Solidaritas (bahasa Polandia: Solidarność, penyebutan [sɔliˈdarnɔɕt͡ɕ] (simak); nama lengkap: Serikat Buruh Independen "Solidaritas"—Niezależny Samorządny Związek Zawodowy „Solidarność”[ɲezaˈlɛʐnɨsamɔˈʐɔndnɨˈzvjɔ̃zɛkzavɔˈdɔvɨsɔliˈdarnɔɕt͡ɕ]) adalah serikat buruh di Polandia yang didirikan pada 17 September 1980 di Galangan Lenin oleh Lech Wałęsa.[1] Serikat buruh ini adalah yang pertama di negara anggota Pakta Warsawa yang tidak dikendalikan oleh partai komunis. Jumlah anggota serikat buruh ini mencapai 9,5 juta orang pada Kongres di bulan September 1981,[2][3] atau sekitar sepertiga dari keseluruhan angkatan kerja di Polandia.[4]
Pada tahun 1980-an, Solidarność merupakan gerakan sosialanti-birokrat. Mereka menggunakan cara perlawanan sipil untuk menyuarakan hak-hak buruh dan perubahan sosial.[5] Pemerintah Polandia berusaha untuk membubarkan serikat buruh ini dengan memberlakukan darurat militer di Polandia, yang berlaku dari Desember 1981 hingga Juli 1983 dan dilanjutkan oleh represi politik dari 8 Oktober 1982. Namun, pemerintah Polandia akhirnya bernegosiasi dengan Solidarność. Ketika serikat ini masih bergerak di bawah tanah, Paus Yohanes Paulus II dan Amerika Serikat memberikan bantuan pendanaan yang signifikan. Bantuan tersebut berkisar hingga 50 juta dolar.[6]
Pembicaraan antara pemerintah dan oposisi yang dipimpin oleh Solidarność berakhir dengan diadakannya pemilihan semi-bebas pada tahun 1989. Pada akhir Agustus, pemerintahan koalisi yang dipimpin oleh Solidarność telah terbentuk. Pada bulan Desember 1990, Wałęsa terpilih sebagai Presiden Polandia. Sejak saat itu, Solidarność menjadi serikat buruhliberal pada umunya. Jumlah anggotanya turun hingga hanya berjumlah 680.000 pada tahun 2010[3] dan 400.000 pada tahun 2011.[2]
Sejarah
Pada tahun 1970-an, pemerintah Polandia menaikkan harga pangan sedangkan upah buruh tidak mengalami kenaikan. Hal tersebut dan permasalahan lainnya menyebabkan terjadinya Protes Juni 1976 dan pemerintah segera menumpas gerakan tersebut. KOR, ROPCIO, dan kelompok lainnya mulai untuk membentuk jaringan bawah tanah agar dapat memantau dan melawan kebijakan pemerintah. Serikat buruh memegang peranan penting dalam jaringan ini.[7]
Pada tahun 1979, perekonomian Polandia melemah sebesar 2 persen. Hal ini terjadi untuk pertama kalinya sejak Perang Dunia II. Utang luar negeri mencapai $18 miliar pada tahun 1980.[8]
Karena keikutsertaannya dalam serikat buruh ilegal, Anna Walentynowicz dipecat dari pekerjaanya di Galangan Gdańsk pada 7 Agustus 1980, 5 bulan sebelum ia seharusnya pensiun. Keputusan manajemen membuat buruh di galangan tersebut marah, yang akhirnya melakukan mogok kerja pada 14 Agustus untuk membela Anna Walentynowicz dan menuntut agar ia tidak dipecat. Anna Waletynowicz dan Alina Pienkowska memperluas cakupan tuntutan dari yang sebelumnya hanya sekadar masalah pangan menjadi tuntutan untuk mereformasi pemerintah.
Solidarność lahir pada 31 Agustus 1980 di Galangan Lenin ketika pemerintah komunis POlandia menandatangani perjanjian yang memperbolehkan Solidarność didirikan. Pada 17 September 1980, lebih dari 20 komite serikat buruh antarpabrik lainnya bergabung menjadi satu organisasi nasional NSZZ Solidarność.[4] Serikat ini didaftarkan secara resmi pada 10 November 1980.[9]
Wałęsa dan lainnya mendirikan sebuah gerakan sosial anti-Soviet dengan beranggotakan rakyat yang berafiliasi dengan Gereja Katolik[10] hingga orang kiri anti-Soviet. Solidarność menggunakan cara non-kekerasan untuk setiap aktivitas anggotanya.[11] Pada bulan September 1981, Kongres Solidarność yang pertama kali telah memilih Wałęsa sebagai presiden[9] dan mengesahkan sebuah program republik, "Republik Berdikari".[12] Pemerintah berusaha untuk menumpas serikat buruh ini dengan pemberlakuan darurat militer pada 1981 dan beberapa tahun penindasan, tetapi akhirnya pemerintah mulai bernegosiasi dengan serikat buruh ini.
Negosiasi antara pemerintah dan pihak oposisi yang dipimpin Solidarność berujung pada diselenggarakannya pemilihan umum pada tahun 1989. Pada akhir Agustus, pemerintah koalisi yang dipimpin Solidarność telah dibentuk dan di bulan Desember Tadeusz Mazowiecki terpilih menjadi Perdana Menteri. Sejak tahun 1989, Solidarność telah menjadi serikat umum pada umumnya dan memiliki pengaruh yang relatif kecil pada panggung perpolitikan Polandia di awal 1990-an. Sayap politik Solidarność yang didirikan pada tahun 1996 dengan nama Aksi Elektoral Solidarność (AWS) memenangi pemilihan parlemen tahun 1997, tetapi kalah pada pemilihan parlemen tahun 1997. Saat ini, Solidarność hanya memiliki pengaruh yang kecil pada panggung perpolitikan di Polandia.
Di awal 1990-an, Solidarność memang memiliki pengaruh yang relatif kecil dalam politik Polandia. Setelah memenangkan pemilihan parlemen pada tahun 1991 dengan perolehan sekitar 12% suara, Solidarność berada di pemerintahan koalisi, tetapi partai tersebut harus berbagi kekuasaan dengan partai-partai lain yang lebih besar dan mapan.
Namun, pada tahun 1996, sayap politik Solidarność mendirikan sebuah partai politik independen dengan nama Aksi Elektoral Solidarność (AWS). Pada pemilihan parlemen tahun 1997, AWS berhasil memenangkan mayoritas suara dan kursi di parlemen Polandia, membuat Solidarność menjadi partai dominan dalam pemerintahan. Kemenangan ini menunjukkan bahwa Solidarność masih memiliki daya tarik politik yang signifikan pada saat itu.
^From Solidarity to Martial Law: The Polish Crisis of 1980-1981: A Documentary History by Andrzej Paczkowski, Malcolm Byrne. Central European University Press, Budapest 2007. p. xxix