Pecinan Incheon adalah pecinan pertama di Korea[1] dan merupakan satu-satunya pecinan resmi di Korea.[2] Pecinan ini terletak di Jung-gu dan mulai ada dengan dibukanya Pelabuhan Incheon pada tahun 1883 dan penunjukan Incheon sebagai ekstrateritorialitasDinasti Ching pada tahun berikutnya.[3] Pada awal dasawarsa tahun 2000-an, hanya beberapa ratus penduduk etnis Tionghoa yang tersisa tinggal di Pecinan Incheon.[4]
Sejarah
Pecinan Incheon dibentuk pada tahun 1884 dengan pembukaan Pelabuhan Incheon pada tahun 1883. Dulunya terdapat komunitas Tionghoa yang sangat besar dengan jumlah lebih dari 10.000 penduduk pada tahun 1940-an. Namun Perang Korea dan peraturan pemerintah Korea tentang penduduk dan bisnis keturunan Tionghoa pada tahun 1970-an mengakibatkan penurunan jumlah komunitas ini.[2]
Penandatanganan Traktat Tiongkok-Korea tahun 1882 diyakini telah membuka pintu bagi pembentukan Pecinan Incheon. Berdasarkan perjanjian ini, Pelabuhan Incheon mulai beroperasi pada tahun 1883. Pada tahun 1884, permukiman Tionghoa didirikan di lingkungan itu, dengan puluhan warga Tionghoa Incheon pindah ke lokasi ini untuk tinggal. Pada awal abad ke-20, populasi Tionghoa berjumlah sekitar seribu. Secara alami, komunitas kelompok ini diberi label "Pecinan", dan hubungan ini telah dipertimbangkan secara luas sebagai munculnya pecinan pertama Korea.
[1] Saat ini, penduduk Pecinan Incheon sebagian besar adalah orang Tionghoa generasi ke-2 atau ke-3, yang merupakan keturunan dari para pemukim awal dari Tiongkok.[3]
Akses dan objek wisata
Terletak di Jung-gu, di daerah pinggiran Seoul, Pecinan Incheon bisa dicapai dengan mudah dari pusat kota Seoul dengan menaiki Seoul Metro Line #1 dan perjalanan memakan waktu sekitar 1 jam. Ketika kereta mencapai perhentian terakhir Stasiun Incheon, pecinan ini berada di seberang jalan dari stasiun kereta.[1] Ketika memasuki Pecinan Incheon dari arah stasiun kereta bawah tanah, pertama-tama akan terlihat paifang emas dan merah yang indah, yakni gapura tradisional khas Tionghoa. Terdapat empat paifang di pecinan ini, yang diberi nama Junghwamun, Seolinmun, Inhwamun, dan Hanjungmun, yang semuanya bisa dilihat saat berkeliling di jalan-jalan dan putaran masuk dan keluar serta sekitarnya.[5]
Beberapa objek wisata menarik lainnya yang terdapat di Pecinan Incheoan antara lain:[5]
Wiseondang (Hangul: 의선당; Hanja: 義善堂),[note 1] merupakan satu-satunya kuil bergaya Tionghoa yang tersisa di Korea yang dibangun pada tahun 1893 dan memiliki mural berwarna-warni di tembok luar berwarna kuning.
Jalan Mural Samgukji (Hangul: 삼국지 벽화거리), jalan sepanjang 150 meter ini menampilkan mural yang menggambarkan Kisah Tiga Kerajaan dengan para pahlawannya pada saat itu, yang merupakan kisah dari negeri Tiongkok yang populer.
Taman Jayu (Taman Kebebasan) (Hangul: 자유공원 (인천), terletak di bagian atas jalan pecinan di Gunung Eungbonsan, taman ini selain menyediakan tempat istirahat yang menyenangkan dari jalan-jalan yang sangat sibuk di daerah tersebut, juga memiliki patung Jenderal MacArthur yang memimpin Operasi Pendaratan Amfibi Incheon selama Perang Korea.
Museum Jjajangmyeon (Hangul: 짜장면박물관), tempat untuk mempelajari hidangan jjajangmyeonyang menjadi terkenal dari daerah ini dan disajikan sekitar 7 juta kali setiap hari di Korea. Museum ini merupakan bekas restoran Gonghwachun lama, yang merupakan tempat hidangan jjajangmyeon berasal. Terdapat diorama dan instalasi yang memberikan banyak informasi tentang cara membuat hidangan ini.