Yaitu orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah, Bapa kita, dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan darah-Nya. Kiranya kasih karunia dan damai sejahtera makin melimpah atas kamu.[4]
Rencana ilahi (versi Inggris NIV "foreknowledge"; pengetahuan dari semula) harus dimengerti sebagai kasih dan tujuan abadi Allah bagi umat-Nya, gereja (lihat Roma 8:29).
"Yang dipilih" ialah himpunan orang percaya sejati, yang dipilih selaras dengan ketetapan Allah untuk menebus gereja-Nya dengan darah Yesus Kristus oleh karya pengudusan Roh Kudus. Setiap orang percaya harus berpartisipasi dalam pemilihan mereka dengan bertekun menjadikan panggilan dan pemilihan mereka makin teguh (lihat 2 Petrus 1:5; 2 Petrus 1:10).[5]
Ayat 7
Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu --yang jauh lebih tinggi nilainya daripada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api --sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.[6]
Tema penderitaan ditekankan sepanjang surat ini (1Pet 2:19–23; 1Petrus 3:14–17; 4:1–4,12–19; 5:10). Kita harus bersukacita dalam pencobaan kita (1Pet 1:6) karena tetap setia kepada Kristus di tengah-tengah semua itu akan memurnikan iman kita dan menghasilkan pujian, kemuliaan dan hormat bagi kita dan bagi Tuhan Yesus pada saat kedatangan-Nya. Tuhan memandang ketabahan kita dalam pencobaan dan iman kita pada Kristus sebagai sesuatu yang sangat berharga bagi-Nya sepanjang kekekalan.[5]
Ayat 16
Sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.[7]
* umumnya γένεσθε (genesthe; "jadilah kamu"), tetapi ada naskah kuno yang menggunakan ἔσεσθε (esesthe; "(biarlah) kamu"); tidak ada perbedaan makna jika diterjemahkan ke dalam bahasa lain.
Allah itu kudus, dan apa yang berlaku bagi Allah juga harus berlaku bagi umat-Nya. Kekudusan mengandung pengertian terpisah dari cara-cara fasik dunia dan dipisahkan untuk mengasihi, melayani, dan menyembah Allah (lihat Imamat 11:44). Kekudusan adalah sasaran dan maksud pemilihan kita di dalam Kristus (Efesus 1:4); itu berarti menjadi serupa dengan Allah dan mengabdi kepada-Nya, sementara hidup untuk menyenangkan-Nya (Roma 12:1; Efesus 1:4; 2:10; 1 Yohanes 3:2–3; Ibrani 12:14).
Kekudusan diperoleh melalui Roh Allah yang menyucikan jiwa orang beriman dari dosa, memperbarui orang itu menjadi serupa dengan Kristus, dan memungkinkan dia melalui pemasukan kasih karunia untuk menaati Allah sesuai dengan Firman-Nya (Galatia 5:16,22–23,25; Kolose 3:10; Titus 3:5; 2 Petrus 1:9).[5]
Ayat 22
Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.[8]
Referensi
^Willi Marxsen. Introduction to the New Testament. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN 9789794159219.
^John Drane. Introducing the New Testament. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN 979-415-905-0.