Yuni |
---|
Poster rilis teatrikal |
Sutradara | Kamila Andini |
---|
Produser | |
---|
Ditulis oleh | |
---|
Pemeran | |
---|
Penata musik | |
---|
Sinematografer | Teoh Gay Hian |
---|
Penyunting | Cesa David Luckmansyah |
---|
Perusahaan produksi | |
---|
Distributor | |
---|
Tanggal rilis |
- 12 September 2021 (2021-09-12) (Kanada)
- 9 Desember 2021 (2021-12-09) (Indonesia)
|
---|
Durasi | 122 menit |
---|
Negara | Indonesia |
---|
Bahasa | |
---|
Pendapatan kotor | Rp 4,3 miliar |
---|
Yuni adalah film drama Indonesia tahun 2021 yang disutradarai dan ditulis oleh Kamila Andini. Film ini merupakan proyek film yang disiapkan sejak tahun 2017 dan diproduksi oleh Fourcolours Films dengan produser Ifa Isfansyah.[1] Tokoh Yuni diperankan oleh Arawinda Kirana, yang merupakan debut layar lebarnya dan berhasil memenangkan Piala Citra untuk Pemeran Utama Perempuan Terbaik. Yuni melakukan penayangan perdana secara internasional di Festival Film Internasional Toronto pada 12 September 2021, kemudian dirilis di Indonesia pada 9 Desember 2021.
Sinopsis
Yuni (Arawinda Kirana) adalah seorang siswa SMA yang dikenal cerdas di sekolahnya. Impiannya ingin bisa kuliah setinggi-tingginya. Suatu hari, Yuni dilamar oleh seorang pría yang tidak dikenali. Ia menolak lamaran tersebut dan menjadi bahan pembicaraan orang-orang disekitarnya. Lamaran kedua pun datang, Yuni masih menolak dan lebih mementingkan untuk menggapai cita-citanya. Namun, sebuah mitos menghantuínya yang dimana jika seorang perempuan menolak dua kali lamaran, dia tidak akan pernah menikah selama-lamanya. Menghadapi semua tekanan yang terjadi dalam hidupnya, membuat Yuni harus berhadapan dengan Yoga (Kevin Ardilova), teman semasa kecilnya yang pemalu, serta Pak Damar (Dimas Aditya), guru sastra favoritnya di sekolah.
Pemeran
Produksi
Dilansir dari akun Instagram Ifa Isfansyah, produser serta suami dari Kamila Andini, proyek ini mulai diinisiasi sejak 2017 saat asisten rumah tangga mereka yang masih cukup muda pamit untuk pulang kampung dan akan segera menjadi seorang nenek karena anaknya yang masih belasan tahun akan melahirkan setelah menikah di usianya yang masih sangat muda. Sejak saat itu Kamila Andini tahu apa yarg harus ia suarakan di film berlkutnya. Mereka memiki dua anak perempuan mayoritas remaja Indonesia yang tidak tinggal di kota besar menjadi urgensi untuk mereka menceritakan tentang Yuni, seorang remaja perempuan dengan mimpî besar tapi hidup di dunia sekitarnya yang semakin mengecil.
Produksi film ini adalah Fourcolours Films bekerja sama dengan Akanga Film Asia (Singapura), Manny Films (Perancis) dan Starvision (Indonesia) serta didukung oleh Cercamon World Sales. Film ini juga memperoleh dukungan pendanaan dari Infocomm Media Development Authority (IMDA), Singapore Film Comission, Aide Aux Cinémas Du Monde CNC France, Visions Sud Est Switzerland, Purin Pictures Thailand, MPA-APSA Academy Film Fund Australia dan terseleksi menjadi bagian dari Torino Film Lab di Italia.
Film Yuni mengambil setting di daerah Banten utara serta dialog antar tokohnya berbahasa Jawa Serang dan Sunda Banten. Selain artis nasional, film ini juga melibatkan banyak pemain dan kru lokal dari Banten. Untuk penggarapan film ini, para artis menjalani pelatihan dialek bahasa daerah Banten.
Kamila Andini beralasan menggunakan bahasa daerah di Banten karena film panjang dengan bahasa daerah Banten sangatlah minim bahkan nyaris tidak ada.
Penayangan
Film Yuni tayang perdana dan berkompetisi di ajang Festival Film Internasional Toronto 2021 di program platform bersama dan berkompetisi bersama tujuh film terpilih lainnya dari sejumlah negara, salah satunya film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas yang ikut berkompetisi di ajang ini.[2] Dalam ajang tersebut film Yuni berhasil memenangkan penghargaan Platform Prize.[3] Film ini juga tayang perdana di ajang Festival Film Internasional Busan 2021 dalam program A Window on Asian Cinema bersama film lainnya, Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas, Penyalin Cahaya, dan Laut Memanggilku.[4]
Di Indonesia sendiri, film Yuni tayang di bioskop pada 9 Desember 2021.[5] Pada 3 Februari 2022, film ini juga ditayangkan di Singapura melalui distributor Antisipasi Pictures.[butuh rujukan]
Film Yuni dirilis secara digital melalui Disney+ Hotstar pada 21 April 2022, bertepatan dengan peringatan hari lahir pahlawan perjuangan emansipasi wanita, Kartini.[6]
Pemasaran
Film Yuni atas perusahaan produksi PT. Forka Sejahtera Nusantara merupakan salah satu dari 22 penerima bantuan pemerintah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia untuk promosi film sebesar Rp 1,5 miliar dalam lingkup program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) akibat pandemi Covid-19 di Indonesia.[7]
Penghargaan dan nominasi
Referensi
Pranala luar