Lahir di Gunungsitoli, Dalimend diadopsi oleh pamannya pada usia belia. Ia kemudian pindah di Aceh dan menghabiskan sebagian besar masa kecilnya di daerah tersebut. Setelah Indonesia merdeka, Dalimend bergabung dengan kesatuan tentara pelajar dan organisasi pelajar lainnya. Tiga tahun kemudian, ia mengakhiri pengabdiannya di tentara pelajar dan menjadi anggota Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI). Setelah pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda pada tahun 1950, Dalimend keluar dari ALRI dan menjadi bintara di Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI).
Dalimend mengalami pemindahan dan promosi jabatan selama beberapa kali selama bertugas di AURI. Dalimend sempat mengawasi pembangunan bandar udara yang akan digunakan untuk menyerang Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI), yang kemudian dibatalkan karena PRRI menyerah sebelum pembangunan bandara selesai. Selain bertugas mengawasi pembangunan bandara, Dalimend sempat bertugas di Direktorat Perbekalan TNI-AU, Lanud Halim Perdanakusuma, dan Markas Besar Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI).
Dalimend menjabat sebagai Bupati Nias sejak Oktober 1975 setelah mengakhiri penugasan di ABRI sebagai Kepala Biro Perbekalan ABRI. Selama masa jabatannya, Dalimend merumuskan Panca Program Nias sebagai pola induk pembangunan Nias dan memprakarsai perekrutan sarjana ke dalam birokrasi pemerintah daerah Nias dan penempatan mereka ke dalam posisi strategis di birokrasi Kabupaten Nias. Dalam hal pembangunan, Dalimend mengubah kondisi fisik dan tata letak bangunan di Gunungsitoli, ibu kota Nias, dan melakukan perbaikan serta penambahan ruas-ruas jalan yang sudah tidak dapat dilalui lagi di Nias. Pembangunan-pembangunan tersebut membuka isolasi dan memodernisasi Nias. Dalimend juga berhasil membangun bandar udara pertama di Nias, yakni Bandar Udara Binaka, pada tahun 1977.
Setelah masa jabatannya sebagai Bupati Nias berakhir pada tahun 1981, Dalimend ditempatkan sebagai Inspektur Operasi Tertib di sejumlah instansi pemerintahan dan mendirikan Yayasan Tentara Pelajar Aceh. Dalimend wafat di Jakarta pada usia 80 tahun pada tanggal 5 Juli 2010.
Riwayat hidup
Masa kecil
Dalimend dilahirkan dengan nama Dalihuku Mendröfa pada tanggal 1 Juli 1930 di Gunungsitoli, ibu kota Afdeling (Kabupaten) Nias, sebagai anak sulung dari pasangan Tuhombowo Mendröfa dan Kamisa Mendröfa. Dalimend diadopsi oleh pamannya, Dalikhami Mendrofa, yang merupakan seorang pegawai bea cukai. Dalihuku sempat mengenyam pendidikan Sekolah Rakyat di Gunungsitoli sebelum mengikuti sang paman yang dipindahtugaskan ke Aceh. Di Aceh, Dalihuku menjadi seorang mualaf dan mengubah namanya menjadi Dalimend, singkatan nama lahirnya.[1]
Dalimend bersekolah di Sekolah Menengah Pertama Langsa selama merantau di Aceh. Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, Dalimend bersama dengan teman-temannya membentuk Pasukan Pelajar di sekolah untuk mendukung perjuangan kemerdekaan Indonesia.[2] Pasukan Pelajar tersebut bertransformasi menjadi Ikatan Pelajar Indonesia (IPI) dan dirinya menjadi pemimpin ikatan tersebut.[3] Beberapa bulan setelah organisasi IPI dibentuk, Dalimend bersama dengan beberapa anggota IPI memisahkan diri dan membentuk Kepanduan Rakyat Indonesia.[2] Setelah itu, Dalimend bergabung dengan Tentara Pelajar Resimen II dan ditempatkan sebagai Komandan Batalyon III.[4] Batalyon yang ia pimpin terlibat dalam aksi pelucutan senjata dan perlawanan terhadap tentara Jepang di Langsa.[5]
Karier militer
Usai mengabdi di Tentara Pelajar, Dalimend bergabung dengan Angkatan Laut Republik Indonesia pada tahun 1948.[5] Di kesatuan tersebut, Dalimend dilatih oleh sejumlah perwira angkatan laut seperti Sudomo dan R. Soebijakto. Setelah menjalani pelatihan, Dalimend ditempatkan di Kutaraja (sekarang Kota Banda Aceh) dengan jabatan Komandan Peleton I dari Kompi Peninjau Pantai ALRI. Ia bertugas memimpin pos terdepan di Pelabuhan Krueng Raya (kini Malahayati) dan Ujung Batee.[6]
Dalimend bergabung dengan kesatuan Angkatan Udara Republik Indonesia (kini TNI-AU) pada tahun 1950. Pangkatnya pada saat bergabung adalah Sersan Mayor, tetapi ia dipromosikan menjadi perwira dengan pangkat Letnan Muda II setelah mengikuti Latihan Dasar Kemiliteran pada tahun 1953.[1] Selain itu, Dalimend meneruskan pendidikan formalnya di Sekolah Menengah Atas (SMA) Kutaraja. Ia kemudian pindah ke SMA Jakarta karena penugasan dan tamat pada tahun 1954.[5] Dalimend juga menjalani pendidikan dalam bidang militer di Sekolah Komando Kesatuan Angkatan Udara[7] dan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Udara.[1]
Ketika ia masih berpangkat Letnan Muda I, Dalimend yang menjabat sebagai Kepala Seksi Pangkalan Bandar Udara Kalijati ditugaskan ke Nias untuk mempersiapkan serangan terhadap PRRI. Dalimend diperintahkan untuk mengawasi perencanaan dan pembangunan bandar udara di Pulau Nias yang nantinya akan digunakan untuk membantu transportasi pasukan dalam operasi penumpasan PRRI. Bandar udara ini diberi nama Bandar Udara Hunambou—yang diambil dari nama sungai yang mengaliri Desa Binaka—dan pembangunannya dilaksanakan dengan melibatkan masyarakat setempat secara sukarela untuk membersihkan tanah yang akan digunakan sebagai landasan pesawat. Meski demikian, pembangunan bandar udara ini tidak dilanjutkan karena PRRI sudah bubar sebelum bandar udara ini selesai dibangun.[8]
Usai menjalani operasi militer, Dalimend ditempatkan di Direktorat Perbekalan TNI-AU dari tahun 1966 hingga 1970. Setelah itu, Dalimend dipindahkan ke Lanud Halim Perdanakusuma sebagai Kepala Dinas Logistik hingga tahun 1972.[5] Dalimend mengakhiri kariernya di TNI AU setelah menjabat sebagai Kepala Biro Perbekalan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia dari tahun 1973 hingga 1975.[5] Ia secara resmi pensiun dari dinas militer pada bulan Agustus 1985.[1]
Bupati Nias
Dalimend dicalonkan oleh pemerintah pusat sebagai Bupati Nias setelah masa jabatan pendahulunya, Sani Zega, habis pada tahun 1975. Dalimend terpilih dalam pemilihan internal yang dilangsungkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Nias dan ia dilantik sebagai bupati pada bulan Oktober 1975.[1] Menurut ajudannya Lalaziduhu Mendrofa, Dalimend sudah berencana bahwa ia hanya akan menjabat sebagai bupati selama satu periode (lima tahun) dan "sudah punya target bahwa dalam kurun waktu lima tahun itu, dia sudah cukup kuat membangun fondasi untuk diteruskan kepada bupati selanjutnya." Ketjel Parangdjati Zagötö, seorang penulis, membandingkan gaya kepemimpinan Dalimend dengan mantan Gubernur DKI JakartaAli Sadikin dalam hal ketegasan dan kedisiplinan.[9]
Panca Program Nias
Panca Program Nias dibentuk sebagai respon Dalimend terhadap kenyataan bahwa Kabupaten Nias tidak memiliki Anggaran Pendapatan Belanja Daerah. Selain itu, Rencana Pembangunan Lima Tahun yang ada di tingkat pusat juga tidak terdokumentasikan di Kabupaten Nias.[9] Untuk mengatasi hal ini, Dalimend bersama dengan Sekretaris Wilayah Daerah Nias Hanati Nazara menyusun Panca Program Nias yang meliputi sektor perhubungan, pendidikan, pertanian, kesehatan, dan pariwisata. Rancangan ini kemudian diusulkan ke DPRD Nias yang diketuai oleh Domine Lossi.[10] Rancangan ini disetujui dan dijadikan sebagai panduan untuk pembangunan Nias selama masa pemerintahannya.[9]
Birokrasi
Struktur birokrasi dan SDM di lingkungan pemerintahan daerah (pemda) Kabupaten Nias pada masa-masa awal pemerintahan Dalimend sangatlah timpang. Sejumlah lembaga dan dinas yang seharusnya ada di tingkat pemda kabupaten belum terbentuk. Hanya ada dua orang dengan gelar sarjana dan satu orang dengan gelar magister yang bekerja di pemda Nias.[9]
Dalimend melengkapi struktur birokrasi pemda Nias dengan membentuk instansi-instansi baru seperti Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Inspektorat Daerah, Dinas Pendapatan, dan Dinas Pariwisata. Untuk mengisi jabatan-jabatan birokrat di pemerintahan daerah Nias, Dalimend melobi Ephorus Banua Niha Keriso Protestan (BNKP, gereja Kristen Protestan di Nias) agar guru-guru BNKP dengan gelar sarjana dapat dipekerjakan di pemerintahan daerah Nias. Dalihuku Zagӧtӧ, salah satu sarjana BNKP yang ditunjuk Dalimend, ditunjuk sebagai kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah yang baru dibentuk. Jabatan-jabatan lainnya, seperti Kepala Inspektorat dan Kepala Dinas Pendapatan, diduduki oleh camat Fatiaro Gulӧ dan Sarodӧdӧ Zega.[9] Untuk mengisi jabatan Kepala Dinas Pariwisata, Dalimend merekrut Bamböwö Laiya, seorang antropolog lulusan Universitas Siliman, Filipina. Ia diminta untuk menyusun rencana besar untuk pariwisata di Nias. Namun, ia mengundurkan diri setelah dua tahun menjabat dan pindah ke Yogyakarta untuk mengajar di Universitas Gadjah Mada.[11]
Penataan Kota Gunungsitoli
Kondisi Kota Gunungsitoli sebelum Dalimend memerintah cukup semrawut dan tidak tertata rapi. Bangunan-bangunan yang ada di Gunungsitoli masih beratapkan rumbia sehingga rawan akan bencana kebakaran. Tata letak Kota Gunungsitoli juga kurang baik karena adanya kios-kios yang kumuh dan tersebar tidak teratur.[9]
Dalimend kemudian meminta bantuan finansial dari sejumlah bank pemerintah seperti Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara, Bank Negara Indonesia, dan Bank Rakyat Indonesia. Bank-bank tersebut menawarkan kemudahan pinjaman berupa angsuran ringan bagi warga yang mengganti atap rumahnya dengan atap seng. Masyarakat dari beberapa desa di sekitar Gunungsitoli lalu dikumpulkan dan diberikan penjelasan mengenai penggantian atap rumbia dengan atap seng. Penggantian tersebut dapat berjalan dengan lancar dan pinjaman dari bank-bank pemerintah dapat dilunasi.[9]
Dalimend membangun situs-situs pasar seperti Pasar Gomo, Pasar Gudang Garam, dan Pasar Beringin, sebagai tempat relokasi bagi kios-kios pedagang. Menurut Lalaziduhu Mendröfa, Dalimend beberapa kali turun secara langsung menemui para pedagang untuk meyakinkan mereka bahwa relokasi diperlukan untuk membangun kota Gunungsitoli. Relokasi tersebut dapat dilakukan dengan lancar dan kios-kios liar di sekitar kota Gunungsitoli dapat dibongkar.[9]
Pembangunan ruas jalan
Sebelum Dalimend memerintah Nias, pemerintah Hindia Belanda telah membangun jalan sepanjang 367 kilometer di sepanjang Pulau Nias yang menghubungkan ibu kota Nias, Gunungsitoli, dengan ibu kota kecamatan-kecamatan yang ada. Namun, seiring waktu, jalan-jalan yang dibangun menjadi rusak, hingga hanya tersisa 50 km jalan yang dapat dilalui oleh mobil pada tahun 1966. Kerusakan jalan ini berdampak pada kesulitan masyarakat desa di Nias untuk memasarkan barang dagangan mereka dan kenaikan harga bahan pangan. Akibatnya, masyarakat desa di Nias lebih memilih untuk memperdagangkan minyak nilam yang didapat dari tanaman nilam karena jauh lebih ringan dan nilai jualnya yang lebih tinggi.[12]
Pada tahun pertama masa pemerintahannya, Dalimend awalnya merencanakan pembangunan ruas jalan baru dari Kota Gunungsitoli menuju ke Kecamatan Teluk Dalam sepanjang 108 kilometer, yang dianggapnya penting sebagai akses masuk wisatawan. Kendati demikian, rencana tersebut dibatalkan karena perbaikan jembatan-jembatan yang berada di antara kedua wilayah tersebut membutuhkan biaya yang besar sekali. Dalimend kemudian memilih untuk membuka ruas jalan dari Kabupaten Nias Tengah dan Nias Barat menuju ke Kecamatan Teluk Dalam. Meskipun jalan tersebut jauh lebih panjang dibandingkan dengan ruas jalan Gunungsitoli-Teluk Dalam, jumlah jembatan yang perlu diperbaiki lebih sedikit sehingga biaya yang dibutuhkan lebih sedikit. Dalimend juga membangun ruas-ruas jalan kecil lainnya seperti ruas jalan Gunungsitoli-Lahewa, Lölöwa’u-Sirombu, dan Gunungsitoli-Alasa. Pembangunan dan rehabilitasi ruas jalan yang dilakukan oleh Dalimend membuka isolasi dan memodernisasi kehidupan masyarakat di Nias.[9]
Pembangunan bandar udara dan pelabuhan laut
Dalimend memprioritaskan untuk melanjutkan pembangunan Bandar Udara Hunambou berdasarkan hasil rapat para pejabat pemda dan tokoh masyarakat serta agama di Nias.[13] Pembangunan bandara tersebut lalu diteruskan kembali pada awal tahun 1976[8] kendati Pemda Nias sedang mengalami kekurangan anggaran.[1] Dalimend berhasil bernegosiasi dengan sejumlah tokoh masyarakat Nias untuk memperoleh tanah. Pembangunan bandar udara tersebut dapat diselesaikan dan mulai beroperasi pada pertengahan bulan Juli 1976.[1] Bandar udara ini akhirnya diresmikan dengan nama Bandar Udara Binaka pada tahun 1977 oleh Menteri PerhubunganEmil Salim.[8]
Usai membangun bandar udara, Dalimend berfokus pada pembangunan pelabuhan laut pada akhir masa jabatannya. Dalimend memprakarsai pembangunan Pelabuhan Angin Gunungsitoli agar kapal-kapal bisa berlabuh di Gunungsitoli. Pemasangan tiang pancang Pelabuhan Angin Gunungsitoli dilakukan beberapa bulan sebelum akhir masa jabatannya.[8] Selain itu, Dalimend juga memperluas pelabuhan di beberapa titik seperti Gunungsitoli, Teluk Dalam, Pulau Tello, Lahewa dan Sirombu.[1]
Wabah muntaber
Pada bulan Maret 1978, terjadi wabah muntaber yang menewaskan puluhan warga Nias dan menjangkiti ratusan warga lainnya. Investigasi yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Nias menemukan bahwa wabah tersebut disebabkan oleh sebuah pabrik es yang menggunakan sumber air yang kurang higienis. Dalimend kemudian menutup pabrik es tersebut. Ia juga membentuk posko penanggulangan muntaber yang berkantor di Rumah Sakit Umum Gunungsitoli dan membentuk satuan tugas yang terdiri 145 siswa Sekolah Perawat Gunungsitoli. Satuan tugas tersebut disebar ke berbagai wilayah di Nias untuk mengobati warga yang terjangkit wabah tersebut.[14]
Inspektur Operasi Tertib
Setelah mengakhiri masa jabatannya sebagai bupati, Dalimend ditempatkan sebagai Inspektur Operasi Tertib—operasi yang dilakukan untuk memberantas pungutan liar di lingkungan pemerintahan[15]—di beberapa instansi pemerintahan. Dalimend ditugaskan untuk mengawasi pelaksanaan Operasi Tertib di pemerintahan daerah Provinsi Timor Timur hingga tahun 1983. Ia kemudian pindah ke Jakarta dan bertugas di Departemen Kehakiman dari tahun 1983 hingga 1985 dan Departemen Tenaga Kerja dari tahun 1985 hingga 1988.[5]
Pensiun dan wafat
Setelah pensiun, Dalimend bersama dengan sejumlah tokoh Tentara Pelajar Aceh mendirikan Yayasan Tentara Pelajar Aceh. Dalimend duduk di dalam kepengurusan organisasi tersebut sebagai anggota badan pendiri dan pembantu umum badan pengurus. Selain itu, ia juga aktif di kepengurusan Persatuan Eks Tentara Pelajar Resimen II Aceh Divisi Sumatra dalam bidang pengerahan tenaga.[4] Dengan keterlibatannya dalam Revolusi Nasional Indonesia, Dalimend juga memperoleh kehormatan untuk ditetapkan sebagai anggota veteran pejuang kemerdekaan golongan A.[5]
Dalimend wafat di rumahnya yang terletak di Jalan Cipinang Bundar, Jakarta Timur, pada pukul 21.30 tanggal 5 Juli 2010. Jenazahnya kemudian dibawa ke masjid untuk disalatkan dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.[16] Tujuh tahun setelah ia wafat, Ketua Umum Himpunan Masyarakat Nias Indonesia mengusulkan agar Bandar Udara Binaka yang dibangun pada zamannya diganti namanya menjadi Bandar Udara Dalimend.[17] Gagasan ini didukung oleh sejumlah tokoh masyarakat Nias, seperti mantan Panglima Komando Daerah Militer XVII/CenderawasihChristian Zebua dan pejabat Kementerian Pertahanan Enuar Mendrofa. Namun, gagasan ini juga ditentang oleh hakim Kasianus Telaumbanua. Alih-alih menggunakan nama Dalimend, Telaumbanua mengusulkan agar nama bandar udara tersebut diubah menjadi nama objek wisata di Nias.[17] Hingga tahun 2022, nama bandara Binaka belum mengalami perubahan.[18]
Kehidupan pribadi
Dalimend menikah dengan Yuswir dan memiliki empat anak. Anak-anak dari pasangan tersebut bernama Yusdali Yanti Widodo, Yusdali Anna Eddyono, Yusdali Arwan, dan Yusdali Devi.[5]
Tanda jasa
Sebagai seorang perwira angkatan udara, Dalimend memperoleh sejumlah satyalancana dan bintang atas jasa dan pengabdiannya. Berikut ini adalah daftar satyalancana dan bintang yang diperolehnya:[5]
^ abNotodidjojo, Soebagijo Ilham (1987). Perjuangan Pelajar IPI-IPPI. Jakarta: Balai Pustaka. hlm. 96. ISBN978-979-407-116-8. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-22. Diakses tanggal 2021-11-19.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Zamzami, Amran; M. P., Sugiono (1985). Belajar dan Berjuang. Jakarta: Bulan Bintang. hlm. 126. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-11-14. Diakses tanggal 2021-11-14.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Angkatan 12". TNI Angkatan Udara. 17 April 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-11-13. Diakses tanggal 14 November 2021.
^"Daftar Makam Tahun 2010-2012". Direktorat Kepahlawanan, Keperintisan, dan Kesetiakawanan Sosial. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-05-16. Diakses tanggal 7 Januari 2022. 76. H. Dalimend, L, W-743, 04-07-2010, Kolenel [sic] Mat Purn, Denmabesau
Protected area in Nevada, United States Boundary Peak WildernessIUCN category Ib (wilderness area)View west toward the Sierra Nevada mountainsLocation in NevadaShow map of NevadaLocation in United StatesShow map of the United StatesLocationEsmeralda County, Nevada, USANearest cityBishop, CACoordinates37°51′00″N 118°21′00″W / 37.85000°N 118.35000°W / 37.85000; -118.35000Designated1989Governing bodyU.S. Forest Service The Boundary Peak Wilderness is a …
Северный морской котик Самец Научная классификация Домен:ЭукариотыЦарство:ЖивотныеПодцарство:ЭуметазоиБез ранга:Двусторонне-симметричныеБез ранга:ВторичноротыеТип:ХордовыеПодтип:ПозвоночныеИнфратип:ЧелюстноротыеНадкласс:ЧетвероногиеКлада:АмниотыКлада:Синапсиды…
For the genus of Erebidae moths, see Chalciope (moth). Chalciope (/ˌkælˈsaɪ.əpiː/; Ancient Greek: Χαλκιόπη, romanized: Khalkiópē means bronze-face), in Greek mythology, is a name that may refer to several characters. Chalciope, daughter of King Aeëtes of Colchis, sister of Medea and wife of Phrixus, by whom she had four sons: Argus, Phrontis, Melas and Cytisorus (some authors add Presbon).[1][2][3][4] When Aeetes was dethroned and banished by…
烏克蘭總理Прем'єр-міністр України烏克蘭國徽現任杰尼斯·什米加尔自2020年3月4日任命者烏克蘭總統任期總統任命首任維托爾德·福金设立1991年11月后继职位無网站www.kmu.gov.ua/control/en/(英文) 乌克兰 乌克兰政府与政治系列条目 宪法 政府 总统 弗拉基米尔·泽连斯基 總統辦公室 国家安全与国防事务委员会 总统代表(英语:Representatives of the President of Ukraine) 总理…
1966 aviation accident Air India Flight 101Crash site of Flight 101AccidentDate24 January 1966 (1966-01-24)SummaryControlled flight into terrainSiteMont Blanc massif, France 45°52′40″N 06°52′00″E / 45.87778°N 6.86667°E / 45.87778; 6.86667AircraftAircraft typeBoeing 707–437Aircraft nameKanchenjungaOperatorAir IndiaRegistrationVT-DMNFlight originSahar International Airport, Mumbai, India1st stopoverDelhi International Airport, New Delh…
هذه المقالة تحتاج للمزيد من الوصلات للمقالات الأخرى للمساعدة في ترابط مقالات الموسوعة. فضلًا ساعد في تحسين هذه المقالة بإضافة وصلات إلى المقالات المتعلقة بها الموجودة في النص الحالي. (يوليو 2023)Learn how and when to remove this message هذه المقالة يتيمة إذ تصل إليها مقالات أخرى قليلة جدًا. فضل…
بيانات وصفيةمعلومات عامةصنف فرعي من بياناتsecondary information (en) كائن اصطناعي جزء من metainformation system (en) البداية 1969[1] الجوائز جوائز الأخ الأكبر (2014) ممثلة بـ metadata scheme (en) تعديل - تعديل مصدري - تعديل ويكي بيانات البيانات الوصفية[2] أو المعلومات الوصفية[3] أو المعطيات الوصفية…
Experimental strike fighter aircraft by VFW VAK 191B VAK 191B displayed next to a Dornier Do 31 transport Role VTOL strike fighterType of aircraft Manufacturer Vereinigte Flugtechnische Werke First flight 10 September 1971[1] Status Retired Number built 3 The VFW VAK 191B was an experimental German vertical take-off and landing (VTOL) strike fighter of the early 1970s. VAK was the abbreviation for Vertikalstartendes Aufklärungs- und Kampfflugzeug (Vertical Take-off Reconnaissance and St…
American politician and author (born 1943) Newt GingrichGingrich in 202250th Speaker of the United States House of RepresentativesIn officeJanuary 4, 1995 – January 3, 1999Preceded byTom FoleySucceeded byDennis HastertLeader of the House Republican ConferenceIn officeJanuary 3, 1995 – January 3, 1999Preceded byRobert H. MichelSucceeded byDennis HastertHouse Minority WhipIn officeMarch 20, 1989 – January 3, 1995LeaderRobert H. MichelPreceded byDick CheneySucceeded…
Los décimos del sorteo de 2023 están ilustrados por La Natividad del Maestro de Sopetrán (c. 1470, óleo sobre tabla, 103 × 60 cm, Museo del Prado). El Sorteo Extraordinario de Navidad, conocido como Lotería de Navidad, es uno de los sorteos de lotería más importantes y populares que se celebra en España cada 22 de diciembre,[1] y que tenía lugar tradicionalmente en el salón de sorteos de Loterías y Apuestas del Estado, en Madrid. Desde 2010, debido al numeroso público que acu…
Бучинський Володимир Степанович Народився 22 серпня 1935(1935-08-22)Помер невідомоКраїна СРСР УкраїнаНаціональність українецьПартія КПРСНагороди У Вікіпедії є статті про інших людей із прізвищем Бучинський. Володимир Степанович Бучинський (нар. 22 серпня 1935(19350822)) — …
KanonenjagdpanzerKanJPzUn Kanonenjagdpanzer della Bundeswehr in movimento su stradaDescrizioneTipocacciacarri Equipaggio4 CostruttoreHenschelHanomag Data primo collaudo1960 Data entrata in servizio1965 Data ritiro dal servizio1990 Utilizzatore principale Germania Altri utilizzatori Belgio Esemplari770 Sviluppato dalJagdpanzer IV Dimensioni e pesoLunghezza8,75 m Larghezza2,98 m Altezza2,09 m Peso27,5 t Propulsione e tecnicaMotoreDaimler-Benz MB 837 a 8 cilindri Diesel Potenza500 hp Traz…
Beethoven en 1804. El concierto para violín en re mayor, Op. 61 fue compuesto por Ludwig van Beethoven en 1806. La partitura está dedicada a Stephan von Breuning y fue escrita para ser interpretada por el violinista Franz Clement.[1][2][3] Historia Composición Primera página de la partitura autógrafa en la Biblioteca Nacional de Austria, Viena. La composición de este concierto se desarrolló desde noviembre-diciembre de 1806 hasta la revisión hecha entre finales de ab…
Unitary area in the county of Berkshire,England Unitary authority area in EnglandWest BerkshireUnitary authority areaFrom left to rightTop: Newbury Town HallMiddle: Theale High Street and Donnington CastleBottom: St Mary's Church, Thatcham and Combe Gibbet near Gallows DownShown within BerkshireCoordinates: 51°24′03″N 1°19′25″W / 51.4009°N 1.3235°W / 51.4009; -1.3235Sovereign stateUnited KingdomConstituent countryEnglandRegionSouth East EnglandCeremonial count…
الجزيرة الفراتية اختصارًا الجزيرة وتاريخياً إقليم أقور هي منطقة واقعة بين الشام والعراق والأناضول، تشمل المنطقة اليوم شمال شرق سوريا وشمال غرب العراق وجنوب شرق تركيا مشكلة الجزء الشمالي من وادي الرافدين. يحدها من الشرق جبال زاغروس ومن الشمال جبال طوروس وإلى الجنوب بادية ا…
Gaetano De Sanctis BiografiKelahiran15 Oktober 1870 Roma Kematian9 April 1957 (86 tahun)Roma Italian senator for life (en) 1r Desember 1950 – 9 April 1957 (death in office (en) ) Ditunjuk oleh: Luigi Einaudi Data pribadiPendidikanUniversitas Roma La Sapienza KegiatanSpesialisasiHistory of ancient Greece (en) dan sejarah Pekerjaanhistorian of classical antiquity (en) , arkeolog, dosen, politikus, sejarawan Bekerja diUniversitas Roma La Sapienza Universitas Torino Murid…
Shirley MacLaineMacLaine pada tahun 1960LahirShirley MacLean Beaty24 April 1934 (umur 90) RichmondPekerjaanAktris, penyanyi, penari, penulis, aktivisTahun aktif1953–sekarangSuami/istriSteve Parker (m. 1954–1982; bercerai; 1 anak)AnakSachi ParkerKeluargaWarren Beatty (saudara)Academy AwardsAcademy Award for Best Actress 1983 Terms of EndearmentEmmy AwardsPrimetime Emmy Award for Outstanding Variety, Music, or Comedy Special 1976 Gypsy in My SoulGolden Globe AwardsGolden Globe Award …
UCI Women's World TourSport Ciclismo su strada TipoCorse a tappe/in linea/cronometro a squadre CategoriaDonne Elite FederazioneUCI PaeseVariabile CadenzaAnnuale Aperturamarzo Chiusuraottobre PartecipantiVariabile StoriaFondazione2016 Numero edizioni9 (al 2024) Detentore Demi Vollering Shirin van Anrooij (U23) Team SD Worx Record vittorie Annemiek van Vleuten (3 titoli) Team SD Worx (7 titoli) Ultima edizioneWWT 2023 Edizione in corsoWWT 2024 Modifica dati su Wikidata · Manuale L'UCI Women'…