Pelantikan Joe Biden

Pelantikan Presiden
Joe Biden
Biden mengucap sumpah jabatan sebagai Presiden Amerika Serikat ke-46.
Tanggal20 Januari 2021 (2021-01-20)
LokasiGedung Capitol,
Washington, D.C., Amerika Serikat
PenyelenggaraKomite Kongres Gabungan tentang Upacara Pelantikan (Joint Committee on Inaugural Ceremonies).
Peserta/Pihak terlibatJoseph Robinette Biden Jr.
Presiden Amerika Serikat ke-46
— mulai menjabat

John Glover Roberts Jr.
Ketua Mahkamah Agung Amerika Serikat
— pengambil sumpah

Kamala Devi Harris
Wakil Presiden Amerika Serikat ke-49
— mulai menjabat

Sonia Sotomayor
Hakim Agung Amerika Serikat
— pengambil sumpah
Situs webPelantikan Presiden ke-59

2017
2025

Pelantikan Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat ke-46 berlangsung pada 20 Januari 2021, sebelum tengah hari (EST), menandai dimulainya masa jabatan empat tahun Joe Biden sebagai presiden dan Kamala Harris sebagai wakil presiden. Upacara pelantikan berlangsung di Sisi Barat Gedung Capitol di Washington, D.C. dan merupakan pelantikan Presiden yang ke-59. Biden mengambil sumpah jabatan sebagai presiden pada hari itu, dan Harris mengambil sebagai wakil presiden sebagai wakil presiden. Perayaan diadakan secara terbatas karena Pandemi COVID-19 di Amerika Serikat.[1] Protokol kesehatan masyarakat seperti wajib mengenakan masker, pemeriksaan suhu, dan jarak sosial diterapkan pada upacara tersebut.[2]

"America United" (terj. har.'Amerika Bersatu') dan "Our Determined Democracy: Forging a More Perfect Union" (terj. har.'Tekad Demokrasi Kami: Menempa Persatuan yang Lebih Sempurna')—merujuk pada Pembukaan Konstitusi Amerika Serikat—menjadi tema pelantikan ini.[3]

Konteks

Pelantikan akan menandai puncak formal dari transisi kepresidenan Joe Biden yang dimulai ketika dia memenangkan pemilihan presiden pada 3 November 2020 dan menjadi presiden terpilih empat hari kemudian pada 7 November 2020.[4] Biden dan pasangan calon wakil presiden, Kamala Harris, dijadwalkan akan dikonfirmasi oleh Kolese Elektoral Amerika Serikat pada 14 Desember 2020. Setelah dilantik, Biden akan menjadi presiden tertua di usia 78 tahun, lebih tua saat menjabat daripada Ronald Reagan turun dari jabatannya pada 77 tahun, 349 hari. Dia juga akan menjadi orang Katolik kedua setelah John F. Kennedy.[5] Harris akan menjadi wanita pertama, orang Afrika Amerika pertama, dan wakil presiden Asia Amerika pertama.[6]

Acara pelantikan

Sosial media resmi

Pemindahan kekuasaan juga dirasakan di dalam dunia sosial media, dimana akun Twitter resmi pejabat Presiden dan Wakil Presiden, @POTUS dan @VP yang akan dipegang oleh Joe Biden dan Kamala Harris. Anggota kampanye Biden juga mengambil alih beberapa akun, seperti @WhiteHouse, @FLOTUS untuk Ibu Negara Jill Biden, @SecondGentleman untuk Suami Wakil Presiden AS Doug Emhoff. dan @PressSec untuk Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki.[7] Pemerintahan Biden juga meluncurkan website pemerintahan baru; halaman website pemerintahan-pemerintahan sebelumnya diarsipkan di Arsip Nasional Amerika Serikat.[8]

Langkah kesehatan COVID-19 dan tamu kehadiran

Langkah kesehatan publik COVID-19

Kebanyakan pesta pelantikan presiden dilakukan secara daring seperti Konvensi Partai Demokrat 2020.[9] Acara pelantikan tersebut dilakukan di Front Barat Gedung Kapitol, situs pelantikan presiden sejak pelantikan Ronald Reagan pada tahun 1981. Di acara sebelumnya, anggota Kongres dialokasikan 200,000 tiket per anggota untuk dibagikan kepada konstituen mereka, namun untuk kali ini mereka hanya diberikan 1 tiket tamu undangan,[10] dimana kebanyakan diantara mereka membawa pasangan mereka.[11] Hanya 3,000 orang yang diizinkan masuk ke area perimeter aman,[12] dan total kehadiran langsung untuk acara yang diperkecil ini hanya berjumlah lebih dari seribu,[13] dengan tamu undangan duduk di platform peresmian dan di depan platform.[11]

Keputusan untuk membatasi jumlah kehadiran dilakukan berdasarkan konsultasi dengan ahli kesehatan publik.[10] Menurut sejarawan Jim Bendat, langkah-langkah pencegahan dan keamanan COVID-19 yang diterapkan pada pelantikan Biden akan menjadikannya upacara terkecil sejak pelantikan keempat Franklin D. Roosevelt pada tahun 1945, ketika pelantikan diadakan di Gedung Putih di hadapan hanya seribu orang. karena kesehatan Roosevelt yang buruk dan perang dunia yang sedang berlangsung.[14]

Tamu negara

Presiden Donald Trump beserta Melania Trump menolak untuk hadir ke acara pelantikan tersebut, membuatnya menjadi presiden pertama yang tidak hadir ke pelantikan presiden berikutnya setelah Andrew Johnson menolak untuk menghadiri pelantikan Presiden Ulysses S. Grant pada tahun 1869. Acara ini dihadiri oleh mantan Presiden Bill Clinton, George W. Bush dan Barack Obama (dimana Biden menjabat sebagai wakil presidennya), bersama mantan Ibu Negara Hillary Clinton, Laura Bush, dan Michelle Obama. Mantan Presiden Jimmy Carter dan Ibu Negara Rosalynn Carter tidak hadir karena alasan usia yang sangat tua dan tidak bisa berpergian jauh.[15] Wakil Presiden sebelumnya, Mike Pence (yang menggantikan Biden sebagai Wakil Presiden) beserta istrinya Karen Pence hadir di acara pelantikan.[16][17] Selain Biden dan Pence, mantan Wakil Presiden Dan Quayle menjadi satu-satunya wakil presiden yang hadir karena Walter Mondale (yang wafat 3 bulan setelah acara pelantikan Biden), Al Gore, dan Dick Cheney tidak berkenaan hadir.[18][19] Untuk pertama kalinya setelah 2 dekade, tidak semua Hakim Agung hadir ke dalam acara pelantikan: Hakim Agung Clarence Thomas, Stephen Breyer dan Samuel Alito. Breyer sebagai anggota tertua Makhamah Agung AS memutuskan untuk tidak hadir untuk mengurangi resiko terjangkit COVID-19, sementara Thomas dan Alito tidak hadir karena kontroversi yang dikaitkan dengan Penyerbuan Gedung Kapitol 2021; halaman depan rumah Alito membentangkan simbol "Stop the Steal"[20][21] dan istri Thomas, Ginni, sangat aktif di perkumpulan massa yang menyerbu Gedung Kapitol. Adapun tamu lain seperti keluarga presiden dan wakil presiden terpilih,[22] calon menteri kabinet Biden,[23] duta besar untuk Amerika Serikat,[24][25] dan tamu negara lainnya.[26] Untuk pertama kalinya, perwakilan dari Taiwan diundang ke acara pelantikan, dan undangan ini diwakilkan oleh Hsiao Bi-khim atas nama pemerintahan Taiwan.[27]

Unjuk rasa dan demonstrasi

Serangkaian unjuk rasa dan kontra-unjuk rasa terkait dengan hasil pemilihan presiden 2020 dimulai pada Desember 2020.[28] Setelah penyerbuan Gedung Kapitol, Walikota D.C. Muriel Bowser meminta Departemen Dalam Negeri untuk membatalkan izin demonstrasi kota dan menolak aplikasi demonstrasi selama peresmian,[29][30] tetapi agensi menolak untuk melakukannya.[30] National Park Service menetapkan dua area yang berdekatan—bagian dari John Marshall Park dan Navy Memorial—secara eksklusif untuk "kegiatan Amandemen Pertama" (unjuk rasa).[31][32] Polisi Taman A.S. membatasi kehadiran demonstrasi hingga maksimal seratus orang di setiap lokasi dan mengharuskan peserta disaring melalui magnetometer.[32] Kelompok sayap kiri ANSWER Coalition dan D.C. Action Lab diberikan izin dan mengadakan demonstrasi dalam batas kehadiran.[30]

Skala protes dan pawai milisi bersenjata yang menurut laporan intelijen akan terjadi di dekat Gedung Kongres AS dan di gedung DPR negara bagian pada Hari Peresmian sangat dilebih-lebihkan, baik dalam ukuran maupun cakupannya.[33] Secara nasional, hanya sedikit orang yang berdemonstrasi di ibukota negara bagian. Di New York State Capitol, seorang pendukung Donald Trump dilaporkan berkunjung dengan tujuan untuk memprotes—para demonstran mengharapkan "unjuk rasa besar-besaran".[34] Pada tanggal 17 Januari, tiga hari sebelum pelantikan, beberapa anggota Michigan Boogaloo Bois secara terbuka membawa senjata ke luar ibu kota negara bagian, tetapi tidak pernah menjadi kekerasan.[35] NPR mengaitkan kurangnya protes dengan kekerasan karena beberapa faktor: Departemen Kehakiman menargetkan para perusuh dari penyerbuan Kapitol; penyelenggara unjuk rasa yang memperingatkan peristiwa "bendera palsu" yang diadakan oleh penegak hukum untuk "mengumpulkan orang untuk kemungkinan penangkapan"; dan pelarangan atau penghapusan profil, grup, halaman, dan aplikasi media sosial, seperti Parler, yang terkait dengan ekstremisme politik dan gerakan pinggiran.[33]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ "JCCIC Announces Attendance Guidelines for 59th Inaugural Ceremonies". Komite Kongres Gabungan Amerika Serikat tentang Upacara Pelantikan. December 16, 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 Desember 2020. Diakses tanggal 16 Desember 2020. 
  2. ^ Shear, Michael D.; Fandos, Nicholas (30 November 2020). "Biden's Inauguration: Expect Smaller Crowds and More Social Distancing". The New York Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 Januari 2021. Diakses tanggal 13 Januari 2021. 
  3. ^ Blunt, Roy (2 November 2020). "59th inaugural ceremonies: 'Our Determined Democracy: Forging a More Perfect Union'". The Hill. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 Desember 2020. Diakses tanggal 15 Januari 2021. 
  4. ^ Lemire, Jonathan; Miller, Zeke (November 7, 2020). "Biden wins White House, vowing new direction for divided US". AP. 
  5. ^ Smith, Jerry (March 8, 2019). "Biden would be the oldest sitting president if elected in 2020". Delaware Online. 
  6. ^ Burns, Alexander; Glueck, Katie (August 17, 2020). "Kamala Harris Is Biden's Choice for Vice President". New York Times. 
  7. ^ Treisman, Rachel (January 20, 2021). "On Inauguration Day, Transfer Of Power Includes Handover Of Twitter Accounts". NPR (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal January 21, 2021. Diakses tanggal January 20, 2021. 
  8. ^ "National Archives—Presidential Libraries". January 9, 2017. 
  9. ^ Shabad, Rebecca (December 8, 2020). "Clyburn says Biden's inauguration events will be '80 percent virtual'". NBC News. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 14, 2021. Diakses tanggal December 9, 2020. 
  10. ^ a b "JCCIC Announces Attendance Guidelines for 59th Inaugural Ceremonies". U.S. Senate. Joint Congressional Committee on Inaugural Ceremonies. December 16, 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 14, 2021. Diakses tanggal January 13, 2021. 
  11. ^ a b "A Closer Look at Who Attended President Biden's Inauguration". The New York Times (dalam bahasa Inggris). January 22, 2021. ISSN 0362-4331. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 22, 2021. Diakses tanggal January 22, 2021. 
  12. ^ "Fears over Biden inauguration security mount after US Capitol attack". The Guardian. January 9, 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 14, 2021. Diakses tanggal January 9, 2021. 
  13. ^ Williams, Eliot; Cheslow, Daniella (January 12, 2021). "Here's What We Know About The Plans For Inauguration". NPR. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 18, 2021. Diakses tanggal January 18, 2021. 
  14. ^ Davies, Emily; Jouvenal, Justin; Lamothe, Dan; Flynn, Meagan (January 15, 2021). "With Mall, bridges and streets closed in D.C., the nation prepares for a celebration of democracy mostly devoid of its citizens". The Washington Post. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 16, 2021. Diakses tanggal January 18, 2021. 
  15. ^ Zeleny, Jeff; Janfaza, Rachel (January 8, 2021). "Obama and Clinton will join Bush at Biden's inauguration". CNN. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 14, 2021. Diakses tanggal January 8, 2021. 
  16. ^ Fortin, Jacey (January 19, 2021). "Trump Is Not the First President to Snub an Inauguration". The New York Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 25, 2021. Diakses tanggal January 20, 2021. 
  17. ^ Doubek, James (January 9, 2021). "Pence Will Attend Biden Inauguration". NPR (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal January 10, 2021. Diakses tanggal January 15, 2021. 
  18. ^ Behrmann, Savannah (January 21, 2021). "The Trumps, Jimmy Carter: Who did not attend Biden's inauguration". USA Today (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal January 25, 2021. Diakses tanggal January 26, 2021. 
  19. ^ Creitz, Charles (January 19, 2021). "Former VP Quayle calls Trump absence from Biden inauguration 'unfortunate'". Fox News (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal January 20, 2021. Diakses tanggal January 20, 2021. 
  20. ^ Kantor, Jodi (May 16, 2024). "At Justice Alito's House, a 'Stop the Steal' Symbol on Display". The New York Times (dalam bahasa Inggris). ISSN 0362-4331. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-05-25. Diakses tanggal 2024-05-17. 
  21. ^ Jouvenal, Justin; Marimow, Ann E. (25 May 2024). "Wife of Justice Alito called upside-down flag 'signal of distress'". Washington Post. Diakses tanggal 25 May 2024. 
  22. ^ "A Closer Look at Who Attended President Biden's Inauguration". The New York Times (dalam bahasa Inggris). January 22, 2021. ISSN 0362-4331. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 22, 2021. Diakses tanggal January 22, 2021. 
  23. ^ "A Closer Look at Who Attended President Biden's Inauguration". The New York Times (dalam bahasa Inggris). January 22, 2021. ISSN 0362-4331. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 22, 2021. Diakses tanggal January 22, 2021. 
  24. ^ "India's Ambassador to US attends Biden's inauguration ceremony". The Times of India (dalam bahasa Inggris). Press Trust of India. January 21, 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 21, 2021. Diakses tanggal January 21, 2021. 
  25. ^ Ghazanchyan, Siranush (January 18, 2021). "Armenia's Ambassador to the US to attend Joe Biden's inauguration". Public Radio of Armenia (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal January 18, 2021. Diakses tanggal January 21, 2021. 
  26. ^ Cooper, Charlie (January 19, 2021). "UK's pitch to Biden: We'll work with you on China". Politico (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal January 20, 2021. Diakses tanggal January 21, 2021. 
  27. ^ Blanchard, Ben (January 20, 2021). "Taiwan-Biden ties off to strong start with invite for top diplomat". Reuters (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal January 21, 2021. Diakses tanggal January 21, 2021. 
  28. ^ Khalil, Ashraf (12 Desember 2020). "Trump loyalists converging again on Washington over election". Associated Press. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 Januari 2021. Diakses tanggal 12 Desember 2020. 
  29. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama :4
  30. ^ a b c Knickmeyer, Ellen; Khalil, Ashraf (15 Januari 2021). "Trump supporters among those seeking Jan. 20 protest permits". Associated Press. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 Januari 2021. Diakses tanggal 18 Januari 2021. 
  31. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama NewWarnings3
  32. ^ a b "Record of Determination for the Partial Temporary Closure of Areas within and around the National Mall in Response to Threats to Visitors and Park Resources—National Mall and Memorial Parks (U.S. National Park Service)". www.nps.gov (dalam bahasa Inggris). 19 Januari 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 Januari 2021. Diakses tanggal 19 Januari 2021. 
  33. ^ a b Chappell, Bill; Allam, Hannah (20 Januari 2021). "No Large Protests In D.C. As President Biden Is Inaugurated". NPR.org (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 Januari 2021. Diakses tanggal 21 Januari 2021. 
  34. ^ "At NY Capitol, a Lone Trump Supporter Protests". NBC New York (dalam bahasa Inggris). January 20, 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 Januari 2021. Diakses tanggal 20 Januari 2021. 
  35. ^ Wisely, John (17 Januari 2021). "Lansing protest over the presidential election proves to be a dud". Detroit Free Press (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 Januari 2021. Diakses tanggal 21 Januari 2021. 

Pranala luar

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Trying to get property of non-object

Filename: wikipedia/wikipediareadmore.php

Line Number: 5

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Trying to get property of non-object

Filename: wikipedia/wikipediareadmore.php

Line Number: 70

 

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined index: HTTP_REFERER

Filename: controllers/ensiklopedia.php

Line Number: 41