Serangan udara terhadap Hutsi tahun 2024

Pada pagi hari tanggal 12 Januari 2024, Amerika Serikat, Britania Raya beserta dukungan negara lain dari Australia, Bahrain, Kanada, Selandia Baru, dan Belanda, melancarkan serangkaian serangan udara terhadap Houthi di Yaman. Sehari setelah resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengutuk tindakan agresi Hutsi di Laut Merah. [1][2][3]

Serangan udara terhadap Hutsi tahun 2024
Bagian dari Perang Israel−Hamas 2023, Perang Saudara Yaman (2015–sekarang), Perang Dingin II, Konflik Arab-Israel, dan Operasi Prosperity Guardian

Tampak F-18 milik Angkatan Laut AS lepas landas untuk melaksanakan serangan udara
Tanggal12 Januari 2024 (2024-01-12) – sekarang (sekarang)
(10 bulan dan 3 minggu)
LokasiWilayah Yaman Yang Dikontrol Houthi
Status Sedang Berlangsung
Pihak terlibat
 Amerika Serikat
 Britania Raya
Didukung oleh :
 Australia
 Bahrain
 Kanada
 Denmark
 Belanda
 Selandia Baru

 Yaman (SPC)

Didukung oleh :
 Iran
Tokoh dan pemimpin
Amerika Serikat Joe Biden
Amerika Serikat Lloyd Austin
Amerika Serikat George Wikoff
Britania Raya Rishi Sunak
Britania Raya Grant Shapps
Yaman Abdul-Malik al-Houthi
Yaman Mahdi al-Mashat
Yaman Abdel-Aziz bin Habtour
Yaman Mohamed al-Atifi
Pasukan
Angkatan Udara Amerika Serikat
Angkatan Laut Amerika Serikat
Angkatan Udara Britania Raya

Milisi Houthi
Angkatan Bersenjata Yaman (Faksi SPC)

Kekuatan

Amerika Serikat :

Britania Raya :

Tidak Diketahui
Korban
1 MQ-9 Jatuh
2 Marinir Tewas
33 Tewas
20 Terluka
1 Warga Sipil Tewas
8 Warga Sipil Terluka

Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa dia memberikan perintah serangan tersebut, sedangkan PM Britania Raya Rishi Sunak menyakinkan kabinetnya agar Britania Raya ikut ambil bagian.[4][5] Tindakan ini dilakukan sebagai bentuk respon atas serangan Hutsi terhadap kapal-kapal yang melewati Laut Merah,[6] yang dilakukan dengan dalih sebagai respon dukungan terhadap Hamas dalam perang Israel−Hamas 2023.[7]

Beberapa penjabat resmi terkait dari AS menyatakan bahwa serangan tersebut dilakukan dengan tujuan mengurangi kemampuan serangan Hutsi terhadap kapal-kapal di Laut Merah, bukan untuk melenyapkan pemimpin dan pelatih (militer) dari Iran. Pihak Hutsi melaporkan setidaknya lima tewas dan enam lainnya luka-luka atas kejadian tersebut.[8][9]

Latar belakang

Pada masa awal pemerintahan Biden telah menghapus Ansarollah dari daftar Foreign Terrorist Organizations (FTO).[10] Munculnya perang Israel−Hamas 2023 membuat Dewan Politik Tertinggi (Yaman) dibawah kendali kelompok Hutsi yang didukung Iran,[a] mendeklarasikan dukungannya terhadap Hamas dan mulai mengadakan rangkaian serangan terhadap kapal-kapal komersial yang melewati Laut Merah, terutama di dekat Bab-el-Mandeb, selat sempit yang menghubungkan Laut Merah dengan Teluk Aden.[12] Walaupun Hutsi mulanya menyatakan bahwa mereka hanya menyasar kapal komersial yang sedang menuju pelabuhan Israel atau hubungan lain yang berkaitan dengan Israel,[13] namun lambat laun mereka mulai secara sporadis mengintimidasi dan menyerang kapal-kapal yang bahkan tidak ada kaitannya dengan Israel.[14][15] Dalam melaksanakan aksinya, Hutsi menggunakan rudal anti kapal, pesawat nirawak bunuh diri, dan kapal patroli cepat yang dilengkapi dengan meriam otomatis ringan, senapan mesin, dan rudal anti-tank.[16]

Sebelum terjadinya serangan terhadap MV Maersk Hangzhou, Angkatan Laut Amerika Serikat telah menempatkan beberapa kapal mereka untuk menjaga jalur pelayaran di Laut Merah dan menembak jatuh beberapa rudal serta PTTA milik Hutsi, namun tidak melakukan kontak tembak langsung dengan Hutsi.[17]

Pada tanggal 3 Januari, Amerika Serikat dan beberapa negara lain bersama-sama mengeluarkan ultimatum final terhadap kelompok Hutsi agar menghentikan segala tindakan agresi mereka yang mengancam kebebasan navigasi.[18] Menjelang beberapa hari hingga serangan, beberapa anggota Kongres Amerika Serikat dan Pentagon meminta adanya respon yang kuat dan berdampak terhadap Hutsi.[19] Sehari sebelum serangan, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa meloloskan sebuah resolusi yang mengutuk tindakan agresi Hutsi di Laut Merah.[20][21][22]

Rangkaian peristiwa

Tampak F-18 milik Angkatan Laut AS lepas landas untuk melaksanakan serangan udara.
Momen rudal Tomahawk diluncurkan dari salah satu kapal perusak milik Angkatan Laut AS.

Operasi serangan dilaksanakan pada waktu 2:30 pagi waktu Yaman (11:30 malam UTC).[23] Pesawat tempur AS yang membawa amunisi berpandu presisi dikerahkan dari beberapa landasan udara di kawasan dan dari kapal induk USS Dwight D. Eisenhower. Kapal-kapal perusak dan kapal selam USS Florida meluncurkan sejumlah BGM-109 Tomahawk. Media berita BBC melaporkan terdapat empat unit pesawat Typhoon milik Angkatan Udara Britania Raya yang dikerahkan dari Lanud Akrotiri di Siprus turut serta dalam serangan udara tersebut. Ninth Air Force AS menyampaikan bahwa AS dan pasukan koalisi telah menggunakan sekitar 100 amunisi dalam menyerang lebih dari 60 sasaran pada 16 lokasi.[24][25][26]

Kementerian Pertahanan Britania Raya menyampaikan bahwa telah menyerang dua lokasi. Lokasi pertama terletak di Bani, wilayah barat laut Yaman, yang digunakan sebagai tempat peluncuran pesawat nirawak intai dan serang. Pada lokasi kedua yang berada di Lanud Abbs, digunakan sebagai tempat melancarkan serangan rudal dan pesawat nirawak pada Laut Merah.[27]

Ledakan dilaporkan telah terjadi di Sana'a, Al-Hudaydah, dan Dhamar. Sasaran serangan berupa pusat logistik, instalasi pertahanan udara, serta gudang penyimpanan senjata. Berdasarkan media berita milik Hutsi, Bandara Internasional Hodeida, Bandara Internasional Ta'izz, Lanud al-Dailami utara dari Sana'a, sebuah bandara dekat Hajjah, satu barak timur dari Saada terkena serangan udara tersebut.[1]

Tanggapan

Hutsi

Deputi Luar Negeri Hutsi, Hussein al-Izzi, menyebut serangan tersebut "sebuah agresi nyata" dan menyatakan bahwa AS dan Britania Raya akan "membayar harga mahal" dalam sebuah wawancara media berita Al-Masirah.[28] Dengan nada pernyataan serupa, penjabat tinggi Hutsi Ali al-Qahoum bersumpah akan ada pembalasan.[1] Mohammed Abdulsalam, juru bicara kelompok Hutsi, menyampaikan bahwa Hutsi akan tetap melanjutkan menyerang kapal Israel atau kapal lain yang menuju "pelabuhan yang tengah diduduki milik Palestina", mengatakan bahwa AS dan Britania Raya salah bila mengira serangan tersebut "akan menggentarkan Yaman dari mendukuung Palestina dan Gaza".[28]

Amerika Serikat

Tanggapan di Kongres berbeda-beda, dengan beberapa mendukung serangan tersebut sementara yang lain mengutuk Biden dalam menggunakan kekuatan militer tanpa melalui persetujuan kongres. Beberapa kritik mengklaim bahwa, berdasarkan artikel pertama dalam Konstitusi, Biden perlu untuk memperoleh otoriasi dari Kongres sebelum melaksanakan suatu aksi militer, walau dalam 1973 War Powers Resolution memperbolehkan presiden untuk secara unilateral mengambil aksi militer namun tetap menginformasikan kepada Kongres dalam waktu tempo 48 jam.[29][30] Senat pemimpin Republikan, Mitch McConnell, menyambut baik aksi tersebut tapi mengatakan bahwa keputusan presiden tersebut lampau terlambat.[29]

Biden menyampaikan, "Aksi pertahanan hari ini merupakan buntut kelanjutan upaya diplomatis secara ekstensif dan kelompok Hutsi yang memprovokasi serangan terhadap kapal komersial" dan "Saya tidak akan ragu dalam mengarahkan tindakan lanjutan untuk melindungi rakyat kita dan kelancaran perdagangan internasional yang krusial".[31]

Pengunjuk rasa dari Code Pink dan ANSWER Coalition berkumpul di luar area Gedung Putih beberapa jam usai serangan udara dilakukan, menyerukan "biarkan Yaman hidup" dan "lepaskan Yaman".[32] Di Kota New York, pengunjuk rasa pendukung Palestina berkumpul di Times Square, menyerukan "pergi dari Timur Tengah", "pergi dari Yaman", dan "pergi dari Gaza".[32]

Britania Raya

PM Rishi Sunak mengatakan bahwa serangan tersebut didasari prinsip pertahanan diri.[33] Dia juga mengkonfirmasi bahwa Britania Raya menerima dukungan non-operasional dan dukungan aktif dari Belanda, Kanada, dan Bahrain.

Negara lain

Kelompok militan

  • Hizbullah dan Hamas mengutuk serangan tersebut.[34][35]
  • Sebelum melakukan serangan, kelompok Islamic Resistance in Iraq (IRI) menyatakan bahwa jika Yaman diserang oleh Amerika Serikat dan Britania Raya, "kami akan menyerang pangkalan Amerika Serikat dengan sekuat tenaga".[36] Muncul adanya laporan bom dan sirene yang terdengar di Kedutaan Besar AS di Irak setelah AS dan Britania raya memulai serangan terhadap Hutsi.[37]

Catatan

Referensi

  1. ^ a b c Baldor, Lolita C.; Copp, Tara (11 January 2024). "US, British militaries launch massive retaliatory strike against Iranian-backed Houthis in Yemen". Associated Press. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 January 2024. 
  2. ^ Landay, Jonathan; Mohammed, Arshad (11 January 2024). "UN Security Council demands Houthis stop Red Sea attacks". Reuters. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 January 2024. 
  3. ^ Kube, Courtney; Stelloh, Tim (11 January 2024). "U.S. and Britain launch strikes against targets in Houthi-controlled Yemen". NBC News. Diakses tanggal 11 January 2024. 
  4. ^ Liebermann, Oren; Britzky, Haley; Bertrand, Natasha; Marquardt, Alex; Lee, MJ; Hansler, Jennifer (11 January 2024). "US and UK carry out airstrikes against Iran-backed Houthis in Yemen". CNN (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 January 2024. Diakses tanggal 12 January 2024. 
  5. ^ Wickham, Alex; McBride, Courtney (11 January 2024). "UK's Sunak Authorizes Joint Military Strikes With US Against Houthis". Bloomberg. Diakses tanggal 11 January 2024. 
  6. ^ Watson, Eleanor (11 January 2024). "U.S. and U.K. striking Houthi targets in Yemen to retaliate for spate of attacks". CBS News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 January 2024. Diakses tanggal 11 January 2024. 
  7. ^ Schmitt, Eric; Cooper, Helene (11 January 2024). "U.S. Missiles Strike Targets in Yemen Linked to the Houthi Militia". The New York Times (dalam bahasa Inggris). ISSN 0362-4331. Diakses tanggal 12 January 2024. 
  8. ^ Schmitt, Eric; Cooper, Helene (11 January 2024). "U.S. Missiles Strike Targets in Yemen Linked to the Houthi Militia". The New York Times (dalam bahasa Inggris). ISSN 0362-4331. Diakses tanggal 12 January 2024. 
  9. ^ Gambrell, Jon (January 12, 2024). "Houthi rebels say US-led strikes in Yemen killed 5 people and wounded 6, raising Mideast tensions". Associated Press. 
  10. ^ https://ctc.westpoint.edu/the-houthi-jihad-council-command-and-control-in-the-other-hezbollah/
  11. ^ "Who are Yemen's Houthis? Iran-allied group threatens Red Sea shipping". Reuters. 14 December 2023. Diarsipkan dari versi asli (News article) tanggal 11 January 2024. Diakses tanggal 11 January 2024. 
  12. ^ Santana, Rebecca (31 December 2023). "Houthis show no sign of ending 'reckless' Red Sea attacks as trade traffic picks up, commander says". Associated Press. 
  13. ^ Stewart, Phil (4 January 2024). "Houthi drone boat detonates in Red Sea a day after US warning". Reuters. 
  14. ^ Stewart, Phil (4 January 2024). "Houthi drone boat detonates in Red Sea a day after US warning". Reuters. 
  15. ^ Diakun, Bridget; Raanan, Tomer (15 December 2023). "Houthis target tenth ship in Red Sea as attacks turn increasingly indiscriminate". Lloyd's List. 
  16. ^ Sutton, H I (13 October 2018). "Houthi_Navy". Covert Shores. Diakses tanggal 31 December 2023. 
  17. ^ Sanger, David; Schmitt, Eric; Shankar, Vivek (31 December 2023). "U.S. Helicopters Sink 3 Houthi Boats in Red Sea, Pentagon Says". The New York Times. 
  18. ^ Miller, Zeke; Madhani, Amer (3 January 2024). "US warns Houthis to cease attacks on Red Sea vessels or face potential military action". Associated Press. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 January 2024. Diakses tanggal 11 January 2024. 
  19. ^ Youssef, Nancy; Faucon, Benoit; Paris, Costas; Al-Batati, Saleh (11 January 2024). "U.S.-Led Coalition Launches Strikes on Multiple Houthi Rebel Targets in Yemen"Perlu langganan berbayar. The Wall Street Journal. 
  20. ^ "Adopting Resolution 2722 (2024) Security Council Demands Houthis Immediately Stop Attacks on Merchant, Commercial Vessels in Red Sea". www.un.org. 10 January 2024. Diakses tanggal 11 January 2024. 
  21. ^ Xinhua News. "UN Security Council adopts resolution on Red Sea attacks by Houthis". Diakses tanggal 11 January 2024. 
  22. ^ Xinhua News. "UN Security Council adopts resolution on Red Sea attacks by Houthis". Diakses tanggal 11 January 2024. 
  23. ^ Jennifer Jacobs; Anthony Capaccio; Mohammed Hatem (January 11, 2024). "US and UK Strike Yemen's Houthis After Red Sea Ship Attacks". Bloomberg News. 
  24. ^ Oren Liebermann; Haley Britzky; Natasha Bertrand; Kevin Liptak; Alex Marquardt; MJ Lee; Jennifer Hansler (12 January 2024). "US and UK carry out strikes against Iran-backed Houthis in Yemen". CNN. 
  25. ^ Eric Schmitt; Helene Cooper (11 January 2024). "U.S. Missiles Strike Targets in Yemen Linked to the Houthi Militia". The New York Times. 
  26. ^ "US and UK strikes target Houthi rebels in Yemen". BBC News. 12 January 2024. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 January 2024. Diakses tanggal 12 January 2024. 
  27. ^ "US and UK launch strikes against Houthi rebels in Yemen". Financial Times. 12 January 2024. Diakses tanggal 12 January 2024. 
  28. ^ a b "US and UK launch strikes against Houthi rebels in Yemen". BBC News (dalam bahasa Inggris). 
  29. ^ a b Singh, Kanishka; Beech, Eric (12 January 2024). "Reactions to US, British strikes against Houthis in Yemen". Reuters. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 January 2024. 
  30. ^ "War Powers Resolution of 1973". Richard Nixon Museum and Library. 27 July 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 September 2021. 
  31. ^ "Statement from President Joe Biden on Coalition Strikes in Houthi-Controlled Areas in Yemen". The White House. 12 January 2024. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 January 2024. Diakses tanggal 12 January 2024. 
  32. ^ a b Singh, Kanishka (11 January 2024). "Anti-war activists in New York City, Washington protest U.S., UK strikes in Yemen". Reuters. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 January 2024. Diakses tanggal 12 January 2024. 
  33. ^ Rathbone, John Paul; Parker, George; Fisher, Lucy; Schwartz, Felicia (12 January 2024). "US and UK launch strikes against Houthi rebels in Yemen". Financial Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 January 2024. Diakses tanggal 12 January 2024. 
  34. ^ "Hezbollah firmly condemns US-UK aggression on Yemen". 
  35. ^ "Hamas Says US, UK Strikes on Yemen Threaten 'Regional Security'". 
  36. ^ "Iran-backed militias in Iraq: if Yemen is attacked, we will hit US base". The Jerusalem Post (dalam bahasa Inggris). 2024-01-12. Diakses tanggal 2024-01-12. 
  37. ^ "Israel-Hamas War: What happened on day 97?". The Jerusalem Post (dalam bahasa Inggris). 2024-01-12. Diakses tanggal 2024-01-12. 


Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref> untuk kelompok bernama "lower-alpha", tapi tidak ditemukan tag <references group="lower-alpha"/> yang berkaitan