Abstrak Persepsi publik seringkali menganggap bahwa pendidikan Islam hanya fokus di lembaga formal. Apabila persepsi itu terus langgeng, maka pendidikan Islam akan sulit untuk menjawab tantangan modernitas.  Artikel ini memaparkan bagaimana cara kerja pikiran Gus Dur dalam pemikiran pendidikan Islam. Teori persepsi diri digunakan untuk melihat proses pembentukan konsep diri, harga diri dan presentasi diri Gus Dur. Dengan pendekatan metode kualitatif dan teknik pengumpulan data dokumentasi, studi ini menemukan bahwa pada bagian konsep diri, proses pembentukan diri Gus Dur dilakukan melalui pengalaman, pengetahuan, tingkah laku, penilaian orang lain, perhatian, minat dan suasana hati. Hal yang membentuk konsep diri Gus Dur, yaitu orang, buku dan situasi. Pada bagian harga diri, terdapat nilai-nilai yang melekat pada diri Gus Dur dan nilai yang diperjuangkannya. Pemikiran pendidikan keislaman Gus Dur tidak secara tiba-tiba, tapi melalui pembentukan konsep diri dan harga diri. Gus Dur mempresentasikan pemikirannya tentang pendidikan Islam untuk menjawab tantangan modernitas.   Abstract The public perception often perceives that Islamic education has only focused on formal institutions. If this perception continues, Islamic education will find it difficult to answer the challenges of modernity. This article describes how Gus Dur's thoughts evolve around Islamic education discourses. Self-perception theory is used to see the process of forming self-concept, self-esteem and self-presentation of Gus Dur. With a qualitative method approach and a documentation data technique, this study found that in the self-concept section, Gus Dur's self-formation process was carried out through experience, knowledge, behavior, other people's judgments, attention, interests and self-mood. Gus Dur's self-concept was shaped by people, books and socio-political situations. On the part of self-esteem, there are some inherent values of Gus Dur that he fought for in his entire life. The thought of Gus Dur about the issue of Islamic education were not sudden, but through the formation of self-concept and self-esteem. Gus Dur presented his thoughts on Islamic education to answer the challenges of modernity.

Published by Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama
Journal Name Tashwirul Afkar
Contact Phone-
Contact Name Ahmad Fairozi
Contact Email fairozi.unu@gmail.com
Location Unknown, Unknown INDONESIA
Website afkar| http://tashwirulafkar.net/index.php/afkar|
ISSN ISSN : 11804307, EISSN : 15420955, DOI : https://doi.org/10.51716/,
Core Subject Religion, Humanities,
Meta Subject Religion, Humanities,
Meta DescTashwirul Afkar adalah jurnal pemikiran keagamaan dan kebudayaan yang mempublikasikan hasil riset di kalangan sarjana dan intelektual untuk kemajuan peradaban dunia. Jurnal ini diterbitkan dua kali setahun dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
PenulisSolikhin, Nur
Publisher ArticleLembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia
Subtitle Article Tashwirul Afkar Vol. 39 No. 01 (2020): Juni 2020
Scholar Googlehttp://scholar.google.com/scholar?q=%2Bintitle%3A&…
View Articlehttp://tashwirulafkar.net/inde…
DOIhttps://doi.org/10.51716/ta.v38i01.…
DOI Number DOI: 10.51716/ta.v38i01.16
Download Article [1] http://tashwirulafkar.net/index.php/afka…
Download Article [2]

 

Informasi yang terkait dengan Gus Dur dalam Keberagaman Pendidikan Islam

Gus Gus Lewis Gus Teja World Music Gus tf Sakai Jalan Gus Dur Gus Irawan Pasaribu Gus Van Sant Theodore Case Sound Test: Gus Visser and His Singing Duck Gus Grissom Gus Pixley Gus Dahlström Gus Winckel Ahmad Bahauddin Nursalim Gus Martin Agus Teja Sentosa Hamim Tohari Djazuli Miftah Maulana Habiburrahman Muhammad Yusuf Chudlori Gus Kefurt Gus Leonard Abdurrahman Wahid Samsudin (paranormal) Gus Poyet Ahmad Muwafiq Hasyim Wahid Mustofa Bisri Yaqut Cholil Qoumas Gus McNaughton Gus Fring Ahmad Suyuthi Dahlan Muhaimin Iskandar