6°30′S 145°40′E / 6.500°S 145.667°E / -6.500; 145.667
Provinsi Dataran Tinggi Timur adalah sebuah provinsi di dataran tinggi Papua Nugini. Ibu kota provinsi ini adalah Goroka. Provinsi ini memiliki luas sebesar 11.200 km², dan memiliki populasi 432.972 (sensus tahun 2000).
Dataran Tinggi Timur merupakan provinsi Dataran Tinggi yang paling berkembang. Dataran Tinggi Timur memiliki harapan hidup 53.1 tahun, tertinggi di dataran tinggi, dan keempat tertinggi di Papua Nugini. Pembangkit Listrik Ramu di Yonki menghasilkan listrik untuk Dataran Tinggi Timur dan 6 provinsi lain.
- Ringkasan
- Populasi: 298 502 warga dan 2146 ekspatriat.
- Luas tanah: 11 200 km2.
- Anggota parlemen: 9.
- Kantor Pusat: Goroka.
- Kabupaten; penduduk warga negara; dan bahasa utama:
- Goroka; 98 790; Gahuku-Asaro, Benabena, Siane.
- Henganofi; 37 671; Kamano.
- Kainantu; 80 838; Gadsup, Agarabi, Tairora.
- Lufa; 30 485; Kamano-Yagaria, Gimi.
- Marawaka; 11 814; Baruya, Sirnbari, Yagwoia.
- Okapa; 38 904; Fore, Gimi, Auyana.
Sejarah
Para ilmuwan percaya orang-orang telah tinggal di tempat tinggal dari batu di lembah Lamari 18000 tahun yang lalu dan di Kafiavana, di Lembah Asaro, Goroka Selatan 11000 tahun yang lalu. Orang-orang di Kafiavana memiliki hubungan dagang dengan orang-orang pesisir selama 9000 tahun yang lalu.
Misionaris Gereja Lutheran menjelajahi Lembah Asaro dan Lembah Bena Bena pada tahun 1927. Pencari emas Australia tiba pada tahun 1930-an. Hubungan dengan Eropa umumnya terjadi secara damai. Pada tahun 1935, Pastor Buko Usemo, seorang penginjil Lutheran dari Finschhafen, menjadi pemukim pertama di Goroka.
Selama Perang Dunia II (1942-45), banyak penduduk desa yang bekerja sebagai tenaga kerja perusahaan pengangkutan atau buruh untuk sekutu yang membangun landasan terbang sementara dan alat penangkis serangan kapal udara di Dataran Tinggi Timur. Jepang mengebom Goroka beberapa kali selama akhir 1943. Dataran tinggi Timur juga dijadikan pusat istirahat untuk pasukan sekutu dan sumber sayuran segar.
Pada tahun 1946, Goroka menjadi pusat administratif untuk dataran tinggi dan jaringan udara utama dengan Madang sebagai pelabuhan terdekat. Jalan pertama yang menghubungkan Goroka dengan Lae selesai pada awal 1950-an. Ekspatriat mulai menanam kopi Arabika di daerah Kaintantu dan Goroka.
Distrik dan LLG
Referensi