Stasiun yang hanya memiliki dua jalur kereta api ini awalnya beroperasi menggunakan sistem persinyalan mekanik dengan jalur 1 merupakan sepur lurus. Setelah jalur ganda ruas Babat-Kandangan resmi dioperasikan mulai awal Mei 2014,[3] jalur 2 juga dijadikan sebagai sepur lurus sehingga stasiun ini menjadi tidak memiliki sepur belok sama sekali. Semua wesel dan perangkat persinyalannya sudah dibongkar.
Kereta api yang terakhir berhenti untuk melayani penumpang di stasiun ini adalah KA Lokal Surabaya-Babat-Bojonegoro. Sejak 1 April 2015 sudah tidak ada lagi kereta api yang berhenti di stasiun ini. Mulai 20 November 2016 stasiun ini dinonaktifkan dan digantikan dengan stasiun baru, yaitu Stasiun Surabayan yang berjarak ±4 km ke arah timur. Alasannya, lahan yang ada di area emplasemen Stasiun Sumlaran sangat sempit untuk penambahan jalur rel baru terkait pembangunan jalur ganda lintas utara. Di samping stasiun ini terdapat gardu pengendali sinyal blok intermediet.[4]
Bangunan lama stasiun ini akhirnya dibongkar total pada tahun 2018 dan kini bekas bangunannya digantikan dengan bangunan baru yang difungsikan sebagai kantor Resor Jalan Rel 8.5.
Referensi
^Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero).