengan hardcore dan menganggap bahwa hardcore "lebih muda, cepat, dan sangat amarah," dipengaruhi kemarahan remaja Orange County [(Los Angeles)] yang kesal terhadap kehidupan di wilayah "Republikan yang cemplang."[17] Meski hardcore sebagian besar diikuti oleh pria muda berkulit putih, baik penampil ataupun penontonnya,[27][28] ada beberapa pengecualian, seperti grup musik Afrika-Amerika Bad Brains atau wanita seperti vokalis Crass Joy de Vivre dan bassis kedua Black Flag, Kira Roessler.
Steven Blush menyatakan bahwa anggota Minor Threat, Ian MacKaye, "menumbuhkan pola pikir keras" dengan "menolak industri musik, anti terhadap superstar, serta mendukung skena ke dalam, yang kelak disebut sebagai Hardcore." [14] Filosofi yang penting dalam skena hardcore adalah otentisitas. Mereka yang bergaul dengan punk serta mengadopsi atribut mereka tetapi tidak memahami nilai filosofis yang mendasari hal tersebut akan diejek sebagai "poseur". Joe Keithley, vokalis D.O.A. mengatakan dalam sebuah wawancara: "Setiap orang yang menggunakan simbol anarki tanpa memahami makna yang terkandung di dalamnya dianggap poseur." [29]
Karakteristik musik
Seperti nada suara punk rock sebelumnya, sebagian besar grup musik hardcore punk secara tradisional terdiri atas vokalis, gitaris, bassis, dan drummer. Penciptaan lagu lebih ritmis daripada melodis. Kritikus Steven Blush menulis "Sex Pistols masih rock and roll ... ibarat versi gilanya Chuck Berry. Hardcore secara radikal meninggalkan unsur-unsur itu. Rocknya tidak berstruktur verse-chorus. Hal itu menghilangkan gagasan bagaimanakah penciptaan lagu rock tersebut. Itu dianggap bentuk tersendiri." [30] Menurut AllMusic, hardcore memiliki cetak biru berupa teknik permainan yang lebih keras, kuat, dan cepat.[31] Hardcore adalah tanggapan dari gaya musik new wave yang "sudah terbuka dengan mazhab seni".[32] Hardcore "menghindari terlalu banyak nuansa, teknik, [dan] avant-garde", dan lebih menekankan "kecepatan dan intensitas ritme" mempergunakan bentuk lagu yang sukar diperkirakan dan perubahan tempo yang tiba-tiba.
Volume alat musik yang keras justru penting dalam hardcore. Majalah Noisey menggambarkan bahwa grup musik hardcore ibaratnya "adu kekerasan volume" dengan "suara alat-alat musiknya terus bersaing untuk memperoleh volume yang kuat dan keras." [33] Scott Wilson menyatakan bahwa hardcore Bad Brains menekankan dua elemen: kenyaringan suara untuk mencapai "kebisingan tanpa kompromi" dan ritme, alih-alih elemen yang biasanya terfokus pada musik rock arus utama, harmoni dan nada (yaitu, melodi).[34]
Vokalis hardcore dapat berteriak,[31] menjerit atau bernyanyi bersama dengan musik, menggunakan "intensitas vokal"[25] dan nada kasar.[32] Teriakan vokalis hardcore sering diikuti koor penonton yang turut menyanyikan lagu, ibaratnya sebagai "pemimpin massa".[25] Steven Blush menggambarkan salah satu konser awal Minor Threat yang penontonnya menyanyikan liriknya begitu keras hingga terdengar pada sistem pengeras suaranya.[35] Teknik menyanyikan hardcore banyak menggunakan nada dasar minor[36] dan dapat menyertakan vokal latar (backing vocal) dari anggota band lainnya. Lirik Hardcore menggambarkan "frustrasi dan kekecewaan politik" bagi kaum pemuda yang menentang kesejahteraan rakyat era 1980-an, konsumerisme, keserakahan, politik dan otoritas Reagan. Pesan-pesan sosiopolitik dalam lirik-lirik hardcore (serta perilaku di atas panggung yang berlebih-lebihan) menunjukkan genre tersebut mendapatkan popularitas arus utama.
Gitaris hardcore punk banyak menggunakan akor 5 dengan efek gitar yang didistorsi dengan keras.[37] Bagian gitar itu dapat sangat kompleks, teknis, dan sangat menantang.[38] Gitaris hardcore juga membuat pendekatan yang mirip dengan saudara genrenya, thrash: "...seperti keluaran pick-up yang ditinggikan", "suara frekuensi menengah-tinggi", nada "ngebass" serta distorsi gitar yang berasal dari "Tube Screamer atau pedal overdrive serupa", tanpa distorsi speaker.[39] Melodi gitar biasanya minor seperti halnya vokalis (meskipun beberapa solo gitarnya menggunakan tangga nada pentatonik). Gitaris hardcore dapat bermain solo, leadoktaf, dan groove, serta menggunakan feedback gitar dan harmoni. Umumnya ada sedikit solo gitar dalam hardcore daripada di rock arus utama, karena solo dianggap merupakan "keunggulan" dari rock arus utama.[32]
Bassis hardcore menggunakan ritme yang bervariasi dalam permainan bass mereka, mulai dari not yang ditahan lama (not penuh dan not 1/2) hingga not 1/4, hingga not 1/8 atau 1/16. Untuk memainkan bass yang tidak bisa dibetot dengan jari, bassis juga dapat menggunakan plektrum (pemetik gitar).[38] Sejumlah bassis memainkan suara fuzz dengan memberi overdrive pada nada bass mereka.[40]
Teknik permainan drum hardcore yang keras, dianggap sebagai "mesin penggerak" dan elemen terpenting dari sifat marah tanpa henti dari genre tersebut.[41] Dua elemen penting lain untuk drummer hardcore adalah bermain "secara koordinatif" dengan musisi lain, terutama bassis (tidak selalu bergantung pada metronom; perubahan tempo membutuhkan koordinasi dengan musisi lain di banyak album hardcore penting) sehingga drummer harus mendengarkan banyak lagu-lagu hardcore, sehingga dia dapat memahami "emosi mentah" yang diungkapkannya. Lucky Lehrer, drummer dan ko-pendiri dari Circle Jerks pada tahun 1979, disebut sebagai pengembang teknik drum hardcore; ia disebut sebagai "bapak drummer hardcore" dan majalah Flipside menyebut drummer ini sebagai drummer punk terbaik.[42] Menurut Tobias Hurwitz, 'permainan drum hardcore berada di antara teknik permainan drum rock arus utama dari punk jadul dan permainan drum thrash metal yang cepat."[43] Beberapa penabuh drum hardcore punk bermain cepat pada suatu waktu kemudian menurunkan tempo sehingga terciptalah breakdown. Drummer biasanya memainkan not 1/8 pada simbal, karena pada tempo hardcore akan sukar untuk memainkan bagian yang lebih kecil dari permainan drum.[38]
Politik
Lirik-lirik lagu hardcore punk kebanyakan berisi sentimen anti-kemapanan, antimiliterisme, antiotoriter, anti-kekerasan, and pro lingkungan, tambahannya juga berisi politik sayap kiri, anarki atau egalitarianisme. Selama 1980-an, sub-kebudayaan tersebut juga menolak skena materialisme "yuppie" dan kebijakan politik campur tangan Amerika.[44] Banyak grup musik hardcore punk menganut paham politik kiri jauh seperti anarkisme atau beberapa bentuk sosialisme dan pada 1980-an menentang kebijakan Presiden Amerika Serikat Ronald Reagan dan Perdana Menteri Britania Raya Margaret Thatcher. Kebijakan ekonomi Reagan, atau juga disebut "Reaganomics", dan konservatisme sosial menjadi subjek yang sering dikritik oleh band hardcore kala itu.[45][46] Akan tetapi, Jimmy Gestapo, anggota Murphy's Law, justru mendukung Reagan dan bahkan menyebut presiden sebelumnya Jimmy Carterpussy pada cover story majalah New York Magazine tahun 1986.[47] Baru saja setelah meninggalnya Reagan tahun 2004, acara radio Maximumrocknroll menayangkan episode mengenai lagu-lagu anti-Reagan oleh banyak band hardcore punk.[48]
Sejumlah band hardcore punk juga menyampaikan pesan-pesan yang terkadang "salah secara politis" dengan menyertakan kalimat ofensif dalam lirik mereka serta mengandalkan kejenakaan panggung untuk memberi kejutan pendengar dan penonton-penontonnya. Grup musik kontroversial asal Boston, F.U., pada albumnya tahun 1983, "My America", berisi lagu-lagu yang liriknya dianggap konservatif dan patriotik. Pesan-pesan lagunya terkadang diambil secara harfiah, meski sebenarnya dimaksudkan sebagai parodi band-band konservatif.[49] Artis musik lainnya dari Massachusetts, Vile, terkenal karena lagu-lagunya menghina perempuan, minoritas, dan homoseksual dalam lirik mereka dan bahkan terus menyebarkan pesan mereka dengan menempatkan album mereka di kaca depan mobil orang.[50] Di sisi lain, Tim Yohannan dan fanzine punk rock berpengaruh Maximumrocknroll dikritik oleh kaum punk karena bertindak seperti layaknya "polisi"[51] dan dianggap memberikan "definisi yang terlalu sempit tentang apa yang sesuai dengan budaya punk" dan tampak menjadi "otoriter dan terus meluruskan pengertian itu" menggunakan pandangan mereka.[52]
Selama tampuk kepresidenan Amerika Serikat 2001–2009 oleh George W. Bush, sama sekali jarang grup musik hardcore punk menyuarakan pesan anti-Bush. Selama Pemilu Presiden AS 2004, sejumlah artis hardcore punk terlibat dalam grup aktivis politik anti-Bush PunkVoter.[53][54] Sangat sedikit musisi hardcore bersedia menyuarakan pandangan sayap kanan, seperti band Antiseen, yang gitarisnya Joe Young menjadi kader Partai Libertarian Carolina Utara.[55] Mantan vokalis Misfits Michale Graves muncul dalam satu episode The Daily Show, mendukung George W. Bush.[56] Conservative Punk adalah situs web Amerika yang dibentuk untuk mempersatukan politik sayap kanan dengan budaya punk.
Moshing
Awal hardcore punk tahun 1980-an juga menumbuhkan tarian slamdance (juga disebut moshing), yaitu tarian yang pesertanya saling mendorong atau membanting satu sama lain, serta stage diving. Moshing adalah wahana melampiaskan kemarahan dengan "menggambarkan bagaimana perilaku kekerasan atau kekasaran yang dapat memberikan peserta moshing apakah itu budaya kelas menengah yang dangkal." [57] Moshing juga dianggap sebagai "parodi kekerasan," [58] yang membuat peserta memar dan terkadang berdarah.[44] Kata mosh diperkenalkan pada skena hardcore Amerika pada awal tahun 1980-an di Washington DC. Penampilan grup musik Fear pada episode Halloween 1981 Saturday Night Live dipangkas ketika peserta moshing, termasuk John Belushi dan sebagian anggota, menyerang panggung, merusak peralatan studio, dan mengumpat.[59][60] Anggota band itu termasuk John Joseph dan Harley Flanagan dari Cro-Mags dan John Brannon dari Negative Approach dan Ian Mackaye dari Minor Threat.[61] Contoh lainnya dari tarian hardcore Amerika dapat dilihat di film dokumenter Another State of Mind, Urban Struggle, The Decline of Western Civilization, American Hardcore, dan 30 Years of Northwest Punk.
Gaya pakaian
Penggemar hardcore punk umumnya mengenakan kaus oblong, celana jeans, sepatu tentara, sepatu kets, dan potongan rambut pendek. Untuk wanita biasanya mengenakan celana tentara, kaus band, dan hoodies.[62] Gaya berpakaian adalah pencerminan dari ideologi hardcore, termasuk ketidakpuasan dengan kehidupan pinggiran kota dan kemunafikan budaya Amerika. Dasarnya pakaian itu adalah pakaian yang sudah rusak dan tak layak pakai — jins robek, kaus berlubang, kaus kaki wanita yang robek, dan sepatu boot kerja.[63] Gaya hardcore 1980-an sangat berbeda dengan gaya busana yang lebih provokatif pada punk rocker pada akhir 1970-an (penataan rambut yang rumit, pakaian yang robek, tambalan baju, peniti, kancing, paku, dll. ).
Siri C. Brockmeier menganggap bahwa "anak-anak hardcore tidak tampak seperti anak punk", karena anggota adegan hardcore mengenakan pakaian biasa dan potongan rambut yang pendek, berbeda dengan "jaket dan celana kulit yang dipercantik" yang dipakai dalam adegan punk.[64] Bagaimanapun juga, Lauraine Leblanc, menganggap bahwa pakaian dan gaya hardcore punk standar antara lain celana jins sobek, jaket kulit, ikat pinggang berduri dan kalung anjing, dan potongan rambut mohawk serta pakaian swakriya ornamental dengan kancing logam, dicat nama band, pernyataan politik, dan ditambal-tambal.[65] Tiffini A. Travis dan Perry Hardy menggambarkan bahwa tampilan yang umum dalam skena hardcore San Francisco terdiri dari jaket kulit pemotor, rantai, gelang, tindikan, pernyataan dicat atau tato (misalnya, simbol anarki), dan gaya potongan rambut mulai dari potongan militer yang diwarnai hitam atau pirang hingga mohawk serta kepala yang dicukur.[66]
Vokalis Circle Jerks Keith Morris menulis: "... punk dasarnya berasal dari budaya mode Inggris, tapi kami tidak punya hubungan dengan itu. Black Flag dan Circle Jerks sangat jauh dari itu. Kami lebih suka jadi bocah yang kerja di pompa bensin atau toko kecil." [67] Menurut Henry Rollins, yang dimaksud "berpakaian rapi" adalah mengenakan kemeja hitam dan celana panjang gelap; Rollins menganggap minat dalam mode dianggap mengalihkan perhatian.[68] Jimmy Gestapo dari Murphy's Law menyebut bahwa mengganti pakaian gaya punk (rambut berdiri dan ikat pinggang) menjadi hardcore (kepala dicukur dan sepatu boot) didasarkan pada kebutuhan akan pakaian yang lebih fungsional.[62]
Fanzine
Sebelum internet berkembang, fanzine, yang biasa disebut zine, memberi kesempatan bagi kaum hardcore untuk belajar tentang band, klub, dan label rekaman. Zine dapat berisi ulasan acara dan rekaman, wawancara dengan band, pemberitaan, dan iklan untuk rekaman dan label. Zine adalah produk swakriya, "bangga sebagai amatir, karya tangan sendiri, dan selalu independen" dan pada "90-an, zine adalah media yang tepat untuk berpegang teguh pada punk dan hardcore." Mereka berlaku seperti "blog, kolom komentar, dan jejaring sosial pada zaman mereka."[69]
Di wilayah-wilayah midwest Amerika, zine Touch and Go menjelaskan gerakan hardcore Midwest dari 1979 hingga 1983. We Got Power menggambarkan gerakan di Los Angeles dari 1981 hingga 1984, berisi ulasan pertunjukan dan wawancara dengan band seperti D.O.A., the Misfits, Black Flag, Suicidal Tendencies, dan Circle Jerks. My Rules adalah zine foto yang menyertakan foto-foto pertunjukan hardcore dari seluruh AS. In Effect, yang dimulai pada tahun 1988, menggambarkan skena Kota New York.[69] Pada tahun 1990, Maximumrocknroll "ibarat kitab suci de facto dari skena hardcore." Maximumrocknroll adalah majalah tebal, terbit setiap bulan, dan telah memiliki pelanggan di banyak negara di seluruh dunia. MRR memiliki "pandangan yang bergairah namun dogmatis" tentang apa yang seharusnya menjadi hardcore, sementara HeartattaCk dan Profane Existence "dianggap lebih religius tentang etos swakriya mereka." HeartattaCk banyak berisi band-band emo dan post-hardcore. Profane Existence banyak membahasa crust punk.
Zine 1990-an lainnya adalah Gearhead, Slug and Lettuce, dan Riot Grrrl.[69] Di Kanada, Standard Issue memberitakan gerakan hardcore Ottawa. Dengan hadirnya Internet, zine hardcore punk menjadi tersedia secara daring, misalnya adalah zine elektronik yang mencatat gerakan hardcore Australia, RestAssured.
Sejarah
Akhir 1970-an hingga awal 1980-an
Amerika Serikat
Los Angeles
Michael Azerrad menyebutkan bahwa "[hingga] 1979 gerakan punk rock [di California Selatan] benar-benar sudah mati." "Mereka digantikan oleh bocah dari pinggiran kota terpencil yang mulai menemukan kecepatan, kekuatan, dan agresivitas dari punk";"dengan mengesampingkan semua tuntutan apa pun, bocah-bocah itu kemudian mengolah musiknya sampai ke intisarinya, serta mempercepat temponya...dan lahirlah "hardcore", yakni musik yang lebih "muda, cepat, dan penuh amarah, [dan] penuh dengan perasaan dendam..."[70] Sejarawan hardcore Steven Blush menyatakan bahwa bagi warga Pesisir Barat Amerika, rekaman pertama hardcore adalah Out of Vogue karya grup musik Middle Class dari Santa Ana.[71] Band ini merintis lagu-lagu punk rock yang cepat dan liriknya diteriakkan, yang kemudian menjadi fondasi dari hardcore punk. Terkait pengaruh hardcore punk, karya-karya Black Flag adalah karya paling berpengaruh. Michael Azerrad, penulis Our Band Could Be Your Life, menyebut bahwa Black Flag adalah "bapak perintis hardcore punk" dan menyatakan bahkan "...dari sekian banyak band besar hardcore Amerika", mereka "perlu mendengarkan musik untuk siapa pun yang tertarik dengan musik bawah tanah."[72] Blush menyebut bahwa Black Flag menjelaskan apa itu hardcore Amerika ibarat Sex Pistols dengan punknya.[19] Dibentuk di Hermosa Beach, California oleh gitaris dan pencipta lirik Greg Ginn, mereka tampil perdana pada Desember 1977. Nama aslinya Panic, tetapi berganti namanya tahun 1978.[73] Suara Black Flag mencampurkan suara mentah Ramones dan solo gitar atonal dan tempo yang sering berubah.
Pada 1979, Black Flag ikut bergabung dengan band hardcore punk lainnya yang bermain di Los Angeles, seperti Fear, the Germs, Bags, dan Circle Jerks (bersama vokalis asli Black Flag, Keith Morris). Band-band tersebut hadir dalam dokumenter 1981 oleh Penelope Spheeris, The Decline of Western Civilization.[74] Saat film itu dirilis, band hardcore lainnya kemudian menciptakan nama baru untuk mereka di Los Angeles serta wilayah tetangganya Orange County, seperti the Adolescents, Angry Samoans, Bad Religion, Dr. Know, Ill Repute, Minutemen, New Regime, Suicidal Tendencies, T.S.O.L., Wasted Youth, and Youth Brigade.
Jika band-band punk rock tradisional yang populer seperti Ramones, Clash, dan Sex Pistols menandatangani kontrak rekaman dengan label besar, band-band hardcore punk kebanyakan tidak. Black Flag, sempat menandatangani kontrak dengan MCA Unicorn Records, tetapi dibatalkan karena seorang eksekutif menganggap musik mereka sebagai "anti-orangtua".[75] Alih-alih mendekati label-label besar, band-band hardcore justru mendirikan label rekaman independen sendiri dan mendistribusikan rekaman sendiri. Ginn mendirikan SST Records, yang merilis EP debut Black Flag Nervous Breakdown pada 1979. SST juga merilis sejumlah album oleh artis-artis hardcore lainnya, dan dianggap Azerrad sebagai "label bawah tanah yang paling mudah membawa pengaruh dan populer di 1980-an."[72] SST diikuti oleh sejumlah label sukses lainnya yang didirikan oleh artis — termasuk BYO Records (didirikan oleh Shawn dan Mark Stern dari Youth Brigade), Epitaph Records (didirikan oleh Brett Gurewitz dari Bad Religion), New Alliance Records (didirikan oleh Minutemen's D Boon) —serta label yang dijalankan oleh penggemar seperti Frontier Records dan Slash Records.
Band-band hardcore punk juga mendanai dan menyelenggarakan tur mereka sendiri. Penampilan tur konser Black Flag pada tahun 1980 dan 1981 menjadi awal hubungan mereka dengan dunia luar serta mengembangkan budaya hardcore punk di banyak bagian Amerika Utara, serta membuka jalan bagi tur oleh band-band lainnya.[76][77][78] Konser gerakan hardcore awal Los Angeles menjadi medan pertempuran sengit antara polisi dan penonton konser. Sumber kekerasan lain di LA adalah adanya invasi "kaum poseur yang antagonis" ke tempat-tempat hardcore.[79] Aksi kekerasan pada konser hardcore digambarkan dalam episode acara televisi populer CHiPs dan Quincy, M.E.
San Fransisco
Beberapa waktu setelah Black Flag memulai debutnya di Los Angeles, Dead Kennedys terbentuk di San Francisco. Bila rilisan awal band masih bermain punk rock tradisional, In God We Trust, Inc. (1981) mulai bergeser ke hardcore. Mirip dengan Black Flag dan Youth Brigade, Dead Kennedys juga merilis albumnya pada label sendiri, dalam hal ini adalah Alternative Tentacles. Meskipun tidak sebesar di Los Angeles, gerakan hardcore Wilayah Teluk San Francisco tahun 1980-an mencakup sejumlah band terkenal, antara lain Crucifix, Flipper, dan Whipping Boy .
Tambahannya pada masa itu, band yang berasal dari Texas seperti Dicks, MDC, Verbal Abuse, dan Dirty Rotten Imbeciles pindah ke San Francisco. skena ini khususnya dibantu oleh kelab malam San Francisco Mabuhay Gardens, dengan promotornya Dirk Dirksen, disebut sebagai "Pausnya kaum punk".[80] Lembaga lokal lainny adalah fanzine Tim Yohannan, Maximumrocknroll, serta acaranya di Berkeley, stasiun radio publik KPFA Maximum RocknRoll Radio Show, yang memainkan band-band muda California Utara. Salah satu band itu adalah Tales of Terror dari Sacramento. Kebanyakan orang, termasuk Mark Arm, mengutip inspirasi dari Tales of Terror untuk grunge yang kala itu sedang berkembang.[81]
Washington DC
Band hardcore punk pertama yang terbentuk di pantai timur Amerika Serikat adalah Bad Brains di Washington DC. Mulanya grup musik ini dibentuk sebagai ansambel jazz fusion bernama Mind Power tahun 1977, dan semua beranggotakan orang Afrika-Amerika, gebrakan pertama mereka dalam hardcore meliputi lagu-lagu dengan tempo tercepat dalam musik rock.[82] Band ini merilis singel debutnya, "Pay to Cum ", pada tahun 1980, dan berpengaruh dalam membangun gerakan hardcore DC. Sejarawan hardcore Steven Blush menyebut singel itu sebagai rekaman hardcore Pantai Timur pertama.[83]
Ian MacKaye dan Jeff Nelson, membentuk band Teen Idles pada tahun 1979 dan dipengaruhi oleh karya-karya Bad Brains. Grup itu resmi bubar tahun 1980, lalu MacKaye dan Nelson membentuk Minor Threat, yang menjadi pengaruh besar pada genre hardcore punk. Band ini menggunakan ritme yang lebih cepat dan lebih agresif, serta riff yang kurang melodis daripada yang umum pada saat itu. Minor Threat mempopulerkan gerakan straight edge dengan lagunya "Straight Edge", yang berbicara menentang minuman keras, narkoba, dan pergaulan bebas.[84][85] MacKaye dan Nelson juga mendirikan label sendiri, Dischord Records, yang merilis rekaman oleh band-band hardcore DC seperti: The Faith, Iron Cross, Scream, State of Alert, Government Issue, Void, dan Youth Brigade. Album kompilasi Flex Your Head adalah dokumen berpengaruh dari skena hardcore di Washington DC awal 1980-an. Label rekaman ini dijalankan di Dischord, sebuah rumah punk Washington, DC. Henry Rollins, yang kelak terkenal sebagai vokalis Black Flag yang berbasis di California, serta Rollins Band miliknya kelak, dibesarkan di Washington DC dan dipengaruhi oleh musik Bad Brains dan band-band kawan masa kecilnya Ian MacKaye. Band pertama Rollins, State of Alert yang berbasis di Washington DC, merilis beberapa rekaman di Dischord Records yang diproduksi oleh MacKaye.[86]
Boston
Band-band hardcore berpengaruh Boston antara lain Jerry's Kids, Gang Green, the F.U.'s, SS Decontrol, Negative FX , Freeze, Forced Coitus, dan Siege. Fraksi adegan dipengaruhi oleh gerakan straight edge DC. Anggota-anggota band seperti DYS, Negative FX, dan SS Decontrol membentuk Boston Crew, sebuah kelompok straight edge militan yang sering menyerang kaum punk yang minum minuman keras atau menggunakan narkoba. Kontroversi yang menyelimuti kelompok ini dan antek-anteknya memicu perdebatan terkait kekerasan dalam dunia hardcore. Pada akhir 1980-an, Elgin James terlibat fraksi militan di Boston, dan ia kelak mendirikan organisasi Friends Stand United, yang kelak disebut sebagai geng jalanan.[87] Pada tahun 1982, Modern Method Records merilis This Is Boston, Not LA, album kompilasi berpengaruh dalam gerakan hardcore Boston. Kompilasi itu berisi lagu-lagu karya Proletariat, Freeze, FU's, Jerry's Kids, dan Gang Green. Label rekaman milik Curtis Casella, Taang! berperan penting dalam merilis materi oleh band-band dari era ini.
New York
Gerakan hardcore Kota New York muncul pada 1981 ketika Bad Brains pindah ke New York dari Washington DC.[88][89] Mulai 1981, gelombang-gelombang band hardcore baru muncul di kota itu, antara lain Beastie Boys, Murphy's Law, Agnostic Front, dan Warzone . Sejumlah band yang berkait dengan skena hardcore New York muncul dari New Jersey, antara lain Misfits, Adrenalin OD, dan Hogan's Heroes.[90][91] Steven Blush mengatakan bahwa The Misfits "memberi pengaruh penting pada kebangkitan hardcore." [92] Hardcore New York lebih menekankan pada ritme gitar, serta banyak mengedepankan akor gitar yang diredam dengan telapak tangan.[21] skena New York dikenal karena etos yang keras, "premanisme", dan pertunjukan klub yang diibaratkan sebagai "medan kekacaubalauan" hingga "medan pertempuran".[21]
Pada awal 1980-an, skena hardcore New York dipusatkan secara numpang di rumah kosong atau di kelab malam.[21] Saat rumah-rumah itu ditutup, skena itu dipusatkan di bar kecil yang ditutup setelah jam kerja, A7, di sisi timur dalam Manhattan. Selanjutnya skena di New York berpusat di sekitar bar CBGB, yang pemiliknya, Hilly Kristal, menguatkan hardcore punk. The Dead Boys, aslinya dari Cleveland tetapi mendapatkan popularitas di New York sering bermain di kelab milik Hilly dan bahkan ia pun jadi manajer. Selama bertahun-tahun, CBGB menggelar pertunjukan hardcore mingguan pada hari Minggu. Acara dihentikan tahun 1990 ketika kekerasan membuat Kristal melarang pertunjukan hardcore di klub.
Dukungan radio di tiga negara bagian sekitar New York awalnya muncul dari Pat Duncan, yang telah menjadi presenter acara live band punk dan hardcore setiap minggu di WFMU sejak 1979.[93] WPKN yang berbasis di Bridgeport, Connecticut menggelar acara radio yang menampilkan hardcore yang disebut Capital Radio, dengan presenternya Brad Morrison, dimulai pada Februari 1979 dan berlanjut setiap minggu hingga akhir 1983. Di Kota New York, Tim Sommer menjadi presenter di Noise The Show di WNYU.[94] Pada tahun 1982, Bob Sallese memproduseri kompilasi The Big Apple Rotten To The Core pada S.I.N. Records, menampilkan Mob, Ism, dan empat band lainnya dari era awal A7. Album ini tenar di stasiun radio komersial WLIR, dan secara nasional di radio kampus. Album long play ini disusul dengan rilisnya The Big Apple Rotten To The Core, Vol. 2 pada 1987 di Raw Power Records.
Kota-kota Amerika lainnya
Hardcore Minneapolis memilik band seperti seperti Hüsker Dü dan the Replacements, sementara Chicago memiliki Articles of Faith, Big Black, dan Naked Raygun. Detroit adalah rumah bagi Crucifucks, Degenerate, the Meatmen, Necros, Negative Approach, Spite, dan Aplicy. Dua band JFA dan Meat Puppets berasal dari Phoenix, Arizona; 7 Seconds berasal dari Reno, Nevada; dan Butthole Surfers, Big Boys, Dicks, Dirty Rotten Imbeciles (DRI), Really Red, Verbal Abuse, dan MDC berasal dari Texas. Grup band yang berasal dari Portland, Oregon antara lain Poison Idea, Final Warning, dan the Wipers. Band hardcore dari negara bagian Washington termasuk the Accüsed, the Fartz, Melvins, the Dehumanizers, Subvert, dan 10 Minute Warning. Band hardcore dari Raleigh, Carolina Utara adalah Corrosion of Conformity. Grup musik hardcore Dayton, Ohio antara lain Toxic Reasons.
Kanada
D.O.A. dibentuk di Vancouver pada tahun 1978 dan dianggap sebagai salah satu band pertama yang menyebut gaya bermusiknya sebagai "hardcore", dengan merilis album mereka Hardcore '81. Band-band hardcore awal lainnya dari British Columbia antara lain Dayglo Abortions, Subhumans dan the Skulls. Pada tahun 1988, Dayglo Abortions menjadi perhatian publik nasional kala seorang polisi melakukan penyelidikan kriminal terhadap band tersebut setelah putrinya membawa pulang salinan dari album Here Today, Guano Tomorrow. Tuduhan pencabulan dikenakan terhadap label rekaman Dayglo Abortion, Fringe Product, dan toko rekaman label, Record Peddler, tetapi tuduhan itu diakhiri pada tahun 1990.[95][96][97]
Nomeansno adalah band hardcore yang berasal dari Victoria, British Columbia dan sekarang pindah ke Vancouver. SNFU dibentuk di Edmonton tahun 1981 dan juga pindah ke Vancouver. Bunchofuckingoofs (BFGs), dari Kensington Market di Toronto, Ontario, dibentuk pada November 1983.[98] Fucked Up adalah band Toronto yang berhasil meraih Anugerah Musik Polaris 2009 untuk album The Chemistry of Common Life. Band hardcore Montreal pertama salah satunya adalah The Asexuals, yang menjadi band penting dalam gerakan punk Montreal pada 1980-an.
Britania Raya
Di Britania Raya gerakan hardcore tumbuh subur dari awal lahirnya hardcore. Disebut-sebut dengan nama lain seperti "UK Hardcore", " UK 82 ", "second wave punk",[99] "real punk",[100] dan "No Future punk",[101] gerakan ini tetap mempertahankan suara punk sebelumnya tetapi menambahkan unsur new wave of British heavy metal (NWoBHM) seperti suara drum yang keras dan rumit dan gitar yang didistorsi, khususnya Motörhead.[102] Dibentuk pada tahun 1977 di Stoke-on-Trent, Discharge berperan besar dalam mempengaruhi band-band hardcore Eropa lainnya. AllMusic menyebut suara band sebagai "kebisingan yang cepat" yang ditandai dengan "dentuman kebisingan yang ganas."[103] Hardcore punk mereka disebut D-beat, istilah yang mengacu pada ketukan drum yang khas yang dikaitkan dengan sejumlah peniru Discharge tahun 1980-an.[104] Dibentuk pada tahun 1976, band UK Subs adalah contoh awal street punk yang akan dikenal pada era 1980-an, dengan ciri khas mohawk, tato, rompi berkancing logam, dan jaket kulit, dan pakaian yang dihiasi dengan slogan politik. Berikutnya muncul Crass, dengan didukung skena anarko-punk yang kreatif dan terpolitisasi. Conflict, terbentuk beberapa tahun kemudian pada tahun 1981, juga pencetus dari standar sub-genre ini.
Band Inggris lainnya, Varukers, merupakan salah satu band D-beat asli,[105] dan di Swedia juga melahirkan banyak band D-beat selama periode ini seperti Anti-Cimex, Disfear, dan Totalitär. Band Skotlandia the Exploited juga berpengaruh, karena istilah "UK 82" (dulu merujuk pada hardcore Inggris pada awal 1980-an) berasal dari salah satu lagu mereka. Mereka juga tampil berbeda dengan band-band hardcore Amerika awal dengan memberi penekanan pada penampilan. Pentolan band ini, Walter "Wattie" Buchan, memiliki rambut mohawk merah dan band juga memakai atribut swastika, dipengaruhi oleh pemakaian simbol ini oleh punk tahun 1970-an seperti Sid Vicious. Karena itu, The Exploited dijuluki oleh orang lain pada saat itu sebagai "punk kartun".[106] Band-band Britania Raya lainnya yang berpengaruh pada periode ini termasuk Broken Bones, Chaos UK, Charg GBH, Dogsflesh, Disorder, Anti-Establishment, English Dogs, dan penggagas grindcore, Napalm Death.
Australia
Grup-grup musik hardcore mulai muncul pada pertengahan tahun 1980-an di Australia. Massappeal dari Sydney mulai tampil tahun 1985 dan merilis album pertamanya pada tahun 1986.[107] Where's the Pope? dari Adelaide dibentuk pada tahun 1985 dan merilis album pertama mereka pada tahun 1987.[108] Band hardcore Australia lainnya antara lainMindsnare (dibentuk pada 1993), Break Even dan 50 Lions (dibentuk pada 2005), Iron Mind (dibentuk pada 2006), dan Confession (dibentuk pada 2008). Hardcore Australia disiarkan di radio nasional Triple J pada program short.fast.loud.[109] Veganisme dan straight edge sangat menonjol dalam gerakan hardcore, khususnya di Adelaide.[110] Label yang merilis lagu-lagu hardcore antara lain Broken Hive Records, El Shaddai Records, Resist Records, dan UNFD Records.
Negara lainnya
Hardcore punk juga berkembang di Italia, Spanyol dan negara-negara Eropa lainnya, Brasil, Jepang, dan Timur Tengah.
Ada skena hardcore punk yang dinamis pada 1980-an. Terinspirasi oleh band-band Inggris seperti Crass dan Discharge, banyak grup musik Italia memiliki lagu-lagu yang liriknya anti-perang dan anti-NATO. Grup musiknya antara lain Wretched, Raw Power, dan Negazione. Festival Last White Christmas, diadakan di Pisa pada 4 Desember 1983, adalah konser penting bagi grup musik Italia (CCM, I Refuse It!, Raw Power, Purid Fever, War Dogs). Di Swedia, juga muncul beberapa band hardcore yang berpengaruh, misalnya Mob 47 dan Anti Cimex, yang musiknya juga menginspirasi banyak band asing. Sejak awal 1990-an, banyak band Swedia yang merupakan band tribute D-Beat ke grup-grup Britania termasuk Discharge. Gerakan hardcore yang muncul di Umeå dan kota-kota utara lainnya pada 1990-an, dengan band-band seperti Refused (Umeå) dan Raised Fist (Luleå). Finlandia juga melahirkan beberapa band hardcore berpengaruh, termasuk Terveet Kädet, salah satu grup hardcore pertama yang muncul di negara itu. Di Eropa Timur, band-band hardcore terkenal antara lain Hungaria's Galloping Coroners sejak 1975, grup musik Yugoslavia era 1980-an Niet dari Ljubljana, KUD Idijoti dari Pula, dan KBO!.
Di Brazil, gerakan hardcore bermula dari pembukaan toko kaset punk bernama Punk Rock Discos di São Paulo pada tahun 1979. Pada awal 1980-an, toko itu mengimpor rekaman album dari band-band Inggris seperti Discharge dan Disorder serta hardcore Swedia dan Finlandia. Sekitar tahun 1981, pertunjukan punk sering terjadi di sekitar São Paulo, yang kala itu sudah ada puluhan band aktif, kebanyakan bermain hardcore punk dan genre serupa, yang terpenting adalah Cólera dan Inocentes.
skena hardcore Jepang muncul untuk memprotes perubahan sosial dan ekonomi yang melanda negara itu pada akhir 1970-an dan selama 1980-an. Band SS dianggap sebagai yang pertama, terbentuk pada tahun 1977.[111] Menyusul kemudian band Stalin dan GISM, keduanya dibentuk pada 1980. Band-band hardcore Jepang terkenal lainnya meliputi: Balzac, Disclose (band D-beat), Garlic Boys, Kasa, SOB,[112] dan Star Club .
Baru-baru ini band-band hardcore Muslim telah muncul di AS, Kanada, Pakistan, dan Indonesia. Hardcore Muslim dipengaruhi oleh film dokumenter hardcore Muslim tahun 2010 Taqwacore. Band-band tersebut antara lain Kominas dari Boston, Secret Trial Five yang semuanya terdiri dari Toronto, Al Thawra dari Chicago, "dan beberapa band di Pakistan dan Indonesia." [113]
Pertengahan 1980-an
Pertengahan 1980-an adalah masa transisi untuk adegan hardcore. Band-band seperti Hüsker Du, Articles of Faith, dan band-band baru yang dibentuk oleh anggota band-band seperti Deep Wound dan Minutemen bereksperimen dengan genre lain dan disiarkan di radio kampus, menghasilkan istilah "Rock Kampus". Banyak band Boston seperti SS Decontroll, Gang Green, DYS, dan the F.U.'s, serta grup musik hardcore band dari Midwestern seperti Necros, Negative Approach, dan the Meatmen pindah haluan ke hard rock yang lebih lambat dan keras. Crossover thrash merupakan gerakan berpengaruh lainnya dari hardcore pertengahan 1980-an, dengan band-band seperti D.R.I., Corrosion of Conformity, Suicidal Tendencies, Los Cycos, Cro-Mags, Fang, Agnostic Front, Rich Kids on LSD, the Accüsed, dan Cryptic Slaughter mengambil inspirasi dari band thrash metal seperti Slayer. Kebanyakan skena hardcore Washington DC menghindari suara hardcore demi punk yang dipengaruhi rock kampus.
Akhir 1980-an
Pada pertengahan hingga akhir 1980-an, banyak band hardcore punk yang kondang bubar. Bad Religion membuat album rock progresif dengan judul Into the Unknown,[114] sedangkan Beastie Boys terkenal dengan hip hopnya sedangkan Bad Brains memasukkan banyak unsur reggae ke dalam musik mereka, seperti dalam Quickness, album 1989.[115] Social Distortion vakum setelah album pertama dirilis, karena kasus narkoba yang dialami Mike Ness, dan kembali dengan suara ala musik country, yang disebut sebagai cowpunk.[116]
Youth crew
Selama akhir 1980-an di Kota New York, banyak band mempengaruhi gerakan youth crew, dipengaruhi oleh bandstraight edge 7 Seconds, Minor Threat, Bl'ast, and Uniform Choice. Lirik-lirik lagunya sendiri mengekspresikan pandangan terhadap narkoba, minuman keras, dan seks bebas, juga berfokus pada isu-isu seperti vegetarian atau veganisme.[117] Pada akhir 1980-an, band Kota New York yang berhubungan dengan youth crew antara lain Bold, Gorilla Biscuits, Side by Side, dan Youth of Today, dan di California Selatan, band-band seperti Chain of Strength dan Inside Out.
skena lainnya juga ada di Durham, Inggris, salah satu dari beberapa skena youth crew di luar AS. Banyak diinspirasi oleh suara dari band-band youth crew dan straight edge AS, grup-grupnya antara lain Steadfast, False Face, No Way Out, Long Cold Stare, Know Your Enemy, The MacDonalds, dan Northern Wolfpack.[118] Anggota dari banyak band ini kelak membentuk Voorhees.[119]
1990-an
Pada awal 1990-an, grup band Born Against, Rorschach, Burn, dan Drive Like Jehu mengutip gaya bermain hardcore ala 1980-an serta mendorong mereka ke suara yang lebih kontemporer. Band ini sangat dipengaruhi oleh genre lain, seperti heavy metal, alternative, pop, dan bahkan rap. Hardcore kemudian menjadi istilah yang luas, karena berbagai genre yang berbeda muncul, seperti melodic hardcore (Avail, Lifetime, Kid Dynamite), emo (Endpoint, Saves the Day), D-beat (Avskum, Aus Rotten, Skitsystem), powerviolence (Spazz, Dropdead, Charles Bronson), thrashcore (What Happens Next?, Voorhees, Vivisick), mathcore (the Dillinger Escape Plan, Botch, Converge), screamo (Heroin, Antioch Arrow, Portraits of Past, Swing Kids) dan rapcore (Biohazard).[120][121][122][123][124]
Saat gaya 1990-an ini muncul dalam banyak suara berbeda, genre ini terutama bercabang menjadi dua arah; genre yang makin keras disebut new school metallic hardcore (metalcore), yang memasukkan unsur-unsur thrash metal dan death metal untuk suara yang lebih keras dan lebih teknis, dan old school yang dipengaruhi oleh hardcore punk awal. Band-band new school seperti Earth Crisis, Snapcase, Strife, Hatebreed, 108, Integrity and Damnation AD mendominasi skena awal 1990-an, tetapi menjelang akhir dekade, minat pada old school telah berkembang, diwakili oleh band-band seperti Battery, Ten Yard Fight, In My Eyes, Good Clean Fun, H2O dan Better Than a Thousand.[125][126][127][128] Saat Internet menjadi kebutuhan arus utama, festival musik seperti Hellfest lahir. Banyak band yang menulis lagu tentang pantang narkoba, politik, hak-hak sipil, hak-hak binatang, dan spiritualitas.
2000-an
Peningkatan popularitas punk rock pada pertengahan 1990-an dan 2000-an, banyak band hardcore menandatangani dengan label rekaman besar. Pertama, band New York H2O, merilis album Go (2001) di MCA. Meski didukung dengan tur konser yang besar-besaran dan penampilan di acara Late Night with Conan O'Brien, album ini tidak berhasil secara komersial, dan ketika label bubar, band dan label mengakhiri kontrak. Pada tahun 2002, band asal California AFI menandatangani kontrak dengan DreamWorks Records dan mengubah suaranya untuk debut label besarnya yang sukses, Sing the Sorrow. Band Chicago, Rise Against, menandatangani kontrak dengan Geffen Records, dan tiga rilisannya di label tersebut mendapat sertifikasi emas dari RIAA.[129] Rise Against mulai mengurangi unsur-unsur hardcore dari musik mereka, yang memuncak dengan rilisan 2008 Appeal to Reason, yang sudah tidak keras lagi seperti album-album sebelumnya.[130] Artis-artis dari label independen terkemuka Bridge 9 Records juga cukup kondang, termasuk Defeater, Verse, dan Have Heart, yang masuk dalam tangga lagu Billboard dengan album kedua mereka, Songs To Scream At The Sun.[131]
Grup band Gallows dari Britania Raya menandatangani kontrak dengan Warner Bros. Records dengan nilai £1 juta.[132] Debut label besar mereka Grey Britain tampil lebih agresif daripada materi mereka sebelumnya, dan band ini kemudian keluar dari label.[133]
Band Los Angeles, The Bronx, muncul pada Island Def Jam Music Group untuk merilis album swajudulnya tahun 2006, yang dinobatkan sebagai salah satu dari 40 album terbaik tahun 2006 oleh majalah Spin,[134] Mereka muncul dalam film biografi Darby Crash What We Do Is Secret, yang berperan sebagai anggota Black Flag. Pada 2007 grup musik Toronto Fucked Up masuk MTV Live Canada, dan diperkenalkan dengan nama lain "Effed Up".[135] Selama penampilan lagu "Baiting the Public", seluruh penontonnya moshing dan menyebabkan kerugian material sebesar $2000.[136]
2010-an
Dengan bertumbuhnya era digital, telah terjadi peningkatan interaksi antara skena-skena hardcore di berbagai tempat dan subgenrenya, khususnya di Eropa. Pada September 2017, Bandcamp Daily menulis bahwa Fluff Fest, yang telah diadakan di Ceko sejak tahun 2000 dan menampilkan jajaran band-band independen internasional mulai dari punk sampai screamo, "telah memantapkan posisinya sebagai acara besar hardcore punk swakriya di Eropa".[137]
Code Orange terbentuk di Pittsburgh pada tahun 2008, album kedua mereka, I Am King (2014), mencapai posisi ke-96 di Billboard 200, dan album berikutnya, Forever (2017), memuncaki posisi 62.[138] Band hardcore Baltimore Turnstile, yang dibentuk pada 2010, menandatangani kontrak dengan Roadrunner Records pada 2017 dan merilis album keduanya Time & Space pada 2018, yang mencapai nomor satu di tangga lagu Billboard Heatseekers.[139] Band hardcore Kentucky Knocked Loose, terbentuk pada 2013, dan merilis album debut mereka Laugh Tracks pada 2016, memuncak pada posisi ke-163 di Billboard 200. Album selanjutnya A Different Shade of Blue dirilis pada 2019 dan memuncaki posisi ke-26.[140] Band-band lain seperti Varials, SeeYouSpaceCowboy, Vein, dan Wristmeetrazor juga mendapatkan popularitas selama periode ini.[141]
Pada pertengahan 2010-an, band hardcore punk Inggris muncul dan menciptakan skena baru yang bernama New Wave of British Hardcore (sering disingkat NWoBHC), nama yang diberikan oleh Adam Malik dari The Essence Records.[142] Band-band yang terpencar-pencar ini banyak mengutip band-band hardcore 80-an Boston dan New York. Band-band yang terkait dengan gerakan ini adalah Arms Race,[143][144] Violent Reaction,[145] Higher Power, Perspex Flesh, Mob Rules, the Flex, dan Blind Authority.[142] Band lain seperti Rapture,[146] Violent Reaction[142] dan Payday[147] mengikuti budaya straight edge.
Pada tahun 2019, band hardcore Boston Have Heart akhirnya reuni untuk pertunjukan di empat lokasi berbeda setelah bubar 10 tahun. Salah satu pertunjukannya berada di luar Worcester Palladium, yang menarik sekitar 10.000 penonton, membuat pertunjukan hardcore yang paling banyak dihadiri di luar festival.[148]
Pertumbuhan hardcore pada akhir 2010-an sangat signifikan, serta melibatkan band-band yang mengambil pengaruh dari gaya bermusik yang umumnya tidak berhubungan dengan hardcore, seperti industrial, heavy metal, post-punk, dan nu metal.[149] Kala ini, rapper arus utama mulai menyesuaikan diri dengan hardcore. Playboi Carti menyertakan sebuah penampilan pada acara hardcore sebagai sampul albumnya Die Lit, Denzel Curry (2018) berkolaborasi dengan Bad Brains dan Fucked Up pada tahun 2019, sedangkan grup rapper Suicideboys dan City Morgue bergabung dalam tur hardcore oleh band-band hardcore Turnstile dan Trash Talk.[150] Rapper Wicca Phase Springs Eternal dan Ghostemane juga mulai bermusik dengan tampil dalam band-band hardcore. Pada bulan September 2019, grup rap Injury Reserve merilis sebuah lagu kolaborasi dengan Code Orange dan JPEGMafia.[151]
Subgenre dan genre campuran
Hardcore punk menurunkan banyak subgenre, genre campuran, dan bentuk turunan. Subgenre dari hardcore antara lain D-beat, emo,[24] melodic hardcore, dan thrashcore. Genre campurannya adalah crossover thrash,[24] crust punk,[24]grindcore,[24] dan metalcore,[24] menggabungkan hardcore punk dengan metal ekstrem. Turunan utamanya antara lain post-hardcore dan skate punk, dan hardcore punk juga memengaruhi sejumlah subgenre heavy metal.
Subgenre
D-beat
D-beat (dikenal pula sebagai discore atau kängpunk) adalah subgenre hardcore punk, yang diciptakan pada awal 1980-an oleh peniru-peniru band Discharge, tempat asal istilah ini berasal, serta karakteristik ketukan drum dari subgenre ini. Discharge[152] dan Varukers[153] adalah pelopor genre D-beat. Robbie Mackey dari Pitchfork Media menggambarkan D-beat sebagai "teknik drum hardcore yang dibuat untuk melawan riff yang keras dan nyanyian tentang anarki, kecurangan kerja, serta dipersatukan dengan, tentu Anda tahu, berkelahi." [154]
Emo dan post-hardcore
Post-hardcore muncul pada tahun 1980-an, yang mengutip gaya hardcore dalam arah yang lebih kompleks dan dinamis, dan lebih mengedepankan nyanyi daripada berteriak/menjerit. Post-hardcore pertama kali muncul di Chicago, dengan band-band seperti Big Black, Effigies dan Naked Raygun,[155] lalu berkembang di Washington DC dalam band-band asuhan Dischord Records milik Ian MacKaye dengan band-band seperti Fugazi, Nation of Ulysses, dan Jawbox.[156] Gaya ini terus berkembang hingga akhir 2000-an. skena post-hardcore pertengahan tahun 1980-an di Washington DC melahirkan emo. Guy Picciotto membentuk Rites of Spring pada tahun 1984, keluar dari batasan-batasan hardcore yang dipaksakan demi gitar melodi, ritme yang bervariasi, dan lirik yang sangat pribadi, penuh semangat dan bertemakan nostalgia, kepahitan romantis, dan keputusasaan.[157] Band Washington DC lainnya seperti Grey Matter, Beefeater, Fire Party, Dag Nasty, juga terkait dengan gerakan ini.[158][159] Gaya ini dijuluki "emo", "emo-core",[160] atau "post-harDCore" [161] (mengacu pada salah satu nama yang diberikan ke skena hardcore Washington DC [162]).
Heavy hardcore
Heavy hardcore adalah hardcore yang menggunakan teknik vokal yang serak, gitar listrik yang disetem turun, blast beat, dan breakdown.[163][164] Lebih banyak dipengaruhi musik heavy metal daripada hardcore punk,[165] Strife, Shai Hulud, Madball, dan Hatebreed adalah band-band heavy hardcore.[166][167][168][169]
Thrashcore
Genre yang sering disalahartikan dengan crossover thrash dan terkadang thrash metal, adalah thrashcore.[170] Thrashcore (juga dikenal sebagai fastcore[171]) adalah subgenre hardcore punk yang muncul pada awal 1980-an.[172] Dasarnya adalah hardcore punk, tetapi banyak dari bagian lagu-lagu menggunakan blast beat. Sama seperti grup-grup hardcore punk memisahkan diri mereka dari para pendahulu punk rock mereka dengan intensitas dan agresi mereka yang lebih besar, grup-grup thrashcore (sering diidentifikasikan hanya sebagai "thrash") berusaha bermain di tempo yang sangat berbahaya yang akan meradikalisasi inovasi hardcore. Grup awal thrashcore Amerika antara lain Cryptic Slaughter (Santa Monica), DRI (Houston), Septic Death (Boise), dan Siege (Weymouth, Massachusetts). Thrashcore kelak melahirkan powerviolence, subgenre hardcore punk yang mentah dan disonan. Band powerviolence yang terkenal antara lain Man is the Bastard dan Spazz .
Genre campuran
Grindcore
Grindcore adalah genre metal ekstrem yang dimulai awal-pertengahan 1980-an. Musik Grindcore mengandalkan instrumentasi heavy metal dan berubah menjadi genre yang mirip dengan death metal. Teknik vokal grindcore, menurut AllMusic, mulai "dari jeritan bernada tinggi hingga geraman dan gonggongan yang merusak tenggorokan".[173] Grindcore juga memiliki fitur blast beat;[174] menurut Adam MacGregor dari Dusted, "beat-beat umumnya terdiri dari nilai not berulang-ulang yang dimainkan pada tempo yang sangat cepat, dan dibagi secara seragam di antara bass drum, snare drum, dan ride, simbal crash, atau hi-hat."[174] Band Napalm Death adalah pencipta grindcore; album debut mereka Scum dimungkinkan oleh AllMusic sebagai "contoh yang paling representatif dari" grindcore.[175]
Metalcore
Metalcore adalah genre musik yang mencampur metal ekstrem dengan hardcore punk. Metalcore memiliki teknik vokal menjeritan, menggeram, riff gitar yang keras dan berat, breakdown, dan teknik bass drum ganda.[176] Persilangan metal-hardcore punk muncul pada pertengahan 1980-an dan juga akan meradikalkan inovasi hardcore kala kedua genre dan ideologinya saling terikat,[177] menghasilkan dua genre besar, yang satu menjadi metalcore. Istilah ini telah digunakan untuk merujuk pada band-band yang tidak murni hardcore maupun metal seperti Earth Crisis, Integrity, dan Hogan's Heroes.[178]Metallica dan Slayer, pelopor subgenre heavy metal yakni thrash metal, dipengaruhi oleh sejumlah band hardcore. Album daur ulang Metallica Garage Inc. memiliki dua lagu daur ulang dari Discharge dan tiga lagu dari Misfits, sementara album daur ulang Slayer Undisputed Attitude merupakan lagu daur ulang band-band punk yang kebanyakan hardcore. Selama tahun 2000-an, banyak band metalcore dikenal. Bullet for My Valentine, Killswitch Engage, Atreyu, Shadows Fall, dan As I Lay Dying semuanya memiliki popularitas selama tahun 2000-an.[176]
Pengaruh ke genre lain
Rock alternatif
Sejumlah grup musik hardcore punk mulai bereksperimen dengan gaya bermusik lain saat karier mereka telah meningkat pada 1980-an, yang dikenal sebagai rock alternatif.[179] Grup-grup musik seperti Minutemen, Meat Puppets, Hüsker Dü, dan Replacements berasal dari hardcore yang mereka mainkan sebelumnya sepanjang kariernya, tetapi telah lepas dari pakem suara yang "keras dan cepat".
Grunge
Pada pertengahan 1980-an, grup-grup musik yang berasal dari negara-negara bagian pesisir barat Amerika Serikat wilayah utara seperti Melvins, Flipper, dan Green River mengembangkan "musik yang lebih agresif, dan menggabungkan heavy metal yang temponya lebih lambat dengan hardcore yang keras," menciptakan subgenre rock alternatif yang dikenal sebagai grunge.[180] Grunge berevolusi dari gerakan punk rock lokal Seattle, dan terinspirasi oleh band-band seperti Fartz, 10 Minute Warning, dan the Accüsed.[181] Grunge mencampurkan unsur-unsur hardcore dan heavy metal, meskipun ada penampil yang menekankan salah satu genre tersebut. Suara gitar dalam grunge dipengaruhi oleh Black Flag dan the Melvins.[182] Album Black Flag 1984 My War, yang menggabungkan heavy metal dengan suara hardcore tradisional, memberikan dampak yang kuat di Seattle.[183]
Musik elektronik
Digital hardcore adalah genre musik yang menggabungkan unsur-unsur hardcore punk dan berbagai bentuk musik elektronik dan techno.[184][185] Musik ini berkembang di Jerman selama awal 1990-an, dan liriknya mengandung unsur sosiologis atau skena kiri ekstremis.[184][185] Nintendocore, gaya musik lain, menggabungkan hardcore dengan musik permainan video, chiptunes, dan musik 8-bit.[186][187][188]
Sludge metal
Band negara bagian Washington, Melvins, selain dari pengaruhnya terhadap grunge, membantu menciptakan apa yang dikenal sebagai sludge metal, yang mencampur metal ala Black Sabbath dan hardcore punk[189] Genre ini berkembang selama awal 1990-an, di Amerika Serikat Selatan (khususnya di New Orleans).[190][191][192] Beberapa band perintis dari sludge metal adalah: Eyehategod,[189] Crowbar,[193] Down,[194] Buzzov*en,[191] Acid Bath,[195] dan Corrosion of Conformity.[192] Band-band lain seperti Isis dan Neurosis,[196] dengan pengaruh yang sama, menciptakan gaya-gaya yang lebih ambien dan atmosferis[197] yang pada kelak diberi nama sludge metal atmosferis atau post-metal.[198]
^Von Havoc, Felix (1984-01-01). "Rise of Crust". Profane Existence. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-06-15. Diakses tanggal 2008-06-16.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Hans Verbeke (2019). H8000 Documentary — Anger & Distortion; 1989 - 1999 (dalam bahasa Dutch).Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
^ abcBlush, Steven (2 March 2016). "WHAT IS HARDCORE?". greenroom-radio.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 August 2017. Diakses tanggal 1 July 2017.
^ abcWilliams, Sarah. "Hardcore". In Continuum Encyclopedia of Popular Music Volume 8: North America. Edited by John Shepherd and David Horn. p. 257-260
^Swanson, David (January 14, 2004). "Punk Rockers Invade Iowa". Rolling Stone. Diarsipkan dari versi asli tanggal November 5, 2013. Diakses tanggal 2009-03-31.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^ ab"Archived copy"(PDF). Diarsipkan dari versi asli(PDF) tanggal 2013-11-02. Diakses tanggal 2014-05-20. Brockmeier, Siri C., “Not Just Boys’ Fun?”: The Gendered Experience of American Hardcore, MA Thesis in American Studies Department of Literature, Area Studies and European Languages ILOS (Universitet I Oslo, 2009) p. 12
^Thompson, William Forde (12 Agustus 2014). Music in the Social and Behavioral Sciences: An Encyclopedia. SAGE Publications. hlm. 500. ISBN9781452283029.
^"Archived copy"(PDF). Diarsipkan dari versi asli(PDF) tanggal 2013-11-02. Diakses tanggal 2014-05-20. p. 11
^Leblanc, Lauraine, Pretty in Punk: Girls' Gender Resistance in a Boys' Subculture. (Rutgers University Press, 1999), p. 52
^Travis, Tiffini A. and Perry Hardy, Skinheads: A Guide to an American Subculture (ABC-CLIO, 2012), p. 123 (section entitled "From San Francisco Hardcore Punks to Skinheads")
^Azerrad, Michael (2001). Our Band Could Be Your Life. Bay Back Books. hlm. 13–14. ISBN9780316787536.
^Steven Blush. American Hardcore: A Tribal Tradition. Feral House, 2001. p. 19
^ abAzerrad, Michael (2002-07-02). Our Band Could Be Your Life: Scenes from the American Indie Underground, 1981–1991. Underground Music. ISBN0-316-78753-1.
^Canadian Press, "Record firms, rights groups laud obscenity case ruling: Impact on music industry, criminal laws still in doubt" (November 10, 1990)., Reprinted in The Globe and Mail, p. C13.
^"I just wanna be remembered for coming up with that f-ckin' D-beat in the first place! And inspiring all those f-ckin' great Discore bands around the world!" – Terry "Tez" Roberts, Glasper 2004, hlm. 175.
^Ian Christe, Sound of the Beast. The Complete Headbanging History of Heavy Metal (dalam bahasa German), ItBooks, hlm. 262, ISBN978-0-380811-27-4Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
^Sanjiv Bhattacharya. "How Islamic punk went from fiction to reality." The Guardian, Thursday 4 August 2011. Available online at: "Archived copy". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-12-21. Diakses tanggal 2016-12-19. Accessed on July 28, 2014.
^Bush, John (2002). "Limp Bizkit". All Music Guide to Rock. Hal Leonard Corporation. hlm. 656. ISBN087930653X. One of the most energetic groups in the fusion of metal, punk and hip-hop sometimes known as rapcore
^SAVEYOURSCENE.COM. Interviews: Good Clean Fun."Archived copy". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-12-06. Diakses tanggal 2009-08-31.. Retrieved 2009-08-30.
^Insound. MP3: Ten Yard Fight, "Hardcore Pride".[1]. Retrieved 2009-08-30. Diarsipkan 5 November 2013 di Wayback Machine.
^Pray, D., Helvey-Pray Productions (1996). Hype! Republic Pictures.
^Prown, Pete and Newquist, Harvey P. Legends of Rock Guitar: The Essential Reference of Rock's Greatest Guitarists. Hal Leonard Corporation, 1997. hlm. 242-243
^ abInterview with J. Amaretto of DHR, WAX Magazine, issue 5, 1995. Included in liner notes of Digital Hardcore Recordings, Harder Than the Rest!!! compilation CD.