Pantai Pangandaran

Pantai Pangandaran (bahasa Sunda: ᮕᮔ᮪ᮒᮦᮚ᮪ ᮕᮍᮔ᮪ᮓᮛᮔ᮪, translit. Pantéy Pangandaran) merupakan sebuah objek wisata andalan Kabupaten Pangandaran (pemekaran dari Kabupaten Ciamis) yang terletak di sebelah tenggara Jawa Barat, tepatnya di Desa Pangandaran dan Pananjung, sekitar 222 km dari selatan Bandung, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Provinsi Jawa Barat.^[1]^[2] Pantai ini terkenal karena keindahan pasir hitam dan pasir putihnya dan berada di sekitar area Cagar Alam Pananjung.^[3]^[4] Pantai Pangandaran pernah dinobatkan oleh AsiaRooms sebagai Pantai terbaik di provinsi Jawa Barat.^[5] Sebagian besar mata pencaharian masyarakat adalah sebagai nelayan, oleh karena itu, dulu pantai ini mendapat julukan sebagai Kota Nelayan Kecil.^[6]

Pantai Pangandaran memiliki bentangan pantai yang cukup luas. Pantai ini telah menjadi objek wisata Pangandaran sejak tahun 2012.^[7] Pangandaran merupakan bagian dari selatan Pulau Jawa yang terkenal karena ombak besarnya. Namun pantainya landai dengan rentang waktu antara pasang lautnya yang relatif lama.^[3] Ombak pemandangan yang tenang dan pemandangan matahari yang spektakuler membuat pantai ini begitu menawan terlebih ketika sore hari.^[2] Kawasannya terbagi menjadi dua bagian yakni pantai Pangandaran Barat dan pantai Pangandara timur. Keduanya dipisahkan oleh daratan yang menjorok jauh ke lautan atau yang biasa disebut sebagai teluk.^[6]

Karakteristik

Pantai Pangandaran merupakan pantai yang menghadap ke Samudra Hindia. Pasir putih dan pasir hitam, disertai dengan kondisi alamnya yang masih indah dan alami, ditambah lingkungannya yang bersih dan berombang tenang serta pemandangan matahari terbenam yang spektakuler.^[7] Di pantai Pangandaran ini terdapat sebuah daratan yang menjorok ke laut dikenal yang sekarang menjadi cagar alam atau hutan lindung yang dikenal sebagai Cagar Alam Pananjung seluas 530 hektar, tanjung inilah yang mengambat atau mengurangi gelombang besar untuk sampai ke pantai serta jarak antara pasang dan surut relatif lama sehingga memungkinkan orang untuk berenang dengan aman.^[8] Di dalamnya terdapat gua-gua yang terbentuk ratusan bahkan ribuan tahun. Gua alam yang terbentuk itu di dalamnya terdapat bebatuan stalagmit (endapan berbentuk batuan keras) dan stalaktit yang menggantung di langit-langit.^[9] Kondisi pantai yang menjorok ke laut membuat gelombang cukup landai sehingga banyak nelayan dari wilayah lain datang.^[10] Selain itu, terdapat pula menara pengawas milik bay watch atau biasa disebut life guard.^[11]

Tsunami 2006

Pada 17 Juli 2006, Pantai Pangandaran mengalami kerusakan berat setelah diterjang gelombang tsunami setinggi 5–7 meter, menyebabkan 600 korban jiwa. Gelombang tsunami tersebut terjadi tanpa peringatan apa pun, sehingga banyak korban jiwa yang berjatuhan. Peristiwa tersebut akibat gempa bumi besar berpusat di lepas pantai Samudra Hindia.