Sejarah Arab Saudi

Sejarah Arab Saudi sebagai negara bangsa yang dikenal saat ini, dimulai dengan munculnya dinasti Al Saud di Arab tengah pada tahun 1744 dan selanjutnya pembentukan Emirat Diriyah. Wilayah yang sekarang menjadi Arab Saudi adalah situs dari beberapa kebudayaan dan peradaban kuno. Masa prasejarah Arab Saudi menunjukkan beberapa jejak awal aktivitas manusia di dunia.[1] Agama terbesar kedua dunia, Islam, muncul pada zaman modern Arab Saudi.[2] Pada awal abad ke-7, nabi Muhammad mempersatukan penduduk Arab dan menciptakan satu pemerintahan agama Islam.[3] Setelah kematiannya pada tahun 632, para pengikutnya dengan cepat memperluas wilayah di bawah kekuasaan Muslim di luar Arab, menaklukkan wilayah yang luas dan belum pernah terjadi sebelumnya (dari Semenanjung Iberia di Barat hingga Pakistan modern di Timur) hanya dalam hitungan dekade. Dinasti Arab khususnya dari Wangsa Quraisy yang berasal dari Arab Saudi modern mendirikan kekhalifahan Rasyidin (632–661), Umayyah (661–750), Abbasiyah (750–1517) dan Fatimiyah (909–1171), diikuti munculnya banyak dinasti islam lainnya di Asia, Afrika dan Eropa dengan sistem kekhalifahan.[4][5][6][7][8]

Wilayah Arab Saudi modern sebelumnya terdiri dari empat wilayah sejarah yang berbeda : Hijaz, Najd dan sebagian Arab Timur ( Al-Ahsa ) dan Arab Selatan ('Asir).[9] Wilayah Hijaz selepas dari Abbasiyah pernah dikuasai berbagai dinasti diantaranya : Fatimiyah, Ayyubiyah, Mamluk dan Utsmaniyah, kemudia Kerajaan Hijaz. Di wilayah Najd juga pernah berdiri Emirat Jabal Shammar yag diperintah oleh Wangsa Rasyid. Persaingan dengan Wangsa Rasyid yang didukung oleh Kesultanan Utsmaniyah membuat Wangsa Saud bersekutu dengan Britania. Kerjasama Wangsa Saud dengan Kerajaan Britania di tuangkan dalam Perjanjian Darin, dimana untuk pertama kalinya Inggris mengakui wilayah kekuasaan Wangsa Saud , mengangkat wilayah Saud menjadi protektoratnya dan Wangsa Saud bersedia berperang melawan Kesultanan Utsmaniyah serta tidak menyerang wilayah protektorat kerajaan Britania yang lain. Perjanjian Darin ini kemudian diperkuat dengan Perjanjian Jeddah (1927) yang semakin mempererat hubungan antara kedua pihak. Kerajaan Arab Saudi modern didirikan pada tahun 1932 oleh Ibn Saud. Dia menyatukan empat wilayah menjadi satu negara melalui serangkaian penaklukan yang dimulai pada tahun 1902 dengan direbutnya Riyadh, rumah leluhur keluarganya. Arab Saudi sejak itu menjadi monarki absolut yang diperintah dengan Syariat Islam. Arab Saudi kadang-kadang disebut "Tanah Dua Masjid Suci" mengacu pada Masjidil Haram (di Mekah ) dan Masjid Nabawi (di Madinah), dua tempat suci dalam Islam.

Minyak bumi ditemukan pada 3 Maret 1938 dan ditindaklanjuti oleh beberapa penemuan lainnya di Provinsi Timur. Arab Saudi telah menjadi produsen minyak terbesar kedua di dunia (setelah AS) dan pengekspor minyak terbesar di dunia, mengendalikan cadangan minyak terbesar kedua di dunia dan cadangan gas terbesar keenam.[10]

Referensi

  1. ^ 88,000-Year-Old Finger Bone Pushes Back Human Migration Dates, www.nationalgeographic.com
  2. ^ "The Global Religious Landscape". Pew Forum. 18 December 2012. 
  3. ^ Lindsay, James E. (2005). Daily Life in the Medieval Islamic World. Greenwood Press. hlm. 33. ISBN 978-0-313-32270-9. 
  4. ^ "Islam, The Arab Empire Of The Umayyads". history-world.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 December 2014. Diakses tanggal 1 April 2017. 
  5. ^ "The Arab Empire | Mohammed | Umayyad Empire History". www.historybits.com. 
  6. ^ "Top 10 Greatest Empires In History". Listverse. 22 June 2010. 
  7. ^ Pillalamarri, Akhilesh (22 February 2015). "The 5 Most Powerful Empires in History". The National Interest. 
  8. ^ "10 Greatest Empires in the History of World". Top Ten Lists. 24 March 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-02-02. Diakses tanggal 2021-03-16. 
  9. ^ Madawi Al-Rasheed (2013). A Most Masculine State: Gender, Politics and Religion in Saudi Arabia. hlm. 65. ISBN 978-0-521-76104-8. 
  10. ^ "International – U.S. Energy Information Administration (EIA)". eia.gov.