Yang Ming Marine Transport Corporation (Hanzi: 陽明海運; Pinyin: Yáng Míng Hǎi Yùn) adalah sebuah perusahaan pengapalan samudera yang berkantor pusat di Keelung, Taiwan.
Gambaran umum
Perusahaan ini didirikan pada tahun 1972, namun memiliki hubungan sejarah melalui penggabungannya dengan China Merchants Steam Navigation Company (1872 - 1995), yang telah eksis sejak Dinasti Qing.
Yang Ming saat ini mengoperasikan 101 kapal peti kemas dengan kapasitas hingga 14.000 TEU dan 17 kapal muatan curah.
Hingga pertengahan tahun 2019, Yang Ming mengoperasikan kapal dengan total tonase bobot mati sebesar 4,2 juta DWT, yang mana sebagian besar adalah kapal peti kemas dengan kapasitas total 643.000 TEU.[1][2],
Yang Ming Group juga memiliki unit bisnis logistik (Yes Logistics Corp. dan Jing Ming Transport Co.), terminal peti kemas di Taiwan, Belgia, Belanda, dan Amerika Serikat, serta layanan bongkar muat (Pelabuhan Kaohsiung, Taiwan). Layanan Yang Ming meliputi lebih dari 70 negara dengan lebih dari 170 titik pelayanan.
Kelas W
Pada tanggal 10 Maret 2019, Yang Ming menambah dua kapal peti kemas berkapasitas 14.000 TEU ke dalam armadanya, yakni mv YM Warranty dan mv YM Wellspring.[3]
Kedua kapal tersebut dibuat oleh Imabari Shipbuilding di Jepang, dengan biaya masing-masing hampir $99 juta.
Kedua kapal tersebut menyusul tiga kapal lain yang lebih dahulu selesai, yakni mv YM Wellbeing, mv YM Wonderland, dan mv YM Wisdom.[4]
Untuk meningkatkan jaringan, sebuah perjanjian pun dibuat dengan Canadian Pacific Railway pada akhir bulan Mei 2019, sehingga peti kemas dapat diangkut dengan menggunakan kereta api dari Pelabuhan Vancouver ke seantero Kanada.[6]
Fakta
Pada tanggal 4 Juni 2018, 83 peti kemas yang diangkut oleh mv YM Efficiency jatuh ke laut akibat kondisi cuaca yang sangat buruk di dekat pesisir New South Wales, Australia,[7] sehingga pengikat peti-peti kemas tersebut rusak.
Sebuah peringatan keselamatan pun diterbitkan, walaupun tidak ada muatan berbahaya yang jatuh ke laut. Sejumlah isi dari peti-peti kemas tersebut dilaporkan mengapung dan terseret ke daratan, sehingga mengotori sejumlah pantai.[8]
Antara bulan Juli hingga September 2018, Yang Ming setuju untuk menyediakan layanan pengapalan dari Pelabuhan Keelung, Taiwan ke Amerika Serikat dalam dua tahap, dengan masing-masing tahap mengangkut hampir 20 peti kemas yang berisikan 1.700 batangbahan bakar nuklir yang tidak lagi terpakai, setelah Taiwan Power Company memutuskan untuk menutup PLTN keempatnya.[9]
Kekhawatiran mengenai potensi kebocoran bahan radioaktif pun mengemuka, sehingga pengapalan tahap pertama dihadiri oleh lebih dari 200 prajurit polisi dan pegawai perusahaan.[10]