Stasiun Wanaraja

Stasiun Wanaraja
Kereta Api Indonesia
C31

Stasiun Wanaraja yang sudah selesai direnovasi, 2020
Lokasi
Koordinat7°9′39″S 107°58′27″E / 7.16083°S 107.97417°E / -7.16083; 107.97417
Ketinggian+692 m
Operator
Letak
km 9+100 lintas Cibatu-Cikajang[1]
Jumlah peronDua peron sisi yang tinggi
Jumlah jalur2 (jalur 1: sepur lurus)
LayananLintas selatan Jawa: Papandayan (arah Garut)
Lokal: Commuter Line Garut
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Akses difabelAda
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiIII/kecil[butuh rujukan]
Sejarah
Dibuka14 Agustus 1889; 135 tahun lalu (1889-08-14)
Ditutup1983; 41 tahun lalu (1983)
Tanggal penting
Dibuka kembali24 Maret 2022; 2 tahun lalu (2022-03-24)
Operasi layanan
Papandayan (arah Garut)
Lokal: Commuter Line Garut
Stasiun sebelumnya Stasiun berikutnya
Pasirjengkol
menuju Purwakarta
Commuter Line Garut Garut
Terminus
Fasilitas dan teknis
FasilitasParkir Jalur difabel Ruang/area tunggu Pemesanan langsung di loket Mesin tiket Pusat informasi Musala Toilet Isi baterai 
Tipe persinyalan
  • Tebeng "Krian" (s.d. 1983)
  • Mekanik tipe Siemens & Halske semiotomatis (2019–sekarang)
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Stasiun Wanaraja (WNR) merupakan stasiun kereta api kelas III/kecil yang terletak di Wanasari, Wanaraja, Garut. Stasiun yang terletak pada ketinggian +692 meter ini termasuk dalam Daerah Operasi II Bandung dengan jarak 9,1 km arah selatan dari Cibatu. Stasiun ini merupakan salah satu dari tiga stasiun yang dipilih oleh KAI untuk dihidupkan kembali sebagai bagian dari program reaktivasi jalur kereta api Cibatu–Garut. Dua lainnya adalah Stasiun Pasirjengkol dan Garut.[3]

Sejarah

Stasiun ini dibangun bersamaan dengan pembangunan lintas Cibatu–Garut. Karena pusat pemerintahan Kabupaten Garut agak jauh dari Stasiun Cibatu sebagai stasiun utama di kabupaten ini, maka perlu dibuat lintas cabang. Sehingga, dibangunlah jalur kereta api dari Stasiun Cibatu menuju Stasiun Garut. Jalur ini dibuka bersamaan dengan jalur dari Cicalengka pada tanggal 14 Agustus 1889.[4]

Dahulu, saat masih aktif hingga tahun 1980-an, stasiun ini selalu ramai dikunjungi oleh pengguna jasa angkutan yang hendak bepergian dengan kereta api hingga akhirnya ditutup pada tahun 1983 karena prasarana yang sudah tua dan kalah bersaing dengan mobil pribadi maupun angkutan umum. Spot di jalur ini sebenarnya sangat indah, sehingga menarik perhatian para railfans dari luar negeri untuk menyaksikan aksi lokomotif uap di jalur ini.

Selama masa-masa nonaktifnya, emplasemen stasiun ini berubah menjadi sawah yang ditanami padi, sedangkan bangunan stasiun dijadikan sarang burung walet.

Reaktivasi

Untuk menyambut reaktivasi jalur kereta api Cibatu–Garut, saat ini stasiun ini telah menjalani serangkaian perombakan besar-besaran. Bangunan stasiun ini, yang merupakan peninggalan Staatsspoorwegen, perlu diperbaiki agar dapat difungsikan lagi sebagai stasiun. Bangunan baru stasiun telah selesai dibangun, sedangkan bangunan lama peninggalan Staatsspoorwegen direnovasi. Overcapping penghubung jalur 1 dan 2 serta kanopi peron juga dipasang di stasiun ini. Sistem persinyalannya juga telah diganti dari yang sebelumnya menggunakan sinyal tebeng "Krian" menjadi sinyal mekanik model semafor yang merupakan model standar sinyal mekanik pada berbagai jalur kereta api di Indonesia saat ini.[5][6] Bangunan lama stasiun ini hanya digunakan sebagai ruang kepala stasiun dan administrasi.

Stasiun ini resmi dibuka bersamaan dengan peresmian reaktivasi pada 24 Maret 2022.[7]

Bangunan dan tata letak

Stasiun ini memiliki dua jalur kereta api dengan jalur 1 merupakan sepur lurus dan berperon sisi.

C31

G Bangunan utama stasiun
P

Lantai peron

Peron sisi
Jalur 1 Sepur lurus
(Pasirjengkol)      Commuter Line Garut, tujuan Purwakarta, Padalarang, dan Garut (Garut)
Jalur 2 Kereta Api Indonesia Pemberhentian kereta api antarkota
(Pasirjengkol)      Commuter Line Garut, tujuan Purwakarta, Padalarang, dan Garut (Garut)
Peron sisi

Layanan kereta api

Antarkota

Lintas selatan Jawa
Nama kereta api Kelas Relasi perjalanan Keterangan
Kelas campuran
Papandayan Panoramic Gambir Garut Hanya perjalanan kereta api menuju Garut
Eksekutif
Ekonomi Premium
Nama kereta api Relasi perjalanan Keterangan
C Commuter Line Garut Garut Purwakarta Perjalanan menuju Purwakarta hanya pada siang hari, sedangkan sebaliknya pada pagi dan malam hari.
Padalarang Perjalanan searah hanya pada pagi hari.

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ Azmi (MG-391), Hilyati Ulul. "Kemenhub RI Umumkan Reaktivasi Jalur Kereta Api Cibatu-Garut | TIMES Indonesia". www.timesindonesia.co.id. Diakses tanggal 2022-03-24. 
  4. ^ Staatsspoorwegen (1921–1932). Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Nederlandsch-Indië 1921-1932. Batavia: Burgerlijke Openbare Werken. 
  5. ^ "Jalur KA Cibatu-Wanaraja Garut yang Direaktivasi akan Diuji Coba September". merdeka.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-08-21. 
  6. ^ "Kereta Api Diuji Coba September, Renovasi Stasiun Wanaraja Terus Dikebut Pengerjaannya". Raksa Garut News (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-08-21. Diakses tanggal 2019-08-21. 
  7. ^ "Budi Karya dan Erick Thohir Bakal Hadiri Peresmian Reaktivasi Jalur Kereta Api Garut-Cibatu Kamis Besok". suara.com. 2022-03-23. Diakses tanggal 2022-03-24. 
Stasiun sebelumnya Piktogram dari KA Jarak Jauh Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Pasirjengkol
menuju Cibatu
Cibatu–Cikajang Garut
menuju Cikajang