Asia Tenggara Maritim, berbeda dengan Asia Tenggara Daratan, mengacu pada wilayah maritim Asia Tenggara yang mencakup Indonesia, Brunei, Filipina, Singapura, Timor Leste dan Malaysia.[1] Asia Tenggara Maritim kadang disebut Asia Tenggara Pulau (Island Southeast Asia) atau Asia Tenggara Kepulauan (Insular Southeast Asia). Istilah "Kepulauan Melayu" yang dicetuskan pada abad ke-19 mengacu pada daerah yang kira-kira sama seperti Asia Tenggara Maritim. Wilayah ini tidak sama dengan Indochina, karena populasi Asia Tenggara Maritim lebih didominasi oleh grup Austronesia (Melayu-Polinesia) dan memiliki beragam budaya berbasis kelautan, suku, dan tidak mengalami sinisisasi (pengaruh Tiongkok).
Identitas budaya
Identitas budaya wilayah ini dianggap sebagai bagian dari "India Jauh" atau India Raya seperti yang tertulis di Indianized States of Southeast Asia karya Coedes. Coedes menyebut wilayah ini "Island Southeast Asia".[2] Letaknya berada di lingkup Austronesia atau Oseania, karena kesamaan asal usul sejarah dan bahasa etnik grup Mikronesia dan Polinesia berasal dari wilayah ini.[3]
Lebih dari 350 juta orang tinggal di kawasan ini. Pulau terpadat adalah Jawa. Orang-orang yang menetap di sana kebanyakan berasal dari subgrup Austronesia dan sama-sama menuturkan rumpun bahasa Melayu-Polinesia barat. Belahan Asia Tenggara ini memiliki hubungan sosial dan budaya dengan Asia Tenggara Daratan dan orang Austronesia lainnya di Pasifik. Agama besar di kawasan ini adalah Islam, Kristen, Buddhisme, Hinduisme, dan animisme tradisional.
^Coedes, G. (1968) The Indianized States of Southeast Asia Edited by Walter F. Vella. Translated by Susan Brown Cowing. Canberra: Australian National University Press. Introduction... The geographic area here called Farther India consists of Indonesia, or island Southeast Asia....