Hanya ada satu layanan kereta api yang diberhentikan di stasiun ini, yaitu kereta api Blora Jaya.
Dahulu ke arah timur stasiun ini, sebelum Stasiun Randublatung, terdapat Halte Plosorejo dan Halte Bekutuk yang kini sudah tidak aktif. Sementara ke arah barat stasiun ini, sebelum Stasiun Sulur, terdapat Halte Gabusan yang juga bernasib sama.[4]
Bangunan dan tata letak
Stasiun ini awalnya memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 2 merupakan sepur lurus. Setelah jalur ganda ruas Sulur-Wadu resmi dioperasikan pada pertengahan Maret 2014,[5] jumlah jalurnya bertambah menjadi empat. Jalur 2 dijadikan sebagai sepur lurus arah Surabaya saja, jalur 3 dijadikan sebagai sepur lurus baru untuk arah Semarang, dan jalur 4 ditambahkan di sisi utara stasiun sebagai jalur belok baru. Selain itu, sistem persinyalannya diubah menggunakan jenis elektrik. Bangunan stasiun terdapat di sisi selatan rel dan letaknya dekat dengan Pasar Doplang.
Perjalanan ke Cepu pada jadwal malam dan sebaliknya pada jadwal pagi.
Insiden
Pada tanggal 12 Desember 2019 pukul 11.18, kereta api barang angkutan semen yang ditarik lokomotif CC206 13 21 terguling di jalur 2 Stasiun Doplang sehingga menyebabkan kerusakan rel dan wesel stasiun. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, tetapi perjalanan kereta api lintas utara Jawa sempat mengalami keterlambatan karena saat itu hanya satu jalur kereta api yang dapat dipakai.[7][8]
Galeri
Stasiun Doplang tahun 2016
Referensi
^Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero).
^Officieele Reisgids der Spoor en Tramwegen en Aansluitende Automobieldiensten op Java en Madoera. Staatsspoor en Tramwegen Particuliere Spoor en Tramweg-Maatschappijen. 1932. hlm. 166.