Muhammad Yusuf Chudlori
K.H. Muhammad Yusuf Chudlori (lahir 9 Juli 1973), lebih dikenal sebagai Gus Yusuf, adalah ulama dan budayawan Indonesia. Ia merupakan pengasuh Pondok Pesantren Asrama Perguruan Islam Tegalrejo dan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Tengah.[1][2][3] Latar belakangGus Yusuf lahir di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pada 9 Juli 1973. Dia merupakan pengasuh Asrama Perguruan Islam (API) Pondok Pesantren Salaf Tegalrejo, Magelang yang didirikan oleh K.H. Chudlori pada tahun 1944. Intensitas Gus Yusuf sebagai pengasuh A.P.I. Tegalrejo semakin tinggi semenjak kakaknya, K.H. Abdurrahman Chudlori (Mbah Dur), meninggal pada 2011. Setelah itu dia ditunjuk sebagai Pengasuh A.P.I. yang bertugas di bagian urusan antarlembaga. Pesantren ini pernah jadi tempat menempa ilmu Presiden ke-4 Indonesia, Abdurrahman Wahid. Waktu itu anak tertuanya, Mbah Dur, meneruskannya mulai 1977 hingga 2011. Semenjak K.H. Chudlori meninggal, Gus Yusuf diasuh oleh Mbah Dur. Lulus sekolah dasar pada 1985, Gus Yusuf menuntut ilmu di Pondok Pesantren Lirboyo hingga tahun 1994. Kemudian ia memperdalam ilmu agama ke Pesantren Salafiyah Kedung Banteng Purwokerto, Pesantren Salafiyah Bulus Kebumen. Memasuki era pergolakan reformasi 1998, Gus Yusuf bergabung dengan beberapa elemen organisasi kemasyarakatan dan mahasiswa untuk ikut berdemonstrasi. Pada 1998, Mbah Dur mengajak Gus Yusuf mengawal reformasi melalui partai politik yang didirikannya bersama Gus Dur yakni Partai Kebangkitan Bangsa. Pada 1999 sampai 2007 dia memimpin Dewan Pimpinan Cabang PKB Kabupaten Magelang. 2007 ketika terjadi konflik partai antara kubu Gus Dur dengan Muhaimin Iskandar, dia dipercaya menjabat sebagai pejabat sementara Ketua DPW PKB Jawa Tengah. Ia sempat tak menduduki jabatan struktural di PKB dan tampil lagi pada 2013 menjadi Ketua DPW PKB Jawa Tengah. Selain di bidang keagamaan, K.H. Yusuf Chudlori juga berkiprah di bidang seni dan budaya dengan menggelar perhelatan seni budaya bertajuk Suran Tegalrejo setiap tahun. Selain itu ia juga mengelola stasiun radio Fast FM yang siarannya menjangkau segmen anak muda. Bersama Tanto Mendut, dia berpartisipasi dalam acara Komunitas Lima Gunung. Referensi
|