Setelah mengikuti kuliah perdagangan di Queen's School of Business selama dua tahun, Elon Musk mendapatkan gelar sarjana ekonomi dari the Wharton School of the University of Pennsylvania[15] dan sarjana fisika.[15] Melanjutkan Studi Ph.D. Fisika ke Universitas Stanford pada 1995, namun malah keluar dan mendirikan Zip2, dia juga memiliki kontribusi dalam perusahaan PayPal.[16][17]
Elon Musk berperan dalam mendirikan perusahaan: SpaceX yang bergerak di teknologi antariksa; Tesla, Inc. yang bergerak di bidang otomotif; OpenAI, SolarCity, Neuralink, dan beberapa perusahaan lain.
Masa kecil
Elon lahir di Pretoria, Afrika Selatan, dari pasangan ibu Kanada dan ayah Afrika Selatan.[18][19][20] Ibunya bernama Maye Musk, seorang model dari Regina, Saskatchewan, Kanada, sementara ayahnya adalah Errol Musk, seorang ahli elektromekanika, pilot, dan juga pelaut.
Ia memiliki seorang adik laki-laki bernama Kimbal (lahir pada 1972) dan adik perempuan, Tosca (lahir 1974). Neneknya berasal dari Britania Raya, sementara kakeknya berasal dari Amerika Serikat. Setelah orang tuanya bercerai pada tahun 1980, Elon tinggal bersama ayahnya di Pretoria.
Sejak kecil, Elon sangat senang membaca dan belajar. Pada usia 10 tahun, ia mulai tertarik dengan mempelajari teknik komputer. Pada usia 12 tahun, ia belajar pemrograman dan berhasil membuat serta menjual kode komputer pada majalah komputer untuk sebuah gim yang ia beri nama Blastar dengan harga $500.[21]
Pada 1995, Musk, adiknya Kimbal, dan Greg Kouri mendirikan Zip2, sebuah perusahaan perangkat lunak web, dengan dana dari pemodal mulia.[24] Mereka mendirikan perusahaan tersebut di sebuah kantor sewaan kecil di Palo Alto.[25] Perusahaan ini mengembangkan dan memasarkan sebuah "panduan kota" Internet untuk industri penerbitan surat kabar, dengan peta, penunjuk arah dan halaman kuning.[16] Musk mengatakan bahwa sebelum perusahaannya sukses, karena ia tidak dapat membeli apartemen, ia menyewa sebuah kantor dan tidur di sofa dan mandi di YMCA. Ia juga menggunakan komputer bersama dengan adiknya.[25] Ketika ia berbeda pendapat dengan adiknya tentang keputusan bisnis, mereka menyelesaikannya dengan bergulat.[26] Menurut Musk, "Situsnya berjalan di pagi hari dan saya menulis kodenya di malam hari, tujuh hari seminggu, setiap waktu".[25] Musk bersaudara mendapatkan kontrak dengan New York Times dan Chicago Tribune[27] dan membujuk dewan direkturnya agar mau membatalkan rencana merger dengan perusahaan CitySearch.[17]Compaq mengakuisisi Zip2 senilai US$307 juta secara tunai dan US$34 juta dalam bentuk opsi saham pada tahun 1999,[28] dan Musk menerima 7% atau $22 juta dari penjualan tersebut.[27]
Musk memanfaatkan hasil penjualan Zip2-nya sebesar $10 juta untuk mendirikan layanan keuangan dalam jaringan bernama X.com pada bulan Maret 1999.[17][27] Musk merekrut eksekutif bisnis John Story dan Bill Harris sebagai investor dan Harris menjadi presiden dan CEO perusahaan.[27] Musk menjadi ketua perusahaan dan menerima modal sebesar $25 juta dari firma modal usaha Sequoia Capital.[27] Perusahaan ini mulai meluncurkan layanannya pada Desember 1999 yang menyediakan rekening dan kartu tunai Internet.[27]
Beberapa bulan kemudian, X.com mengakuisisi Confinity, perusahaan yang mengoperasikan layanan transfer uang bernama PayPal.[27] Pendiri pendamping Confinity, Max Levchin, dan salah satu investor perusahaan mendepak Musk dari jabatannya sebagai CEO X.com.[17] Sistem PayPal baru berusia beberapa bulan dan Musk merasa PayPal punya masa depan yang menjanjikan.[27] Musk dan Harris kali ini tidak sepakat dan Harris keluar dari perusahaan pada Mei 2000.[27] Bulan Oktober 2000, Musk memutuskan bahwa X.com akan menghentikan operasi perbankan Internetnya dan berfokus pada layanan uang PayPal.[17] X.com berganti nama menjadi PayPal[29] dan berekspansi cepat tahun 2001 karena digunakan oleh eBay. Perusahaan yang baru berganti nama ini membuka diri sebagai perusahaan yang diperdagangkan publik pada Februari 2002 dan diakuisisi eBay senilai $1,5 miliar dalam bentuk saham pada akhir 2002.[17][27] 11,5% saham Musk atas perusahaan terakuisisi ini berbuah $165 juta dalam bentuk saham eBay.[27][30][30][31][32]
Musk mendirikan perusahaan ketiganya, Space Exploration Technologies (SpaceX), pada bulan Juni 2002[33] dan menjabat sebagai CEO dan CTO. SpaceX mengembangkan dan memproduksi wahana luncur antariksa sambil memajukan teknologi roket. Dua wahana luncur pertama buatan perusahaan ini adalah roket Falcon 1 dan Falcon 9. Wahana antariksa pertamanya adalah Dragon.[34]
SpaceX memenangkan kontrak NASA senilai $1,6 miliar pada 23 Desember 2008 untuk 12 penerbangan roket Falcon 9 dan wahana antariksa Dragon ke International Space Station, menggantikan program Space Shuttle setelah dihentikan tahun 2011. Awalnya, Falcon 9/Dragon akan menggantikan fungsi angkut kargo Shuttle dan transportasi astronaut akan ditangani Soyuz. Akan tetapi, SpaceX telah merancang Falcon 9/Dragon dengan kemampuan angkut astronaut dan komisi Augustine merekomendasikan agar transportasi astronaut ditangani oleh perusahaan komersial seperti SpaceX.[35]
Musk[pranala nonaktif permanen] mengaku dipengaruhi oleh seri FoundationIsaac Asimov[36] dan memandang penjelajahan luar angkasa sebagai tahap utama untuk memperluas sekaligus melestarikan kehidupan manusia.[37] Musk mengatakan bahwa kehidupan multiplanet bisa meredam ancaman terhadap kelangsungan spesies manusia. "Asteroid atau gunung berapi super bisa memusnahkan kita, dan kita menghadapi risiko yang tidak pernah dialami dinosaurus: Virus rekayasa, pembuatan lubang hitam mikro tak disengaja, pemanasan global atau teknologi misterius yang mampu mengakhiri kelangsungan hidup kita. Umat manusia berevolusi selama jutaan tahun, tetapi dalam enam puluh tahun terakhir, senjata atom memunculkan potensi untuk memusnahkan diri kita sendiri. Cepat atau lambat, kita harus memperluas eksistensi manusia sampai ke luar bola hijau dan biru ini—atau siap-siap musnah." Tujuan Musk adalah mengurangi biaya penerbangan antariksa manusia sampai sepersepuluhnya.[38] Ia mendirikan SpaceX dengan dana $100 juta dari kekayaannya sendiri. Ia masih menjabat sebagai CEO dan CTO perusahaan yang berpusat di Hawthorne, California ini.[39]
Dalam kurun tujuh tahun, SpaceX merancang keluarga wahana luncur Falcon dan wahana antariksa serbaguna Dragon dari nol. Bulan September 2009, roket SpaceX Falcon 1 menjadi wahana berbahan bakar cair swasta pertama yang menempatkan satelit di orbit Bumi. NASA memilih SpaceX sebagai bagian dari program pertama yang memercayakan perusahaan swasta untuk mengirim kargo ke International Space Station. Kontrak ini, dengan nilai minimal $1,6 miliar dan nilai maksimal $3,1 miliar, menjadi titik balik akses pengiriman kargo ke dan dari stasiun luar angkasa. Selain layanan ini, tujuan SpaceX adalah menurunkan biaya penerbangan luar angkasa orbital dan memperbarui keandalannya menurut urutan kepentingannya, serta menciptakan wahana luncur orbit yang dapat dipakai kembali. Pada tahun-tahun selanjutnya, Musk akan berfokus mengirimkan astronaut ke International Space Station, namun ia juga menyatakan bahwa tujuan pribadinya adalah memungkinkan penjelajahan dan kolonisasi Mars oleh manusia. Dalam wawancara tahun 2011, ia mengungkapkan harapannya agar bisa mengirim manusia ke permukaan Mars dalam kurun 10–20 tahun mendatang.[40]
Tanggal 25 Mei 2012, wahana SpaceX Dragon merapat di ISS dan membuat SpaceX perusahaan komersial pertama yang meluncurkan dan merapatkan wahananya di International Space Station.[41]
Musk adalah salah satu pendiri Tesla Motors dan saat ini menjabat sebagai kepala desain produk. Meski begitu, ketertarikan Musk terhadap mobil listrik sudah ada jauh sebelum pendirian Tesla.
Musk memimpin investasi Series A di Tesla Motors yang diinkorporasikan dan didanai 9 bulan sebelumnya oleh Martin Eberhard dan Marc Tarpenning. Putaran Series A melibatkan investasi dari grup-grup investor kecil, termasuk SDL Ventures dan Compass Technology Partners. Akibat krisis keuangan 2008 dan pemutusan hubungan kerja di Tesla,[42] Musk terpaksa mengemban tugas-tugas CEO.
Tesla Motors awalnya membuat mobil sport listrik, Tesla Roadster, yang berhasil terjual 2.500 unit di 31 negara. Tesla mulai meluncurkan sedan Model S empat pintunya pada 22 Juni 2012 dan Model X untuk pasar SUV/minivan pada 9 Februari 2012. Model X rencananya mulai diproduksi tahun 2014.[43]
Selain mobilnya sendiri, Tesla menjual sistem powertrain listrik ke Daimler untuk mobil Smart EV dan Mercedes A Class dan ke Toyota untuk mobil listrik RAV4. Musk juga berhasil membuat kedua perusahaan tersebut mau menanamkan modal jangka panjang di Tesla.
Musk juga lebih memilih produksi mobil subkompak di bawah $30.000 dan membuat dan menjual komponen powertrain mobil listrik supaya produsen mobil lainnya bisa memproduksi mobil listrik dengan harga terjangkau tanpa perlu mengembangkan sendiri komponennya.[44] Sejumlah majalah dan surat kabar besar membanding-bandingkan Musk dengan Henry Ford atas usahanya yang mempercanggih powertrain mobil.[45]
Untuk mengakali hambatan jarak tempuh mobil listrik, dalam sebuah wawancara dengan All Thins D bulan Mei 2013, Musk mengatakan bahwa Tesla sedang "memperluas secara dramatis" jaringan stasiun pengisian listriknya (supercharger), melipat tigakan jumlahnya di pesisir timur dan barat Amerika Serikat sepanjang bulan Juni, disertai rencana ekspansi ke seluruh Amerika Utara, termasuk Kanada, sampai akhir tahun ini.[46] Ia kabarnya memegang 17% saham Tesla senilai $227 miliar per Februari 2022.[47]
Musk adalah pengusung konsep awal SolarCity, perusahaan yang jabatan ketua dewan dan sebagian besar sahamnya dipegang oleh Musk. SolarCity adalah penyalur sistem tenaga surya terbesar di Amerika Serikat. Sepupunya, Lyndon Rive, adalah CEO dan pendiri pendamping perusahaan ini.[48][49] Motivasi yang mendasari pendanaan SolarCity dan Tesla adalah melawan pemanasan global.[50] Pada tahun 2012, Musk mengumumkan bahwa SolarCity dan Tesla Motors bekerja sama memanfaatkan baterai mobil listrik untuk mengurangi dampak panel surya di atap terhadap sistem listrik kota.[51]
Pada 17 Juni 2014, Musk berkomitmen untuk membangun fasilitas produksi canggih SolarCity di Buffalo, New York, yang akan tiga kali lipat ukuran pabrik surya terbesar di Amerika Serikat. Musk menyatakan pabrik itu akan menjadi "salah satu pabrik produksi panel surya terbesar di dunia," dan akan diikuti oleh satu atau lebih fasilitas yang bahkan lebih besar pada tahun-tahun berikutnya.[52] Tesla Gigafactory 2 adalah pabrik sel fotovoltaik (PV), yang disewa oleh anak perusahaan Tesla, SolarCity di Buffalo, New York. Konstruksi pabrik dimulai pada 2014 dan selesai pada 2017.[53] Tesla menerima $ 750 juta dana publik dari Gubernur New York Andrew Cuomo sebagai bagian dari proyek Buffalo Billion - sebuah rencana untuk menginvestasikan uang untuk membantu perekonomian Buffalo, wilayah New York - untuk membangun pabrik dan infrastruktur.[54]
Tanggal 12 Agustus 2013, Musk meluncurkan rencana mode transportasi baru yang akan menghubungkan wilayah Los Angeles Raya dan Wilayah Teluk San Francisco setelah dikecewakan oleh sistem California High-Speed Rail yang sudah disetujui pemerintah. Ia menjuluki rencananya "hyperloop", mesin perjalanan udara subsonik yang merentang sekitar 350 mil (560 km) dari Sylmar (sebelah utara Los Angeles) hingga Hayward (sebelah timur San Francisco) dan secara teoretis memungkinkan komuter bepergian antarkota dalam waktu 30 menit atau kurang, sehingga waktu tempuhnya lebih pendek daripada pesawat komersial masa kini.[55] Rencana Musk akan membuat perjalanan lebih murah daripada mode transportasi jarak jauh lainnya. Biaya total untuk pembangunan sistem ini diperkirakan mencapai $6 miliar. Sistem ini rencananya menggunakan ruang vakum parsial untuk mengurangi gesekan aerodinamis yang memungkinkan perjalanan berkecepatan tinggi dengan konsumsi tenaga yang rendah.[56] Rencananya, kebutuhan listrik Hyperloop sepenuhnya bergantung pada tenaga surya.
September 2013 lalu, sebuah perusahaan startup yang berbasis di California merekrut dua engineer ternama untuk membuat Hyperloop menjadi kenyataan. Perusahaan yang bernama JumpStartFund tersebut merekrut Marco Villa, mantan direktur operasi misi pada Space X[34] dan Patricia Galloway, yang merupakan presiden wanita pertama pada American Society of Civil Engineer.[57]
Pada Desember 2015, Musk mengumumkan pendirian OpenAI, sebuah perusahaan riset kecerdasan buatan nirlaba (AI). OpenAI bertujuan untuk mengembangkan kecerdasan umum buatan dengan cara yang aman dan bermanfaat bagi umat manusia.[58]
Dengan membuat AI tersedia untuk semua orang, OpenAI ingin "menangkal perusahaan besar yang mungkin mendapatkan terlalu banyak kekuatan dengan memiliki sistem super-intelijen yang ditujukan untuk keuntungan, serta pemerintah yang dapat menggunakan AI untuk mendapatkan kekuatan dan bahkan menindas warga mereka".[59] Musk telah menyatakan dia ingin menangkal konsentrasi kekuasaan.[60] Pada tahun 2018 Musk meninggalkan dewan OpenAI untuk menghindari kemungkinan konflik di masa depan dengan perannya sebagai CEO Tesla karena Tesla semakin terlibat dalam AI melalui Tesla Autopilot.[61]
Namun, dalam sebuah wawancara dengan Joe Rogan pada September 2018, Musk memperingatkan tentang bahaya mengembangkan kecerdasan buatan tanpa pandang bulu. Pada Januari 2019 Mark Harris dari The Guardian mencatat bahwa pada tanggal 23 Januari yayasan Musk "menambahkan garis ke situs webnya, menyatakan dukungannya untuk" pengembangan kecerdasan buatan yang aman untuk memberi manfaat bagi kemanusiaan"".
Pada tahun 2016, Musk mendirikan Neuralink, sebuah neuroteknologi perusahaan startup untuk mengintegrasikan otak manusia dengan kecerdasan buatan. Perusahaan ini berpusat pada menciptakan perangkat yang dapat ditanamkan di otak manusia, dengan tujuan akhirnya membantu manusia bergabung dengan perangkat lunak dan mengimbangi kemajuan dalam kecerdasan buatan. Perangkat tambahan ini dapat meningkatkan memori atau memungkinkan lebih banyak berinteraksi langsung dengan perangkat komputasi.[62] Musk melihat Neuralink dan OpenAI sebagai terkait: "OpenAI adalah organisasi nirlaba yang didedikasikan untuk meminimalkan bahaya kecerdasan buatan, sementara Neuralink bekerja pada cara untuk menanamkan teknologi ke dalam otak kita untuk menciptakan antarmuka pikiran-komputer."[60]
Pada 17 Desember 2016, ketika terjebak kemacetan, Musk mengirim tweet "[Saya] akan membangun mesin bor terowongan dan mulai menggali . . . " Perusahaan itu bernama 'The Boring Company'.[63] Pada 21 Januari 2017, Musk tweeted "Kemajuan yang menggembirakan di depan terowongan. Berencana untuk mulai menggali dalam sebulan atau lebih."[64] Terowongan pertama akan dimulai di kampus SpaceX,[65] The Boring Test Tunnel berjalan di bawah West 120th Street. Hingga 26 Januari 2017[update], diskusi dengan badan pengawas telah dimulai.[66]
Pada bulan Februari 2017, perusahaan mulai menggali "parit uji" selebar 30-kaki (9,1 m), sepanjang 50-kaki (15 m), dan sedalam 15-kaki (4,6 m) yang dalam di lokasi kantor Space X di Los Angeles, karena pembangunannya tidak memerlukan izin.[67][68] Musk telah mengatakan pada awal 2017 bahwa penurunan 10 kali lipat dalam biaya pengeboran terowongan per mil diperlukan untuk kelayakan ekonomi dari jaringan terowongan yang diusulkan.[69] Lebar terowongan dioptimalkan untuk kendaraan listrik saja, yang menghindari komplikasi ventilasi buang dengan mesin pembakaran internal.[70]
Gaya manajemen Musk dan perlakuannya terhadap karyawannya telah dikritik berat.[74][75][76][77]Business Insider melaporkan bahwa karyawan Tesla diberitahu untuk tidak melewati meja Musk karena "amukan pemecatan liar"nya.[78]The Wall Street Journal melaporkan bahwa, setelah ia bersikeras untuk mencap kendaraannya sebagai kendaraan yang "mengemudi sendiri", ia dikritik para insinyurnya, dimana beberapa akhirnya mundur setelah itu. Salah satu insinyur mengatakan bahwa "pengambilan keputusan Musk yang ceroboh... telah berpotensi mempertaruhkan nyawa para konsumen."[79] Buku terbitan tahun 2021 Power Play berisi beberapa anekdot dari Musk mencaci karyawannya.[80]
Ia memulai sebuah program multimiliar dolar melalui yayasannya pada tahun 2010 berupa sumbangan sistem tenaga surya darurat di daerah-daerah bencana. Instalasi tenaga surya darurat pertama disumbangkan ke pusat tanggap bencana badai di Alabama yang tidak tersentuh bantuan negara bagian dan federal. Untuk memperjelas bahwa bantuan ini tidak ditunggangi kepentingan komersial Musk, SolarCity mengatakan bahwa mereka tidak punya rencana aktivitas bisnis di Alabama.[81] Dalam kunjungan tahun 2011 ke Soma City di Fukushima, Jepang, yang diterjang tsunami, ia menyumbangkan proyek tenaga surya senilai $250.000 kepada pemerintah kota.[82]
Musk punya rencana untuk proyek "Mars Oasis" pada tahun 2001. Proyek ini berupa pembangunan miniatur rumah kaca uji coba di Mars berisi bahan makanan yang tumbuh di tanah regolith Mars.[83][84] Ia menunda proyek ini setelah mengetahui bahwa masalah mendasar yang menghambat umat manusia untuk menjadi peradaban pengarung angkasa sejati adalah keterbelakangan teknologi roket. Ia berusaha memecahkan masalah ini dengan mendirikan SpaceX untuk menciptakan roket-roket antarplanet revolusioner baru.
Tujuan jangka panjangnya adalah membantu umat manusia menciptakan peradaban pengarung angkasa sejati melalui SpaceX.[85] Filosofi Musk dan penjelasan tentang apa yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah ini disertakan dalam podcast IEEE berujul "Elon Musk: a founder of Paypal, Tesla Motors, and SpaceX"[86] dan artikel "Risky Business."[84]
Musk bergabung dengan The Giving Pledge pada April 2012 dan memberikan komitmen etis berupa donasi sebagian besar kekayaannya untuk program filantropis.[87] Musk menjadi anggota kampanye yang pertama kali dipopulerkan Warren Buffett dan Bill Gates ini. Kampanye ini diikuti keluarga dan orang-orang terkaya di Amerika Serikat, termasuk Arthur Blank dan Michael Moritz.[87]
Musk pernah mendukung komite aksi publik (PAC) Amerika Serikat FWD.us yang dirintis pengusaha ternama Mark Zuckerberg dan menyuarakan reformasi imigrasi. Sayangnya, pada Mei 2013, Musk menarik dukungannya sebagai bentuk protes atas iklan yang dijalankan PAC ini yang mendukukng proyek-proyek seperti Keystone Pipeline. PAC memang lazim mendukung kedua sisi spektrum politik agar mendapat simpati para pembuat keputusan demi menggolkan tujuan utama grup ini. Musk dan beberapa anggota penting lainnya, termasuk David Sacks, menarik dukungannya dan mengkritik strategi organisasi yang dianggap "sinis".[89]
Penghargaan
Terdaftar sebagai satu dari 100 tokoh yang paling berpengaruh tahun 2010 versi Time Magazine. Jon Favreau, sutradara film Iron Man, menjelaskan di artikel Time tentang bagaimana Musk menginspirasi karakter tokoh miliarder genius di film besutannya, Tony Stark.[90]
Bulan Februari 2011, Forbes memasukkan Musk dalam daftar "America's 20 Most Powerful CEOs 40 And Under".[92]
Diakui sebagai Living Legend in Aviation tahun 2010 oleh Kitty Hawk Foundation karena menciptakan pengganti Space Shuttle (roket Falcon 9 dan wahana antariksa Dragon). Pemenang lainnya meliputi Buzz Aldrin dan Richard Branson.[93]
American Institute of Aeronautics and Astronautics George Low Award atas kontribusi tertinggi di bidang transportasi luar angkasa tahun 2007/2008. Musk diakui atas desain Falcon 1-nya, roket berbahan bakar cair swasta pertama yang mencapai orbit.[94]
The Aviation Week 2008 Laureate untuk pencapaian terbaik dalam industri luar angkasa di seluruh dunia.[97]
R&D Magazine Innovator of the Year 2007 untuk SpaceX, Tesla, dan SolarCity.[98]
Automotive Executive of the Year (Worldwide) 2010 karena menunjukkan kepemimpinan teknologi dan inovasi melalui Tesla Motors. Pemenang sebleumnya meliputi Bill Ford Jr, Bob Lutz, Dieter Zetsche, dan Lee Iacocca. Musk adalah pemenang termuda.[99]
Inc Magazine Entrepreneur of the Year Award 2007 atas karyanya di Tesla dan SpaceX.[100]
2007 Index Design Award untuk desain Tesla Roadster.[101]Global Green 2006 Product Design Award untuk desain Tesla Roadster diberikan oleh Mikhail Gorbachev.[102]
Musk menyebut dirinya sebagai pekerja aktif yang secara rutin menghabiskan 100 jam per minggu untuk mengurus Tesla Motors dan SpaceX dan sering bepergian menggunakan jet perusahaan.[110]
Pabrik SpaceX pernah dijadikan lokasi syuting Iron Man 2 dan Musk tampil kameo di film ini.[111]
Musk sebelumnya memiliki mobil sport McLaren F1 dan pesawat jet Aero L-39 buatan Ceko.[112] Pesawat Dassault Falcon 900 model 1994-nya dipakai dalam film Thank You for Smoking (2005) dan terdaftar atas nama Musk (N900SX).[113] Musk tampil kameo di film tersebut sebagai pilot pesawatnya, pembuka pintu untuk Robert Duvall, dan pengawal Aaron Eckhart ke luar negeri.[114]
Musk menghadiri festival Burning Man tahun 2004 dan mengaku bahwa di sana ia mendapatkan ide tentang SolarCity.[51] Ia juga mengusulkan sistem terowongan jet tenaga surya bernama Hyperloop yang memungkinkan perjalanan dari San Francisco ke Los Angeles dalam waktu kurang dari 30 menit.[115]
Keluarga
Musk tinggal di Bel Air, Los Angeles, California. Musk bertemu istri pertamanya, penulis asal Kanada Justine Musk, ketika masih kuliah di Queen's University. Mereka menikah tahun 2000.[116] Mereka menyatakan bercerai pada September 2008. Pada Januari 2012, Musk mengumumkan bahwa ia mengakhiri hubungannya selama empat tahun dengan istri keduanya, aktris asal Britania Raya Talulah Riley.[20][117]
Musk memiliki lima anak laki-laki, kembar dua dan kembar tiga. Mereka diasuh oleh Elon dan Justine Musk.[20]
^"Elon Musk". Forbes. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-11-19. Diakses tanggal november 04, 2021.Periksa nilai tanggal di: |accessdate= (bantuan)
^ abcdefKidder, David; Hoffman, Reid (2013). The Startup Playbook: Secrets of the Fastest Growing Start-Ups from the founding Entrepreneurs. San Francisco, CA: Chronicle Books. hlm. 2224–228.Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
^Morrison, Chris (15 October 2008). "Musk steps in as CEO". The New York Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-08-31. Diakses tanggal 2013-09-10.
^"Model X". Tesla Motors. 29 October 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-07-08. Diakses tanggal 2013-09-10.
^Chafkin, Max (February 16, 2017). "Elon Musk Is Really Boring". Bloomberg. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-01-03. Diakses tanggal February 17, 2017.
^Wong, Julia Carrie (2018-06-14). "Tesla workers say they pay the price for Elon Musk's big promises". the Guardian (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-04. Diakses tanggal 2022-04-28. The CEO is known for outsized claims and ambitious goals. But numerous factory workers say he doesn’t follow through – and that his leadership sets a troubling tone
^Hamilton, Isobel Asher (13 Desember 2018). "Tesla employees were reportedly told not to walk past Elon Musk's desk because of his wild firing rampages". Business Insider (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-12-13. Diakses tanggal 2022-04-28. One Gigafactory manager told Wired that they had stopped employees from walking too close to Musk's desk for fear that a word out of place might end up in their getting fired. The manager called the outbursts "Elon's rage firings."
^McKnight, John Carter (25 September 2001). "Elon Musk, Life to Mars Foundation". Mars Now, a weekly column. Space Frontier Foundation. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-09-22. Diakses tanggal 2013-09-10.
^ abMusk, Elon (June 2009). "Risky Business". IEEE Spectrum. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-01-08. Diakses tanggal 2013-09-10.
^Smith, Jacquelyn (14 February 2011). "America's 20 Most Powerful CEOs 40 And Under". Forbes. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-12-09. Diakses tanggal 2011-02-18. To make this list, you had to be the chief executive of one of the 20 biggest publicly traded companies in the U.S. (as of Feb. 11, by market capitalization) with a CEO aged 40 or under.
Tom Mueller (Mantan Wakil Presiden Pengembangan Teknologi Propulsi)
* menandai kendaraan atau mesin yang tidak/belum pernah terbang serta misi atau fasilitas di masa depan. † menandai misi yang gagal, kendaraan yang hancur, dan fasilitas yang mangkrak atau ditinggalkan.