Mohawk adalah sejenis gayarambut ciri khas orang-orang suku Mohawk yang memotong habis bagian sisi kiri dan kanan hingga menyisakan bagian tengahnya saja dari depan hingga belakang yang sekilas memang serupa dengan bentuk rambut kuda.[1]
Mohawk sering di kaitkan juga dengan gaya rambut penduduk di lembah Mohawk di bagian utara kota New York, Amerika Utara. Sebelumnya pernah juga ditemukan juga gaya rambut berjenis Mohawk di Yunani yang menggambarkan Scythian (seorang pejuang olahraga) pada masa 600 SM. Meski demikian gaya rambut Mohawk yang sekarang popular cenderung disebutkan berasal dari Amerika.
Keadaan tersebut mengacu pada popularitas Mohawk yang menjadi icon khas untuk para komunitas punk yang ada di dunia. Dimana diyakini bahwa asal mula kelahiran Punk ada di Amerika yang di pelopori oleh group band Ramones. Meskipun gaya rambut Ramones tidak bergaya Mohawk, tetapi kehadirannya memang menjadi inspirasi dari band punk berikutnya. Seperti Blink182, The Exploited, dan Sex Pistols. Karakter musik punk bertempo cepat dengan beat-beat yang menghentak. Ramones memang yang pertama kali meramu jenis musik tersebut.
Sampai sekarang Mohawk masih terkait dengan gaya anak punk, tetapi masih jadi bagian mainstream.
Biasanya Mohawk diiringi dengan sepatu boots, rantai dan spike, jakethitam, celana jeans ketat dan baju yang lusuh, yang juga identik dengan punk.
Asal Usul Rambut Mohawk
Potongan rambut mohawk terinspirasi dari potongan rambut salah satu suku Indian di Amerika yaitu Suku Mohawk. Potongan rambut ini disebut oleh Suku Mohawk sebagai potongan rambut scalp clock atau potongan mengunci kulit kepala.[2]
Suku Mohawk memilih potongan rambut ini sebagai bentuk perlindungan diri. Pada saat itu, mereka memiliki aturan jika salah seorang di antara mereka kalah bertarung, rambutnya akan dipotong untuk dijadikan sebagai simbol kemenangan oleh lawan. Potongan rambut mohawk dianggap akan menyulitkan lawan untuk mengambil rambut mereka.[2]
Gaya rambut mohawk di kalangan pria mulai menjadi trend setelah gaya rambut ini dipakai oleh salah satu divisi angkatan udara di Amerika Serikat. Divisi tersebut merupakan pasukan terjun payung dari 56th Parachute Infantry Regiment 101st Airborne Division l. Pasukan itu memiliki unit dengan sebutan The Filthy Thirteen. Komandan The Filthy Thirteen itu adalah Jake McNiece. Ia merupakan keturunan Suku Indian[2].
Jake mendorong anggotanya untuk mengubah gaya rambut mereka menjadi mohawk juga meminta mereka mencoreng wajahnya menyerupai Suku Indian saat berperang. Hal ini Jake lakukan untuk meningkatkan semangat pasukannya saat mereka sedang berperang.[2]
Mohawk dan Punk
Gaya rambut mohawk juga familiar dengan komunitas Punk. Komunitas Punk pertama kali muncul pada tahun 60-an di Inggris. Berdasarkan bahasa aslinya, Punk merupakan sebuah singkatan dalam bahasa Inggris yakni Public United not Kingdom yang bila diterjemahkan berarti komunitas di luar kerajaan atau pemerintahan.[3]
Pada awalnya, Punk hanya sebuah gerakan pemberontakan di bidang musik. Saat itu, musik di Inggris didominasi oleh musik rok yang kaum rokernya memiliki musikalitas yang tinggi seperti memainkan melodi gitar yang rumit dengan nada tinggi dan cepat. Punk hadir sebagai medium bagi para remaja yang menggandrungi dan mengapresiasi rock tetapi memiliki keterbatasan modal dan skill.[3]
Semakin lama, sedikit demi sedikit, Punk menjadi semacam gaya hidup dengan ideologinya sendiri. Pada tahun 1970, negara Britania Raya menetapkan pajak yang tinggi sehingga terjadi kesenjangan sosial dengan bertambahnya kriminalitas dan angka kemiskinan bahkan kelaparan. Para punker yang sebagian besar terdiri dari masyarakat kelas bawah, mereka melakukan demonstrasi kepada pemerintahan. Mereka mulai turun ke jalan dan melakukan vandalisme sebagai aksi protes terhadap kebijakan pemerintah. Nuansa musik mereka pun mulai kental dengan pandangan sosial politik.[3]
Komunitas ini identik dengan karakternya yang atraktif bahkan cenderung ugal-ugalan. Mereka pun memiliki fasion yang nyentrik salah satunya potongan rambut mohawk. Potongan rambut ini merepresentasikan perlawanan terhadap takdir Tuhan YME. Mereka menggambarkan diri sebagai kaum tertindas yang tidak menerima posisi mereka di masyarakat. Mereka menganggap status sosial mereka sebagai takdir yang dapat diubah dan dilawan. Takdir itu mampu mereka atasi salah satunya dengan bermusik. Selain itu, kostum-kostum lain seperti jaket, kalung besi, sepatu boots, bagi mereka hal itu merupakan sebuah simbol semangat punk yang identik dengan anarkisme, vandalisme, anti kemapanan, dari kaum terabaikan.[3]