Pulau Pini
Pulau Pini adalah sebuah pulau di Kepulauan Batu di Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara, Indonesia. Pulau ini terletak di bagian timur kepulauan, antara Pulau Tanahmasa dan pesisir barat Pulau Sumatra sekitar 90 km ke arah tenggara dari Telukdalam. Pada tahun 2018, pulau ini dihuni oleh 945 jiwa yang tersebar di lima desa yang termasuk ke dalam Kecamatan Pulau-Pulau Batu Timur.[1] GeografiPulau Pini merupakan salah satu pulau di Kepulauan Batu yang pada gilirannya merupakan bagian dari Kepulauan Punggungan Busur Luar Sunda (Sunda Outer-Arc Ridge) yang membentang dari Laut Andaman di utara, melalui Pulau Simeulue, hingga Pulau Enggano di selatan. Pulau-pulau di wilayah ini umumnya merupakan pulau nonvulkanis, terbentuk sebagai bagian dari prisma akresi akibat subduksi Lempeng Indo-Australia terhadap Lempeng Eurasia. Wilayah Punggungan Busur Luar Sunda menjadi batas luar dari Cekungan Busur Muka Sunda.[2] Pulau Pini terletak lebih ke arah timur dibandingkan pulau-pulau lainnya di Kepulauan Batu—serupa seperti lokasi Kepulauan Banyak terhadap Pulau Simeulue.[3] Pulau ini terletak di atas sebuah punggungan yang menjadi batas antara dua bagian Cekungan Busur Muka Sunda, yaitu Cekungan Sibolga (Nias) di utara dan Cekungan Bengkulu di selatan yang berada di bawah perairan Selat Mentawai. Bentuk pulau ini yang melintang dari barat ke timur tampak berbeda jika dibandingkan dengan pulau-pulau lainnya di Busur Luar Sunda yang umumnya memanjang dari barat laut ke tenggara mengikuti strike penunjaman Lempeng Indo-Australia. Hal tersebut diasumsikan berhubungan dengan keberadaan Zona Rekahan Investigator (Investigator Fracture Zone, IFZ) di selatan Kepulauan Batu berdasarkan pengukuran anomali gravitasi yang relatif tinggi di IFZ dan di wilayah Pulau Pini. IFZ juga telah diasumsikan sebagai penyebab perubahan pada arah strike penunjaman Indo-Australia serta pada orientasi Cekungan Busur Muka Sunda di utara Pulau Nias.[2][4] Letak dan posisi punggungan tempat Pulau Pini berada juga berpengaruh terhadap berkembangnya dataran aluvial di wilayah Sumatra di timur pulau ini seperti di Batahan, Mandailing Natal dan Sungai Beremas, Pasaman Barat di sekitar wilayah Ujung Tuan dan Ujung Biang.[5] Wilayah Pulau Pini memiliki iklim hutan hujan tropis (Af) dengan suhu rata-rata tahunan berada di kisaran 23 °C dan curah hujan tahunan sekitar 4.500 mm.[6][7] Pulau Pini dialiri oleh beberapa sungai yang mengalir sepanjang tahun namun tidak dapat dilalui oleh kapal. Terdapat beberapa pulau kecil, gosong, serta karang di perairan di sekitar Pulau Pini. Beberapa pulau dan karang yang cukup besar terletak di sebelah selatan dan tersebar hingga ke perairan di sekitar Pulau Tanahmasa.[8][9]
Demografi dan pemerintahanPulau Pini berada di daerah Kecamatan Pulau-Pulau Batu Timur dan dihuni oleh 945 jiwa pada tahun 2018 di lima desa. Lima desa tersebut adalah Labuan Bajau, Labuan Hiu, Labuan Rima, Labuan Rima Baru, dan Lambak. Labuan Hiu adalah desa dengan penduduk terbanyak, terletak di pesisir selatan pulau, serta merupakan pusat pemerintahan Kecamatan Pulau-Pulau Batu Timur.[1] Sebelum Kecamatan Pulau-Pulau Batu Timur didirikan, Pulau Pini termasuk ke dalam daerah Kecamatan Pulau-Pulau Batu.[10] Pulau Pini memiliki 6 sekolah yaitu 5 sekolah dasar (SD) yang terletak di masing-masing desa kecuali Labuan Rima Baru serta 1 sekolah menengah pertama (SMP) yang terletak di Labuan Hiu.[11] Terdapat pula sebuah Puskesmas di Labuan Hiu.[12] EkosistemPulau Pini hanya dihuni oleh manusia di desa-desa yang relatif kecil dan tersebar. Kebanyakan lahan di pulau ini adalah hutan dataran rendah yang lebat. Spesies tumbuhan yang dapat ditemui di Pulau Pini di antaranya adalah keruing, meranti, marutua, dan tumbuhan Palmidae. Di bagian pesisir, wilayah pulau ini dipenuhi oleh hutan mangrove sementara di perairan dangkal di sekitarnya dapat ditemukan terumbu-terumbu karang. Sebagian besar lahan hutan di Pulau Pini merupakan kawasan hutan produksi sementara sebagian sisanya di bagian timur pulau merupakan kawasan Taman Buru Pulau Pini dengan satwa buruan seperti babi hutan dan kelinci liar.[8][9][13][14] Lihat pula
Referensi
Pranala luar
|