Nama CMA CGM merupakan akronim dari dua pendahulunya, yakni Compagnie Maritime d'Affrètement (CMA) dan Compagnie Générale Maritime (CGM).
Sejarah
CMA CGM memulai sejarahnya dari pertengahan abad ke-19, saat dua perusahaan pengapalan resmi didirikan di Prancis, yakni Messageries Maritimes (MM) pada tahun 1851 dan Compagnie Générale Maritime (CGM) pada tahun 1855, yang kemudian mengubah namanya menjadi Compagnie Générale Transatlantique pada tahun 1861. Keduanya dibentuk sebagian dengan dukungan dari pemerintah Prancis, melalui pemberian kontrak pengiriman surat ke sejumlah destinasi, yakni ke koloni dan wilayah seberang laut Prancis serta ke negara lain. Pasca Perang Dunia II, kedua perusahaan tersebut menjadi BUMN Prancis. Pemerintah Prancis, di bawah kepemimpinan Presiden Valéry Giscard d'Estaing dan Perdana Menteri Jacques Chirac, kemudian menggabungkan kedua perusahaan tersebut pada tahun 1977 untuk membentuk Compagnie Générale Maritime (CGM). Sebagai sebuah BUMN, perusahaan tersebut pun kerap ditekan secara politik, salah satunya saat memilih galangan untuk memesan kapal baru.
CGM kemudian diprivatisasi pada tahun 1996 oleh pemerintah Prancis di bawah kepemimpinan Presiden Jacques Chirac dan Perdana Menteri Alain Juppé. CGM terutama mengoperasikan layanan pengapalan peti kemas dan kargo ke sejumlah rute, namun perusahaan tersebut juga memiliki beberapa kapal pengangkut curah kering, kapal tanker minyak, dan kapal tanker LNG. CGM berkantor pusat di suburban barat Paris, awalnya di Paris-La Defense, dan kemudian pindah ke Suresnes.
Selain kapal peti kemas, CGM juga mengoperasikan sejumlah kapal "Con-Ro" yang dapat kemuat kargo roll-on/roll-off. Rute yang dilayani oleh CGM direstrukturisasi dari rute utama milik pendahulunya, yakni rute dagang Barat (Amerika) dari Compagnie Générale Transatlantique (CGT) dan rute dagang Timur (Asia, Afrika Barat, Pasifik, dan Amerika Tenggara) dari Messageries Maritimes (MM). Setelah digabung dan direstrukturisasi, layanan pengapalan CGM dikelola oleh empat divisi dagang, yakni Amerika Utara & Timur Jauh (yang juga mengelola kapal tanker dan kapal curah), Amerika Selatan & Karibia, Samudera Pasifik & Hindia, serta Perdagangan Laut Pendek.
Secara terpisah, Jacques Saadé mendirikan Compagnie Maritime d'Affrètement (CMA) pada tahun 1978 sebagai operator layanan pengapalan intra-Mediterania dengan kantor pusat di Marseille. Pada tahun 1996, CGM resmi diprivatisasi dan dijual ke CMA untuk membentuk CMA CGM.[8]
Pada bulan September 2005, CMA CGM resmi mengakuisisi Delmas yang berkantor pusat di Le Havre dari Bolloré Group dengan harga 600 juta Euro. Akuisisi tersebut akhirnya selesai pada tanggal 5 Januari 2006. CMA CGM pun menjadi perusahaan pengapalan peti kemas terbesar ketiga di dunia, di bawah A.P. Moller-Maersk Group dan Mediterranean Shipping Company.[9]
Pada tanggal 4 April 2008, sekelompok bajak laut menyita kapal pesiar milik CMA CGM, Le Ponant di lepas pantai Somalia.
CMA CGM dan afiliasinya pernah menjadi korban dari sejumlah insiden, antara lain:
November 2009: Afrika Selatan menyita armada yang berlayar dari Korea Utara melalui Tiongkok. Penyitaan tersebut disebabkan oleh dua peti kemas yang diisi dengan suku cadang tank dan peralatan militer lain dari Korea Utara, yang meliputi "alat bidik, trek, dan suku cadang lain untuk tank T-54 dan T-55 dan bahan perang lain yang diperkirakan senilai $750.000." Peralatan militer tersebut dimasukkan ke dalam peti kemas dengan dibungkus karung beras dan dilaporkan di dokumen pengapalan sebagai suku cadang untuk "bulldozer". Berdasarkan laporannya, peti kemas tersebut dimuat di Dalian, Tiongkok ke dalam CMA CGM Musca, dan akan dikirim ke Pointe-Noire di Republik Kongo.[10][11]
Juli 2009: Uni Emirat Arab menyita senjata dari Korea Utara yang akan dikirim ke Iran. Pengapalan tersebut melanggar Resolusi 1874 Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang melarang semua ekspor senjata dari Korea Utara. Senjata yang berupa RPG, detonator, amunisi, dan pendorong roket tersebut dikirim oleh kapal milik ANL Australia, anak usaha CMA CGM.[12][13]
Oktober 2010: Otoritas Nigeria menyita 13 peti kemas yang membawa persenjataan ilegal dari Iran di Pelabuhan Apapa, Lagos. Peti kemas tersebut mengangkut roket artileri 107 mm (Katyushas), bahan peledak, dan amunisi senjata. Persenjataan tersebut rencananya dikirim ke The Gambia, dengan tujuan akhirnya kemungkinan ke Jalur Gaza. MV CMA CGM Everest memuat peti kemas tersebut dari Pelabuhan Bandar Abbas di Iran. CMA CGM menyatakan bahwa mereka adalah korban dari deklarasi kargo yang salah, karena senjata tersebut dikirim dalam paket yang diberi label "wol kaca dan palet batu", serta bahwa pengirimnya asal Iran "tidak muncul di daftar pengirim terlarang manapun".[14]
Maret 2011: Pasukan Israel menghentikan kapal Victoria di perairan internasional di Laut Mediterania, dan menyatakan bahwa kapal tersebut membawa senjata Iran melalui Suriah. Menurut pejabat pemerintah Israel, senjata yang dikirim meliputi "sekitar 2.500 cangkang mortir, hampir 75.000 peluru, dan enam misil anti-kapal C-704". Israel menyatakan bahwa tujuan akhir dari kargo tersebut adalah Jalur Gaza.[15] CMA CGM, yang menyewa kapal tersebut, menyatakan bahwa "manifes kapal tersebut tidak menunjukkan adanya kargo yang melanggar peraturan internasional, dan tidak memiliki informasi lainnya untuk saat ini."[16]
Karena keterlibatan CMA CGM di kegiatan penyelundupan senjata Iran, anggota kongres Amerika Serikat pun ingin agar CMA CGM diinvestigasi dan mendesak Departemen Keuangan Amerika Serikat untuk mempertimbangkan mengenakan sanksi ke CMA CGM.[17] Sejak saat itu, CMA CGM pun menerapkan prosedur yang lebih ketat dalam menerima pengiriman yang ditujukan ke Iran,[18] termasuk memindai semua peti kemas yang ditujukan ke Iran.[19] CMA CGM juga berhenti mengangkut barang ekspor dari Iran mulai bulan November 2011.[19]
Pada tahun 2014, CMA CGM menandatangani perjanjian OCEAN THREE bersama CSCL dan UASC.
Pada bulan April 2015, CMA CGM, melalui anak usahanya, CMA CGM LOG, resmi mengakuisisi saham LCL Logistix, sebuah perusahaan logistik asal India.
Pada bulan Desember 2015, CMA CGM Benjamin Franklin berlabuh di Pelabuhan Los Angeles, sehingga menjadi kapal terbesar yang pernah berlabuh di Amerika Serikat.[20] Kapal peti kemas sepanjang 1,300 ft (0,396 m) dan selebar 177 ft (54 m) tersebut diluncurkan di Pelabuhan Long Beach pada tanggal 19 Februari.[21]
Pada bulan Juli 2016, CMA CGM menyelesaikan akuisisi terhadap Neptune Orient Lines (NOL) asal Singapura dan American President Lines (APL) dengan harga US$2,4 milyar. Akuisisi tersebut merupakan akuisisi terbesar yang pernah dilakukan oleh CMA CGM, dan menambah pangsa pasar sebesar 12% untuk CMA CGM. Singapore Exchange Securities Trading pun menghentikan perdagangan saham NOL setelah akuisisi tersebut selesai.[22][23]
CMA CGM melayani 200 rute yang menyinggahi 420 pelabuhan di 160 negara.
Sejumlah kapal ikonik milik CMA CGM antara lain:
CMA CGM Jules Verne (16.020 TEU) dibaptis pada bulan Juni 2013 oleh Presiden Prancis, François Hollande. Pada saat itu, kapal ini merupakan kapal peti kemas terbesar di dunia.
^"Contact." GMA CGM. Retrieved on 22 September 2011. "CMA CGM Marseille Head Office 4, quai d'Arenc 13235 Marseille cedex 02 France "
^Renaud Lecade (2005-07-19). "Touché-coulé chez les frères Saadé" (dalam bahasa french). Libération. Diarsipkan dari versi asli(reprint) tanggal 2006-02-08.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)