Belahan Bumi selatanBelahan Bumi selatan adalah paruh permukaan Bumi yang terletak di selatan garis khatulistiwa. Belahan Bumi selatan terdiri dari benua Antarktika, Australia, sebagian Amerika Selatan, sebagian Afrika dan Asia, serta beberapa Kepulauan, kemudian belahan bumi selatan memiliki empat samudra yaitu Samudra Atlantik, Samudra Hindia, Samudra Pasifik dan Samudra Selatan, dan belahan bumi selatan memiliki 32,7% dari luas daratan yang ada di dunia.[1] Oleh karena kemiringan bumi saat berotasi dan berevolusi, musim panas di belahan bumi selatan berlangsung pada periode Desember–Februari (inklusif) dan musim dingin di belahan bumi selatan berlangsung pada periode Juni–Agustus. Di belahan bumi selatan, tanggal 22 dan 23 September menjadi ekuinoks musim semi dan tanggal 21 Maret menjadi ekuinoks musim gugur. Kutub selatan merupakan pusat dari wilayah belahan bumi selatan. KarakteristikIklim di belahan bumi selatan cenderung lebih lembut daripada iklim pada lintang yang sama di belahan bumi utara, kecuali Antarktika yang lebih dingin daripada Arktik. Hal itu disebabkan oleh lebih luasnya wilayah perairan di belahan bumi selatan dibandingkan belahan bumi utara, hal itu pun diakibatkan oleh sifat air di laut yang cenderung lebih lambat mengalami perubahan suhu dibandingkan dengan daratan. Selain itu, hal tersebut pun menyebabkan perbedaan tingkat gas rumah kaca yang terperangkap.[2] Di Belahan Bumi Selatan, matahari melintas dari timur ke barat melalui utara, meskipun di utara Garis balik selatan, matahari rata-rata dapat berada tepat di atas atau agak ke utara pada tengah hari. Matahari mengikuti lintasan kanan-ke-kiri melalui langit utara tidak seperti gerak kiri-ke-kanan Matahari bila dilihat dari belahan bumi utara saat melewati langit selatan. Bayangan sinar matahari berputar berlawanan arah jarum jam sepanjang hari dan jam matahari meningkat ke arah berlawanan arah jarum jam. Selama gerhana matahari dilihat dari titik di sebelah selatan Garis balik selatan, Bulan bergerak dari kiri ke kanan pada cakram Matahari (lihat, misalnya, foto dengan pengaturan waktu gerhana matahari 13 November 2012), sementara dilihat dari titik di sebelah utara Garis balik utara (yaitu, di Belahan Bumi Utara), Bulan bergerak dari kanan ke kiri selama gerhana matahari. Efek Coriolis menyebabkan siklon dan badai tropis di belahan bumi selatan berputar searah jarum jam (yang mana di belahan bumi utara badai tropis berputar berlawanan arah jarum jam).[3] Zona menengah yang merupakan sub-bagian bumi selatan hampir kesemuaannya adalah lautan. Konstelasi Sagitarius yang meliputi pusat galaksi merupakan konstelasi selatan bersamaan dengan Awan Magellan. Tiga hal tersebut dikombinasikan dengan langit malam yang cerah akan menampakkan pemandangan langit malam yang luar biasa indah dengan jumlah bintang yang lebih banyak dan lebih terang. Hutan-hutan di belahan bumi selatan juga memiliki keunikannya tersendiri yang membedakannya dengan hutan-hutan di belahan bumi utara. Contohnya, Australia dan Chile mempunyai jenis Fagus yang sama, yaitu Nothofagus. Selandia Baru pun memiliki jenis tanaman yang sama, tetapi dari sub-genus yang berbeda. Selain itu, tumbuhan yang asli dari belahan bumi selatan adalah eukaliptus yang merupakan tanaman asli Australia yang saat ini didayagunakan sebagai bahan bakar hayati. DemografiSekitar 800 juta manusia tinggal di belahan bumi selatan, yang hanya merupakan 10–12% dari total populasi manusia di bumi yaitu 7,3 miliar jiwa.[4][5] Dari 800 juta manusia tersebut, lebih dari 200 jutanya tinggal di Brazil, negara terluas di belahan bumi selatan berdasarkan luas daratannya, lalu 151 juta jiwa tinggal di pulau Jawa, yang merupakan pulau terpadat di dunia. Negara dengan penduduk terbanyak di belahan bumi selatan adalah Indonesia, dengan lebih dari 270 juta jiwa (diperkirakan 30 juta jiwanya tinggal di sisi utara khatulistiwa di bagian utara pulau Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi, serta bagian utara Provinsi Maluku Utara, sedangkan sisanya tinggal di selatan khatulistiwa). Bahasa Portugis merupakan bahasa yang paling banyak dituturkan di belahan bumi selatan,[6] kemudian diikuti bahasa Spanyol, bahasa Jawa, dan bahasa Indonesia. Daerah metropolitan terbesar di belahan bumi selatan adalah Jakarta dan sekitarnya (Jabodetabek) (berpenduduk ±32 juta jiwa), São Paulo (berpenduduk ±22 juta jiwa), Buenos Aires, Kinshasa (masing-masing berpenduduk 16 juta jiwa), Rio de Janeiro (berpenduduk 12 juta jiwa), Johannesburg (berpenduduk 11 juta jiwa), Lima (berpenduduk 10 juta jiwa), Surabaya dan sekitarnya (Gerbangkertosusilo) (berpenduduk ±9 juta jiwa), Bandung dan sekitarnya (Wilayah Bandung Raya) (berpenduduk ±8 juta jiwa), Santiago (berpenduduk 7 juta jiwa), Sydney dan Melbourne (masing-masing berpenduduk 5 juta jiwa). Pusat-pusat keuangan, perekonomian, dan perdagangan di belahan bumi selatan meliputi São Paulo yang merupakan tempat pusat Indeks Bovespa berada, diikuti oleh Sydney yang merupakan rumah bagi Bursa Efek Australia, Jakarta yang merupakan pusat dari Bursa Efek Indonesia, Johannesburg yang merupakan pusat dari Bursa Efek Johannesburg, dan Buenos Aires yang menjadi tempat kantor pusat Bursa Saham Buenos Aires yang juga merupakan bursa efek tertua di belahan bumi selatan. Salah satu negara maju dunia yang berada di belahan bumi selatan adalah Australia dengan PDB per kapitanya sebesar USD 53.825 dan indeks pembangunan manusianya (HDI) sebesar 0,938 yang merupakan tertinggi keenam di dunia pada tahun 2019. Selandia Baru juga merupakan salah satu negara maju di belahan bumi selatan dengan PDB per kapitanya sebesar USD 41.616 dengan indeks pembangunan manusianya sebesar 0,921 yang menempatkan Selandia Baru masuk dalam peringkat ke-14 negara maju di dunia. Kebalikan dari dua negara tersebut, negara paling tidak berkembang di belahan bumi selatan adalah Mozambik dan Burundi dengan tingkat indeks pembangunan manusia masing-masingnya sebesar 0,446 (peringkat ke-180 di dunia) dan 0,423 (peringkat ke-185 di dunia) dan PDB per kapita dari kedua negara ini tidak pernah melebihi angka USD 550. Agama yang dianut oleh sebagian besar manusia di belahan bumi selatan adalah Kekristenan di Amerika Selatan, Selatan Afrika, Australia, dan Selandia Baru, kemudian diikuti oleh Islam dengan mayoritasnya berada di Indonesia dan beberapa wilayah di tenggara Afrika, lalu diikuti oleh Hinduisme yang terkonsentrasi di pulau Bali dan pulau Lombok, serta Mauritius. Kota tertua yang masih terus berpenghuni sejak pendiriannya di wilayah belahan bumi selatan adalah Kota Bogor, Jawa Barat yang didirikan sejak tahun 669 M dan masih terus dihuni oleh manusia hingga sekarang. Hal tersebut berdasarkan prasasti dan naskah-naskah kuno peninggalan Kerajaan Hindu-Buddha di Pulau Jawa bagian barat yang menyebutkan pembentukan kota tersebut. Namun, ada beberapa pembuktian lain yang menyatakan bahwa Kota Zanzibar merupakan kota tertua yang masih terus dihuni manusia di belahan bumi selatan. Hal tersebut dibuktikan dengan catatan sejarah dari Yunani dan Romawi dari abad pertama masehi yang mengatakan sebuah kota pelabuhan di pesisir timur Afrika. Monumen peradaban tertua di belahan bumi selatan berasal dari Peradaban Norte Chico dan Kebudayaan Casma—Sechin di pesisir utara Peru. Peradaban kuno ini membangun kota, pelabuhan, piramida, dan alun-alun kota di wilayah lembah sungai dan muara sungai di pesisir utara Peru, dan sebagian besar reruntuhan itu diperkirakan berasal dari tahun 3600 SM. Daftar benua, negara, dan samudra di Belahan Bumi SelatanBenua dan Benua yang tenggelam
Negara dan Wilayah lainnya
Samudra dan Kepulauan Lainnya
|} Lihat pulaCatatan
Referensi
Pranala luarMedia tentang Southern Hemisphere di Wikimedia Commons |