Crossair Penerbangan 498
Crossair Penerbangan 498 adalah penerbangan komuter dengan pesawat turboprop ganda Saab 340B dari Zürich, Swiss menuju Dresden, Jerman, yang jatuh di munisipalitas Niederhasli, dua menit setelah lepas landas pada tanggal 10 Januari 2000. Keseluruh tujuh penumpang dan tiga awak pesawat tewas dalam kejadian. Kecelakaan ini merupakan kecelakaan pesawat dengan korban pertama bagi maskapai penerbangan Swiss Crossair selama 25 tahun beroperasinya. Laporan akhir dari investigasi menyatakan bahwa kecelakaan tersebut terjadi akibat hilang kendali yang diakibatkan dari berbagai kesalahan pilot. Latar belakangPesawat dengan tigapuluh tiga kursi penumpangan yang digunakan dalam penerbangan Crossair tersebut telah disewakan oleh Moldavian Airlines untuk Crossair sejak tanggal 1 Oktober 1999.[1] Pesawat tersebut dijadwalkan lepas landas dari Bandar Udara Internasional Zürich pada tanggal 10 Januari 2000, lebih kurang pada pukul 6:00 dan mendarat di Bandar Udara Dresden beberapa jam kemudian.[2][3] Di daerah tersebut, cuaca pada umumnya sering gerimis,[4] serta tidak terindikasi mengalami masalah. Walaupun memiliki jam terbang sebanyak 24.000 jam sejak penerbangan pertamanya pada November 1990,[4] pesawat ini memiliki catatan keamanan yang sangat baik.[2] Kapten Pavel Gruzin, telah mengantongi jam terbang selama 8.100 jam, dengan 1.900 jam bersama pesawat tipe Saab 340. Kopilot Rastislav Kolesár telah mengantongi jam terbang selama 1.800 jam, dengan 1.100 bersama pesawat Saab 340.[1] Pesawat tersebut tidak membawa kargo berlebihan seperti kargo udara atau surat udara serta tidak dijadwalkan untuk pengecekan perbaikan sampai 21 hari kemudian pada tanggal 31 Januari 2000.[1] KejadianDengan tujuh penumpang dan tiga awak pesawat menumpang, pesawat dipersilakan untuk lepas lendas pada pukul 5:54 (16:54 UTC).[5] Pesawat lepas landas dari landasan pacu 28 mengarah ke barat. Setelah lepas landas, pesawat menaik dengan normal. Namun pada ketinggian 72 kilometer (45 mi), pesawat secara mendadak kehilangan ketinggian dan oleng ke kanan, berlawanan dengan jalur pesawat yang seharusnya mengarah ke arah kiri. Ketika pengawas lalu lintas udara bertanya kepada pilot apabila ia bermaksud untuk belok ke kanan, mereka membalas "Stand by", diikuti dengan hilangnya kontak radio.[1] Pada pukul 5:56 (16:56 UTC), satu menit dan lima puluh enam detik sejak keberangkatan, pesawat menghilang dari radar.[1][2] Petugas mengumumkan kemudian bahwa pesawat menukik ke kanan sebelum menghilang dari radar.[1] Puing-puing yang terbakar tersebar sejah 200 hingga 300 meter di dekat perumahan di Niederhasli, sekitar 5 kilometer (3 mi) barat daya dari landas pacu Bandar Udara Internasional Zürich.[2] Kotak hitam ditemukan dari lokasi kecelakaan mengalami kerusakan berat. Pihak yang terlibatEmpat penumpang berkebangsaan Jerman, sementara tiga penumpang lainnya masing-masing berkebangsaan Prancis, Swiss, dan Spanyol. Kru beranggotakan tiga orang terdiri dari pilot berkebangsaan Moldova Pavel Gruzin, kopilot Slovakia Rastislav Kolesár, serta pramugari asal Prancis.[1][6] Tidak ada korban selamat dalam kejadian ini.[2]
Pada saat kecelakaan, Crossair sebagian besar dimiliki oleh SAirGroup.[7] Kecelakaan Crossair Penerbangan 498 merupakan kecelakaan pertama dalam sejarah 25 tahun maskapai regional tersebut,[7] serta merupakan kecelakaan dengan korban terbanyak yang mnimpa SAirGroup sejak Swissair Penerbangan 111, ketika pesawat MD-11 yang terbang dari New York menuju Jenewa yang jatuh di Samudera Atlantik, di lepas pantai Nova Scotia pada 2 September 1998, menewaskan seluruh 229 penumpang.[2] Pada saat itu, Crossair mengoperasikan 17 pesawat tipe Saab-340, namun secara bertahap menggantinya dengan pesawat jet regional Embraer ERJ-145.[7] Kecelakaan tersebut terjadi di tengah perselisihan manajemen pekerjaan antara Crossair dan para pilotnya tentang kemungkinan adanya perubahan kenaikan gaji serta peraturan pekerjaan. Serikat pilot telah membatalkan persetujuan gaji yang dibayar dengan Crossair pada bulan Desember 1999, dengan pembatalan mulai berlaku pada musim panas tahun 2000. Di samping itu, serta sebelum terjadinya kecelakaan, dua pilot Crossair menceritakan pada media Swiss bahwa pilot-pilot asing yang dipekerjakan oleh Crossair menimbulkan ancaman keselamatan lantaran kemampuan bahasa Inggris yang tidak memadai. Dua pilto ini dipecat oleh Cross, namun diangkat sebagai ketua serikat pilot "Crossair Cockpit Personnel (CCP)".[1] Dari investigasi dari kecelakaan ditemukan bahwa pilot Gruzin dan kopilot Kolesár hanya mampu saling berkomunikasi dengan satu sama lain dalam bahasa Inggris, namun kemampuan pilot Gruzin untuk berbahasa Inggris terlalu terbatas untuk melakukan konversasi dasar.[8] Setelah kecelakaan tersebut, baik pihak Crossair dan serikat pilot, termasuk para pilot yang telah berbicara di depan media serta dipecat setelahnya, mengumumkan bahwa kecelakaan dan perselisihan yang terjadi di waktu bersamaan merupakan hal yang patut disayangkan, serta laporan bahwa kesalahan pilot yang diakibatkan hanyalah merupakan spekulasi, walaupun kesimpulan ini kemudian ditetapkan sebagai kemungkinan penyebab kecelakaan.[5] InvestigasiLatar belakangPesawat Saab 340 digunakan secara luas di Amerika Serikat, Australia, serta di tempat lain sebagai pesawat komuter.[2] Sebelum kecelakaan Crossair Penerbangan 498, telah terjadi empat kecelakaan di seluruh dunia yang melibatkan pesawat tipe Saab-340 sejak tahun 1984 serta hanya dua merupakan hull loss.[2][4][7] Kedua kecelakaan tersebut masing-masing adalah kecelakaan KLM Cityhopper pada tahun 1994 yang menewaskan tiga penumpang di Belanda serta kecelakaan Formosa Airlines pada tahun 1998 yang menewaskan tiga belas penumpang di Taiwan.[1] Pemeriksaan dari jasad Pavel Gruzin menunjukkan jejak-jejak obat phenazepam, sejenis penenang benzodiazepin di jaringan otot.[8] Para penyelidik juga menemukan satu pak obat buatan Rusia yang telah dibuka di bagasi milik Gruzin.[8] PenyebabMenurut laporan investigasi dari Biro Investigasi Kecelakaan Pesawat Swiss, kecelakaan tersebut disebabkan oleh kru penerbangan yang kehilangan kendali pesawat karena hal-hal berikut:[5]
Menurut laporan investigasi yang sama, faktor-faktor berikut berperan dalam kecelakaan tersebut:[5]
Investigasi juga meninjau kemungkinan akan interferensi elektromagnetik serta melakukan tes pada pesawat yang serupa dengan menggunakan telepon genggam. Disimpulkan bahwa "tidak ada indikasi bahwa sistem di pesawat terpengaruhi secara negatif oleh interferensi elektromagnetik (EMI)". DramatisasiEpisode "Lost in Translation" dari serial dokumenter televisi Air Crash Investigation pada musim ketiga belas mengulas peristiwa tersebut. Lihat pulaReferensi
Pranala luar
|