Pulau Tanabala atau Pulau Tanahbala adalah sebuah pulau yang terletak di sebelah selatan Kepulauan Batu, Indonesia. Pulau ini secara administratif merupakan daerah dari tiga kecamatan di Kabupaten Nias Selatan, Provinsi Sumatera Utara.[2][3][4]
Geografi
Serupa dengan pulau-pulau besar lainnya di Kepulauan Batu, Pulau Tanabala merupakan bagian dari Punggungan Busur Luar Sunda di sebelah barat Pulau Sumatra yang terangkat sebagai prisma akresi akibat subduksi Lempeng Indo-Australia terhadap Lempeng Eurasia.[5] Subduksi yang terjadi menghasilkan pembentukan melange di wilayah Busur Luar Sunda pada sekitar Kala Oligosen hingga Miosen, di Tanabala terdiri atas batuan metamorf dari laut dalam dan kerak benua yang dapat ditemukan di bagian barat laut pulau dan disertai keberadaan sesar turun. Beberapa formasi geologi yang muncul kemudian seperti Formasi Hiligeho dan Formasi Gunungbala terdiri atas batuan-batuan sedimen yang terbentuk pada Kala Miosen hingga Pliosen dan mengandung fosil-fosil foraminifera.[6]
Pulau Tanabala dipisahkan dari Pulau Tanahmasa di sebelah utara oleh Selat Tanahbala yang terbentuk oleh sesar naik di sisi timur lautnya.[6] Titik tertinggi pulau terletak di bagian utara pada ketinggian 270 m sedangkan di bagian selatan pulau terdapat Gunung Bala dengan ketinggian 228 m. Terdapat beberapa sungai di pulau ini seperti Sungai Seikam. Di sekitar Pulau Tanabala, terdapat beberapa pulau yang lebih kecil salah satunya adalah Pulau Boji di sebelah selatan.[1][7]
Demografi dan pemerintahan
Pulau Tanabala merupakan daerah dari tiga kecamatan yaitu Kecamatan Hibala, Tanah Masa, dan Pulau-Pulau Batu Barat. Pulau Tanabala merupakan pulau utama di Kecamatan Hibala. Seluruh daerah 17 desa di Hibala mencakup pulau ini dengan desa berpenduduk terbanyak adalah Eho di sisi tenggara pulau yang juga merupakan ibu kota kecamatan. Kecamatan Hibala mencakup wilayah timur dan selatan pulau sementara wilayah barat pulau termasuk ke dalam daerah tiga desa di Kecamatan Tanah Masa (Makole, Sifauruasi, dan Jeke) dan satu desa di Pulau-Pulau Batu Barat (Hili Jamorogo Tano).[2][3][4]
Lihat pula
Referensi
- ^ a b Sailing Directions (enroute) for the Strait of Malacca and Sumatera. Defense Mapping Agency, Hydrographic/Topographic Center. 1989. hlm. 178–179.
- ^ a b c Kecamatan Hibala dalam Angka 2019 (Laporan). Telukdalam: Badan Pusat Statistik Kabupaten Nias Selatan. 2019.
- ^ a b c Kecamatan Tanah Masa dalam Angka 2019 (Laporan). Telukdalam: Badan Pusat Statistik Kabupaten Nias Selatan. 2019.
- ^ a b c Kecamatan Pulau-Pulau Batu Barat dalam Angka 2019 (Laporan). Telukdalam: Badan Pusat Statistik Kabupaten Nias Selatan. 2019.
- ^ Darman, H.; Sidi, F. H., ed. (2000). An Outline of the Geology of Indonesia. Jakarta: Ikatan Ahli Geologi Indonesia, Lereng Nusantara. hlm. 1–6. ISBN 979-8126-04-1.
- ^ a b Nas, D. S.; Supandjono, J. B. (1995), Peta Geologi Lembar Telo, Sumatera, Skala 1 : 250.000, Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi
- ^ Peta Rupabumi Indonesia Lembar 0615 Pulautelo, Skala 1 : 250.000, Cibinong: Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional, 1986
Pranala luar