Syawarma adalah terjemahan bahasa Arab dari kata bahasa Turki çevirme [tʃeviɾˈme] (arti: diputar), mengacu pada sifat rotisserie-daging yang dipanggang, yang diputar di sekitar sumbu tempat daging diletakkan.[8] Konvensi penamaan serupa berlaku untuk döner dari Turki dan gyros dari Yunani, yang keduanya merujuk pada tindakan balik mekanisme memasak terkait.
Media populer
Menjelang akhir 2012 film superhero The Avengers, setelah pertempuran para superhero dengan tentara Chitauri, Iron Man mengungkapkan keinginannya untuk makan syawarma untuk merayakannya. Dalam adegan pasca-kredit, kelompok tituler terlihat lelah sambil makan syawarma di restoran lokal di New York City.[9] Menurut TMZ ini menyebabkan dorongan sementara peningkatan penjualan syawarma di Los Angeles saat film tersebut mulai ditayangkan.[10]
Di Indonesia hidangan ini sering disalah-namakan dengan "kebab", padahal Kebab adalah hidangan lain yang berupa daging campuran dengan beberapa sayuran ditusuk seperti sate. Kalau daging yang dibungkus dengan roti Pita (roti arab yang bulat), itu sebenarnya bernama "Syawarma", bukan kebab.
^Aglaia Kremezi and Anissa Helou, "What's in a Dish's Name", "Food and Language", Proceedings of the Oxford Symposium on Food and Cookery, 2009, ISBN 190301879X