Daftar presiden Amerika Serikat yang meninggal saat menjabat

Sebuah gambaran hitam-putih dari lima orang, dua wanita dan tiga pria, yang paling kanan menembakkan pistol ke seorang pria yang duduki di sebelahnya
Sebuah litografi berwarna 1865 buatan Currier and Ives yang secara tak akurat menggambarkan
pembunuhan Abraham Lincoln

Sepanjang sejarah Amerika Serikat, delapan presiden meninggal saat menjabat.[1] Dari delapan orang tersebut, empat orang dibunuh dan empat meninggal karena sebab alami.[2] Dalam seluruh delapan kasus, Wakil Presiden Amerika Serikat mengambil alih jabatan presiden sebagai bagian dari garis suksesi presidensial Amerika Serikat.[3]

William Henry Harrison memegang rekor masa jabatan terpendek, yang memegang jabatan kepresidenan selama 31 hari sebelum sekarat. Harrison merupakan presiden pertama yang meninggal saat menjabat saat ia terserang pneumonia dan meninggal pada 4 April 1841.[4] Pada 9 Juli 1850, Zachary Taylor meninggal karena gastroenteritis akut.[5] Abraham Lincoln menjadi presiden pertama yang dibunuh. Ia ditembak di belakang telinga kirinya oleh John Wilkes Booth pada 14 April 1865.[6] Enam belas tahun kemudian, pada 19 September 1881, Presiden James A. Garfield dibunuh oleh Charles J. Guiteau.[7] Hampir dua puluh tahun setelahnya, Presiden William McKinley meninggal karena komplikasi setelah ditembak dua kali oleh Leon Czolgosz.[8] Presiden Warren G. Harding mengalami serangan jantung, dan meninggal pada 2 Agustus 1923.[9] Pada 12 April 1945, Franklin D. Roosevelt pingsan dan meninggal akibat terserang stroke.[10] Presiden paling terkini yang meninggal saat menjabat adalah John F. Kennedy, yang dibunuh dengan dua tembakan senapan oleh Lee Harvey Oswald pada 22 November 1963, di Dallas, Texas.[11]

1841: William Henry Harrison

Makam dan monumen Harrison di North Bend, Ohio

Pada 26 Maret 1841, William Henry Harrison menjadi sakit karena dingin. Menurut kesalahan pernyataan medis pada waktu itu, penyakitnya diyakini secara langsung disebabkan oleh cuaca buruk saat pelantikannya; namun, sakit Harrison tidak datang sampai lebih dari tiga minggu setelah acara tersebut. Hawa dingin memburuk, yang dengan cepat berkembang menjadi pneumonia dan pleurisi.[12] Ia memutuskan untuk beristirahat di Gedung Putih, tetapi tidak mendapatkan ruangan tenang karena banyaknya kerumunan dari pejabat publik. Jadwal sosialnya yang makin sibuk membuat waktu istirahatnya berkurang.[13]

Para dokter Harrison berusaha untuk membuat obatnya dengan cara memakai candu, minyak castor, lintah, dan akar ular Virginia. Namun, pengobatan tersebut hanya membuat Harrison memburuk, dan ia menjadi sekarat. Ia meninggal sembilan hari setelah sakit,[14] pada pukul 12:30 am pada 4 April 1841, akibat pneumonia, jaundice, dan kelebihan septicemia. Ia menjadi presiden Amerika Serikat pertama yang meninggal saat menjabat. Kata-kata terakhirnya diutarakan kepada dokternya, tetapi ditujukan kepada John Tyler, "Tuan, Saya ingin kamu memahami prinsip-prinsip pemerintahan yang sebenarnya. Aku harap mereka mempedulikannya. Aku tidak minta lebih." Harrison memegang masa jabatan terpendek dari presiden Amerika manapun: 4 Maret – 4 April 1841, 30 hari, 12 jam, dan 30 menit.[15][16]

Pemakaman Harrison dilakukan di Wesley Chapel, Cincinnati, Ohio, pada 7 April 1841.[17] Tempat penguburan aslinya berada di pemakaman umum Congressional Cemetery, Washington, D.C. Ia kemudian dikubur di North Bend, Ohio. William Henry Harrison Tomb State Memorial didirikan untuk menghormatinya.[18]

1850: Zachary Taylor

Monumen Taylor di Zachary Taylor National Cemetery, Louisville, Kentucky

Sebab kematian Zachary Taylor tak sepenuhnya diketahui.[19] Pada 4 Juli 1850, Taylor diketahui menyantap air es, susu dingin, apel hijau, dan ceri setelah menghadiri perayaan hari raya dan memimpin peletakan batu pertama Monumen Washington.[20] Pada sore yang sama, ia terserang penyakit dengan sebab yang tidak diketahui. Para dokter menggunakan pengobatan populer pada masa itu. Taylor meninggal di Gedung Putih pada pukul 22:35 pada 9 Juli, lima hari setelah sakit.[21] Laporan pada masa itu menyatakan bahwa penyebab kematiannya adalah "diare atau kolera".[22]

Setelah kematiannya, rumor mulai muncul yang menyatakan bahwa Taylor diracun oleh orang Kawasan Selatan yang pro-perbudakan, dan teori-teori serupa muncul pada abad kedua puluh.[23] Jenazahnya diangkat dan dibawa ke Kantor Kepala Penelitian Kedokteran Kentucky pada 17 Juni 1991. Analisis aktivasi Neutron dilakukan di Laboratorium Nasional Oak Ridge menyatakan tidak ada bukti diracuni, karena tingkat arsenik-nya terlalu rendah.[24][25] Analisis menyatakan bahwa Taylor terkena "morbus kolera, atau gastroenteritis akut", akibat makanan atau minumannya terkontaminasi.[26]

Taylor disemayamkan ke Pemakaman Umum Congressional Cemetery, Washington, D.C. dari 13 Juli 1850 sampai 25 Oktober 1850. (Tempat tersebut dibangun pada 1835 untuk menyemayamkan jasad-jasad orang terkenal sampai tempat makamnya disiapkan atau dibawa ke kota lainnya.) Jenazahnya dibawa ke tempat dimana orangtuanya dikuburkan, di tempat pemakaman lama Taylor yang dikenal sebagai 'Springfield' di Louisville, Kentucky.[27]

1865: Abraham Lincoln

Presiden Lincoln, dikelilingi oleh para pejabat dan dokter, di atas kasurnya

Pembunuhan Abraham Lincoln terjadi pada Jumat Agung,[28] pada 14 April 1865, saat Perang Saudara Amerika berakhir. Pembunuhan terjadi setelah Jenderal Tentara Virginia Utara, Robert E. Lee, menyerah kepada Jenderal Ulysses S. Grant dan Tentara Potomac. Lincoln menjadi presiden Amerika pertama yang dibunuh,[29] meskipun sebuah upaya gagal telah dibuat terhadap Andrew Jackson 30 tahun sebelumnya pada 1835.[30]

Pembunuhan Lincoln direncanakan dan dilakukan oleh aktor panggung terkenal John Wilkes Booth, seorang simpatisan Konfederasi, pencela garis keras Lincoln, dan penentang lantang dari pembubaran perbudakan di Amerika Serikat.[31] Booth dan orang-orang yang bersekongkol dengannya awalnya berencana untuk menculik Lincoln, tetapi kemudian berencana untuk membunuhnya, Wakil Presiden Andrew Johnson, dan Sekretaris Negara William H. Seward diajukan untuk membantu sebab-sebab Konfederasi.[32]

Lincoln ditembak sekali di belakang kepalanya saat menonton permainan panggung Our American Cousin dengan istrinya Mary Todd Lincoln di Ford's Theatre, Washington, D.C. sekitar pukul 22:15 pada malam 14 April 1865.[33] Seorang dokter bedah tentara yang berada di Ford's, Dokter Charles Leale, menyatakan bahwa Lincoln mengalami luka berat.[34] Presiden kemudian dilarikan ke sepanjang jalan dari teater sampai Petersen Boarding House,[35] dimana ia meninggal pada pagi berikutnya pukul 7:22 tanggal 15 April.[36]

1881: James A. Garfield

Presiden Garfield dengan James G. Blaine setelah ditembak oleh Charles J. Guiteau[37][38]

Pembunuhan James A. Garfield terjadi di Washington, D.C. pada 2 Juli 1881. Garfield ditembak oleh Charles J. Guiteau pada pukul 9:30, kurang dari empat bulan masa jabatan Garfield sebagai Presiden Amerika Serikat ke-20. Garfield meninggal sebelas minggu kemudian pada 19 September 1881. Wakil Presiden, Chester A. Arthur, menggantikan Garfield sebagai Presiden. Garfield juga orang yang bertahap hidup terlama setelah ditembak ketimbang Presiden lainnya. Garfield dijadwalkan meninggalkan Washington pada 2 Juli 1881 untuk liburan musim panas.[39] Pada hari itu, Guiteau memergoki Presiden di Stasiun Kereta Api Baltimore dan Potomac, yang sekarang berada di barat daya Sixth Street dan Constitution Avenue NW, Washington, D.C.[40]

Presiden Garfield datang ke Sixth Street Station pada perjalanannya menuju alma maternya, Williams College, dimana ia dijadwalkan memberikan sebuah pidato. Garfield ditemani oleh dua putranya, James dan Harry, dan Sekretaris Negara Blaine. Sekretaris Perang Robert Todd Lincoln menunggu di stasiun tersebut untuk menyaksikan Presiden keluar.[41] Garfield tak memiliki penjaga keamanan atau detail keamanan; dengan pengecualian Abraham Lincoln saat Perang Saudara, presiden-presiden AS awal tak pernah menggunakan penjagaan apapun.[42]

Saat Presiden Garfield masuk ruang tunggu stasiun tersebut, Guiteau melangkah maju dan menembak dari belakang. "Allahku, apa itu?" kata Garfield sambil menangis dan memegang lengannya. Guiteau menembak lagi dan Garfield pingsan.[43] Satu peluru mengenai pundak Garfield; yang lainnya mengenai punggungnya, mengenai tulang punggung namun menghilang di sumsum tulang belakang sebelum menyerang bagian lainnya di belakang pankreasnya.[44]

Garfield, yang masih sadar namun panik, dilarikan ke lantai atas stasiun kereta tersebut.[45] Satu peluru masih bersarang di badannya, tetapi para dokter tidak menemukannya.[46] Jim Garfield dan James Blaine terkejut dan menangis. Robert Todd Lincoln, yang sangat tertekan dan memikirkan kembali kematian ayahnya Abraham Lincoln, berkata "Bagaimana beberapa jam kesedihan Aku lewati di kota ini."[46]

Garfield dilarikan lagi ke Gedung Putih. Meskipun para dokter berkata bahwa ia tidak dapat diselamatkan, Presiden masih sadar dan waspada.[47] Pada pagi berikutnya, ia menunjukkan tanda-tanda membaik dan para dokter mulai mengharapkan terjadinya pemulihan.[48] Perawatan jangka panjang dimulai. Para dokter Garfielf giar mengeluarkan kabar kepada masyarakat Amerika sepanjang musim panas 1881.[49][50] Kondisinya meningkat. Gejala demam muncul. Garfield berusaha untuk tetap menerima makanan padat dan menjalani sebagian besar musim panas dengan sedikit menyantap makanan, dan yang hanya cairan.[51]

Garfield giat mengunjungi kota pantai Long Branch, NJ, salah satu tempat liburan musim panas utama di negara tersebut sampai Perang Dunia I. Pada awal September, ia memutuskan untuk pergi ke Elberon, sebuah kota pantai yang terletak di selatan Long Branch, dengan harapan udara di pantai tersebut dapat membantunya pulih. Saat mereka mendengar bahwa presiden berkunjung ke kota mereka, para warga lokal membangun lebih dari satu setengah mil jalan dalam waktu kurang dari 24 jam, yang membantu Garfield berjalan langsung menuju ke pintu pondok Franklyn depan samudera, ketimbang dibawa oleh kendaraan dari stasiun kereta Elberon lokal. Namun, Garfield meninggal 12 hari kemudian. Sebuah nisan granit di makam Garfield Rd mengidentifikasikan bekas tempat pondok tersebut, yang dihancurkan pada 1950.

Chester Arthur berada di rumahnya di New York City pada malam 19 September, saat datangnya kabar bahwa Garfield telah meninggal. Setelah mendapatkan kabar tersebut, Arthur berkata "Aku berharap—ya Allah, Aku lakukan harapan yang merupakan sebuah langkah yang salah." Namun konfirmasi dari telegram datang setelahnya. Arthur mengambil sumpah jabatan presidensial, yang dipimpin oleh hakim Pengadilan Tinggi New York, yang saat itu pergi ke Long Branch untuk menyatakan belasungkawa sebelum datang ke Washington.[52] Jenazah Garfield dibawa ke Washington, dimana masa berkabung dilakukan selama dua hari di Capitol Rotunda sebelum dibawa ke Cleveland, dimana pemakaman diadakan pada 26 September.[53]

1901: William McKinley

Leon Czolgosz menembak Presiden McKinley dengan sebuah revolver. Kliping yang dibuat oleh T. Dart Walker.

William McKinley dibunuh pada 6 September 1901, di dalam Temple of Music, halaman Pan-American Exposition, Buffalo, New York. McKinley menyalami masyarakat saat ia ditembak oleh Leon Czolgosz, seorang anarkis. Presiden meninggal delapan hari kemudian pada 14 September karena gangren yang disebabkan oleh luka peluru.[8]

McKinley telah terpilih untuk masa jabatan kedua pada 1900.[54] Ia menikmati pertemuan publik, dan kurang memperhatikan keamanan yang tersedia untuk kantornya.[55] Sekretaris untuk Presiden, George B. Cortelyou, mengkhawatirkan sebuah upaya pembunuhan yang akan terjadi saat ia berkunjung ke Temple of Music, dan dua kali ia tunda jadwalnya. McKinley merestorasikannya pada setiap waktu.[56]

Czolgosz telah kehilangan pekerjaannya pada masa Kepanikan 1893 dan beralih menjadi anarkisme, sebuah filsafat politik yang para pengikutnya diperbolehkan untuk membunuh para pemimpin asing.[57] Menganggap McKinley sebagai lambang penindasan, Czolgosz merasa bahwa tugasnya sebagai seorang anarkis adalah untuk membunuhnya.[58] Tidak dapat mendekati McKinley saat bhagian awal kunjungan presidensialnya, Czolgosz menembak McKinley sebanyak dua kali saat Presiden bersalaman dengannya dalam sebuah barisan resepsi di tempat tersebut. Satu peluru mengenai McKinley; yang lainnya mengenai abdomen-nya dan tak pernah ditemukan.[8]

McKinley awalnya terlihat pulih, tetapi kembali memburuk pada 13 September karena luka-lukanya menjadi gangren, dan meninggal pada pagi berikutnya; Wakil Presiden Theodore Roosevelt menggantikannya, Roosevelt sedang mendaki di dekat puncak Gunung Marcy, kawasan Adirondack, negara bagian New York, saat seseorang mengabarkannya kabar buruk tersebut.[59] Setelah pembunuhan McKinley, dimana Czolgosz dihukum mati di kursi listrik, Kongres Amerika Serikat mengesahkan legislasi yang meresmikan dibentuknya Secret Service dengan tugas melindungi presiden.[60]

1923: Warren G. Harding

Prosesi pemakaman Presiden Harding dilakukan di depan Gedung Putih

Warren G. Harding meninggal karena serangan jantung mendadak di kamar hotelnya saat berkunjung ke San Francisco pada sekitar pukul 19:35 pada 2 Agustus 1923. Kematiannya dengan cepat berujung pada teori-teori bahwa ia telah diracun[61] atau melakukan bunuh diri. Rumor diracun sebagian disinggung oleh sebuah buku berjudul The Strange Death of President Harding, dimana pengarangnya (penjahat terdakwa, mantan anggota Ohio Gang, dan detektif Gaston Means, yang mengaku disuruh oleh istri Harding untuk menyelidiki Warren Harding dan gundiknya) berpendapat bahwa istri Harding telah meracun suaminya setelah mengetahui perselingkuhan suaminya. Istri Harding menolak otopsi terhadap Presiden Harding hanya atas dasar spekulasi tersebut. Namun, menurut para dokter yang menemui Harding, gejala-gejala pada hari-hari sebelum kematiannya semua tertuju pada gagal jantung. Biografer Harding, Samuel H. Adams, menyatakan bahwa "Warren G. Harding meninggal karena sebab alami yang, dalam kasus apapun, tidak akan tertunda lama".[62]

Setelah Presiden Harding meninggal, istri Harding kembali ke Washington, D.C., dan singgah di Gedung Putih bersama dengan Presiden dan Ibu Negara Coolidge. Selama sebulan, mantan Ibu Negara Harding berkumpul dan membakar dokumen dan catatan Presiden Harding, baik yang tak resmi maupun yang resmi. Setelah ia kembali ke Marion, istri Harding menyuruh sejumlah sekretaris untuk mengumpulkan dan membakar makalah-makalah pribadi Presiden Harding. Menurut istri Harding, ia melakukannya demi melindungi warisan suaminya. Makalah-makalah yang tersisa masih ada dan disimpan dari pandangan publik oleh Harding Memorial Association di Marion.[63]

1945: Franklin D. Roosevelt

Pada 29 Maret 1945, Franklin D. Roosevelt datang ke Gedung Putih Kecil di Warm Springs, Georgia, untuk beristirahat sebelum penampilan antisipasinya di konferensi pembukaan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Pada siang 12 April, Roosevelt berkata, "aku merasakan nyeri yang teramat sangat di belakang kepalaku." Ia kemudian berselonjor di kursinya, merasa tidak nyaman, dan dibawa ke kamar tidurnya. Pakar kardiologi yang menemui presiden, Dr. Howard Bruenn, mendiagnosa stroke masif.[64] Pada pukul 15:35 hari tersebut, Roosevelt meninggal tanpa tersadarkan diri. Seperti Allen Drury yang kemudian katakan, “sehingga mengakhiri sebuah era, dan sehingga memulai yang lainnya.” Setelah kematian Roosevelt, sebuah editorial buatan The New York Times menyatakan bahwa "Manusia akan berterima kasih kepada Allah di pangkuannya selama seratus tahun saat Franklin D. Roosevelt berada di Gedung Putih".[65]

Kereta peti mati Roosevelt yang ditarik kuda melewati Pennsylvania Avenue saat prosesi pemakamannya.

Pada tahun-tahun terakhirnya di Gedung Putih, saat Roosevelt makin banyak pekerjaan, putrinya Anna Roosevelt Boettiger berpindah kesana untuk menemani dan mendukung ayahnya. Anna juga mempertemukan ayahnya dengan mantan gundiknya yang sekarang telah menjanda, Lucy Mercer Rutherfurd. Seorang teman dekat Roosevelt dan Mercer yang hadir, Elizabeth Shoumatoff, menghasut Mercer untuk menghindari publisitas negatif dan implikasi kesetiaan. Saat Eleanor mendengar tentang kematian suaminya, ia juga menghadapi kabar bahwa Anna mengadakan pertemuan dengan Mercer dan bahwa Mercer telah bersama dengan Franklin saat ia meninggal.[66]

Pada pagi 13 April, jenazah Roosevelt diletakkan di sebuah peti yang ditutupi bendera dan dibawa menggunakan kereta presidensial. Setelah pemakaman Gedung Putih pada 14 April, Roosevelt dibawa kembali ke Hyde Park menggunakan kereta, dijaga oleh empat petugas, masing-masing dari Angkatan Darat, Angkatan Laut, Marinir, dan Pertahanan Pesisir. Sesuai dengan permintaannya, Roosevelt dikuburkan di Rose Garden, estate Springwood, rumah keluarga Roosevelt di Hyde Park pada 15 April. Eleanor meninggal pada November 1962 dan dikuburkan di sebelahnya.[67]

Kematian Roosevelt mendatangkan keterkejutan dan keresahan[68] di seluruh AS dan seluruh dunia. Kesehatannya yang menurun tidak diketahui masyarakat umum. Roosevelt telah menjadi presiden selama lebih dari 12 tahun, lebih lama ketimbang orang lainnya, dan telah memimpin negara tersebut melalui beberapa krisis terbesarnya sampai mengalahkan Jerman Nazi dan juga mengalahkan Jepang.

Kurang dari sebulan setelah kematiannya, pada 8 Mei, perang di Eropa berakhir. Presiden Harry S. Truman, yang menginjak usia 61 tahun pada hari tersebut, mendedikasikan Hari Kemenangan di Eropa dan perayaannya untuk mengenang Roosevelt, dan mengibarkan bendera-bendera di seluruh AS dalam keadaan setengah tiang untuk menjalankan masa berkabung selama 30 hari. Selain itu, Truman berkata bahwa satu-satunya permintaannya adalah "bahwa Franklin D. Roosevelt masih hidup untuk menyaksikan hari ini."[69]

1963: John F. Kennedy

JFK, Jackie, dan Connallys di limousine kepresidenan bermenit-menit sebelum pembunuhan

John F. Kennedy dibunuh pada pukul 12:30 Waktu Standar Pusat (18:30 UTC) pada Jumat, 22 November 1963, di Dealey Plaza, Dallas, Texas.[70][71] Kennedy ditembak saat berjalan-jalan dengan istrinya Jacqueline, Gubernur Texas John Connally, dan istri Connally Nellie, dalam sebuah mobil bak terbuka Presidensial. Penyelidikan selama sepuluh bulan yang dilakukan oleh Komisi Warren pada 1963–1964 menyimpulkan bahwa Presiden Kennedy dibunuh oleh Lee Harvey Oswald dan bahwa Oswald bertindak sendirian sepenuhnya. Hal tersebut juga menyimpulkan bahwa Jack Ruby bertindak sendirian saat ia membunuh Oswald sebelum ia dibawa ke pengadilan. Selain itu, jajak pendapat yang dilakukan dari 1966 sampai 2004 menemukan bahwa sekitar 80 persen orang Amerika menduga bahwa terdapat sebuah rencana atau penutup-nutupan.[72][73]

Teori konspirasi pembunuhan John F. Kennedy paling terkini menyatakan sebuah persekongkolan kejahatan antara pihak-pihak yang beragam seperti CIA, Mafia, kelompok pengasingan Kuba anti-Castro, kompleks industrial militer, Wakil Presiden Lyndon B. Johnson, Presiden Kuba Fidel Castro, direktur FBI J. Edgar Hoover, KGB, atau beberapa kombinasi dari entitas-entitas tersebut.[74] Dalam sebuah artikel yang diterbitkan sebelum peringatan ke-50 pembunuhan Kennedy, pengarang Vincent Bugliosi memperkirakan bahwa sebanyak 42 kelompok, 82 pembunuh, dan 214 orang menuduh teori persekongkolan dalam menantang teori "penembak tunggal".[75]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Brunner, Borgna. "Presidential Trivia". Info Please. Diakses tanggal December 21, 2008. 
  2. ^ "Presidential and Vice Presidential Succession: Overview and Current Legislation". Internet Public Library. Diakses tanggal December 22, 2008. 
  3. ^ Neale, Thomas H. (September 27, 2004). "Presidential and Vice Presidential Succession: Overview and Current Legislation" (PDF). Federation of American Scientists. Diakses tanggal December 15, 2008. 
  4. ^ "Harrison's Inauguration". Library of Congress. Diakses tanggal December 15, 2008. 
  5. ^ "Zachary Taylor". White House. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-12-14. Diakses tanggal December 15, 2008. 
  6. ^ "Assassination of President Abraham Lincoln". Library of Congress. Diakses tanggal December 15, 2008. 
  7. ^ MacGowen, Douglas. "Charles J. Guiteau". Crime Library. Turner Broadcasting System, Inc. Diakses tanggal December 15, 2008. 
  8. ^ a b c Leech 594-600
  9. ^ "Harding a Farm Boy Who Rose by Work". New York Times. August 3, 1923. Diakses tanggal December 15, 2008. 
  10. ^ "Franklin D. Roosevelt". White House. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-12-16. Diakses tanggal December 15, 2008. 
  11. ^ "The President John F. Kennedy Assassination Records Collection". National Archives. Diakses tanggal December 15, 2008. 
  12. ^ Cleaves 152
  13. ^ "Harrison's Inauguration (Reason): American Treasures of the Library of Congress". Library of Congress. Diakses tanggal June 9, 2008. 
  14. ^ Cleaves 160
  15. ^ "President Harrison Dies – April 4, 1841". Events in Presidential History. Miller Center, University of Virginia. 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-07-15. Diakses tanggal February 16, 2009. 
  16. ^ ed.: Robert A. Diamond ... Major contributors: Rhodes Cook ... (1976). Congressional Quarterly's Guide to U.S. Elections. Congressional Quarterly Inc. hlm. 492. ISBN 978-0-87187-072-8. 
  17. ^ "William Henry Harrison". White House Historical Association. Diakses tanggal July 26, 2014. 
  18. ^ "Harrison Tomb". Ohio Historical Society. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-05-14. Diakses tanggal June 9, 2008. 
  19. ^ Parenti, Michael (September 1999). History as Mystery. City Light Books. hlm. 304. ISBN 978-0-87286-357-6. 
  20. ^ Eisenhower, John S.D. (2008). Zachary Taylor The American Presidents. Macmillan. hlm. 132–3. ISBN 978-0805082371. 
  21. ^ Bauer, pp. 314–316.
  22. ^ "Death of the President of the United States". Boston Daily Evening Transcript. July 10, 1850. Diakses tanggal October 17, 2011. 
  23. ^ Willard and Marion (2010). Killing the President. hlm. 188. 
  24. ^ Marriott, Michel (June 27, 2011). "Verdict In: 12th President Was Not Assassinated". The New York Times. Diakses tanggal October 17, 2011. 
  25. ^ "President Zachary Taylor and the Laboratory: Presidential Visit from the Grave". Oak Ridge National Laboratory. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-07-10. Diakses tanggal November 2, 2010. 
  26. ^ Sampas, Jim (July 4, 1991). "Scandal and the Heat Did Zachary Taylor In". The New York Times. Diakses tanggal October 17, 2011. 
  27. ^ Christine Quigley (2005). The Corpse: A History. McFarland & Company. hlm. 134. ISBN 0786424494. 
  28. ^ "Good Friday, 1865: Lincoln's Last Day". NPHR STAFF. 2008-02-18. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-05-17. Diakses tanggal 2011-05-31. 
  29. ^ "Lincoln Shot at Ford's Theater". Library of Congress. Diakses tanggal September 6, 2012. 
  30. ^ Wilentz, Sean. Andrew Jackson (2005), p. 8, 35.
  31. ^ "The murderer of Mr. Lincoln" (PDF). The New York Times. April 21, 1865. 
  32. ^ Hamner, Christopher. "Booth's Reason for Assassination." Teachinghistory.org. Accessed 12 July 2011.
  33. ^ Phillip B. Kunhardt Jr.; Phillip Kunhardt III; Peter Kunhardt (1992). Lincoln: An Illustrated Biography. New York: Gramercy Books. hlm. 346. ISBN 0-517-20715-X. 
  34. ^ James Swanson (2006). Manhunt: The 12-Day Chase for Lincoln's Killer. Harper Collins. hlm. 78. ISBN 978-0-06-051849-3. 
  35. ^ "Henry Safford". rogerjnorton.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal June 1, 2011. Diakses tanggal May 28, 2011. 
  36. ^ Richard A. R. Fraser, MD (February–March 1995). "How Did Lincoln Die?". American Heritage. 46 (1). 
  37. ^ Lynne Vincent Cheney (October 1975). "Mrs. Frank Leslie's Illustrated Newspaper". American Heritage Magazine. 26 (6). Diarsipkan dari versi asli tanggal November 6, 2009. Diakses tanggal January 24, 2007. 
  38. ^ "The attack on the President's life". Library of Congress. Diakses tanggal January 24, 2007. 
  39. ^ Peskin 581
  40. ^ George Stinson Conwell. The life, speeches, and public services of James A. Garfield, twentieth President of the United States : including an account of his assassination, lingering pain, death and burial. Portland, Maine. hlm. 349. OCLC 2087548. 
  41. ^ Vowell 160
  42. ^ Peskin 593
  43. ^ Peskin 596
  44. ^ Millard 189, 312
  45. ^ Peskin 596–597
  46. ^ a b Peskin 597
  47. ^ Peskin 598
  48. ^ Peskin 599
  49. ^ Peskin 600
  50. ^ Vowell 124
  51. ^ Peskin 601
  52. ^ Peskin 608
  53. ^ Peskin 608–609
  54. ^ Rauchway, Eric (2004). Murdering McKinley: The Making of Theodore Roosevelt's America. New York: Hill and Wang. hlm. 3–4. ISBN 978-0-8090-1638-9. 
  55. ^ Leech 561-62
  56. ^ Leech 584
  57. ^ Miller 56-60
  58. ^ Miller 301–302
  59. ^ Morgan, H. Wayne (2003). William McKinley and His America (edisi ke-revised). Kent, Ohio: The Kent State University Press. hlm. 402. ISBN 978-0-87338-765-1. 
  60. ^ Bumgarner, Jeffrey (2006). Federal Agents: The Growth of Federal Law Enforcement in America. Westport, Connecticut: Greenwood Press. hlm. 46. ISBN 978-0-275-98953-8. 
  61. ^ Jeffrey M. Jones; Joni L. Jones. "Presidential Stroke: United States Presidents and Cerebrovascular Disease (Warren G. Harding)". CNS Spectrums. Diakses tanggal July 20, 2011. 
  62. ^ Adams (1939, 1964), Incredible Era, pp. 377–384
  63. ^ Russell (April 1963), The Four Mysteries Of Warren Harding
  64. ^ Jones, Jeffrey M.; Joni L. Jones. "Presidential Stroke: United States Presidents and Cerebrovascular Disease (Franklin D. Roosevelt)". CNS Spectrums. Diakses tanggal July 20, 2011. 
  65. ^ "Person of the Century Runner-Up: Franklin Delano Roosevelt". Time. March 1, 2000. Diarsipkan dari versi asli tanggal November 10, 2009. Diakses tanggal October 9, 2008. 
  66. ^ William D. Pederson (2011). A Companion to Franklin D. Roosevelt. John Wiley & Sons. ISBN 1444395173. 
  67. ^ Margaret Prentice Hecker (2010). Leslie Alexander, ed. "Roosevelt, Eleanor". Encyclopedia of African American History. ABC-CLIO. 1: 999. ISBN 1851097694. 
  68. ^ Video: Allies Overrun Germany (1945). Universal Newsreel. 1945. Diakses tanggal February 21, 2012. 
  69. ^ McCullough 345, 381
  70. ^ Warren Commission Testimony of Nellie Connally, vol. 4, p. 147.
  71. ^ Warren Commission Testimony of John B. Connally, vol. 4, pp. 131–132.
  72. ^ Gary Langer (November 16, 2003). "John F. Kennedy's Assassination Leaves a Legacy of Suspicion" (PDF). ABC News. Diakses tanggal May 16, 2010. 
  73. ^ Jarrett Murphy, 40 Years Later: Who Killed JFK? Diarsipkan 2012-03-14 di Wayback Machine., CBS News, November 21, 2003.
  74. ^ Summers, Anthony (2013). "Six Options for History". Not in Your Lifetime. New York: Open Road. hlm. 238. ISBN 978-1-4804-3548-3. 
  75. ^ "One JFK conspiracy theory that could be true - CNN.com". CNN. November 18, 2013. 

Daftar pustaka

Pranala luar

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Trying to get property of non-object

Filename: wikipedia/wikipediareadmore.php

Line Number: 5

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Trying to get property of non-object

Filename: wikipedia/wikipediareadmore.php

Line Number: 70

 

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined index: HTTP_REFERER

Filename: controllers/ensiklopedia.php

Line Number: 41