Grati merupakan salah satu kecamatan / kawedanan di Kabupaten Pasuruan yang terletak di bagian timur (± 15 Km dari Kota Pasuruan). Grati disebut sebagai kota kecamatan terbesar di Pasuruan Timur / sebagai kawedanan pembantu Bupati Pasuruan, seperti Bangil.
Geografi
Kecamatan Grati mempunyai wilayah geografis berupa dataran rendah, dengan rata-rata ketinggian 0 – 100 m dari permukaan air laut. Terbentang pada 7,30’- 8,30’ Lintang Selatan dan 112°30’ - 113°30’ Bujur Timur. Lokasi Kecamatan Grati di Kabupaten Pasuruan berada di sekitar Garis Khatulistiwa, maka seperti daerah yang lain di Kabupaten Pasuruan mempunyai perubahan iklim sebanyak 2 jenis setiap tahunnya, yaitu musim kemarau dan musim penghujan.
Statistik geografis tanah di Kecamatan Grati didominasi oleh sawah yang mencapai 1.013,70 Hektar, kemudian permukiman 595,90 Hektar, tegal 2.448,90 Hektar, hutan negara 595,90 Hektar dan lainnya 348,90 Hektar. Curah hujan Kecamatan Grati setiap tahunnya sebesar 1.195 mm.
Grati adalah kecamatan yang tidak mempunyai pantai, berbatasan dengan Kecamatan Nguling dan Rejoso di sebelah utara, dengan Kecamatan Winongan di sebelah barat, dengan Kecamatan Lumbang di sebelah selatan dan dengan Kecamatan Nguling di sebelah timur.
Pembagian administratif
Pusat pemerintahan Kecamatan Grati terletak di Kelurahan Grati Tunon, dipimpin oleh Drs. Noer Tjahjo Djoko Santoso sebagai Camat (mulai Februari 2012). Secara administratif, Kecamatan Grati terbagi menjadi 14 desa dan 1 kelurahan. Berdasarkan administrasi wilayah terkecil di bawah desa/kelurahan, terdapat sebanyak 77 dusun, 118 Rukun Warga dan 383 Rukun Tetangga. Berikut daftar desa dan kelurahan di Kecamatan Grati:
Berdasarkan hasil sensus tahun 2010, Kecamatan Grati mengalami peningkatan jumlah penduduk, dari 72.590 jiwa pada tahun 2009 menjadi 74.063 jiwa pada tahun 2010 terdiri dari 36.729 laki-laki dan 37.334 perempuan. Rasio jenis kelamin penduduk di Kecamatan Grati pada tahun 2010 adalah sebesar 98,38%, pertumbuhan penduduk sebesar 0,75% dan kepadatan penduduk sebesar 1,283,59 jiwa/Km². Jumlah penduduk Kecamatan Grati menempati posisi ke 9 untuk jumlah penduduk terbesar dari 24 kecamatan di Kabupaten Pasuruan.
Populasi di Kecamatan Grati didominasi oleh Jawa dan Suku Madura. Selain itu juga terdapat etnis Tionghoa. Mayoritas penduduk Kecamatan Grati adalah pemeluk agama Islam, tetapi ada minoritas kecil pemeluk agama Kristen dan Konghucu. Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar di kantor atau di sekolah, Bahasa Jawa dan Bahasa Madura dilafalkan untuk komunikasi sehari-hari.
Transportasi
Akses transportasi untuk menjangkau wilayah ini bisa diakses dengan jalan raya, jalan tol maupun jalur kereta api. Wilayah Grati dilewati jalur Jalur Pantura, Surabaya - Banyuwangi di Km 61 - 64. Pada Tanggal 10 April 2018, Presiden Joko Widodo meresmikan Jalan Tol Pasuruan–Probolinggo yang salah satu pintu tolnya terletak di Kecamatan Grati (Exit Tol Grati Km 809)
Untuk jalur kereta api bisa menggunakan akses Stasiun Grati yang terletak di Desa Ranu Klindungan, namun sesuai Grafik Perjalanan Kereta Api Tahun 2017, tidak ada kereta api yang melayani naik dan turun penumpang di Stasiun Grati.
Pendidikan
Dalam rangka memenuhi kebutuhan pendidikan di wilayah ini, pada tanggal 25 Mei 2005, Pemerintah Kabupaten Pasuruan meresmikan sebuah perpustakaan umum yang terletak di Jl. Raya Grati IA Grati bernama Perpustakaan Umum Grati.
Pada Tahun 2018, terdapat tingkat 59 sekolah tingkat Sekolah Dasar (SD sederajat), 16 sekolah untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP sederajat), 3 sekolah untuk tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) dan 3 sekolah untuk tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Kesehatan
Pada Tanggal 13 Februari 2018, Bupati Pasuruan meresmikan berdirinya RSUD Grati, sedangkan operasional rumah sakit baru mulai pada tanggal 6 Oktober 2018. Rumah sakit tersebut dibangun di atas lahan seluas 20.100 meter persegi yang berlokasi di Kelurahan Grati Tunon. Dengan beroperasionalnya RSUD Grati, diharapkan pelayanan kesehatan di wilayah Pasuruan Timur bisa terakomodasi di rumah sakit tersebut.
Selain Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (RSUD Grati), terdapat Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) berupa Puskesmas. Terdapat dua Puskesmas yang berkolasi di Desa Trewung dan Kedawung Kulon.
Pariwisata
Danau Ranu Grati merupakan objek pariwisata utama di wilayah ini. Danau ini bisa diakses dari Jalan Raya Surabaya-Probolinggo Km 64,5 kemudian berbelok ke selatan (arah kanan kalau dari Surabaya) sekitar 1 Km. Objek Wisata ini menyediakan berbagai permainan air atau persewaan perahu yang bisa digunakan oleh pelancong untuk menikmati keindahan alamnya. Bagi anda yang mempunyai hobi memancing, tidak ada salahnya untuk mencoba peruntungan di danau ini, karena di tempat ini disediakan arena untuk memancing yang nyaman. Setiap tahunnya terdapat perlombaan perahu naga yang mencapai level seJawaBali.
Pabrik Gula Kedawung menyediakan agrowisata berupa perjalanan mengelilingi perkebunan tebu di sekitar areal pabrik dengan menggunakan Lori. Nuansa klasik memang sangat ditonjolkan dalam agrowisata ini. PG Kedawung didirikan pada tanggal 6 November 1889 oleh Belanda dan terletak di Desa Kedawung Wetan (11 Km dari Kota Pasuruan), bisa dicapai dari Jalan Raya Surabaya-Probolinggo Km 60 kemudian berbelok ke selatan (arah kanan kalau dari Surabaya) sekitar 700 m.
Peristiwa Penting
Pada tanggal 17 Oktober 1979, lima tank amfibi milik TNI Angkatan Laut melakukan latihan rutin di Danau Ranu Grati. Saat latihan sedang berlangsung, tiba-tiba sebuah tank amfibi mesinnya mati mendadak. Seharusnya tank amfibi yang mesinnya mati masih bisa mengapung selama beberapa jam, tetapi yang terjadi sebaliknya. Tank amfibi tersebut tenggelam ke dasar danau. Pencarian tank amfibi beserta awaknya langsung dilakukan, bahkan diterjunkan pula pasukan katak dari Surabaya, tetapi hasilnya nihil. Tank tersebut hilang tanpa jejak beserta awaknya sampai sekarang. Untuk memperingati kejadian tersebut dibangunlah sebuah tugu peringatan di sebelah timur danau yang bertuliskan nama 22 awak tank amfibi yang ikut tenggelam. Berikut nama-nama prajurit TNI AL yang meninggal dalam peristiwa tenggelamnya tank amfibi di Ranu Grati: