Ronald Reagan melambaikan tangannya tepat sebelum dia ditembak. Dari kiri adalah Jerry Parr, dalam mantel parit putih, yang mendorong Reagan ke dalam limusin; sekretaris pers James Brady, yang terluka parah akibat luka tembak di kepala; Reagan; ajudan Michael Deaver; seorang polisi tak dikenal; polisi Thomas K. Delahanty, yang ditembak di leher; dan agen dinas rahasia Tim McCarthy, yang tertembak di dada.
Segera sebelum pembedahan untuk membuang peluru dari dadanya (yang hampir tak mengenai jantungnya), ia berpesan pada dokterbedah, "Saya harap Anda semua adalah Republikan," [1]Diarsipkan 2010-12-03 di Wayback Machine. dan kepada isterinyaNancy Reagan, ia berkomentar sambil bercanda, "Sayang, aku lupa membungkuk." Kenyataannya ia mengutip pesan yang dibuat oleh petinjuJack Dempsey pada tahun 1926 yang menjelaskan kekalahannya dalam kejuaraan tinju kelas berat. Setelah Dempsey kalah di tangan Gene Tunney, isterinya Estelle Taylor bertanya padanya "Apa yang terjadi?" Ia menjawab "Sayang, aku lupa menghindar." Seorang politikus mantan pemeran, Reagan sering mengutip kejenakaan itu secara kreatif.
Serangan itu melukai Sekretaris Pers Brady dengan parah, yang menderita luka di kepala yang berat dan cacat tetap. Brady dan isterinya Sara menjadi penasihat utama untuk pengendalian senjata dan tindakan lain untuk mengurangi jumlah kekerasan bersenjata di Amerika Serikat. Kemudian mereka mendirikan Brady Center to Prevent Gun Violence. Pada tahun 2004, Proek Tindakan Hukum Brady Center memenangkan penyelesaian US$2,5 juta dalam sebuah tindakan perdata terhadap produsen senjata dan seorang pedagang senjata untuk orang yang selamat dan korban serangan sniper Beltway.