Situmorang
Situmorang (Surat Batak: ᯘᯪᯖᯮᯔᯬᯒᯰ) adalah salah satu marga Batak Toba yang berasal dari Urat, Samosir. Situmorang termasuk ke dalam kelompok marga-marga keturunan Si Raja Lontung. Asal
Cicit (nini) Op. Tuan Situmorang inilah yang di tabalkan (dijadikan) Op. Tuan Situmorang menjadi anaknya. Memang menurut adat batak cicit atau nini adalah anak mangulahi. Jadi Op. Tuan Situmorang tidak salah dan memang benar menjadikan cicitnya itu menjadi anaknya. Dan ketujuh cicit (nini) Op. Tuan Situmorang inilah yang dinamakan menjadi Situmorang Sipitu Ama yang tetap kita pakai, kita ikuti (warisi) sampal sekarang. Ompu Tuan Situmorang adalah anak yang pintar, cerdas, pemberani, disayangi ayahandanya Siraja Lontung, karena sesudah lahir Ompu Tuan Situmorang mulailah cerah, terang (Torang), penghidupan dikeluarga Siraja Lontung pada saat itu, mengingat hal tersebut Siraja Lontung memberi nama anaknya Tumorang (Ompu Tuan Situmorang). Ompu Tuan Situmorang adalah seorang yang bijaksana, cerdas, pintar, pemberani dan berpikiran jauh kedepan serta mempunyai rasa kasih sayang kepada keluarganya dan kepada pomparannya. Ompu Tuan Situmorang hidup sangat lanjut (panjang umurnya). Sedangkan anaknya Ompu Panopa Raja, Ompu Pangaribuan beserta tiga orang cucunya yaitu Ompu Ambolas, Parhujobung, Raja Babiat telah meninggal terlebih dahulu jadi dia tinggal bersama-sama dengan cicitnya (nininya) yang tujuh orang yaitu Raja Pande, Raja Nahor, Tuan Suhut Ni Huta, Tuan Ringo, Sitohang Uruk (Dori Nangambat), Sitohang Tonga-tonga (Raja Itubungna), Sitohang Toruan (Op. Bona Ni Onan). Op. Tuan Situmorang berkeinginan agar pomparannya tetap bersatu dan saling bantu membantu disetiap kegiatan diantara pomparannya (turunannya). Mengingat bahwa Ompu Tuan Situmorang sudah sangat lanjut usianya, penglihatannya sudah rabun, badannya sudah mulai lemah tetapi semangatnya tetap tinggi untuk membina, menasehati semua pomparannya maka Ompu Tuan Situmorang beserta cicitnya (nininya) sepakat untuk mengadakan upacara pesta ucapan syukur kepada Yang Maha Kuasa atas umur panjang Ompu Tuan Situmorang serta meminta kepada Yang Maha Kuasa agar seluruh cicitnya diberkati dan sekaligus menyampaikan amanah, pesan (Tona) kepada ketujuh cicit (nini) atau anak mangulahinya. Upacara pesta pun dilaksanakan sesuai yang direncanakan. Seluruh keluarga besar Ompu Tuan Situmorang diundang dan berkumpul. Menyampaikan ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat, panjang umur yang diberikan kepada Ompu Tuan Situmorang. Kemudian pada acara tersebut Ompu Tuan Situmorang memanggil ketujuh cicitnya (nininya) atau anak Mangulahinya untuk diberi pasu pasu (berkat), arnanah, pesan (Tona), nasehat dan menyampaikan hal-hal sebagai berikut: Mulai hari ini kamu ketujuh cicit (nini) saya tetapkan menjadi anak saya, Sayalah orang tuamu. Semua kalian anak saya (cicit) yang tujuh orang harus tetap bersatu dan bahu membahu di dalam melaksanakan sesuatu yang diperlukan. Sisada anak mahamu sisada Boru, Sisada Lulu anak, sisada Lulu di Boru. Manat Mardongan Tubu, Elek Marboru, Somba Marhula – hula Pada waktu upacara pesta yang dilaksanakan Ompu Tuan Situmorang beserta pomparannya, diadakan penyampaian persembahan (satti-satti) yang disampaikan oleh ketujuh cicitnya (nininya) atau anak mangulahinya kepada Ompu Tuan Situmorang. Dan persembahan inii dilaksanakan secara berurutan sebagai berikut: 1. Persembahan (Satti-satti) dari Raja Pande (Lumban Pande). Ompu Tuan Situmorang menerimanya dengan mengatakan Maulate (terima kasih), namalo doho, Pande doho, mangula siulaonmu, kamu kerjakanlah apa yang dapat kamu kerjakan untuk yang baik. Jadi goarmu mulai sadarionJounma ho Raja Pande (Lumban Pande). 2. Persembahan (Satti-satti) dari Raja Nohor (Lumban Nahor). Setelah diterima Ompu Tuan Situmorang mengucapkan terima kasih dan mengatakan banyak kerjamu dapat kamu selesaikan dengan baik, mau bekerja sama, pandai dan selalu kamu menganggap bahwa kerja itu dapat kamu laksanakan jadi mulai hari ini saya panggilkan namamu menjadi Raja Nahor (Lumban Nahor). 3. Persembahan (Satti-satti) dari Tuan Suhut (Tuan Suhut Ni Huta). Setelah diterima persembahan (Satti-satti), Ompu Tuan Situmorang menyampaikan ucapan terima kasih dan mengatakan kamu adalah orang yang baik bijaksana pandai, selalu mau menjadi tumpuan, mempersatukan abang adikmu dan selalu mau menjadi pendorong untuk kebaikan diantara kalian yang abang beradik maka namamu saya panggilkan Tuan Suhut Ni Huta 4. Persembahan (Satti-satti) dari Tuan Ringo. Setelah di terima persembahan (satti-satti), Ompu Tuan Situmorang mengucapkan terima kasih, mengatakan : Kamu adalah orang yang baik dan yang banyak bicara, kamu selalu banyak menyampaikan hal - hal yang perlu diketahui orang lain. Mulai hari ini saya panggilkan kamu menjadi bemamaTuan Ringo. 5. Persembahan (Satti-satti) dari Sitohang Uruk (Dori Mangambat). Setelah dIterima persembahan (satti-satti), Ompu Tuan Situmorang mengucapkan terima kasih, diletakkan satti-satti tersebut di atas Tohang yang ada didalam rumah bagian uruk (julu), dan mengatakan Kamu adalah orang yang baik, mau bekerjasama dan mau menghargai abang adikmu. Jadi mulai hari ini saya panggilkan namamu Sitohang Uruk. 6. Persembahan (Satti-satti) dari Sitohang Tonga - tonga (Raja Itubungna). Setelah diterima persembahan (satti - satti), Ompu Tuan Situmorang mengucapkan terima kasih, diletakkan satti-satti tersebut di atas Tohang yang ada didalam rumah bagian tengah dan mengatakan: Kamu adalah orang yang baik, mau bekerjasama, rajin, dan mau hormat menghormati. Maka saya panggilkan namamu Sitohang Tonga-tonga. 7. Persembahan (Satti-satti) dari Sitohang Toruan (Ompu Bona Ni Onan). Setelah diterima persembahan (satti - satti), Ompu Tuan Situmorang mengucapkan terima kasih, diletakkan satti-satti tersebut di atas Tohang yang ada didalam rumah bagian hilir (Toruan atau Jae) dan mengatakan: Kamu adalah orang yang baik, bekerja keras, mau bekerja sama, rajin, dan mau hormat menghormati serta di senangi. Maka saya panggilkan namamuSitohang Toruan. Tarombo (Silsilah)
Tuan Situmorang
Panopa Raja
Ompu Parhujobung
Tuan Suhut
Ambar Nabolak
Sori Tandang
KekerabatanTanah Pakpak SimsimMenurut tarombo marga Situmorang, salah seorang keturunan Situmorang Tuan Suhut Ni Huta bernama Ompu Ambar Nabolak berpindah ke wilayah Tanah Pakpak, yakni di Banu Harhar. Menurut tarombo marga-marga Pakpak Simsim, salah seorang keturunan Situmorang menikahi anak perempuan dari Parube Haji. Dari pernikahan ini, lahirlah Sori Tandang. Sori Tandang, bersama saudara-saudaranya Sori Gigi dan Pungutan Sori, merupakan pembuka marga-marga di Tanah Pakpak Simsim. Sori Tandang menurunkan marga Padang yang kemudian memiliki kerajaan di Siempat Rube.[1] Tanah KaroKeturunan marga Padang Jambu yang berpindah ke Tanah Karo menurunkan marga Pinem Ramban dan Pinem Jambu. TokohBeberapa tokoh yang bermarga Situmorang, di antaranya adalah:
Referensi
|