Mediterranean Shipping Company

MSC Mediterranean Shipping Company S.A.
Swasta
IndustriPengapalan
DidirikanNaples, Italia
1970; 54 tahun lalu (1970)
PendiriGianluigi Aponte
Kantor pusat,
Wilayah operasi
Seluruh dunia
Tokoh kunci
Diego Aponte, Presiden dan CEO
JasaPengapalan peti kemas dan logistik
PendapatanKenaikan $28,19 milyar (2015)
Kenaikan $6,16 milyar (2014)
PemilikGianluigi Aponte[1]
Karyawan
Steady 28.000 (2014)
Anak usahaMSC Cruises
Situs webwww.msc.com

Mediterranean Shipping Company S.A. (MSC) adalah sebuah perusahaan pengapalan asal Swiss-Italia.[2] Perusahaan ini beroperasi di semua pelabuhan besar di dunia.[3] MSC adalah perusahaan pengapalan dengan total kapasitas kapal peti kemas terbesar kedua di dunia.[4]

Hingga akhir bulan Desember 2014, MSC mengoperasikan 471 kapal peti kemas dengan total kapasitas 2,435,000 TEUs (TEU).[5] Perusahaan ini juga memiliki sebuah divisi bernama MSC Cruises yang fokus pada kapal pesiar.

Sejarah

MSC Tomoko di Selat Santa Barbara, 2009

MSC didirikan di Naples pada tahun 1970 oleh Kapten Gianluigi Aponte saat ia membeli kapal pertamanya, yakni Patricia, dan kemudian diikuti oleh Rafaela. Aponte pun mulai menawarkan jasa pengapalan antara Mediterania dan Somalia. MSC lalu berekspansi dengan membeli kapal kargo bekas. Pada tahun 1977, perusahaan ini telah mengoperasikan layanan ke Eropa Utara, Afrika, dan Samudra Hindia. Pada akhir dekade 1980-an, MSC telah mengoperasikan kapal ke Amerika Utara dan Australia.[3]

Pada tahun 1989, MSC membeli Lauro Lines, sebuah operator kapal pesiar, dan mengubah namanya menjadi Mediterranean Shipping Cruises (MSC Cruises) pada tahun 1995.[3]

Pada tahun 1994, MSC memesan kapal baru pertamanya, dan yang pertama beroperasi adalah MSC Alexa pada tahun 1996. Kapal tersebut diproduksi oleh Fincantieri asal Italia.[3]

Pada bulan Oktober 2014, Diego Aponte (anak pendiri MSC, Gianluigi Aponte) ditunjuk sebagai presiden dan CEO MSC, menggantikan ayahnya yang ditunjuk sebagai chairman.

Pada Desember 2021, MSC menawarkan setidaknya 5,7 miliar euro untuk Bolloré Africa Logistics, anak perusahaan grup Bolloré.

Saat

Peti kemas baru milik MSC.

Sebagai salah satu perusahaan pengapalan terkemuka di dunia dengan kantor pusat di Jenewa, Swiss, MSC mengoperasikan 480 kantor di 155 negara di seluruh dunia dengan lebih dari 28.000 pegawai. Kapal-kapal milik MSC pun melayari lebih dari 200 rute perdagangan dan singgah di lebih dari 315 pelabuhan.

MSC mengoperasikan kapal dengan kapasitas hingga 23,756 TEU, termasuk (hingga tahun 2019) dua kapal peti kemas terbesar di dunia, yakni MSC Gülsün[6] dan MSC Samar. Perusahaan ini masih dimiliki oleh keluarga Aponte, di bawah kepemimpinan Diego Aponte yang ditunjuk sebagai Presiden dan CEO pada bulan Oktober 2014 oleh ayahnya yang juga merupakan pendiri MSC, Gianluigi Aponte.

Pada bulan Mei 2014, MSC Cruises sepakat untuk memesan dua kapal baru dari Fincantieri dengan harga 2,1 milyar euro.[7]

Pada bulan Agustus 2014, MSC memesan kapal pesiar baru dengan harga hingga €3 milyar ($4,13 milyar) dari STX France. Galangan Saint-Nazaire pun akan memproduksi dua kapal dengan harga masing-masing €1,5 milyar. Kapal pertama direncanakan selesai pada semester pertama tahun 2017, sementara kapal kedua direncanakan selesai pada semester pertama tahun 2019. Kontrak tersebut pun menyediakan 16 juta jam kerja bagi STX France. Pesanan tersebut mulai dikerjakan pada bulan Februari 2015, dengan kapalnya berukuran sekitar 160.000 GT dan berkapasitas sekitar 4.000 orang.[8]

Pada bulan Desember 2014, MSC menempati peringkat keenam dalam daftar "Top 100 Most Influential People in Shipping" yang disusun oleh Lloyd.

Pada bulan Januari 2015, MSC meluncurkan kapal peti kemas terbesarnya, yakni MSC Oscar, dengan kapasitas 19.224 TEU. Diproduksi oleh Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering dan didaftarkan di Panama, kapal tersebut bergabung ke layanan Albatross pada bulan Januari sebagai bagian dari perjanjian berbagi kapal antara Maersk Line dan MSC. Pada tahun 2015, MSC meluncurkan tiga kapal peti kemas lain dengan kapasitas yang sama dengan nama MSC Oliver, MSC Zoe, dan MSC Maya.

Pada bulan Februari 2017, MSC membeli 49% saham Messina Line, sebuah perusahaan pengapalan asal Italia yang didirikan di Genoa, Italia pada tahun 1929. Messina Line fokus pada pengapalan pendek intra Mediterania, serta pengapalan dari Eropa ke Afrika Timur dan Barat. Perusahaan tersebut memiliki 8 kapal roll-on/roll-off, sebuah terminal di Pelabuhan Genoa, dan sejumlah kapal peti kemas dengan total kapasitas 65.000 TEU.

Pada bulan Oktober 2018, MSC memutuskan untuk menyewakan dua kapal pengangkut mobilnya, yakni MSC Immacolata dan MSC Cristiana[9] ke Grimaldi Group,[10] dan menggantikannya di layanan menuju Afrika Barat[11] dengan dua kapal ConRO milik Messina Line, yakni MSC Cobalto (sebelumnya bernama Jolly Cobalto) dan MSC Titanio (sebelumnya bernama Jolly Titanio).[12] Pertukaran kapal tersebut, yang sebelumnya dioperasikan di rute antara Trieste dan Izmir,[13] merupakan hasil dari peningkatan kolaborasi antara MSC dan Messina Line.[14]

Armada

Kelas kapal peti kemas milik MSC
Kelas kapal Tahun produksi Kapasitas (TEU) Jumlah kapal
Kelas MSC Gülsün 2019–sekarang 23.656–23.756 16
Kelas Pegasus 2016–2017 19.224–19.462 14
Kelas Olympic 2014–2015 19.224 6
Kelas MSC London 2014–2016 16.652 6
Kelas MSC Orion 2020 14.952 4
Kelas MSC Josseline 2019 14.336 5
Kelas MSC Danit 2009–2012 13.050–14.028 23
Kelas MSC Daniela 2008–2010 13.798 8
Kelas MSC Benedetta 2011–2012 13.100 8
Kelas MSC Beryl 2010–2012 12.991 7

Insiden

MS Achille Lauro

Pada bulan Oktober 1985, MS Achille Lauro dibajak oleh teroris asal Palestina saat berlayar di lepas pantai Mesir. Pembajak kemudian membunuh Leon Klinghoffer, seorang penumpang yang diikat ke kursi roda, lalu dilempar ke luar kapal.[butuh rujukan]

Pasca ledakan di ruang mesin yang menyebabkan kebakaran pada tanggal 30 November 1994, Achille Lauro pun ditinggalkan di lepas pantai Somalia, dan akhirnya tenggelam pada tanggal 2 Desember 1994.[butuh rujukan]

MSC Napoli

MSC Napoli yang disewa oleh MSC, akhirnya ditinggalkan di Selat Inggris karena badai Kyrill pada bulan Januari 2007.[butuh rujukan]

MSC Sabrina

Pada tanggal 8 Maret 2008, MSC Sabrina terdampar di Sungai St Lawrence dekat Trois Rivières. Setelah sejumlah muatannya dipindah ke MSC Jasmine, kapal tersebut pun ditarik pada tanggal 4 April 2008.[15]

MSC Jessica

MSC Jessica terbakar saat sedang dibongkar di sebuah galangan kapal di Alang, Gujarat, India. MSC pun mendapat kritik keras, karena hal tersebut tidak sesuai dengan peraturan di Eropa dan Konvensi Basel.[butuh klarifikasi][16] Enam pekerja pun tewas akibat insiden tersebut.[17]

MSC Nikita

Pada tanggal 29 Agustus 2009, MSC Nikita bertabrakan dengan Nirint Pride di dekat Pelabuhan Rotterdam, sehingga menyebabkan kamar mesinnya berlubang. Kapal tersebut lalu ditarik ke Rotterdam untuk menjalani perbaikan darurat dan kemudian dinyatakan rusak berat. Tidak ada korban dalam insiden ini.[18]

MSC Chitra

Kapal peti kemas MSC Chitra bertabrakan dengan MV Khalijia III pada tanggal 8 Agustus 2010 di Pelabuhan Jawaharlal Nehru, sehingga menyebabkan sekitar tiga ratus peti kemas jatuh ke laut. Pelabuhan Jawaharlal Nehru dan Pelabuhan Mumbai di dekatnya pun ditutup selama beberapa hari hingga peti kemas tersebut dievakuasi agar tidak membahayakan kapal lain.[19]

MSC Elena

Pada tahun 2006, MSC dikenai denda sebesar sepuluh juta dolar dan mendapat pengawasan selama lima tahun setelah dinyatakan bersalah dalam sebuah kasus "pipa ajaib", di mana MSC Elena secara sengaja membuang lebih dari empat puluh ton lumpur dan limbah lambung kapal yang terkontaminasi minyak selama lebih dari lima bulan.[20]

MV Rena

Kapal peti kemas MV Rena, yang dimiliki oleh Costamare dan disewa oleh MSC, terdampar di Astrolabe Reef dekat Tauranga, Selandia Baru, pada tanggal 5 Oktober 2011 saat berlayar dengan kecepatan 17 knot (31 km/h; 20 mph). MSC pun menolak bertanggung jawab atas navigasi kapal tersebut.[21][22]

MSC Flaminia

Kapal peti kemas MSC Flaminia terbakar di Samudera Atlantik pada tanggal 14 Juli 2012, sehingga akhirnya ditinggalkan. Kebakaran tersebut pun menewaskan dua orang awak kapal.[23][24]

Peti kemas MSC

MSC Alice

Pada tanggal 24 Juni 2017, kapal peti kemas MSC Alice mengenai sebuah kabel serat optik bawah laut saat melego jangkar di pesisir Somalia, sehingga menyebabkan putusnya koneksi Internet di Somalia selama tiga minggu. Kerugian ekonomi yang disebabkan oleh kapal tersebut pun membuat otoritas Somalia menyita kapal tersebut di Pelabuhan Mogadishu. Kapal tersebut akhirnya dibebaskan setelah MSC membayar sejumlah uang.[25]

MSC Samantha

Pada tanggal 26 Mei 2018, saat menjalani perbaikan di Pelabuhan Jebel Ali, MSC Samantha kehilangan masinis tiganya akibat sengatan listrik yang disebabkan oleh kabel lampu tangan yang cacat.[26]

MSC Zoe

Pada tanggal 2 Januari 2019, akibat cuaca buruk, 290 peti kemas, yang beberapa di antaranya diduga memuat peroksida organik yang beracun, jatuh ke laut di dekat Borkum. Sejumlah peti kemas pun terdampar di Terschelling di Laut Wadden, sebuah cagar biosfer UNESCO yang dilindungi.[27]

MSC Gayane

Pada tanggal 19 Juni 2019, kokain seberat 15,500 kilogram (34,17 pon), yang ditaksir bernilai lebih dari satu milyar dolar, disita dari MSC Gayane saat berlabuh di Pelabuhan Philadelphia. Dua awak kapal pun ditahan dan dituntut atas penemuan tersebut.[28]

Kapal terkenal

Referensi

  1. ^ George, Sergiu (1 October 2014). "The World's Ten Richest Ship Owners". 
  2. ^ "Contact Diarsipkan 2015-01-11 di Wayback Machine.". Mediterranean Shipping Company. Retrieved on 5 January 2015. "12-14, Chemin Rieu - CH-1208, Geneva - Switzerland"
  3. ^ a b c d "The history of MSC Mediterranean Shipping Co. SA". Swiss Deep-sea Shipping. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-05-08. Diakses tanggal 10 August 2010. 
  4. ^ "TOP 100 - Existing fleet on December 2013". Alphaliner. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-05-23. Diakses tanggal 2013-12-16. 
  5. ^ About Us Mediterranean Shipping Company. Retrieved on 5 January 2015.
  6. ^ "Giant ship makes waves on first visit". The Times. London (20 August 2019): 41. 
  7. ^ "MSC Cruises seals EUR 2.1bn order". TradeWinds - Latest shipping and maritime news. 22 May 2014. 
  8. ^ "MSC signs for cruise duo". TradeWinds - Latest shipping and maritime news. 20 March 2014. 
  9. ^ "The optimistic Gianluigi Aponte - Ship2Shore". www.ship2shore.it. )
  10. ^ "Grimaldi to charter in two Aponte's car carriers - Ship2Shore". www.ship2shore.it. 
  11. ^ "MSC lines up against Grimaldi as it enters deepsea ro-ro shipping sector". 23 January 2018. 
  12. ^ "MSC's ensign flying on the Jolly Cobalto and Jolly Titanio - Ship2Shore". www.ship2shore.it. 
  13. ^ "MSC's ro-ro services to reach Italy - Ship2Shore". www.ship2shore.it. 
  14. ^ "Messina charters two units to MSC - The Medi Telegraph". www.themeditelegraph.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-04-17. Diakses tanggal 2021-07-24. 
  15. ^ "2008 Nightmare - M/V MSC Sabrina". Cargolaw.com. Diakses tanggal 2013-12-16. 
  16. ^ Toxic Watch Alliance (5 August 2009). "Swiss Hazardous Ships Bought for Dumping on South Asian Beaches?". IMO Watch. Diakses tanggal 8 August 2012. 
  17. ^ "Six die in fire at Alang Ship Breaking Yard Express News Service, Express News Service : Rajkot, Wed Aug 05 2009, 02:19 hrs". Diakses tanggal 25 October 2015. 
  18. ^ "MSC Nikita rammed near engine room by smaller geared vessel off Holland | Certified Transportation Network". Ctngroup.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 December 2013. Diakses tanggal 16 December 2013. 
  19. ^ Siddharth Philip (11 August 2010). "Mumbai Port Partially Re-Opens as Work Clearing Shed Containers Continues". Diakses tanggal 13 December 2010. 
  20. ^ "Magic pipe incident draws huge fine". AllBusiness Marine Log. 1 January 2006. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-12-11. Diakses tanggal 13 December 2010. 
  21. ^ "MSC - News about MSC". Mscgva.ch. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-12-16. Diakses tanggal 2013-12-16. 
  22. ^ [1] Diarsipkan 29 March 2012 di Wayback Machine.
  23. ^ "Maritime Bulletin". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-08-19. Diakses tanggal 18 August 2012. 
  24. ^ "MSC Flaminia 26th July 2012 Helicopter Video". Diakses tanggal 18 August 2012. 
  25. ^ "Portacontainer MSC trancia un cavo sottomarino:Somalia senza Internet per 3 settimane. Sequestrata e liberata dopo 21 giorni". Diakses tanggal 30 July 2017. 
  26. ^ "Indian sailor dies of suspected electrocution aboard ship in Dubai". gulfnews.com. 
  27. ^ "Photos: Over 200 Containers Fall from MSC Zoe amid Heavy Weather - World Maritime News". worldmaritimenews.com. 
  28. ^ "15,500 Kilos of Cocaine, Worth $1 Billion Officials Say, Seized at Philadelphia Port; Crew Charged". NBC Philadelphia. 

Pranala luar