Aku Cinta Dia adalah album musik pop tahun 1986 dari penyanyi pop legendaris Chrisye asal Indonesia. Dalam album ini, lagu Aku Cinta Dia ciptaan Adjie Soetama adalah lagu Chrisye yang sangat fenomenal dan membuat popularitas Chrisye menanjak tajam dan melambungkan namanya menjadi penyanyi tersohor se-tanah air.
Latar Belakang
Pada tahun 1985, Chrisye berkolaborasi dengan Addie M.S. dalam penggarapan album Sendiri. Setelah album tersebut meraih penghargaan BASF Awards di tahun 1985, Chrisye memutuskan untuk merekam album selanjutnya secepat mungkin.[2] Karena musik dengan beat ringan dan melodi ceria sedang populer pada masa itu, Chrisye memutuskan mengganti irama pop romantis menjadi irama yang lebih ceria untuk penggarapan album selanjutnya.[3]
Di akhir tahun 1985 Chrisye mendekati Adjie Soetama, seorang pencipta lagu muda yang sering ia temui di rumah saudara iparnya, Raidy Noor. Chrisye kemudian menawarkan kesempatan kepada Adjie Soetama untuk berkolaborasi dalam penggarapan album ini. Semula ia mengira bahwa Chrisye sedang bergurau, tetapi akhirnya Adjie Soetama langsung menyetujuinya.
Sesi rekaman dimulai pada pertengahan 1985.[3] Adjie Soetama kemudian mengajak beberapa musisi untuk menggarap album ini—di antaranya Candra Darusman (akustik piano dan bas), Herman Gelly (akustik piano), Raidy Noor (gitar dan bass), Addie M.S. (kibor), dan Uce Hariono (drum). Adjie Soetama menulis sebanyak 6 lagu, sedangkan Guruh Soekarnoputra menyumbangkan 1 lagu. Dadang S. Munaf, kakak dari musisi Ahmad Dhani juga ikut menyumbangkan 1 lagu.[3]
Sesi rekaman dapat dirampungkan pada awal 1986. Namun, materi album baru tersebut masih belum memiliki lagu yang akan dijadikan singel utama. Chrisye sendiri belum menentukan nama yang cocok untuk judul album baru tersebut.[1] Ketika mereka sedang jam session, Adjie Soetama memainkan nada-nada upbeat yang setelah itu langsung Ia tulis liriknya.[4] Kemudian mereka mencoba memainkan musik untuk lagu tersebut.[1] Namun mereka sama sekali tidak menyukainya.[5]
Sandjaja Widjaja, produser Musica Studios yang telah mendengarkan sebagian lagu tersebut, bersikeras meminta mereka untuk memainkan kembali lagu tersebut. Setelah ia mendengarkan keseluruhan dari lagu tersebut, ia memutuskan bahwa lagu tersebut akan dijadikan singel utama untuk album ini. Keesokan harinya, ketika mereka merekam lagu tersebut yang kemudian dinamakan "Aku Cinta Dia", akhirnya mereka setuju untuk menjadikan lagu tersebut sebagai singel utama.
Aku Cinta Dia kemudian dipilih untuk menjadi judul album baru. Untuk sampulnya, Aciu Widjaja menuntut Chrisye bergaya ceria untuk merefleksikan beat yang ringan dalam album tersebut. Karena itu, Chrisye berpose dengan seorang model, mengenakan jaket putih, celana merah, dan dasi kupu-kupu merah.[6]
Rilis dan tanggapan
Album Aku Cinta Dia dirilis pada Februari 1986.[1] Untuk promosi, Alex Hasyim dan Guruh Guruh Soekarnoputra membantu Chrisye berlatih koreografi, karena Chrisye dikenal sangat kaku. Sedangkan Yanti Noor dan sepupunya Rini Noor Fattah menyediakan kostum; Chrisye mengatakan bahwa ia terlihat seperti "gantungan kunci".[a][4] Kemudian ia tampil di berbagai acara televisi, seperti Aneka Ria Safari. Lagu "Aku Cinta Dia" dirilis sebagai singel[7]. Tiga lagu dari album tersebut, "Aku Cinta Dia", "Hura-Hura", dan "Selamat Tinggal Sayang" diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris oleh Tya menjadi "I Love Her", "Night's Out", dan "Goodbye My Love".[8]
Album Aku Cinta Dia terjual sebanyak 1 juta kopi, meraih BASF Awards 1986 dan mendapat sertifikasi Gold. Album tersebut juga merupakan album paling sukses yang direkam oleh Chrisye pada saat itu. Chrisye kemudian berkolaborasi kembali dengan Adjie Soetama untuk 2 album berikutnya: Hip Hip Hura (1986) dan Nona Lisa (1987).[9]
Album Aku Cinta Dia kemudian dirilis ulang dalam bentuk CD sebanyak dua kali. pertama pada tahun 2004[10] dan yang kedua dirilis dalam bentuk CD box set Chrisye Trilogy Masterpiece Limited Edition di tahun 2007. [11]
Daftar lagu
Keseluruhan dari album ini diaransemen secara bersama-sama, kecuali:
"Datanglah" dan "Masa Remaja" diaransemen oleh Addie M.S.
"Chrisye Rilis Album Trilogi" [Chrisye Releases a Trilogy Album] (dalam bahasa Indonesian). Media Entertainment Online. 9 October 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 March 2012. Diakses tanggal 1 January 2012.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
"Chrisye Rilis Ulang 22 Album Lawas" [Chrisye Rereleases 22 Old Albums]. KotaBNI News (dalam bahasa Indonesian). 28 October 2004. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 April 2012. Diakses tanggal 3 March 2012.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
"Chrisye: Sakit Setiap Berkarya" [Chrisye: Ill Every Time He Records]. Kompas (dalam bahasa Indonesian). 16 August 1992. hlm. 7.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
Endah, Alberthiene (2007). Chrisye: Sebuah Memoar Musikal [Chrisye: A Musical Memoir] (dalam bahasa Indonesian). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. ISBN978-979-22-2606-5.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
Harmoni Cinta (booklet). Gita Gutawa. Jakarta: Sony Music Indonesia. 2009.
KS, Theodore (30 April 2007). "Mengenang Chrisye: Musisi Kaya Diskografi" [Remembering Chrisye: A Musician with a Rich Discography]. Kompas (dalam bahasa Indonesian). hlm. 40.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
Pattisina, Edna C. (1 April 2007). "Dia Berjingkrak di Balik Panggung" [He Was Hopping Behind the Stage]. Kompas (dalam bahasa Indonesian). hlm. 31.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
Rahmayanti, Dewi (2012). "Tidak Pernah Memberi Jarak" [Never Pushed us Away]. Dalam Baldan, Ferry Mursyidan; Sunny, Nini; Putra, Dudut Suhendra; Mulyadi, Muller. Chrisye: Kesan di Mata Media, Sahabat, dan Fans [Chrisye: Impressions in the Eyes of the Media, Friends, and Fans] (dalam bahasa Indonesian). Jakarta: Mediakita. hlm. 124–125. ISBN978-979-794-343-1.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)