Wilayah perairan Jepang

Wilayah perairan Jepang adalah daerah air laut yang mengelilingi Jepang sepanjang 2400 km dan mencakup 5000 pulau.[1] Perairan Jepang terdiri atas laut Jepang (laut Timur), laut Cina Selatan, laut Philipina, laut Okhotsk dan samudra Pasifik.

Perairan Jepang memiliki tiga ekosistem yang berbeda. Di perairan utara, lautan tertutup es di lepas Shiretoko Peninsula yang berbatasan dengan laut Okhotsk. Di perairan tengah bersuhu sedang di semenanjung Izu yang menghadap ke samudra Pasifik dan teluk Toyama yang menghadap ke laut Jepang atau laut Timur. Kepulauan Ryukyu yang berada di antara laut Cina Selatan dan laut Philipina. Di perairan selatan terdapat kepulauan Bonin yang terdiri dari 30 pulau, sekitar 800 km di selatan Tokyo, berada di samudra Pasifik dan berbatasan dengan laut Philipina.

Temperatur

Temperatur perairan lepas pantai Jepang bervariasi mulai dari dingin, sedang, dan tropis dengan suhu berkisar–1° C sampai dengan 30° C. Perairan di sekitar semenanjung Shiretoko di pulau Hokkaido dan laut Jepang memiliki suhu dingin.[2] Laut Cina selatan bersuhu sedang. Samudra Pasifik dan laut Philipina memiliki suhu tropis.

Kehidupan Laut

Perairan Jepang memiliki kehidupan laut yang luar biasa. Arus laut menjadi kunci keragaman tersebut.

Arus Oyashio menarik air dingin dari utara menuju Jepang membuat semenanjung Shiretoko menjadi tempat paling selatan di dunia, yang memiliki lautan es di musim dingin. Arus ini membawa berbagai kehidupan laut dari tempat yang jauh.

Potongan es tebal dengan ketebalan 7,5 m[3] memantulkan cahaya hijau zamrud dari warna ganggang. Para penghuni wilayah dingin ini seperti siput air warna biru yang tembus pandang, ikan merah muda berekor kipas, dan seekor ikan lumpsuckerjingga terang banyak ditemui di pantai dekat kota nelayan Rausu di timur laut Jepang. Kepiting raja hidup di atas es di lepas semenanjung Shiretoko. Cumi Kunang-kunang dan hutan karang lunak ditemui di semanjung Izu dan teluk Toyama. Kupu-kupu cantik dan Hiu macan pasir berukuran besar hidup bersama di terumbu karang Kepulauan Bonin.

Arus Kuroshio yang kuat dan dalam, mencapai kecepatan 8 km/jam, mendorong air hangat sepanjang pantai utara Jepang. Arus ini membuat terumbu karang tumbuh subur di tepat yang tidak biasa.[4][5]

Pertemuan arus laut hangat dan arus laut dingin di lepas pantai Jepang menciptakan suhu yang beraneka ragam. Pertemuan ini pun membuat pusaran arus dan tempat bekumpulnya fitoplankton air hangat menikmati nutrisi dari air dingin.

Referensi

  1. ^ "Informasi geografi Jepang di The World Factbook". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-12-26. Diakses tanggal 2015-11-01. 
  2. ^ Sea of Japan
  3. ^ National Geographic Indonesia Vol. 6 No. 11 November 2010 NGI10102015 9 771858 201017 hal. 88
  4. ^ National Geographic Indonesia Vol. 6 No. 11 November 2010 NGI10102015 9 771858 201017 hal. 91
  5. ^ Kameda Y. & Kato M. (2011). "Terrestrial invasion of pomatiopsid gastropods in the heavy-snow region of the Japanese Archipelago". BMC Evolutionary Biology 11: 118. doi:10.1186/1471-2148-11-118

Pranala luar