Populasi marga Pakpahan juga menyebar kedaerah barat Danau Toba seperti Janji Raja, Paranginan, Lintong Ni Huta, Dolok Sanggul, hingga ke Pakkat dan Sidikalang, Tetapi didaerah tersebut Keturunan Toga Pakpahan ini memakai marga persatuan leluhurnya, yaitu Samosir, sehingga disana mereka memakai marga Samosir Pakpahan.
Raja Sodang menikah dengan Siboru Sere Roha boru Lumbantoruan putri dari Tuan guru Sinomba Sihombing Lumbantoruan Hutagurgur memiliki 1 orang anak laki-laki yaitu :
Ompu Runggu Malela menikah dengan paribannya Nai Sabungan br. Lumbantoruan putri Sulung dari Raja Ampangapon Sihombing Lumbantoruan Hutagurgur dan mempunyai 2 orang anak laki-laki yaitu :
Ompu Rubun menikah dengan paribannya boru Lumbantoruan Hutagurgur putri sulung dari Raja Natarus Sihombing Lumbantoruan Hutagurgur mempunyai 2 orang putra yaitu :
Raja Pakkomat menikah dengan paribannya Nai Haomasan boru Lumbantoruan putri kedua dari Raja Natarus Sihombing Lumbantoruan Hutagurgur mempunyai 4 orang putra yaitu :
Sementara 5 boru (putri) Raja Hinerean yang keseluruhannya merupakan putri dari Ompu Sotindion Sitinjak Yakni :
Siboru Simoingoing putri dari Ompu sotindion Sitinjak dan dikasih ke raja Hinerean sebagai gantinya anak raja Hinerean raja Parsuratan di kasih ke Ompu sotindion, Siboru Simoingoing menikah dengan Seseorang yang bermarga Purba Parhoda-hoda
Keturunan Raja Lumbanbosi mengikat janji (Padan) dengan keturunan Toga Sitinjak, sehingga antara marga Pakpahan Lumbanbosi dan marga Sitinjak tidak boleh saling menikahi.
Silsilah Raja Sigodangpohul Pakpahan
Raja Pakpahan
Hutaraja
Lumbanbosi
Sigodangpohul
Parbona Raja
Op.Aek Rihit
Pangalilit
A.Aek Rihit
A.Sahang
A.Sorba
Op.Anjur
Op.Sirman
A.Anjur
Guru Sobaloson
Op.Lahat
Raja Sigodangpohul Pakpahan menikah dengan Siboru Sotindion boru Sitindaon dan memiliki 1 orang putra bernama Parbona Raja. Parbona Raja menikah dengan Siboru Tumio Tao boru Sinaga dan Siboru Rumonggi boru Silitonga memiliki 2 keturunan dan 7 anak perempuan yaitu :
Siboru Nahaomasan (anak perempuan dari br. Sinaga) menikah dengan marga Tambunan
Siboru Pungga Haomasan (anak perempuan dari br. Sinaga) menikah dengan marga Siagian
Siboru Soloan (anak perempuan dari br. Sinaga) menikah dengan marga Hutajulu
Siboru Bunga Oloan (anak perempuan dari br. Sinaga) menikah dengan marga Hasibuan
Siboru Pinta Oloan (anak perempuan dari br. Sinaga) menikah dengan marga Sirait
Siboru Sondang (anak perempuan dari br. Silitonga) menikah dengan marga Pasaribu
Siboru Nai Anting Balige (anak perempuan dari br. Silitonga) menikah dengan marga Lumbantobing
Catatan:
Dalam silsilah versi ini Hutaraja, Lumbanbosi , dan Sigodangpohul berada dalam satu generasi (sundut) silsilah (tarombo). Dalam versi ini, keturunan Hutaraja membentuk marga baru, yaitu Pakpahan Simora melalui keturunannya yang bernama Baginda Namora. Namun, sebagian keturunan Pakpahan Sigodangpohul bermarga Pakpahan Hutanamora.
Versi Hutanamora
Versi Pertama
Raja Toga Pakpahan menikah dengan bunga bulan Monang boru Sitindaon dan memiliki 3 putra, yaitu:
Hutaraja
Hutanamora
Lumbanbosi
Versi kedua
Raja Toga Pakpahan menikah dengan boru Tamba dan boru Sitindaon, kemudian memiliki 4 putra.
Dari istri pertamanya, Siboru Sorta Sonang boru Tamba, keturunannya:
Hutaraja
Hutanamora
Dari istri keduanya, bunga bulan Monang boru Sitindaon, keturunannya:
Dalam silsilah versi ini, garis silsilah Hutanamora ini berbeda dengan garis silsilah Pakpahan Hutaraja, Pakpahan Lumbanbosi dan Pakpahan Sigodangpohul. Sehingga versi silsilah ini hanya diakui oleh kelompok marga Pakpahan Hutanamora saja.
Mars Toga Pakpahan
Ciptaan: Yunus Pakpahan
Amanga Raja dohot Inang Soripada, dengganma tapaihut ihut, ima taromboni opputta Toga Pakpahan i,
Di onan runggudo hutani oppui da, huta nauli huta pamomparani, nanigabehon ni boruni rajai Raja Sitindaon i
Toga Pakpahan 3(tolu)ma anakna, da siangkangan mai da Hutaraja, sipaidua mai si Lumbanbosi, Sigodangpohul ma siampudan nai
Reff.1:
Godangdo naung gabe uluan ditonga ni negarantaon, nang songoni akka pangula di huria nabolon i, Nang pangusaha tung torop do tarbarita diliat portibion.
Musik Intro
Dibaheni tu hita akka pinomparna, ingotma hita di tonani oppui da, sisada roha tudolok tu toruan, marsianjuan di akka nahumurang
Mauliatema di Tuhan di Debata nasangap i, dipasupasu saluhutna pinomparni Toga Pakpahan i, Mauliatema Tuhan, Mauliate di sude denggan basam.
Penyebaran
Penyebaran Pakpahan Hutaraja
Keturunan Hutaraja bermukim di Huta Pakpahan, Onan Runggu. Salah satu keturunannya dari datu ramot menetap di janji raja, kemudian hari menyebar ke Dolok Sanggul, Batunajagar Sijamapollang, Huta Ri, Jabijabi, Sihikkit, Bonan Dolok, Banuarea, Sidikalang, kemudian sebagian ke Pagaran hingga ke Pangaribuan.
Penyebaran Pakpahan Lumbanbosi
Jori Batak
Keturunan Jori Batak bermukim di Huta Pakpahan,Onan Runggu. Kemudian menyebar ke Dolok Sanggul hingga ke Pakkat.
Raja Singal
Keturunan Raja Singgal bermukm di Huta Pakpahan,Onan Runggu. Kemudian menyebar ke Uluan, Laguboti, Balige, sebagian ke Siborongborong.
Buntu Raja
Suatu ketika berangkatalah Buntu Raja bersama adeknya Namora Soritaon meninggalkan orangtuanya dan para saudaranya meninggalkan Huta Pakpahan, Onan Runggu. Alasannya kerena berdua kecewa dengan para saudara-saudaranya karena daging elang yang besar, diwaktu itu mereka berdua sedang mengambil ikan di danau, setalah pulang ke rumah, dilihat lah para saudara-saudaranya yang lain sedang bersukacita dan bersenang-senang memakan daging elang tersebut, sakit hatilah mereka mereka berdua.
Kemudian berangkatlah mereka berdua ke arah selatan menuju bukit dolok tolong yang di Balige, kemudian berkelana hingga ke bukit dolok matutung yang di pangaribuan.
Diwaktu perjalanan mereka sambil berburu rusa supaya ada makanan mereka, setalah dapat tanah yang lembab berair, dan mereka tinggal di lereng gunung sambil membuka ladang persawahan yang bertangga-tangga, karena sempitnya area tanah, sehingga kecil dibuat pematang sawah tersebut supaya bisa ditanam banyak padi, dan hanya kambing yg bisa berjalan di pematang sawah tersebut, oleh karena itu makanya dinamai kampung tersebut Taga Hambing.
Karena sempitnya lahan tersebut, kemudian Ompu Buntu Raja melanjutkan perjalanan lagi, hingga sampai ke Lintongnihuta sambil menunjukan kedatuannya, disitu dia bertemu dengan boru Purba kemudian menetap di kampung tersebut. Tetapi kemudian hari keturunannya menyebar ke Dolok Sanggul, ada yang ke Pakkat, dan ada juga ke Dairi (Berampu, Lae Parira).
Raja Namora Soritaon
Seteleh menetap di Lobu Tangga Hambing, kemudian membuka perkampungan baru ke daerah sekitar bernama sidagal, Parsorminan kemudian menyebar ke Pahae, hingga ke tanah Angkola yaitu dari Sipirok ke Panggulangan, Sitorbis, Aek Balakka hingga ke Padang Sidimpuan.
Pulo Nagodang
Keturunan Pulo Nagodang di Huta Pakpahan, Onan Runggu.Kemudian hari menyebar ke Pakkat dan ke Pangaribuan.
Parsuratan
Keturunan Parsuratan bermukim di Huta Sitinjak, Onan Runggu.
Portibi Raja
Keturunan Portibi Raja bermukim di Huta Pakpahan, Onan Runggu.
Penyebaran Pakpahan Sigodangpohul
Menetap di Huta Pakpahan, kemudian hari menyebar ke Janji Raja, Pakkat, Barus, hingga ke Sibolga.
Penyebaran Hutanamora
Keturunan Hutanamora bermukim di Huta Pakpahan,Onan Runggu. Akibat bencana kekeringan di Onan Runggu pada saat itu kemudian keturunan Hutanamora berkelana mencari permuliman baru, dimulai dari Sigaol, lalu ke Parsoburan, hingga ke Pangaribuan, di Pangaribuan mereka melawan penduduk asli bermarga Pangaribuan, dan dimenangkan oleh keturunan Hutanamora, sehingga penduduk bermarga Pangaribuan pergi dan kemudian keturunan Hutanamora menetap dan bermukim di daerah tersebut. Saat ini nama kampung tersebut dinamai desa Pakpahan, Pangaribuan.
Turunan Marga
Keturunan Pakpahan terdiri dari beberapa marga, yakni: