Get Married the Series 2 berkisah tentang persahabatan, pencarian jati diri, perbedaan kelas, dan musik rock, yang mengambil setting penduduk di metropolitan Jakarta, di mana kehidupan yang sangat kontras terlihat amat jelas antara perkampungan kumuh dan bangunan beton super blok yang mewah. Serial ini ingin menggambarkan betapa penting dan kuatnya arti persahabatan dalam menghadapi pergaulan remaja masa kini.
Tidak dimungkiri setiap remaja selalu ingin eksis, dan perkembangan teknologi menjadi salah satu ajang eksis mereka. Di mana pun kita bisa melihat anak-anak SMA tidak pernah lepas dari smartphone. Nyaris setiap saat meng-udpdate foto narsis dan juga status yang diunggah ke sosial media. Itu semua mereka lakukan demi pengakuan dari komunitas di dunia maya.
Gaya remaja itu pula yang kini melanda Maemunah, Beni, Guntoro dan Eman. Namun keempat remaja yang tengah mencari jati diri ini memilih cara yang berbeda untuk eksis. Buat mereka, eksis itu adalah ketika berkumpul dengan sahabat dan keluarga. Eksis itu adalah ketika menikmati kebersamaan sambil mendengarkan lagu Slank, band rock favorit mereka di pos hansip di perkampungan kumuh yang berseberangan dengan wilayah elite.
Meskipun demikian, mereka bahagia dengan aktivitas tersebut. Hingga suatu saat mereka menghadapi perselisihan dengan anak-anak dari Sekolah Liberty, sekolah anak-anak orang kaya yang menganggap orang-orang seperti Mae dan teman-temannya sebagai sampah masyarakat.
Berawal ketika Mae dkk berniat memisahkan tawuran antara pelajar SMA 48 dengan SMA Liberty. Lantaran kedua belah pihak tidak mau dipisahkan, Mae terpaksa menantang Tommy, pentolan kelas tiga SMA Liberty, yang juga ketua Geng Thunder, untuk berkelahi satu lawan satu. Tapi yang terjadi, Tommy malah menghina Mae dan keluarganya sebagai sampah masyarakat.
Di sisi lain Pak Mardi dan Bu Mardi, orang tua Mae, ingin agar anak mereka bersekolah setinggi mungkin. Bu Mardi ingin agar Mae menjadi dokter, sementara Pak Mardi ingin Mae menjadi gubernur. Berbagai cara mereka lakukan agar Mae berubah jadi feminin. Mulai dari mendandani di salon, ikut kursus masak hingga menjodohkan Mae. Sayang, semua usaha itu sia-sia.
Suatu hari Mae bertemu dan jatuh cinta pada Rendi, salah satu murid baru SMA Liberty, yang juga sahabat Tommy. Gayung pun bersambut, karena Rendi ternyata pun suka pada Mae. Di mata Rendi, Mae itu unik, mempunyai orisinalitas tak seperti cewek-cewek lain yang seragam. Tidak heran, Rendi mengacuhkan rayuan Farah, cewek paling cantik di SMA Liberty.
Namun hubungan Mae dan Rendi ditentang oleh keluarga Rendi lantaran latar belakang keluarga Mae yang berasal dari kampung miskin. Pantang menyerah, Mae dan Rendi terus berjuang mempertahankan cinta mereka. Di sisi lain Beni harus babak belur mengejar Ajeng, sahabat Mae. Ajeng yang sudah mempunyai kekasih bernama Tommy adalah cinta pertama Beni.
Sementara itu kehidupan perkawinan orang tua Eman sedang di ujung tanduk, dan mereka berniat mengawinkan Eman dengan Farah lantaran lebih dari sekali tertangkap basah saat sedang berduaan. Eman lantas dititipkan ke sebuah pesantren.
Di pesantren, Eman dituduh sebagai penyebab kebakaran. Padahal, pelaku pembakaran yang sebenarnya adalah anak buah dari papi Tommy yang memang ingin mendirikan mal di atas tanah pesantren. Dengan dibantu Rendy dan Ajeng, Eman berusaha mengumpulkan dana untuk membangun kembali pesantren dengan cara membuat konser musik Slank. Hal yang tentu saja tidak mudah, karena ketiga sahabat itu harus berjuang untuk menemui Slank dan mengutarakan maksud mereka.
Lain halnya dengan Guntoro. Cowok narsis yang merasa dirinya paling ganteng, ini harus menerima kenyataan bahwa cinta Guntoro kepada semua cewek harus bertepuk sebelah tangan, lantaran pemuda itu belum disunat.