Menurut surat kabar Mesir, Al-Ahram, mantan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad membantu mendanai Pasukan Quds saat mereka ditempatkan di garnisun Ramazan dekat Irak, selama akhir 1980-an.[22]
Misi
Pada Januari 2010, menurut The Washington Institute for Near East Policy, misi Pasukan Quds semakin meluas dan Pasukan Quds bersama dengan Hizbullah memulai kampanye baru untuk tidak hanya menyerang AS dan Israel, tetapi juga negara Barat lainnya.[23]
Organisasi
Pasukan Quds disebut "aktif di puluhan negara".[7] Menurut mantan perwira US Army intelligenceDavid Dionisi, terdapat delapan direktorat di Pasukan Quds berdasarkan lokasi geografis:[24]
Jumlah dari Pasukan Quds tidak diketahui secara pasti. Beberapa ahli memperkirakan bahwa jumlah personel Pasukan Quds tidak lebih dari 2.000 orang, dengan 800 pasukan inti, dan lainnya mengatakan bahwa jumla personel bisa berkisar di antara 3.000 sampai 50.000 orang.[25][26][27]
Analisis dari luar
Walau mereka langsung memberikan laporan ke Pemimpin Tertinggi Iran, ada perdebatan bagaimana Pasukan Quds bekerja.[25]
Mahan Abedin, direktur riset Center for the Study of Terrorism yang berbasis di London (dan editor Islamism Digest), meyakini bahwa pasukan ini tidak independen: "Pasukan Quds, meskipun mereka adalah departemen yang sangat khusus dengan disiplin militer yang tinggi. Mereka dikendalikan sepenuhnya oleh Pengawal Revolusi Iran, dan Pengawal Revolusi Iran sangat dikontrol ketat oleh pejabat pemerintahan tertinggi di Iran."[28]
Menurut Los Angeles Times,[25] "mereka adalah pasukan yang handal—personelnya sangat berbakat, [dan] mereka adalah orang-orang terbaik di Pengawal Revolusi".[28]
Aktivitas
Pasukan Quds melatih dan mempersenjatai kelompok revolusioner Islam di seluruh Timur Tengah. Petunjuk bagi paramiliter diberikan oleh Pasukan Quds terutama di Iran atau Sudan. Rekrutan asing dibawa dari negara asal mereka ke Iran untuk menerima pelatihan. Terkadang Pasukan Quds memainkan peranan yang lebih langsung dalam operasi militer, termasuk rencana sebelum serangan dan saran operasi militer khusus.[24]
Panglima Pengawal Revolusi Jafari mengumumkan pada16 September 2012 bahwa Pasukan Quds ada di Suriah.[30]
Pada tahun 2014, Iran meningkatkan jumlah personel yang dikerahkan di Suriah dengan beberapa ratus ahli militer, termasuk komandan senior dari Pasukan Quds, menurut sumber di Iran dan ahli keamanan. Sementara komandan senior Pengawal Revolusi yang baru saja pensiun mengatakan bahwa ada 60 sampai 70 komandan Pasukan Quds di Suriah pada waktu itu.[31] Peran utama pasukan ini untuk menggali informasi dan mengatur logistik untuk pemerintah Suriah.[31][32]
Pada November 2015, Pasukan Quds melakukan misi penyelamatan yang sukses terhadap pilot Rusia yang ditembak jatuh oleh jet tempur Turki. Panglima Pasukan Quds, Mayor Jenderal Qasem Soleimani berkomunikasi dengan Rusia dan mengatakan bahwa unit khusus telah dibentuk dan siap untuk misi penyelamatan. Dia juga menjelaskan bahwa pasukan tersebut terdiri dari Hizbullah Lebanon dan serdadu Pasukan Khusus Suriah yang telah dilatih secara khusus oleh instruktur Iran. Terlepas dari ini, serdadu Suriah mengenali medan operasi denga baik. Setelah lokasi pilot Rusia ditemukan pada enam kilometer di belakang garis depan antara pasukan tentara Suriah dan pasukan lawan. Pasukan Khusus tersebut memasuki wilayah yang dikuasai militan berhasil menyelamatkan pilot Rusia, dan juga menghancurkan teroris yang bersenjatakan peralatan modern. Seluruh 24 pasukan tersebut selamat dan bahkan tidak terluka sedikitpun.[33]
Dinyatakan sebagai organisasi teroris
Departmen Keuangan Amerika Serikat menyatakan Pasukan Quds sebagai organisasi teroris karena memberikan dukungan material kepada organisasi teroris lainnya pada 25 Oktober 2007.[9] Pemerintah Kanada menyatakan Pasukan Quds sebagai organisasi teroris pada 17 Desember 2012.[34]
^"Qods (Jerusalem) Force". Federation of American Scientists Intelligence Resource Program. August 21, 1998. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 October 2012.
Dionisi, David J. American Hiroshima: The Reasons Why and a Call to Strengthen America's Democracy. Trafford Publishing, 2005. ISBN 1-4120-4421-9 Sanzini Publishing for the 2006/2007 Korean version. [1]