Terafim (Ibrani: תרףteraf; bentuk jamak: תרפים terafim; bahasa Inggris: teraphim) adalah kata bahasa Ibrani diartikan "patung berhala", khususnya dewa keluarga (Kejadian31:19), yang dilarang di Israel (1 Samuel15:23, Hosea3:4) sebagaimana disebut dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di AlkitabKristen. Kata ini hanya dipakai dalam bentuk jamaknya, meskipun mengacu kepada benda tunggal, sebagai suatu bentuk penghormatan (plural of excellence) dalam bahasa Ibrani.[1] Dalam Literatur Rabbinik Klasik kata terafim diberi makna barang laknat (disgraceful things)[2] meskipun makna sebenarnya tidak diketahui pasti. Dari catatan di Kitab Hakim-hakim pasal 17, terafim dikaitkan erat dengan efod, dan keduanya dihubungkan dengan penyembahan kepada Allah; maka kemungkinan kata Terafim berhubungkan dengan proses cleromancy.[3]
Dalam Kitab Kejadianpasal 31 dikisahkan Rahel, istri kedua Yakub, mencuri terafim ayahnya, Laban, tanpa sepengetahuan Yakub, dan membawanya serta ketika Yakub melarikan diri dari rumah Laban. Ia menyembunyikan dalam tas dalam pelananya serta duduk di atasnya ketika Laban mencarinya. Ia mengatakan tidak bisa bangkit karena sedang datang bulan. Dari sini dapat disimpulkan bahwa terafim itu berukuran kecil kira-kira 30–35 cm.[4]
Dalam Kitab Hakim-hakimpasal 17 dikisahkan seorang bernama Mikha yang tinggal di pegunungan Efraim membuat efod dan terafim, menaruhnya dalam kuil yang dimilikinya, serta mengangkat salah seorang anaknya laki-laki menjadi imamnya.[5]
Dalam Kitab 1 Samuelpasal 19 dicatat Mikhal menolong suaminya Daud melarikan diri dari ayahnya, rajaSaul. Ia meloloskan Daud melalui jendela dan menipu pegawai-pegawai ayahnya untuk mengira bahwa terafin yang dibaringkan di tempat tidurnya adalah Daud yang sedang berbaring sakit. Hal ini mengindikasikan bahwa ukurang terafim ini sebesar seorang dewasa.[6] Juga diimplikasikan bahwa terafim itu biasa terdapat di setiap rumah tangga. Van der Toorn menyatakan bahwa "tidak ada sedikitpun tanda-tanda kebencian akan kehadiran terafimi dalam rumah Daud."[7] Namun, kata yang sama digunakan dalam 1 Samuel 15:23 di mana Samuel memarahi Saul dan mengatakan bahwa:
"Sebab pendurhakaan adalah sama seperti dosa bertenung dan kedegilan adalah sama seperti menyembah berhala dan terafim. Karena engkau telah menolak firman TUHAN, maka Ia telah menolak engkau sebagai raja."[8]
Ini menandakan bahwa pemberontakan kepada Allah adalah seburuk terafim, yang dipakai sebagai istilah untuk berhala.
Terafim dianggap barang terlarang dalam reformasi raja Yosia (2 Raja–raja 23:24), tetapi disebutkan lagi dalam Kitab Hosea 3:4, di mana dikatakan bahwa:
"Sebab lama orang Israel akan diam dengan tidak ada raja, tiada pemimpin, tiada korban, tiada tugu berhala dan tiada efod dan terafim."[9]
"Sebab apa yang dikatakan oleh terafim adalah jahat, dan yang dilihat oleh juru-juru tenung adalah dusta, dan mimpi-mimpi yang disebutkan mereka adalah hampa, serta hiburan yang diberikan mereka adalah kesia-siaan. Oleh sebab itu bangsa itu berkeliaran seperti kawanan domba dan menderita sengsara sebab tidak ada gembala."[10]