Stasiun ini tidak melayani naik-turun penumpang sejak penghapusan layanan KRD Pandanwangi sehingga hanya melayani persilangan dan penyusulan antarkereta api.
Dahulu ke arah utara stasiun ini, sebelum Stasiun Salem, terdapat Perhentian Saren yang kini sudah tidak aktif.[3]
Bangunan dan tata letak
Pada awalnya, Stasiun Kalioso memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 1 merupakan sepur lurus. Setelah jalur ganda pada petak stasiun ini hingga Kadipiro resmi dioperasikan per akhir Oktober 2024[4], tata letak jalur di stasiun ini sedikit dirombak. Terdapat satu sepur belok baru yang dibangun di sisi barat emplasemen stasiun sehingga jumlah jalurnya bertambah menjadi empat. Jalur 2 dijadikan sebagai sepur lurus jalur ganda ke arah Gundih, jalur 3 dijadikan sebagai sepur lurus jalur ganda ke arah Solo Balapan sekaligus sepur raya jalur tunggal dari arah Gundih, jalur 1 dijadikan sebagai sepur belok hanya untuk ke arah Gundih, dan jalur belok baru tersebut dijadikan sebagai jalur 4. Sistem persinyalan mekanik di stasiun ini diganti dengan sistem persinyalan elektrik buatan PT Len Industri.
Tepat di sebelah selatan bangunan lama stasiun ini, terdapat bangunan baru yang hanya berfungsi sebagai ruang PPKA saja.
Insiden
Pada 23 Januari 2008, sebuah rangkaian kereta api BBM terguling di selatan stasiun, sekitar 1 km. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, tetapi kurang lebih 37.680 liter minyak Pertamina tumpah.[5]
Pada 30 Oktober 2020, pantograf dan AC rangkaian KRL JR 205-9 SLO yang dikirim untuk KRL Yogyakarta–Solo tersangkut kerangka jembatan seratus meter menjelang Stasiun Kalioso. Akibatnya, kiriman harus berhenti di Stasiun Kalioso guna memeriksa kerusakan yang terjadi.[6][7]
Pada 13 Desember 2020, Kereta Api Brantas, menabrak mobil patroli Polsek Kalijambe yang berisi anggota polisi dan TNI Koramil, di perlintasan tanpa palang pintu Dukuh Siboto, RT 11/02, Desa Kalimacan, Kalijambe, Sragen, Jawa Tengah, menjelang Stasiun Kalioso. Kejadian ini mengakibatkan tiga orang meninggal dunia.[8]
Referensi
^Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero).
^Officieele Reisgids der Spoor en Tramwegen en Aansluitende Automobieldiensten op Java en Madoera. Staatsspoor en Tramwegen Particuliere Spoor en Tramweg-Maatschappijen. 1935. hlm. 150–152.