Paifang, juga dikenal dengan istilah pailou, adalah bangunan pelengkung atau gerbang dalam arsitektur Tiongkok. Bangunan ini terilhami dari torana dalam arsitektur India yang kemudian masuk ke Tiongkok melalui penyebaran Buddhisme. Paifang berkembang ke dalam banyak gaya dan diperkenalkan ke negara-negara Asia lainnya, seperti Korea, Jepang dan Vietnam.[1]
Asal kata
Kata paifang (Hanzi: 牌坊; Pinyin: páifāng) mulanya adalah istilah untuk menyebut dua tingkat pembagian administrasi teratas pada kota-kota Tiongkok kuno. Pembagian terbesar dalam sebuah kota disebut fang (坊; fāng). Setiap fang dibatasi dengan tembok atau pagar dan gerbang-gerbangnya ditutup dan dijaga setiap malam. Setiap fang kemudian dibagi lagi menjadi beberapa pai (牌; pái; 'plakat'). Setiap painya berisi beberapa hutong atau gang.
Sistem pembagian administrasi kota kian berkembang pada masa dinasti Tang, dan dilanjutkan oleh dinasti-dinasti berikutnya. Sebagai contoh, selama dinasti Ming, Beijing dibagi menjadi 36 fang. Asal mulanya, kata paifang adalah gerbang dari sebuah fang dan menandai gerbang masuk dari sebuah bangunan atau kota; tetapi oleh dinasti Song, paifang berubah kegunannya menjadi sekadar monumen hiasan.
Galeri
Paifang Tiongkok
Gerbang penuh hiasan (Pailou) dari dinasti Han (202 SM – 220 M) di seberang jalan yang dijejali toko-toko. Hanzhong, provinsi Shaanxi, Tiongkok, 1875 WDL2092
Dongsi, persimpangan di Beijing, memiliki empat paifang pada 1920-an.
Paifang di provinsi Gansu (1933).
Paifang di Universitas Wuhan (1920).
Paifang di permakaman Confucius, makam Lady Yu, istri Kong Xianpei (generasi ke-72) di Qufu, Tiongkok.