Air Djibouti, juga dikenal dengan Red Sea Airlines, maskapai penerbangan nasionalDjibouti. Terbang perdana pada tahun 1963 dan menghentikan semua operasi penerbangan pada tahun 2002. Di tahun 2015, maskapai diluncurkan kembali, pertama sebagai maskapai kargo dan kemudian pada tahun 2016, hadir juga layanan penumpang. Berkantor pusat di ibu kota Djibouti.[2][3]
Riwayat
Air Djibouti (1963-1970)
[[Berkas:Air Djibouti Douglas DC-9 JetPix-1
[[Berkas:Air Djibouti Boeing 737-200 Haafke
[[Berkas:Air Djibouti Airbus A310-200 Gilliand
Air Djibouti didirikan sebagai Compagnie Territoriale de Transports Aériens de la Cote Française des Somalis pada bulan April tahun 1963 oleh B. Astraud, yang telah mengoperasikan layanan ambulans udara di Madagaskar dan meyakini bahwa Djibouti berada dalam kondisi yang mendukung untuk kehadiran sebuah maskapai penerbangan yang akan membantu meningkatkan perekonomian negara. Layanan mulai beroperasi pada bulan April 1964 dengan armada yang terdiri dari satu pesawat Bristol 170, satu pesawat De Havilland Dragon Rapide dan dua pesawat Beechcraft Model 18, melayani Dikhil, Obock dan Tadjoura. Satu buah pesawat Douglas DC-3 baru memperkuat maskapai dalam memulai layanan penerbangan antara Dire Dawa dan Aden, Addis Ababa dan Taiz. Keberhasilan layanan penerbangan ini mendorong maskapai untuk membeli lima pesawat DC-3 dari Air Liban, menggantikan pesawat yang berukuran lebih kecil dalam armada. Pengangkutan surat serta penumpang untuk kepentingan pemerintah dan penerbangan charter dan Haji menambah nilai pemasukan maskapai. Helikopter Aérospatiale Alouette III berkapasitas lima penumpang, dibeli pada tahun 1969.
Air Djibouti-Red Sea Airlines (1971-2002)
Air Djibouti–Red Sea Airlines dibentuk pada bulan April 1971 sebagai hasil dari Air Somalie (didirikan oleh Air France dan Les Messagéries Maritimes di tahun 1962) mengambil alih peran Air Djibouti yang telah didirikan pada tahun 1963. Di tahun 1977, setelah kemerdekaan Djibouti, pemerintah meningkatkan nilai partisipasinya dalam maskapai menjadi 62,5%, Air France memegang 32,29% dan bank serta investor swasta memegang sisanya. Pada bulan Juli tahun 1980, terdapat 210 jumlah pegawai yang bekerja dan armada yang terdiri dari dua pesawat Twin Otter. Saat ini, rute penerbangan domestik beroperasi bersamaan dengan rute penerbangan internasional menuju Aden, Hodeida dan Taiz. Addis Ababa, Kairo dan Jeddah juga beroperasi bersama dengan Air France. Dengan armada yang terdiri dari dua pesawat DC-9-30s dan dua pesawat Twin Otter, pada bulan Maret tahun 1990, Air Djibouti memiliki Abu Dhabi, Aden, Addis Ababa, Kairo, Dire Dawa, Hargeisa, Jeddah, Nairobi, Paris, Roma dan Sana'a sebagai bagian dari rute layanan penerbangan internasional, juga penerbangan domestik menuju Obock dan Tadjoura. Presiden maskapai saat itu ialah Aden Robleh Awaleh dengan jumlah pegawai sebesar 229 orang. Maskapai ini menghentikan pengoperasian layanannya pada tahun 1991.
Maskapai kembali diaktifkan pada tahun 1997 dan layanan mulai beroperasi lagi pada bulan Juli tahun 1998 menggunakan pesawat sewa Airbus A310-200 bekas Kuwait Airways dengan kapasitas 194 penumpang, pesawat A310 lalu dioperasikan dengan jadwal rute menuju Addis Ababa, Asmara, Kairo, Dar-es-Salaam, Dubai, Jeddah, Johannesburg, Karachi, Khartoum, Mogadishu, Mombasa, Muscat, Nairobi, Roma dan Taiz. Layanan operasi dihentikan di tahun 2002.
Pengoperasian kembali
Air Djibouti dijadwalkan akan meluncurkan kembali layanan penerbangan menjelang akhir tahun 2015 dan 2016 [butuh pemutakhiran] dengan Ketua Dewan Aboubaker Omar Hadi dan CEO Mario Fulgoni. Maskapai ini juga didukung oleh Cardif Aviation yang berbasis di South Wales. Di akhir tahun 2015, Air Djibouti meluncurkan kembali layanan penerbangan dengan pesawat kargo Boeing 737. Pemerintah berkeinginan untuk menjadikan Djibouti sebagai pusat logistik dan komersial regional untuk perdagangan di Afrika Timur, dan memilih untuk mengaktifkan kembali maskapai sebagai bagian dari perencanaan ini. Maskapai memulai layanan penerbangan regional dengan pesawat Boeing 737-400 pada tanggal 16 Agustus 2016 dan berencana memasukkan dua pesawat British Aerospace 146-300 sebelum akhir tahun 2016. [butuh pemutakhiran]
Destinasi
Per Desember 2019, Air Djibouti melayani tujuan destinasi sebagai berikut.
Air Djibouti meluncurkan kembali layanan penerbangan pada tahun 2015 menggunakan wet-leased pesawat Fokker 27. Di tahun 2016, maskapai menyewa satu buah pesawat Boeing 737-400 dari Cardiff Aviation, yang menjadi pesawat pertama yang dioperasikan oleh maskapai baru ini. Air Djibouti kemudian mengajukan wet-lease untuk satu pesawat BAe 146-300. Pada bulan September tahun 2017, ketiga pesawat telah dikembalikan kepada pemberi sewa.
Riwayat
Pada tahun 1960-an, maskapai mengoperasikan pesawat Douglas DC-3, satu buah Beechcraft Model 18 dan satu buah Beechcraft Musketeer. Di awal tahun 1970-an, armada memasukkan satu pesawat Douglas DC-6, dua buah Beechcraft sebelumnya telah digantikan oleh helikopter Bell JetRanger dan satu buah Piper Cherokee Six
Sebelum layanan operasi dihentikan, Air Djibouti mengoperasikan satu buah pesawat Airbus A310 dan lima buah pesawat Boeing 737-200.
Pada tanggal 17 Oktober 1977, dua pria bersenjata memasuki pesawat Air Djibouti, de Havilland Canada DHC-6 Twin Otter di Bandara Tadjoura sesaat sebelum pesawat lepas landas, menembak pilot dan satu penumpang.
Pada tanggal 17 Agustus 1986, pesawat Boeing 737-200 sewa (OO-SBQ) dicegat oleh dua pesawat tempur dari Angkatan Udara Yaman Selatan dan terpaksa mendarat di Aden. Kemudian dilakukan penggeledahan oleh aparat keamanan dan satu orang ditahan. Akibat kejadian tersebut, Republik Djibouti memutuskan hubungan diplomatik dengan Yaman Selatan.[butuh rujukan]
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Africa’s Air Djibouti continues re-fleeting" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya. Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Air Djibouti takes A310-200 for long haul services" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya. Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "FI1966-609" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya. Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "FI1980-274" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya. Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "FI1990-54" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya. Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "FI1993-53" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "FI1999-52" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.