Pangkalan Kerinci, Pelalawan
Pangkalan Kerinci adalah sebuah kecamatan yang sekaligus menjadi pusat pemerintahan dan perekonomian dari Kabupaten Pelalawan, provinsi Riau, Indonesia. Kecamatan ini memiliki potensi pengembangan karena terletak di Jalan Raya Lintas Sumatra. Dalam sejarah nama Kecamatan ini ada kaitan pada pendatang dari Kerinci Provinsi Jambi. Penduduk di kecamatan ini memiliki beragam suku, agama, dan bahasa. Mayoritas Penduduk di kecamatan ini adalah Muslim. Kawasan perkantoran baru di Pangkalan Kerinci ini telah dikembangkan dan dibangun di kawasan Bukit Seminai yang terletak di arah timur dari kota lama Pangkalan Kerinci tersebut. Fasilitas umumKantor-kantor pemerintahan kabupaten Pelalawan berada kecamatan ini, tepatnya di Komplek Perkantoran Bhati Praja Pangkalan Kerinci, di kelurahan Pangkalan Kerinci Barat. Seperti kantor Bupati dan Wakil Bupati, kantor DPRD, Kantor Badan Pusat Statistik, kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, kantor KPU, kantor PLN, Dinas Kesehatan, dan kantor lainnya.[3] DemografiPada tahun 2021, jumlah penduduk kecamatan Pangkalan Kerinci sebanyak 94.585 jiwa, dengan kepadatan 382 jiwa/km².[2] Penduduk di kecamatan ini memiliki beragam latar belakang suku dan agama. Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri tahun 2024, persentasi penduduk menurut agama yang dianut di kecamatan Pangkalan Kerinci adalah pemeluk agama Islam sebanyak 74,10%, kemudian Kristen sebanyak 25,44%, dengan rincian Protestan 22,81% dan Katolik 2,63%. Sebagian kecil lagi beragama Buddha yakni 0,42%, Hindu 0,02%, Konghucu dan kepercayaan 0,02%.[4] Sementara untuk rumah ibadah, terdapat 44 masjid, 32 musholah, dan 8 gereja Protestan dan Katolik.[5] IndustriDi sebelah barat dari kota lama Pangkalan Kerinci terdapat kawasan perumahan dan industri PT. Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) milik salah satu pengusaha besar indonesia yang sekarang bermukim di singapura yang merupakan salah satu industri penghasil bubur kertas dan produk kertas terbesar di dunia yang bahan bakunya diantaranya dipasok dari Hutan Tanaman Industri (HTI) dengan jenis kayu Akasia. Referensi
|