SolarCity Corporation adalah perusahaan publik yang berpusat di Fremont, California yang menjual dan memasang sistem pembangkit listrik tenaga surya serta produk dan layanan terkait lainnya untuk konsumen perumahan umum, industri, dan komersial. Perusahaan ini didirikan pada 4 Juli 2006 oleh Peter dan Lyndon Rive, sepupu Elon Musk, CEO Tesla, Inc. Tesla mengakuisisi SolarCity pada tahun 2016, dengan biaya sekitar $2,6 miliar dan menyatukan bisnis tenaga suryanya dengan Tesla Energy.
SolarCity menitikberatkan pada penjualan dengan sistem penyewaan dari pintu ke pintu. Pelanggan membayar daya yang dihasilkan dari panel-panel tersebut selama 20 tahun, tanpa uang muka. Model bisnis tersebut menjadi yang paling populer di AS dan menjadikan perusahaan itu sebagai pemasang sistem tenaga surya perumahan terbesar. Namun, dengan model bisnis tersebut, SolarCity memiliki hutang lebih dari $1,5 miliar pada saat akuisisi pada tahun 2016 dan dikritik oleh para aktivis perlindungan konsumen dan aparat pemerintah.
Sebelum diakuisisi oleh Tesla, kedua perusahaan tersebut memiliki hubungan yang erat. SolarCity menawarkan fasilitas pengisian daya secara gratis di stasiun pengisian miliknya kepada pengguna Tesla Roadster. SolarCity di bawah kepemimpinan Elon Musk menjadi salah satu perusahaan pertama yang memakai Powerwall, perangkat penyimpan daya rumahan milik Tesla.
Kendaraan-kendaraan instalasi dengan logo SolarCity yang orisinil
Kendaraan SolarCity dengan logo terbaru pada malam hari
SolarCity didirikan pada 2006 oleh Peter dan Lyndon Rive[2] bersaudara, dengan saran konsep perusahaan tenaga surya dari sepupu mereka, Elon Musk. Elon Musk sekaligus memimpin dan membantu pembuatan perusahaan ini.[3] Hingga tahun 2009, panel surya yang dipasang oleh perusahaan ini dapat menghasilkan daya 440 megawatt (MW).[4][5]
Pada tahun 2011, perusahaan ini memulai perluasannya ke pesisir timur dengan mengakuisisi divisi tenaga surya dari Clean Currents[6] dan groSolar.[7] Setelah akuisisi tersebut, SolarCity melebarkan operasinya di pesisir timur dan membuka kantor di Connecticut,[8] Pennsylvania,[9] Carolina Selatan,[10] Florida,[11] Vermont,[12] dan New Hampshire.[13]
Pada tahun 2013, SolarCity menjadi perusahaan pemasang sistem tenaga surya rumahan terdepan di Amerika Serikat,[14] dan majalah Solar Power World menempatkan SolarCity pada posisi kedua perusahaan pemasang sistem tenaga surya secara keseluruhan di Amerika Serikat.[15] Pada tahun 2013, SolarCity membeli Paramount Solar dari Paramount Equity seharga $120 juta.[16] Pada tahun 2015, panel surya yang dipasang oleh SolarCity dapat menghasilkan daya 870 megawatt,[17] dan menyumbang sebesar 28% dari jumlah pemasangan sistem tenaga surya non-utilitas di Amerika Serikat.
Pada bulan Oktober 2014, SolarCity mengumumkan akan menjual hingga senilai $200 juta dalam bentuk obligasi sistem tenaga surya, dan akan meluncurkan situs web baru yang memungkinkan pembelian obligasi; ini adalah penawaran publik pertama yang terdaftar dengan jenis obligasi ini di Amerika Serikat.[18] Pada bulan Maret 2016, SpaceX membeli saham SolarCity senilai $90 juta.[19]
Pada akhir tahun 2015, SolarCity mengundurkan diri dari bisnis penjualan dan pemasangan sistem tenaga surya di Nevada. Hal ini disebabkan karena kebijakan Komisi Utilitas Umum negara bagian yang menaikkan biaya layanan bulanan untuk pengguna sistem tenaga surya di atap dan secara progesif mengurangi penjualan kembali daya yang dihasilkan ke perusahaan, di bawah aturan pengukuran bersih negara bagian.[20] Di bawah peraturan baru ini, biaya layanan yang dikenakan pada pengguna sistem tenaga surya Nevada Power telah naik dari $12,75 menjadi $17,90, dan dijadwalkan akan naik menjadi $38,51 pada 1 Januari 2020; secara bersamaan, tarif yang diberikan kepada pengguna sistem tenaga surya untuk kelebihan energi surya mereka juga dikurangi dan akan terus menurun selama empat tahun berikutnya.[20] Hasilnya, SolarCity memutus lebih dari 550 pekerjaan di Nevada.[20]
Pengurangan Tenaga Kerja
Selama tahun 2015, jumlah karyawan bertumbuh sebesar 69%;[21] dan pada akhir tahun 2015, SolarCity memiliki 15.273 karyawan. Untuk menghemat biaya,[22] SolarCity mengurangi 20% dari total jumlah pekerjanya pada tahun 2016.[23], dan pada akhir tahun 2016, jumlah karyawan SolarCity adalah 12.243 orang[23] Ini adalah kali pertama terjadinya pengurangan tenaga kerja bagi perusahaan ini.[24]
Pengurangan pekerjaan ini memengaruhi pekerja di seluruh perusahaan:[21][23] sebesar 22% pekerjaan dihapus pada bagian operasi, pemasangan, dan produksi, dan 27% pada bagian penjualan dan pemasaran. Pada bulan Agustus 2016, perusahaan mengumumkan bahwa perusahaan akan memakan biaya hingga $5 juta untuk membayar pemutusan hubungan kerja yang direncanakan. Gaji kedua pendiri SolarCity juga dipotong dari $275.000 menjadi $1 per tahun.[25]
Akuisisi oleh Tesla, Inc.
Pada tanggal 1 Agustus 2016, Tesla mengumumkan (dalam sebuah pernyataan gabungan dengan SolarCity) bahwa Tesla akan mengakuisisi SolarCity seharga $2,6 miliar yang seluruhnya dalam bentuk saham. Misi Tesla sejak lahirnya perusahaan tersebut adalah "to accelerate the world's transition to sustainable energy" ("untuk mempercepat perubahan dunia kepada enegi berkelanjutan").[26] Sebagai bagian dari "The Secret Tesla Motors Master Plan" (rencana utama Tesla Motors yang rahasia) milik Elon Musk, Tesla berusaha untuk mempercepat pergerakan dunia dari ekonomi hidrokarbon tambang-dan-bakar menuju ekonomi listrik tenaga surya.[27] Pengumuman ini juga mengutip operasional dan sinergi biaya, serta produk terintegrasi. Proposal akuisisi telah disetujui oleh pengatur anti-kepercayaan.[28][29]
Lebih dari 85% pemegang saham non-afiliasi (pemegang saham terafiliasi adalah mereka yang memiliki posisi eksekutif di salah satu perusahaan[30]) dari Tesla dan SolarCity menyetujui akuisisi pada 17 November 2016,[31][32] dan memungkinkan akuisisi tuntas pada 21 November 2016.
Beberapa investor mengkritisi kesepakatan ini, dengan menyebut "upaya sesat untuk menyelamatkan dua perusahaan yang bergantung pada investor dan pemerintah untuk mengoperasikan uang tunai."[33] Ada litigasi yang sedang berlangsung terhadap Musk dan dewan direksi Tesla, dengan tuduhan "mereka membayar terlalu banyak untuk SolarCity, mengabaikan konflik kepentingan mereka sendiri dan gagal untuk mengungkapkan 'fakta yang menyebabkan masalah' yang penting untuk analisis rasional dari kesepakatan yang diusulkan."[34][35]
Pada bulan April 2017, kepala pengatur kebijakan SolarCity, John Wellinghoff, keluar dari SolarCity.[36] Pada bulan Juni 2017, London Ryve meninggalkan SolarCity,[37] dan diikuti oleh Peter Ryve tak lama setelahnya.[38]Gigafactory 2 (Giga New York) dibuka di Buffalo pada akhir Agustus 2017.[39] Pangsa pasar panel surya Tesla telah jatuh, mendorong perusahaan untuk memangkas tenaga penjualannya. Pendapatan dari pembangkit energi dan operasi penyimpanan daya Tesla dari Januari hingga September turun 7% dari tahun sebelumnya menjadi $1,1 miliar.[40]
Produk dan Layanan
Penyewaan sistem pembangkit listrik tenaga surya
Pada 2008, SolarCity memasuki pasar penyewaan sistem pembangkit listrik tenaga surya untuk pemilik rumah: penyewaan sistem pembangkit listrik tenaga surya di atap tanpa pembayaran uang muka untuk pelanggannya. Sebagai gantinya, pelanggan harus membayar daya yang dihasilkan dari panel-panel yang disewa selama 20 tahun.[41] Penyewaan SolarCity memungkinkan pelanggan membayar tagihan listrik lebih sedikit setiap bulan daripada biaya listrik dari perusahaan sebelumnya.[42][43]
Model bisnis "no-money-down solar" menjadi yang paling populer di Amerika Serikat,[44] pemasangannya meningkat, namun utang SolarCity harus dipertimbangkan, terhitung setengah utang perusahaan lebih dari $3 juta pada 2016.[45] Model bisnis ini juga dikritisi oleh para aktivis perlindungan konsumen dan aparat pemerintah.[46][47]
Panel surya komersil
Pada Mei 2008, SolarCity menjadi salah satu, pada saat itu, perusahaan pemasangan sistem panel surya komersil terbesar di San Jose, di North Campus milik eBay; pada Juli 2008, SolarCity menjadi salah satu, pada saat itu perusahaan pemasangan sistem panel surya komersil terbesar di San Francisco, untuk British Motor Car Distributors, terdiri dari 1606 panel surya.[48][49] SolarCity memperkenalkan pilihan finansial untuk bisnis pada 2009[50] dan membuat beberapa proyek panel surya untuk organisasi besar, termasuk Walmart,[51][52]Intel,[53] dan militer Amerika Serikat.[54] Pada 2013, SolarCity mendirikan GivePower sebagai cabang nirlaba dari bisnis panel suryanya, dan berdiri sebagai perusahaan independen.[55]
Teknologi pemasangan
SolarCity menggunakan perangkat pemasangan berhak milik yang bergabung di atap, sehingga tidak lagi membutuhkan rel, dan menggunakan penutup samping untuk menyembunyikan perangkat keras dan ujung-ujung panel.[56][57][58] SolarCity membeli teknologi pemasangan ini dari Zep Solar pada 2013. Sistem tanpa rel memungkinkan pemasangan panel surya pada atap dengan lebih cepat daripada cara pemasangan lain. Secara tradisional, pemasangan panel surya membutuhkan pekerja untuk memasang rel terlebih dahulu pada atap, baru kemudian panel surya dipasang pada rel tersebut. Tesla Energy melanjutkan penggunaan teknologi ini pada pemasangan panel suryanya.
Evaluasi efisiensi energi dan retrofit
Pada 2010, SolarCity memperoleh Building Solutions, firma audit untuk energi perumahan, dan mulai menawarkan evaluasi efisiensi energi dan peningkatan.[59] SolarCity bekerja sama dengan Admiral's Bank di Boston pada Maret 2012 untuk membuat pinjaman baru untuk mendanai pengembangan efisiensi energi[60] dan meluaskan layanan ini hingga ke pesisir timur.[61]
Pengisi daya mobil listrik
Pada 2009, SolarCity memasuki bisnis pengisi daya mobil listrik dengan membeli SolSource Energy, bisnis dari Clean Fuel Connections, Inc.[62] Pada 2011, SolarCity mengumumkan kerja sama dengan Rabobank untuk menyediakan pengisian daya gratis untuk pemilik mobil listrik Tesla Roadster yang bepergian melewati Rute 101 Amerika Serikat di California, antara San Francisco dan Los Angeles.[63] Pada 2012, Tesla mulai meluncurkan stasiun pengisi daya super mereka.
Proyek SolarStrong
SolarStrong adalah rencana SolarCity untuk membangun lebih dari $1 miliar proyek panel surya fotovoltaik dalam 5 tahun, untuk komunitas perumahan militer privat di seluruh Amerika Serikat. Ini diumumkan pada akhir 2011.[64]
Pada tahun 2016, SolarCity menjalankan proyek percontohan untuk menguji jaringan sumber daya cadangan dengan memasang perangkat lunak GridLogic dan paket baterai Tesla Powerwall 10 kilowatt-jam di 500 rumah di California.[69][70][71] Konsep ini juga diuji di Vermont.[72]
Giga New York
Pada 2014, SolarCity mengumumkan rencana untuk membangun pabrik baru (sekarang dikenal sebagai Gigafactory 2) di Buffalo, New York, dengan koordinasi bersama Institut Politeknik SUNY, setelah membeli Silevo, pembuat modul panel surya berefisiensi tinggi. Awal komplek pabrik seluas 1,2 juta kaki persegi (110.000 ) yang memakan dana $900 juta dan menampung 1.500 pekerja di Buffalo dan 5.000 pekerja di seluruh negara bagian.[73] Dengan kapasitas yang direncanakan 1 gigawatt dari panel surya setiap tahunnya pada 2019, pembangkit tenaga surya baru ini akan menjadi yang terbesar di Amerika Serikat.[74] Peletakan batu pertama untuk proyek tersebut dilaksanakan pada September 2014 dengan target penyelesaian pada awal 2016.[75]
Fasilitas ini merupakan yang terbesar pada kelasnya di Belahan Bumi Barat.[76][77]Panasonic adalah yang bertanggung jawab mengendalikan produksi pada pembangkit tenaga di Buffalo, dan berinvestasi $256 juta.[78] Panasonic dan SolarCity/Silevo sedang mengembangkan teknologi HIT yang mirip, namun berbeda, dan Panasonic berharap untuk menggunakan wafer 6 inci (150 mm) SolarCity yang menggabungkan teknologi kedua perusahaan dengan efisiensi 22%.[79][80] SolarCity mengharapkan permintaan melebihi produksi Buffalo 10.000 panel surya per hari, dan membeli peralatan surya dari produsen lain sampai lebih banyak pabrik dapat dibangun.[81] SolarCity diharuskan menghabiskan $5 miliar selama dekade selanjutnya untuk fasilitas tersebut dan menciptakan lebih dari 1.460 pekerjaan manufaktur langsung.[82]
Pada Februari 2016, CEO Lyndon Rive mengumumkan produksi akan dimulai pada musim panas 2017, karena penundaan pasokan bahan baku mesin untuk pembangkit tenaga.[83] Negara bagian New York memiliki bangunan dan sebagian besar peralatannya, dan disewakan kepada SolarCity. Sebagian besar pekerjaannya telah selesai pada November 2016, ketika proyek Buffalo Billion sedang diinvestigasi, yang menunda pembayaran negara bagian kepada kontraktor, namun tidak mempengaruhi kemajuan penyelesaian pembangunan.[84] SolarCity mulai mempekerjakan orang untuk fasilitas ini pada Desember 2016.[85]
Elon Musk mengumumkan pada 2017, produksi panel surya di atap milik Tesla akan dipindahkan ke fasilitas Buffalo pada akhir 2017.[86] Dilaporkan pada Agustus 2017, produksi ubin atap panel surya telah di mulai di fasilitas ini, dan Tesla diharapkan meningkatkan produksi sepanjang tahun.[87] Pada akhir 2018, fasilitas ini memiliki 800 pekerja.[88] Negara bagian New York mengharuskan perusahaan untuk mempekerjakan minimal 1.460 pekerja di fasilitas ini pada April 2020, atau membayar denda $41,2 juta,[89] dan pada Februari 2020, perusahaan melaporkan mereka memiliki 1.500 pekerja di fasilitas.[90] Panasonic mengumumkan mereka akan menghentikan operasi di fasilitas ini pada Mei 2020.[90]
Gugatan Hukum dan Investigasi
Buffalo Billion
Buffalo Billion adalah sebuah program pemerintah bernilai miliaran dolar yang dicanangkan oleh Gubernur New York, Andrew Cuomo untuk merevitalisasi daerah Buffalo, New York. Salah satu poin utama dari program tersebut adalah penyewaan pabrik panel surya milik SolarCity di High-Tech Manufacturing Innovation Hub, RiverBend. Pemerintah negara bagian telah menyisihkan dana sebesar $750 juta untuk mendanai hub tersebut. Menurut Daily Energy Insider, fasilitas tersebut akan mampu menghasilkan tenaga surya sebanyak satu gigawatt pada puncak produksinya, dan diharapkan dapat menghasilkan sekitar 10.000 panel surya per hari.
Pada 29 April 2016, jaksa distrik selatan New York saat itu, Preet Bharara mulai menginvestigasi semua proyek dan kontrak milik negara, termasuk proyek Buffalo Billion. SolarCity tidak menjadi subjek atau fokus dari investigasi tersebut, dan juga tidak terlibat dalam pemilihan vendor maupun kontrak.[91] SolarCity menyatakan bahwa mereka sedang bekerja sama dengan beberapa agen federal yang sebelumnya telah berkontak dengan perusahaan.[92]
Menurut The New York Times, proyek Buffalo Billion akan menguntungkan segelintir pihak yang saling terkait erat – di antaranya termasuk para pengembang dan pihak-pihak yang sering memberikan sumbangan kepada pemerintah – yang menerima uang dari proyek tersebut.[92] Cuomo dengan tegas membela proyek tersebut dengan menekankan bahwa terjadi penurununan angka penggangguran dan peningkatan pengeluaran di sekitar wilayah Buffalo.[92]
Tiga eksekutif yang bekerja untuk LPCiminelli Development mendapatkan sebanyak 14 dakwaan penipuan dan penyuapan, serta dugaan persekongkolan tender (bid rigging) pada kontrak konstruksi SolarCity RiverBend. Lima orang lainnya juga didakwa dengan beberapa tindak kejahatan yang berhubungan.[82]
Pada 18 Mei 2016, Public Authorities Control Board menunda sebuah rapat yang rencananya akan menyetujui tambahan dana sebesar $485 juta untuk SolarCity. Badan legistalif negara bagian New York telah merencanakan untuk menyetujui tambahan anggaran sebanyak $500 juta untuk program Buffalo Billion. Sebagai gantinya, badan legislatif meminta pemerintahan Cuomo untuk lebih transparan terhadap pemakaian dananya.[82]
Pada Juli 2018, empat orang dinyatakan bersalah atas persekongkolan tender untuk kontrak negara senilai jutaan dolar, salah satunya adalah kontrak Buffalo Billion: Alain Kaloyeros, mantan kepala SUNY Polytechnic Institute; Seven Aiello dan Joseph Ferardi, eksekutif di COR Development Co, sebuah perusahaan yang berbasis di Syracuse; dan Louis Ciminelli, seorang eksekutif di LPCiminelli Inc.[93]
Investigasi Jaksa Agung Oregon
Pada 30 Maret 2017, The Oregonian memberitakan bahwa Campaign for Accountability (CfA), sebuah kelompok advokasi konsumen yang berbasis di D.C., berserta dengan beberapa kelompok lainnya telah meminta Ellen Rosenblum selaku Jaksa Agung Oregon untuk menginvestigasi praktik-praktik penjualan panel surya[94] yang "dirancang untuk menipu para pemilik rumah supaya mereka membeli atau menyewa panel-panel surya" dan dianggap melanggar hukum Oregon tentang praktik-praktik pedagangan yang dilarang.[95] Menurut The Oregonian, permintaan tersebut ditujukan kepada satu perusahaan, yaitu SolarCity yang berbasis di California, serta menekankan beberapa keluhan yang diajukan warga Oregon yang merasa disesatkan oleh informasi tentang biaya, kredit pajak, dan jumlah penghematan dari perusahaan tersebut.[95]
Campaign for Accountability meninjau 58 keluhan yang diajukan konsumen melalui Kementrian Kehakiman Oregon dan menyatakan bahwa keluhan-keluhan tersebut mengindikasikan "suatu pola penipuan dan penyalahgunaan nyata yang dilakukan perusahaan-perusahaan tenaga surya secara besar-besaran".[95] Namun Asosiasi Industri Tenaga Surya Oregon menyatakan bahwa mereka telah mengkaji keluhan-keluhan tersebut dan "menyimpulkan bahwa jumlahnya relatif rendah – relatif lebih rendah daripada yang disebutkan oleh Campaign for Accountability".[95]
Para investigator menetapkan bahwa SolarCity telah berupaya "mengelabui sistem" dengan cara menaikkan biaya dari 14 proyek tenaga surya hingga lebih dari 100% untuk mendapatkan kredit pajak yang lebih besar.[96] SolarCity dan akuntan mereka diminta untuk mengembalikan uang sebesar $13 juga kepada negara bagian Oregon.[96] Hasil investigasi juga menemukan adanya "dokumen-dokumen yang palsu dan menyesatkan" yang diajukan untuk beberapa proyek, serta adanya skema penyuapan yang melibatkan konsultan energi proyek-proyek tersebut dan manajer Kementerian Energi negara bagian.[96] Salah satu pemasok panel surya SolarCity telah menggunakan tenaga kerja narapidana dari penjara di Sheridan, Oregon untuk menekan biaya.[96]
Proyek "Solar by Degree"
SolarCity terlibat dalam kasus mengenai Martin Shan, kepala konsultan energi pada sebuah proyek tenaga surya di dua universitas di Oregon. Shain didakwa telah melakukan pemalsuan di Wilayah Marion pada Agustus 2016. Dia adalah konsultan untuk BacGen Technologies di Seattle, salah satu pemeran kunci pada proyek kontroversial "Solar by Degree" yang bernilai $24 juta, serta didakwa atas "pembuatan invois palsu dari subkontraktor fiktif yang krusial untuk mendapatkan kredit pajak sebesar hampir $12 juta dari Kementerian Energi Oregon".[97] Proyek ini dimulai pada tahun 2013 dan disponsori oleh Oregon University System; ribuan panel surya yang menghasilkan jutaan kilowatt jam energi per tahun telah dibangun pada lahan seluas 21 ekar di kampus-kampus Universitas Negeri Oregon dan Oregon Institute of Technology di Klamath Falls.
Kasus tersebut berkisar pada dua dokumen, yaitu sebuah invois dari Solar Foundations System tertanggal 25 Februari 2011, serta sebuah surat yang ditandatangani pada Desember 2011 oleh Ryan Davies, mantan kepala RedCo, perusahaan yang berbasis di Utah, yang merupakan developer kedua proyek tersebut. Menurut KOIN TV, surat Davies melaporkan dana sebesar $210.000 telah dikeluarkan untuk proyek itu dan konstruksi sedang berjalan."[98] Invois dari Solar Foundations mengandung detail-detail dari konstruksi deretan-deretan panel surya. Invois tersebut diperlukan sebagai bukti pekerjaan dari proyek tersebut untuk mendapatkan kredit pajak dari negara bagian. Proyek "Solar by Degree" telah menerima kredit pajak, namun setelah itu ditemukan bahwa perusahaan yang disebut dalam invois tersebut, yaitu Solar Foundations, tidak benar-benar ada. Sebagai tambahan, Davies mengeklaim bahwa dia tidak pernah menulis atau melihat surat RedCo tersebut dan nama dia telah dipalsukan. Berdasarkan bukti ini, negara bagian mengeklaim bawha Shain telah memalsukan kedua dokumen tersebut. Shain menyangkal telah memalsukan invois itu dan mengeklaim bahwa surat itu diberikan kepadanya oleh pihak lain yang terlibat dalam proyek tersebut.[99] Kredit pajak yang terlibat, diberikan kepada SolarCity, developer ketiga dari proyek tersebut, bersama para pendukung keuangannya. Menurut The Oregonian, para pendukung tersebut mendanai proyek itu di awal yang sebagai gantinya, mereka mendapat sebagian dari penghasilan proyek dan kredit pajak, yang dapat mereka gunakan untuk mengimbangi pajak mereka sendiri.[97] SolarCity menyatakan bahwa mereka telah mendanai dan membangun proyek-proyek tersebut sesuai dengan tuntutan-tuntutan dari Kementerian Energi Oregon.[97] Perusahaan itu berargumen bahwa negara bagian telah mempekerjakan Shain, and mereka tidak tahu apa-apa mengenai dokumen-dokumen palsu yang dipermasalahkan, sebab jika mereka tau, mereka tidak akan melanjutkan proyek tersebut.[97]
Penyidikan-penyidikan Kementerian Keuangan
Pada tahun 2012, Kementerian Keuangan mulai mewawancarai perusahaan-perusahaan tenaga surya secara investigatif mengenai perhitungan nilai pasar wajar mereka untuk konstruksi sistem-sistem tenaga surya. IRS (Internal Revenue Service) masih belum dapat menentukan apakah nilai-nilai tersebut telah dilebihkan. Dalam pelaporan federal tahun 2016, SolarCity menulis, "Bila IRS atau Kementerian Keuangan AS merasa keberatan atas nilai pasar wajar yang kami klaim karena terlalu tinggi untuk sistem-sistem tersebut, hal tersebut dapat mengakibatkan kerugian signifikan terhadap bisnis, kondisi keuangan, dan prospek-prospek kami." Walau demikian, perusahaan itu menyatakan bahwa nilai-nilai mereka sudah tepat dan sesuai dengan pedoman-pedoman dari Kementerian Keuangan. Bila Kementerian Keuangan atau IRS tetap tidak setuju, maka ada kemungkinan SolarCity dan perusahaan-perusahaan lainnya akan diwajibkan untuk mengganti uang institusi-institusi yang membeli kredit pajak mereka sebagai investasi.[100]
SolarCity telah menerima kredit sejumlah kurang lebih $501,2 juta hingga 31 Desember 2015. Dalam laporan tahunan SolarCity di tahun 2015, ada sebuah catatan yang menyebutkan bahwa bila pemerintah ternyata menetapkan telah terjadi representasi yang keliru, "Kementerian Kehakiman dapat melakukan tindakan sipil untuk mengembalikan uang yang dirasanya telah salah diberikan kepada kami."[100]
Litigasi pelanggan
Sejak tahun 2005, SolarCity telah menurunkan skor FICO minimum yang diperlukan pelanggan untuk membuat kesepakatan penyewaan. Nilai batas yang digunakan adalah 650 (peringkat kredit yang "cukup"). Walau begitu, di antara tahun 2014 dan 2017, SolarCity telah menandatangani perjanjian sewa jangka panjang dengan paling tidak 14 pelanggan pemilik rumah repat sebelum mereka mengalami penyitaan barang gadai. Nama perusahaan itu telah disebut dalam 139 tuntutan hukum sebagai terdakwa dalam proses hukum yang berdasarkan pada "tindakan penyitaan tempat tinggal".[101]
Dalam tanggapannya, SolarCity menyatakan dalam salah satu pernyataannya kepada New York Times, "Dari lebih dari 305.000 pelanggan yang kami layani, SolarCity saat ini telah terlibat dalam 139 proses hukum serupa. Litigasi tersebut tidak menunjukkan permusuhan – penyebutan nama dalam proses penyitaan memberi kami pemberitahuan dini bahwa kami ada kontrak yang perlu diperbarui, dan banyak di antaranya telah diselesaikan dengan segera dengan bank yang terkait."[101]
Investigasi pembatalan pelanggan
Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (Securities and Exchange Commision atau yang disingkat SEC) mulai menginvestigasi perusahaan Sunrun dan SolarCity pada bulan Mei 2017 untuk memeriksa apakah mereka telah cukup memperlihatkan pembatalan-pembatalan kontrak mereka. "Beberapa pelangggan mengatakan bahwa mereka membatalkan kontrak setelah dipaksa untuk menggunakan tenaga surya" dan sudah ada ratusan keluhan yang diajukan kepada jaksa-jaksa agung negara bagian.[102]
Pemerintah federal sedang menginvestigasi apakah perusahaan-perusahaan tenaga surya telah "menutupi jumlah kehilangan pelanggan yang mereka alami". SEC terlibat karena "investor-investor dapat menggunakan metrik pembatalan itu sebagai satu cara untuk mengukur tingkat kesehatan perusahaan".[102] Menurut The Wall Street Journal, "Untuk menghasilkan bisnis, perusahaan-perusahaan tenaga surya sudah lama bergantung pada ribuan pramuniaga yang menjual dari rumah ke rumah, melakukan ratusan penawaran lewat telepon, dan bahkan membuntuti orang-orang yang berbelanja di toko-toko eceran seperti Home Depot Inc., menurut para pramuniaga, eksekutif, dan pemilik rumah."[102]
Beberapa pelanggan mengatakan bahwa mereka telah dipaksa untuk membeli sistem-sistem tenaga surya oleh perwakilan penjualan yang mengancam akan menggugat mereka jika mereka tidak lanjut mengambil sebuah proyek atau menempatkan sesuatu yang disebut hak gadai mekanik pada rumah-rumah mereka—sebuah langkah untuk memaksa pemilik rumah supaya membayar untuk proyek perbaikan rumah. Pelanggan-pelanggan yang lain mengatakan mereka tidak menyadari bahwa mereka telah menandatangi sebuah kontrak.[102]
FCC menerima keluhan-keluhan gangguan radio
SolarCity memasang sistem-sistem inverter SolarEdge bertipe konverter DC-DC yang disebut optimizer. Sistem-sistem ini menyebabkan gangguan radio seperti yang terdokumentasikan di majalah QST, sebuah publikasi dari ARRL (American Radio Relay League) pada bulan April 2016.[103]
Penyelesaian Federal untuk tuduhan pelanggaran Undang-Undang Klaim-Klaim Palsu (False Claims Act)
Pada bulan September 2017, sebagian bagian dari sebuah penyelesaian hukum dengan pemerintah federal, SolarCity menyetujui untuk membayar denda sebesar $29,5 juta atas tuduhan-tuduhan bahwa perusahaan mereka telah melebih-lebihkan biaya fasilitas yang mereka kembangkan dan telah mengajukan klaim berdasarkan Undang-Undang Pemulihan dan Investasi Ulang Amerika tahun 2009 (American Recovery and Reinvestment Act of 2009), sehingga terjadi pelanggaran Undang-Undang Klaim-Klaim Palsu. SolarCity telah menarik gugatan hukumnya, Sequoia Pacific Solar I, LLC v. United States—yang menuduh bahwa pemerintah federal memiliki lebih banyak hutang kepada perusahaan—sebagai bagian dari penyelesaian itu.[104]
Sebagai bagian dari penyelesaian hukum, perusahaan tersebut telah menyetujui untuk "melepaskan semua klaim yang masih ada dan di masa yang akan datang terhadap AS untuk pembayaran tambahan dari program hibah". Tindakan ini mengakhiri investigasi yang telah berlangsung selama lima tahun.[105]
Perlaksaaan proyek-proyek di Vermont tanpa persetujuan
Pada bulan Juini 2017, Dewan Pelayanan Publik Vermont (Vermont Public Service Board) menemukan bahwa SolarCity sedang melaksanakan proyek-proyek tenaga surya di Vermont tanpa mendapat persetujuan sesuai dengan hukum yang berlaku. Menurut Vermont Public Radio, Anthony Roisman selaku ketua Dewan Pelayanan Publik telah mengirim surat kepada SolarCity untuk memperingatkan bahwa perusahaan mereka perlu mendapat persetujuan hukum dahulu sebelum memasang peralatan pembangkit listrik tenaga surya dan memasangkannya pada jaringan listrik negara bagian. Roisman menulis, "Selama beberapa bulan terakhir, lembaga saya telah mengamati sebuahh pola permasalahan-permasalahan prosedural dengan aplikasi pengukuran bersih yang sedang dilakukan oleh perusahaan kalian." Para pejabat di perusahaan itu segera mengambil tindakan untuk menanggapai masalah tersebut.[106]
Pemalsuan jumlah penjualan
Pada bulan Juli 2018, tiga mantan pegawai SolarCity mengajukan gugatan kepada perusahaan tersebut atas tuduhan bahwa perusahaan telah menyetujui pembuatan "akun-akun penjualan palsu", yang menghasilkan "penilaian bisnis yang tinggi secara tidak wajar untuk SolarCity" bagi para investor.[107][108] Mereka menuduh bahwa, setelah memberi tahu insiden kepada pihak manajemen, termasuk CEO Elon Musk, mereka bertiga dipecat. Tindakan ini menurut mereka bertentangan dengan hukum perlindungan whistleblower California. Salah seorang juru bicara telah menyangkal tuduhan-tuduhan tersebut.[107] Pada tanggal 5 Juni 2020, kasus itu diselesaikan dan ditutup secara final.[109]
Gugatan Walmart dan Proyek Titan
SolarCity memasangkan dan mengelola panel surya pada atap di lebih dari 240 toko Walmart. Pada tanggal 21 Agustus 2019, Walmart mengajukan gugatan terhadap Tesla untuk meminta ganti rugi kerusakan senilai jutaan dolar dan pelepasan dari kontrak mereka karena Walmart mengklaim bahwa kebakaran yang terjadi pada atap di tujuh dari toko-toko tersebut sejak tahun 2012 disebabkan oleh "kelalaian pemasangan dan pemeliharaan" yang dilakukan oleh pihak SolarCity.[110]
Pada tanggal 5 November 2019, diumumkan bahwa Walmart Inc telah setuju untuk menyelesaikan sengketa hukumnya dengan Tesla. Sebuah pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh Tesla menyatakan bahwa perusahaan-perusahaan yang terlibat "merasa senang atas diselesaikannya permasalahan yang diajukan Walmart" mengenai pemasangan produk mereka, dan berharap ke depannya sistem energi berkelanjutan mereka dapat dipakai kembali secara aman. Walmart juga pernah menggugat Tesla atas pelanggaran kontrak pada bulan Agustus 2020 di pengadilan negeri New York di Manhattan dan menuntut Tesla untuk menarik kembali panel surya mereka dari lebih dari 240 toko. Walmart menuduh Tesla atas "kelalaian yang sistematis dan meluas" dan pengabaian praktik industri yang baik karena telah bergantung pada personel-personel yang tidak terlatih dan tidak diawasi dalam pemasangan dan pemeliharaan panel surya mereka, serta memprioritaskan kecepatan dan laba daripada keamanan. Syarat-syarat dari penyelesaian hukum ini tidak diungkapkan secara publik. Pihak Walmart pun tidak memiliki komentar tambahan. Tesla dengan para pengacaranya juga tidak langsung menanggapi permintaan komentar yang diajukan.[40]
Pada awal mula ketika gugatan diajukan, terungkap bahwa Tesla telah memulai sebuah proyek rahasia yang disebut Proyek Titan, untuk "mengganti komponen-komponen panel surya yang dapat menyebabkan kebakaran" bahkan sejak musim panas sebelumnya.[111] Dari sudut pandang sumber daya, Proyek Titan itu melibatkan "pemesanan peralatan, termasuk tangga dan sabuk peralatan, dan pengiriman pegawai ke seluruh wilayah Amerika Serikat" ke sekitar 50 kota serta penggantian komponen-komponen spesifik yang diduga sebagai penyebab kebakaran: konektor Amphenol H4 dan pengoptimal SolarEdge.[112]
Proyek Checks and Balances
SolarCity secara tidak langsung mendanai sebuah kelompok advokasi politik bernama Proyek Check and Balances. Proyek tersebut telah mengkritik anggota terpilih dari Arizona Corporation Commission (badan pengatur yang mengawasi listrik dan utilitas lainnya di Arizona) karena dianggap memiliki hubungan yang terlalu dekat dengan perusahaan-perusahaan utilitas. Proyek Check and Balances telah mengajukan beberapa permintaan untuk catatan publik dari Arizona Corporation Commission. Pada bulan Juli 2016, Biro Investigasi Federal mewawancarai kepala Check and Balances sebagai bagian dari investigasi kriminal yang lebih besar terkait pendanaan beberapa proses pemilu di wilayah Arizona pada tahun 2014.[113]
Pendanaan proyek dan Google Fund
SolarCity bekerja sama dengan beberapa bank, perusahaan besar, dan pasar beragun aset[114] untuk membuat dana-dana project finance untuk mendanai penyewaan dan opsi-opsi PPA (Power Purchase Agreement) mereka. Salah satu pendanaan SolarCity yang paling terkenal adalah dana $280 juta yang dibuat dengan Google untuk mendanai pemasangan panel surya rumahan pada bulan Juni 2011. Google Fund adalah pendanaan terbesar untuk jenisnya di AS dan juga investasi Google terbesar di bidang energi bersih.[115]
Sunshot Initiative adalah sebuah program nasional yang mendukung adopsi tenaga surya supaya tenaga surya bisa menjadi terjangkau bagi semua orang Amerika. Program ini dijalankan oleh Solar Energy Technologies Office Kementerian Energi AS, yang juga mendanai proyek-proyek riset, pengembangan, demonstrasi, dan penyebaran. Program ini merupakan sebuah kolaborasi antara perusahaan-perusahaan swasta, universitas-universitas, pemerintah-pemerintah lokal dan negara bagian, organisasi-organisasi nirlaba, dan juga laboratorium-laboratorium nasional. Program tersebut dimulai pada tahun 2011 dengan tujuan mula-mula untuk membuat tenaga surya kompetitif dengan sumber-sumber listrik tradisional pada tahun 2020. Hingga tahun 2016, program tersebut telah memenuhi 70% dari target mereka untuk tahun 2020.[117]
Dalam anggaran Kongres tahun fiskal 2012, dana sebesar $457 juta telah dianggarkan untuk program tersebut. Menurut dokumen pengajuan anggaran Kementerian Energi AS pada tahun itu, "Program ini juga mendorong terjadinya Integrasi Sistem-Sistem dengan mengembangkan pendekatan-pendekatan baru yang radikal untuk mengurangi biaya dan meningkatkan keandalan serta fungsionalitas dari elektronika daya dan mendukung pengembangan industri melalui standar-standar pengujian dan evaluasi, serta perkakas-perkakas untuk memahami permasalahan-permasalahan integrasi jaringan listrik."[118]
SolarCity terlibat dalam sebuah kolaborasi dalam program itu bersama dengan National Renewable Energy Laboratory Kementerian Energi dan Hawaiian Electric Industries. Dengan menggunakan dana dari pemerintah dan pembayar pajak, SolarCity telah membantu 2.500 pelanggan yang tinggal di Hawaii untuk menghubungkan sistem-sistem tenaga surya mereka ke jaringan listrik pada akhir bulan Desember 2015.[119]
^Earnest, John (2008-09-27). "Leasing a solar-power system". SignOnSanDiego.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-10-01. Diakses tanggal 2011-10-15.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Gold, Russel (June 17, 2014). "SolarCity Buys Silevo, a Module Maker". Wall Street Journal. Diarsipkan dari versi asli tanggal Juni 19, 2014. Diakses tanggal 2014-06-19.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Robinson, David (2016-11-03). "SolarCity moving into its giant new RiverBend factory". The Buffalo News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-11-21. Diakses tanggal 2016-11-20. Panasonic and SolarCity are using similar technology to produce high-efficiency solar panels, which Rive believes will allow the companies to combine elements from each firm's technology, leading to the production of a "hybrid" solar cellParameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Accessing Court Records for the San Diego Superior Court". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-06-14. Diakses tanggal 2021-06-04. Civil case 37-2018-00037100-CU-WT-CTL (case 37100 in the year 2018): On 6/5/2020: Complaint dismissed with prejudice as to White, Anqunetta; Complaint dismissed with prejudice as to Ray, Robert; Complaint dismissed with prejudice as to Staples, Andrew; Complaint dismissed with prejudice as to Tesla Inc.; Complaint dismissed with prejudice as to Solarcity Corporation.
^"Overview: Appropriation by Program". Energy Efficiency and Renewable Energy, Office of Energy Efficiency and Renewable Energy. U.S. Department of Energy. Retrieved 2017-02-14.