Stasiun Kebasen
Stasiun Kebasen (KBS) adalah stasiun kereta api kelas III/kecil yang terletak di Gambarsari, Kebasen, Banyumas. Stasiun yang terletak pada ketinggian +16 m ini termasuk dalam Daerah Operasi V Purwokerto dengan jarak 364 km arah tenggara dari Jakarta Kota. Stasiun ini juga berada di dekat Bendung Gerak Serayu Gambarsari dan Terowongan KA Kebasen. Jalan Stasiun menghubungkan stasiun ini dengan Jalan Raya Kebasen. Di antara stasiun ini dan Stasiun Notog, jalur rel akan menembus dua terowongan kereta api, yakni Terowongan Notog (260 m) dan Terowongan Kebasen (79 m), serta melintasi jembatan panjang yang menyeberangi sungai terbesar di Jawa Tengah, yaitu Sungai Serayu. Kedua terowongan tersebut merupakan terowongan lengkung yang dibangun pada tahun 1915 oleh perusahaan kereta api Hindia Belanda, Staatsspoorwegen (SS). Ke arah utara terowongan, tepatnya di bawah Jembatan Serayu Kebasen, terdapat perpotongan jalur dengan Serajoedal Stoomtram Maatschappij menuju Stasiun Purwokerto Timur dan Stasiun Maos, tetapi sayangnya jalur tersebut sudah dibongkar oleh pekerja romusha Jepang pada masa pendudukan Jepang. Bangunan dan tata letakAwalnya Stasiun Kebasen beroperasi menggunakan bangunan lama dan memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 2 merupakan sepur lurus. Setelah pembangunan jalur ganda pada segmen lintas antara stasiun ini dan Stasiun Kroya, operasional stasiun ini dipindahkan ke bangunan baru yang berjarak 200 m di sebelah tenggara bangunan lama dan ditambahkan satu jalur baru di sisi timur laut stasiun. Tata letak stasiun ini juga diubah, sehingga setelah letaknya digeser, jumlah jalurnya kini bertambah menjadi empat dengan jalur 3 dijadikan sepur lurus hanya untuk arah Purwokerto, sedangkan jalur 2 dijadikan sebagai sepur lurus untuk arah Kroya saja. Selain itu, persinyalan elektrik lama produksi Westinghouse Rail Systems yang telah beroperasi sejak 1999 sudah digantikan dengan yang terbaru produksi PT Len Industri. Bangunan lama tersebut dialihfungsikan menjadi Kantor Resor Jalan Rel 5.5 Kebasen. Dengan dimulainya uji coba jalur ganda pada 28 Januari 2019[5][6] serta pemindahan trase jalur ke Terowongan Kebasen baru dan Jembatan Serayu Kebasen baru per 15 Februari 2019,[7] maka secara otomatis rute jalur dan terowongan lama yang terletak berdampingan dengan Bendung Gerak Serayu ditutup serta dijadikan cagar budaya.[8] Berikutnya, per 5 Maret 2019, jalur ganda lintas Purwokerto-Kroya sudah tersambung dan resmi dioperasikan sehingga di stasiun ini sudah tidak ada lagi persilangan antarkereta api; hanya penyusulan antarkereta api saja yang dilayani. Setelah bertahun-tahun tidak melayani penumpang, stasiun ini akhirnya kembali melayani penumpang per 18 Desember 2024 sehubungan dengan upaya peningkatan konektivitas bagi masyarakat Banyumas selatan.[9] Layanan kereta apiBerikut ini adalah layanan kereta api yang berhenti di stasiun ini sesuai Gapeka 2023 revisi per 18 Desember 2024.[9] PenumpangAntarkota
InsidenPLH KebasenPada tanggal 21 Januari 1981, kereta api Senja IV yang diberangkatkan dari Notog dan kereta api Tatarmaja (Maja) dari arah Kroya bertabrakan di daerah Gunung Payung, dekat jembatan Sungai Serayu. Pasca tabrakan kedua lokomotif CC 201 33 dan 35 dirucat pada tahun 1986, karena kerusakannya yang agak tidak memungkinkan untuk dihidupkan lagi.[10] Galeri
Referensi
|