Mark David Chapman (lahir 10 Mei 1955) adalah seorang warganegara Amerika & narapidana yang terkenal karena membunuh musisi John Winston Lennon.
Kehidupan awal
Chapman besar di Georgia, dan merupakan penggemar The Beatles sejak pertama kali terkenal. Ia mulai belajar gitar dan ingin menjadi musikus. Namun kemudian ia menjadi orang Kristen fundamentalis, dan pandangan-pandangannya pun berubah. Ia lalu percaya bahwa The Beatles berpengaruh buruk bagi banyak orang, John Lennon khususnya, karena pandangan Lennon pada agama dan negara. Saat Lennon meluncurkan lagunya Imagine pada tahun 1971, banyak tokoh terkemuka yang tak menyukainya. Chapman memparodikan lagu itu dengan "Imagine John Lennon dead."
Pada tahun 1980, setelah beberapa tahun pensiun, John Lennon meluncurkan album baru, Double Fantasy, dengan istrinya Ono Yoko. Chapman mengetahui dari buku di mana tempat tinggal Lennon di New York City, dan tak sulit baginya menemukannya di seluruh kota. Chapman meluruk ke New York beberapa kali yang gagal, berpikir tentang apa yang ingin dilakukannya. Ia berpikir tentang bunuh diri sebelum akhirnya ia memutuskan untuk membunuh Lennon. Ia merasa bahwa melakukan hal ini akan agak mengurangi beban masalah kehidupannya sendiri.
Pada tanggal 8 Desember 1980, Chapman mengunjungi New York lagi, bertemu Lennon dan Yōko Ono saat mereka meninggalkan rumah untuk pergi ke sesi rekaman. Lennon menandatangani kopian Double Fantasy untuk Chapman, dan seorang fotografer mengambil foto kedua lelaki itu. Chapman menunggu hingga mereka kembali. Saat Lennon memasuki bangunan apartemennya, Chapman mencabut pistol, memanggil Lennon, lalu menembakinya sebanyak 5 kali ( yang terakhir meleset ). Lennon jatuh, dan meninggal dalam perjalanan ke RS akibat kehabisan darah.
Kejadian selanjutnya
Chapman tak mencoba angkat kaki, dan sedang membaca buku The Catcher in the Rye, saat polisi datang ke TKP. Mereka menahan Chapman, yang kemudian menyatakan diri bersalah sebagai pembunuh Lennon, berkata di pengadilan bahwa Tuhan telah menitahkannya berbuat demikian. Ia dijatuhi dakwaan pembunuhan tingkat kedua.
Ia dijatuhi hukuman 25 tahun penjara pada tahun 1981. Ia dipenjarakan di Attica State Prison sejak tahun 1981. Ia dipisahkan dari tahanan lain karena masalah kesehatannya atau kejiwaannya. Lalu ia menulis pada Ono Yōko, mencoba meminta maaf padanya dan menjelaskan tindakannya, tetapi Yoko Ono tak pernah menjawab.
Pada 30 Maret 1981 dalam tiga bulan kemudian, John Hinckley Jr.mencoba membunuh presiden Ronald Reagan, Hinckley terlihat pelaku Chapman (menginspirasi Hinckley) telah membunuh Lennon, Hinckley meninggalkan kaset di kamar hotel dan tersisa Hinckley terobsesi dengan Jodie Foster.
Pada tahun 1985, seorang aktor bernama Mark Lindsay Chapman kehilangan kesempatan untuk memerankan Lennon di sebuah film TV tentang kehidupannya dengan Yoko Ono, karena namanya mirip dengan pembunuh Lennon.
Saat memenuhi syarat untuk dibebaskan, Chapman menggunakannya namun kemudian ditolak. Yoko Ono memberikan pernyataan pada pengadilan, mengatakan bahwa kematian Lennon masih melukainya dan anaknya Sean Lennon tiap hari, dan mereka masih merasa kehilangan. Ia mengingatkan mereka bagaimana tindakan Chapman menjadi salah satu dari banyak keangkuhan dan pembunuhan terkenal, dan bahwa pembebasan Chapman hanya akan mengilhami orang lain untuk berbuat serupa. Pengadilan mendengar kata-katanya, dan pembebasan Chapman terus ditolak. Pada tanggal 8 Desember 2006, pada peringatan ke-26 dari kematian Lennon, Yoko Ono menerbitkan sebuah iklan 1 halaman di sejumlah surat kabar dengan menuliskan bahwa, meski 8 Desember menjadi "hari pengampunan" sekalipun, ia takkan pernah memaafkan Chapman. Pemeriksaan pembebasan Chapman berikutnya dijadwalkan pada bulan Oktober2008.
Pembunuhan Lennon terulang kembali secara aneh pada bulan Desember 1999 saat seorang lelaki muda bernama Michael Abram, meruyak masuk ke rumah bekas anggota The Beatles lainnya, George Harrison, sambil membawa pisau. Ia ingin membunuh Harrison dengan alasan yang sama seperti Chapman membunuh John Lennon. Harrison dan istrinya Olivia melawan, tetapi kemudian Olivia melempari Abram dengan lampu, dan pasangan itu menekannya hingga polisi datang. Harrison ditusuk oleh Abram, tetapi ia sembuh. Abram dikirim ke RSJ.
Insiden serupa
John Hinckleymencoba membunuhPresidenRonald Reagan kurang dari empat bulan setelah pembunuhan Lennon, dan polisi menemukan salinan Catcher in the Rye di antara barang-barang pribadinya.[1] Dia meninggalkan kaset di kamar hotel tempat dia menyatakan bahwa dia berduka atas kematian Lennon: "Salah satu idola saya dibunuh, dan sekarang Jodie Foster satu-satunya yang tersisa." Dia menambahkan bahwa "apa pun yang mungkin saya lakukan pada 1981 akan semata-mata demi Jodie Foster."[2]
Bacaan lanjutan
Let Me Take You Down – Inside the Mind of Mark David Chapman, the Man Who Shot John Lennon, Jack Jones, Villard Books (Random House), November 1992, ISBN 0-8129-9170-2