Pembelian Louisiana (bahasa Inggris: Louisiana Purchase, bahasa Prancis: Vente de la Louisiane "Penjualan Louisiana") adalah akuisisi Amerika Serikat terhadap klaim Prancis atas wilayah Louisiana seluas 828.000 mil persegi (2.140.000 km2) pada tahun 1803. Amerika Serikat membayar 50 juta franc ($11.250.000) ditambah pembatalan utang senilai 18 juta franc ($3.750.000), sehingga berjumlah 15 juta dollar.[1][2][3] Pembelian ini menggandakan luas Amerika Serikat, memperkuat negara ini baik secara materi maupun strategis, dan mendorong ekspansi negara ini ke barat.[4]
Prancis menguasai wilayah ini dari tahun 1699 hingga 1762, yang kemudian diserahkan kepada sekutunya Spanyol. Di bawah kekuasaan Napoleon Bonaparte, Prancis mengambil lagi wilayah tersebut pada tahun 1800 dengan harapan untuk mendirikan imperium di Amerika Utara. Pemberontakan budak di Haiti dan perang melawan Britania memaksa Prancis untuk menghentikan rencana tersebut dan menjual seluruh wilayah itu ke Amerika Serikat, yang awalnya hanya ingin membeli New Orleans dan tanah sekitarnya.
Pembelian Louisiana berlangsung pada masa kekuasaan Thomas Jefferson. Pada masa itu, pembelian ini ditentang karena dianggap tidak konstitusional. Walaupun ia sepakat bahwa tidak ada pasal di Konstitusi Amerika Serikat yang mengatur akuisisi wilayah, Jefferson tetap melakukan pembelian untuk menghilangkan keberadaan Prancis di wilayah tersebut dan melindungi akses perdangangan AS ke pelabuhan New Orleans.