Yakobus 5 (disingkat Yak 5) adalah bagian terakhir dari Surat Yakobus dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen.[1][2] Digubah oleh Yakobus, saudara seibu Yesus Kristus.[3]
Teks
- Surat aslinya ditulis dalam bahasa Yunani.
- Sejumlah naskah tertua bahasa Yunani yang memuat salinan pasal ini antara lain adalah
- Naskah kuno dalam bahasa Koptik yang memuat bagian pasal ini antara lain adalah Papirus 6 (~350 M).
- Pasal ini dibagi atas 20 ayat.
- Berisi nasihat untuk tidak memandang muka, dan menunjukkan iman melalui perbuatan.
Struktur
Pembagian isi pasal:
Ayat 11
- Sesungguhnya kami menyebut mereka berbahagia, yaitu mereka yang telah bertekun; kamu telah mendengar tentang ketekunan Ayub dan kamu telah tahu apa yang pada akhirnya disediakan Tuhan baginya, karena Tuhan maha penyayang dan penuh belas kasihan.[4]
Kata "ketekunan" (Yunani hupomone) menunjuk kepada ketabahan dalam situasi pencobaan apa pun yang kita hadapi tanpa kehilangan kepercayaan kepada Allah. Ketekunan ini lahir dari iman yang berkemenangan hingga akhir di tengah-tengah penderitaan (Ayub 13:15). Hasil dari tindakan-tindakan Allah terhadap Ayub menyatakan bahwa di dalam segala kesulitan Ayub, Allah sangat memperhatikannya dan dengan penuh kemurahan menyokong dia. Yakobus ingin kita tahu bahwa Allah memperhatikan seluruh umat-Nya dan bahwa di dalam penderitaan mereka Ia akan memelihara mereka dengan kasih dan kemurahan (lihat Ayub 6:4; Ayub 42:10).[5]
Ayat 12
- Tetapi yang terutama, saudara-saudara, janganlah kamu bersumpah demi sorga maupun demi bumi atau demi sesuatu yang lain. Jika ya, hendaklah kamu katakan ya, jika tidak hendaklah kamu katakan tidak, supaya kamu jangan kena hukuman. (TB)[6]
Mengutip perkataan Tuhan Yesus Kristus yang dicatat dalam Injil Matius pasal 5.[7]
Ayat 15
- Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu dan Tuhan akan membangunkan dia; dan jika ia telah berbuat dosa, maka dosanya itu akan diampuni. (TB)[8]
Ayat 16
- Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya. (TB)[9]
Doa orang benar
Ayat 17
- Elia adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, dan hujanpun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan.[10]
Mengutip perkataan Tuhan Yesus Kristus yang dicatat dalam Injil Lukas pasal 4:25.[11]
Ayat 18
- Lalu ia berdoa pula dan langit menurunkan hujan dan bumipun mengeluarkan buahnya. [12]
Elia adalah seorang yang beriman bahwa doa yang dipanjatkannya kepada Allah akan banyak hasilnya, bahkan hingga Allah turun tangan di dalam alam. Dia percaya bahwa doa orang yang benar memang mengubah keadaan (Yakobus 5:13–16; Mazmur 34:7; Yesaya 38:1–5; Matius 17:21; 26:41,53; Markus 11:24; 2 Tesalonika 3:1; lihat pula 1 Raja–raja 17:22; 18:42)
- 1) Orang harus berhati-hati supaya tidak menerima ajaran yang meruntuhkan imannya akan kuasa doa yang mendatangkan campur tangan Allah dalam hidupnya. Salah satu ajaran adalah konsep "nasib", yaitu anggapan kafir bahwa segala sesuatu yang dibuat seseorang dan segala sesuatu yang terjadi telah ditetapkan sebelumnya, jauh sebelum peristiwa itu terjadi. Percaya kepada nasib adalah bertentangan dengan Alkitab dan menyebabkan seorang percaya bahwa baik dan buruk telah ditetapkan secara mutlak dan tidak dapat diubah, dan tidak ada sesuatu yang diubah oleh doa sungguh yang beriman.
- 2) Alkitab mengajarkan bahwa Allah menangani anak-anak-Nya, bukan dengan menggunakan determinisme mutlak, tetapi oleh pemeliharaan ilahi Dia berinteraksi dengan dan menanggapi doa orang yang benar. Doa dan iman orang percaya kepada Allah memang menyebabkan terjadinya banyak hal baik yang tidak akan terjadi tanpa doa (Keluaran 32:9–14).[5]
Referensi
Lihat pula
Pranala luar
Surat Yakobus • Καθολική Επιστολή Ιακώβου (Katholike Epistole Iakobou) |
---|
Alkitab | | |
---|
Nama tempat/Istilah | |
---|
Nama orang | |
---|
Sumber | |
---|
|