Binondo
Binondo (Hanzi: 岷倫洛; Pinyin: Mínlúnluò; Pe̍h-ōe-jī: Bîn-lûn-lo̍h) adalah sebuah distrik di Manila, Metro Manila, Filipina. Daerah ini adalah pecinan bagi Kota Manila, bahkan menjadi pecinan tertua di dunia yang didirikan pada tahun 1594.[2][3] Distrik ini berlokasi di seberang Intramuros melewati sungai Pasig dan diformalisasi oleh rezim kolonial Spanyol untuk memantau orang-orang Tionghoa Katolik Filipina pada masa itu, meskipun kawasan ini sudah menjadi pusat perdagangan Tionghoa sebelum masa penjajahan Spanyol. Dengan peranannya sebagai pusat bisnis dan perdagangan Manila, pengaruh distrik ini juga didapati di distrik-distrik sekitarnya, yaitu Quiapo, Santa Cruz, San Nicolas, dan Tondo. EtimologiTerdapat beragam versi mengenai asal usul nama "Binondo", yang kadang kala dihubungkan dengan kawasan "Tondo" yang berada di sebelahnya. Seniman nasional Filipina, Nick Joaquin, menyebut bahwa nama tersebut berasal dari pengejaan kuno bahasa Tagalog binondoc atau binundók dalam ejaan modern, yang berarti "berbukit", selaras dengan medan kawasan ini yang awalnya berbukit.[4] Adapun ahli linguistik Prancis, Jean-Paul Potet, cenderung berpendapat bahwa nama kawasan ini berasal dari tumbuhan gigi gajah (Aegiceras corniculatum) yang dahulu disebut tundok atau tinduk-tindukan dalam ejaan kontemporer. Prefiks "Bi-" dalam Binondo dikatakan menandai lokasi relatif Binondo terhadap Tondo.[5] SejarahKawasan Binondo diformalisasi oleh Gubernur Spanyol, Luis Pérez Dasmariñas, sebagai permukiman permanen bagi para imigran Tionghoa (dikenal dengan istilah sangley) yang telah berpindah agama menjadi penganut Katolik. Tanah di Binondo diberikan oleh para penjajah Spanyol kepada sekelompok pedagang dan seniman Tionghoa secara permanen dan bebas pajak dengan sejumlah hak otonomi. Kawasan ini berperan sebagai titik tengah antara kawasan Parián dan San Nicolas. Hal tersebut mengingat bahwa sebelum Pertempuran Manila (1570), sebuah komunitas Tionghoa Sangley telah bermukim di Baybay (San Nicolas saat ini) tepat di sebelah barat Binondo.[6] BarangayDi Distrik Binondo, terdapat 10 barangay yang masuk dalam 2 zona.
Dunia populerBinondo disebutkan beberapa kali dalam novel-novel karya Dr. José Rizal, seperti di Noli Me Tangere dan El Filibusterismo. Galeri
Referensi
Pranala luar
|